Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Syariah
Dosen Pengampu Acep Abdul Basit S.Ag., M.Si
Disusun oleh:
Alya Rismawanti (24023116393)
Asri Julianti (2402311694)
Rosita (24023116422)
Sajiandi Septian Ramadhan (24023116423)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya apat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan di atas dapat disimpulkan tidak semua mashlahahbagi
konsumen bisa diukur, namun konsumen bisa merasakan tinggi rendahnya
mashlahah yang diterima. Oleh karena itu, pengukuran mashlahah dapat dilakukan
secara ordinal.
Kurva iso-mashlahah menunjukkan kombinasi dua barang/jasa yang
memberikan mashlahah yang sama. Untuk itu, setiap konsumen memiliki
alternative kombinasi berbagai barang/jasa yang diperkirakan
memberikanmashlahah yang sama.
Dan yang terakhir adalah konsumen muslim dalam mengkonsumsi barang
selalu memilih kandungan mashlahah dan berkah yang lebih tinggi dari barang lain,
walaupun barang lain itu
3.2 Saran
Sebagai manusia yang berperan menjadi konsumen hendaknya kita menjadi
konsumen sesuai permintaan islami, dimana permintaan kita harus bersyariat
kepada sumber islam. Pertama, jangan berlebih- lebihan, jangan juga terlalu pelit,
tetapi jadilah ditengahnya yaitu orang yang mampu ménage kebutuhannya agar
dalam konsumsinya dan permintaannya menjadi seimbang.
Sebagai manusia yang berperan menjadi konsumen hendaknya kita menjadi
konsumen sesuai permintaan islami, dimana permintaan kita harus bersyariat
kepada sumber islam. Pertama, jangan berlebih- lebihan, jangan juga terlalu pelit,
tetapi jadilah ditengahnya yaitu orang yang mampu ménage kebutuhannya agar
dalam konsumsinya dan permintaannya menjadi seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
iv