Anda di halaman 1dari 23

KEGAWAT DARURATAN

NEONATUS
BANTUAN HIDUP DASAR PADA
NEONATUS
a. Memberikan kehangatan
b. Meletakkan bayi dengan sedikit
menengadahkan kepalanya
c. Bersihkan jalan nafas
d. Mengeringkan
e. Rangsang taktil
f. Pemberian oksigen aliran bebas
Apa yang dilakukan?
 Nilai pernapasan (bayi: 25-
60x/menit)
 Nilai frekuensi jantung (bayi:90-
140x/menit, bbl:120-160x/menit
 Nilai warna kulit
PENGGUNAAN BALON DAN
SUNGKUP RESUSITASI
Peralatan:
- Balon tidak mengembang sendiri (Balon
anestesi).
- Balon mengembang sendiri.
- Sungkup muka.
- Teknik VTP (baging).
- Inspeksi, dada terangkat secukupnya
- Auskultasi, terdengar suara nafas yang
simetris didada kiri dan kanan
- Pernafasan spontan/menangis
KOMPRESI DADA
INDIKASI:
Kompresi dada harus dimulai jika FJ
< 60/menit setelah dilakukan selama
30 detik.
Teknik kompresi dada
 Lokasi: sepertiga bawah sternum, dibawah
garis imajiner yang menghubungkan papilla
mammae
 Metode ibu jari
 Metode 2 jari
 Kekuatan menekan: sedalam 1/3 diameter
anteroposterior rongga dada
 Selama kompresi ujung jari selalu
menempel didada agar lokasi selalu tetap
 Kecepatan kompresi dada: 120 kali/menit
RJP PADA NEONATUS
 VTP : 40-60x/ menit atau 20x/ 30
detik
Kombinasi VTP dan Kompresi Dada:
 1 siklus : 3 Kompresi & 1 ventilasi
dalam 2 detik (3:1)
 Frekuensi 90 Kompresi + 30
Ventilasi dalam 1 Menit (120
kegiatan per menit)
 Dilakukan dalam 30 detik (15
Siklus)

Untuk memastikan frekuensi dada dan


ventilasi yang tepat, penekan menghitung
dengan jelas “satu-dua-tiga-pompa”
Kombinasi VTP dan kompresi dada:
 Kompresi dada selalu dikombinasi VTP.
 Untuk bayi baru lahir, rasio kompresi dada: VTP adalah
1: 3. Kombinasi kompresi dada + VTP dilakukan selama
30 detik, jadi hanya 15 siklus (45 kompresi dada + 15
VTP).
 Penolong yang melakukan kompresi dada menghitung
dengan suara keras untuk memudahkan kerjasama
antara kompresi dada dan VTP.
 Selama VTP + kompresi dada, harus dinilai apakah
naiknya dada saat VTP cukup? Apakah oksigen sudah
100%? Apakah kedalaman kompresi cukup? Apakah
kompresi dan ventilasi dilakukan secara terkoordinasi
dengan baik?
Penilaian
VTP + kompresi dada selama 30 detik

penilaian kembali

FJ > 60 /mnt FJ tetap < 60/mnt

kompresi dada dihentikan obat2 darurat


Obat – obatan
 Obat pertama yang diberikan adalah adrenalin /
epinefrin
 Obat2 darurat pada resusitasi bayi baru lahir:
1. Adrenalin / Epinefrin (tidak ada nadi)
2. Volume Expander
3. Natrium bikarbonat
4. Nalokson – hidroklorit
5. Sulfas Atropine (nadi dibawah 60x/mnt atau
bradikardia)

Jika denyut jantung tidak ada selama 10-15 menit,


pertimbangkan untuk menghentikan usaha resusitasi
APGAR SCORE
SCORE
0 1 2 1 mnt/5
mnt
Seluruh tubuh Badan merah,
A. Appearance Seluruh tubuh
biru, kaki tangan
Penampilan kemerahan
pucat biru
Kurang dari Lebih dari
P. Pulse / denyut Tidak ada
100x/mnt 100x/mnt

G. Grimace / meringis Tidak ada Perubahan mimik Bersin, menangis

A. Activity / Tonus Extremitas


Lumpuh Gerakan Aktif
otot sedikit flexi

R. Respiratory effort / Lamban / tangis Menangis Keras /


Tidak ada
usaha bernafas lemah Kuat
HASIL PENILAIAN AS
 7 – 10 Bayi dinyatakan baik
 4 – 6 Bayi dinyatakan asfiksia ringan
– sedang
 0 – 3 Bayi asfiksia berat
Tanda- tanda Asfiksia
 Gangguan nafas, apnea, nafas > 60
x/menit atau < 20 x/menit, retraksi dinding
dada, merintih pada waktu ekspirasi,
sianosis sentral.
 Kejang
 Tidak sadar
 Suhu tubuh tidak normal
 Lethargi
 Kurang aktif atau mengantuk
 Rewel
 Muntah
Nilai Apgar 7-10
 Bersihkan jalan nafas, Posisi kepala lebih
rendah dan lakukan pengisapan lendir,
cairan amnion dan darah dari rongga mulut
dan saluran pernafasan.
 Pengawasan suhu, pengeringan tubuh
neonatus untuk mengurangi evavorasi
 Rangsangan untuk menimbulkan
pernafasan, memberi rangsangan nyeri,
seperti memukul telapak kaki bayi dan
pengaliran O2 yang cepat ke mukosa
hidung
Nilai Apgar 4-6
 Langkah pertama melakukan tindakan
seperti pada bayi dengan Apgar 7-10
 Memberikan pernafasan buatan
 Ventilasi dari mulut ke mulut
 Ventilasi dari masker ke masker
 Koreksi Asidosis
 Bila tidak ada perubahan, diperlakukan
sebagai penderita Asfiksia berat
 Pemberian Bicnat 5, dengan dosis 2-4
ml/Kg BB bersama –sama dengan Dex. 40
%1-2 ml / Kg BB.
Nilai Apgar 0-3
 Dilakukan intubasi endotrakeal
 Pemberian oksigen tekanan positif:
ventilator ke sungkup
 Koreksi asidosis dengan pemberian Bicnat
7,5 % danglucose melalui vena umbilikal.
 Masase jantung dengan frekwensi 80-100 x
/ menit yang di selingi dengan ventilasi
positif dengan perbandingan 1: 3 (1x
ventilasi, 3x kompresi dinding thorax)
POTENSIAL KOMPLIKASI
 Potensial komplikasi pada bayi baru
lahir yang memerlukan penanganan
cepat adalah gangguan pernafasan.
 Pada bayi baru lahir dapat terjadi
gangguan pernafasan atau tidak
mampu bernafas spontan. Keadaaan
ini kemungkinan disebabkan karena
adanya asfiksia.
1. Pengkajian
 Kaji bio data pasien (bayi dan Ibu)
 Riwayat kehamilan: penyakit yang menahun, pamakaian
obat- obatan, keadaan gizi.
 Riwayat persalinan: Proses persalinan, perdarahan,
kelainan HIS, keadaan ketuban.
 Pemeriksaan fisik: (inspeksi, palpasi, auskultasi).
 Kaji Apgar score, satu menit setelah bayi lahir lengkap pada
saat bayi telah diberi lingkungan yang baik dan telah
dilakukan pengisapan lendir dengan sempurna.
 Skor Apgar menit ke- 1 yang menunjukkan beratnya
Asfiksia dan merupakan pedoman untuk menentukan cara
resusitasi.
 Skor Apgar menit ke- 5 mempunyai korelasi yang berat
dengan angka kesakitan dan angka kematian neonatal.
2. Masalah
 Gangguan pertukaran gas O2 dan
CO2, Hypoxia, Asidosis, Atelektasis
3. Tindakan
a. Lakukan tindakan untuk menurunkan
distres pernafasan :
 Siapkan emergency troly untuk penanganan
cardiac / respiratory a-rest
 Monitor respirasi, denyut jantung, suhu tubuh,
dan saturasi oksigen.

b. Tempatkan bayi pada lingkungan yang kaya


oksigen:
 Siapkan inkubator dengan konsentrasi oksigen
yang sesuai.
 Siapkan plastichood (sungkup kepala) dengan
konsentrasi oksigen yang sesuai.
3. Tindakan (lanjt.)
c. Observasi respon bayi terhadap pemberian
oksigen:
 Ukur konsentrasi oksigen tiap jam.
 Monitor bayi dari adanya distres pernafasan
d. Kolaborasi untuk :
 Pemasangan alat bantu nafas mekanik/
mekanik.
 Pemeriksaan laboratorium dan x- Ray
 Pemberian therapy dan koreksi
 Pemberian cairan.
4. Tindakan Asfiksia
 Tindakan Resusitasi
 Cara resusitasi yang dikerjakan pada
bayi tergantung dari nilai Apgarnya

Anda mungkin juga menyukai