Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PERMINTAAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Syariah
Dosen Pengampu Acep Abdul Basit S.Ag., M.Si

Disusun oleh:
Alya Rismawanti (24023116393)
Asri Julianti (2402311694)
Rosita (24023116422)
Sajiandi Septian Ramadhan (24023116423)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GARUT
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya apat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Garut, Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1
1.3 Tujuan .....................................................................................................2
1.4 Manfaat Pembahasan .............................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................3
2.1 Pendekatan Iso Mashlahah ......................................................................3
2.2 Efek Berkah pada Pilihan Optimal ..........................................................4
2.3 Efek Substitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan Harga ..................5
2.4 Analisis Elastisitas Permintaan ...............................................................5
BAB III PENUTUP .............................................................................................10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................10
3.2 Saran .......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, banyak sekali kekeliruan konsumen dalam menentukan pilihan
dalam memenuhi kebutuhannya. Konsumen lebih mementingkan kepuasan dalam
memilih barang/jasa yang diinginkannya, tanpa memikirkanmashalahah dan
berkah yang terkandung di dalam barang tersebut. Yang seharusnya barang yang
dibeli dapat memberikan mafaat kepada mereka malah sebaliknya dapat menjadi
moderat bagi mereka, dan menurunkan derajat manusia karena salah dalam pilihan
kebutuhannya.
Untuk itu, makalah ini akan membahas mengenai prilaku konsumen dalam
pilihannya memenuhi kebutuhan. Ada batasan-batasan yang harus diperhatikan
dalam memilih barang/jasa. Salah satunya adalah tidak berlebih-lebihan (israf) dan
mempertimbangkan kebutuhan orang lain juga. Karena kepedulian kita terhadap
orang lain ini dimaknai sebagai bentuk amal salah, dan juga bisa dimaknai sebagai
upaya memberikan kesempatan konsumen lain untuk membeli barang yang
dibutuhkannya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pilihan konsumen dengan pendekatan iso-mashlahah?
2. Bagaimanakah efek berkah pada pilihan optimal?
3. Bagaimanakah efek substitusi dan efek pendapatan dari perubahan harga?
4. Analisis elastisitas permintaan ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas didapat tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui bentuk kurva iso-mashlahah
2. Memahami konsep berkah pada pilihan optimal
3. Dapat menjelaskan efek substitusi dan efek pendapatan dari perubahan harga
4. Mampu menganalisa permintaan konsumen muslim.

1.4 Manfaat Pembahasan


Makalah ini disusun agar dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai pengembangan
ilmu, sesuai dengan masalah yang dibahas dalam makalah ini. Secara praktis,
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari penyusunan makalah ini
diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah yang
dibahas dalam makalah ini, dan
2. Pembaca, makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahan
dan sumber informasi dalam menambah wawasan pembaca.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pendekatan Iso-Mashlahah


Dalam hal ini sebenarnya terdapat dua pendekatan untuk mengetahui perilaku
konsumen,yaitu pendekatan mashlahah marjinal dan pendekatan iso
mashlahah.Pendekatan pertama di dasarkan pada pandangan bahwa manfaat
maupun berkah atas suatu kegiatan konsumsi bisa di rasakan dan di ukur oleh
konsumen.Sementara pendekatan ke dua di dasarkan pada pandangan bahwa
mashlahah,terutama berkah hanya bisa di rasakan,namun tidak bisa di ukur
seberapa besarnya.
1. Karakteristik iso mashlahah
Kurva iso mashlahah menunjukan kombinasi dua barang atau jasa yang
memberikan mashlahah yang sama.Untuk mengetahui proses penurunan dari kurva
iso mashlahah.

2. Bentuk kurva iso mashlahah


Kandungan berkah dalam masing-masing baran sangat menentukan pilihan
konsumen.konsumen yang rasional akan memiliki kecenderungan pilihan pada
penggunaan barang-barang dengan kandungan berkah yang tinggi di bandingkan
dengan barang yang kandungan berkahnya rendah.
3. Kemampuan subtitusi antar barang
Kemampuan untuk saling menggantikan antara barang satu dengan barang
lainya bisa di lihat dari nilai absolut dari slope iso mashlahah.
4. Batasan individu dan etika dalam konsumsi
Konsumen akan menghadapi berbagai kendala atau batasan yang harus di
perhatikan dalam menentukan pilihan konsumsi.Berbagai batasan ini yaitu
barangnya harus halal, di konsumsi tidak dalam jumlah berlebih-lebihan
(israf) memperhatkan kebutuhan orang lain dan menyesuaikan dengan kemampuan
anggaran karena kehalalan merupakan batasan minmal dalam konsumsi, maka di
ansumsikan seluruh barang yang di konsumsi adalah halal.
5. Keseimbangan konsumen
Setelah mendiskusikan elemen-elemen pembentuk dari skema pilihan
konsumen,maka sekarang ini saatnya menggabungkan kedua argumen tersebut
untuk menentukan pilihan konsumen.

2.2 Efek Berkah pada Pilihan Optimal


Efek berkah terjadi setelah konsumen mencapai suatu kemaslahatan yang
optimal maka kandungan berkah itu sangat mempengaruhi kecenderungan
konsumen dalam memilih atau menentukan suatu barang yang akan dikonsumsinya
karena para konsumen akan lebih memilih barang yang memiliki manfaat banyak
bagi dirinya sehingga para konsumen akan merasakan efek berkah secara optimal
dari barnag yang dikonsumsi tersebut.
Efek berkah yang berpengaruh pada kepedulian sosial perusahaan terhadap
pembelian. Karena perusahaan semakin memandang penting terhadap perlunya
mereka dalam memperhatikan aspek lingkungan. Islam juga mengajarkan kalau
keperdulian sosial ini sangat penting tidak hanya dalam keadaan berkecukupan
tetapi meskipun dalam keadaan kesulitan.
Kepedulian perusahaan terhadap lingkungan ini adalah salah satu sumber
peningkatan keberkahan karena ketika konsumen mengetahui bahwa kandungan
berkah pada suatu barang meningkat maka ia akan meningkatkan pembelian atas
barang tersebut dan akan mengurangi pembelian terhadap barang yang memiliki
kandungan berkahnya yang lebih rendah. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa
peningkatan kandungan berkah suatu barang akan mempengaruhi peningkatan
jumlah barang yang di minta oleh para komsumen.

2.3 Efek Subtitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan Harga


1. Efek subtitusi
Adanya gerakan dari satu titik keseimbangan yang lain dapat di pisahkan
menjadi efek subsitusi dan efek pendapatan. Efek substitusi mengatakan bahwa bila
suatu komoditi turun individu akan menggantikan komoditi lain (jika harganya
tetap) dengan komoditi lain.Efek subsituai ini mengakibatkan kenaikan jumlah
yang di minta atas komodiiti yang harganya turun. Adanya kennaikan harga suatu
barang bisa di pandang sebagai penurunan mashlahah total karena dengan anggaran
yang sama konsumen akan mendapatkan manfaat yang lebih rendah atas barang
yang di belinya.Adapun dengan adanya kenaikan harga suatu barang akan memiliki
beberapa kemungkinan efek subsitusi yaitu:
a. Kenaikan harga suatu barang tanpa adanya perubahan kandungan mashlahah.
Adanya kenaikan harga beras lokal akan mendorong konsumen untuk berpindah
dari membeli beras lokal menuju beras impor.Hal ini di lakukan konsumen jika
kebutuhan mereka tidak berubah.
b. Kenaikan harga barang di sertai dengan penurunan kandungan mashlahah
Jika hal ini terjadi maka konsumen akan menurunkan jumlah pembelian barang
untuk menghindari terjadinya penurunan mashlahah.Sebagai misal naiknya harga
kayu akan semakin langlangkanya pohon,bisa juga di ikuti oleh penebangan secara
liar oleh para pedagang.Jika hal ini terjadi penurunan berkah pada kayu tersebut
karena kayu di peroleh melalui proses yang titak di benarkan islam.
c. Kenaikan harga barang di sertai dengan kenaikan kandungan mashlahah
Jika kenaikan harga suatu barang ini terjadi,sebagai misal ketika harga beras
lokal naik di sertai dengan penggunaan pupuk organik yang tidak mencemari
lingkungan (semula di gunakan pupuk kimiawi) maka konsumen muslim tidak
langsung akan menurunkan jumlah pembelian beras lokal bahkan mungkin ia
membeli beras dalam jumlah tetap.
2. Efek pendapatan
Efek pendapatan mengakatan bahwa jika suatu komoditi turun (cateris
parebus),Daya beli pendapatan uang yang tetap dari individu tersebut naik
(pendapatan nik) jika hal ini terjadi konsumen cenderung membeli lebih banyak
komoditi yang harganya turun jika barang tersebut adalah barang yang normal dan
lebih sedikit jika barang tersebut inferior,sebagai misal apabila harga suatu
komoditi normal turun efek pendapatan memperkuat efek subsitusi dalam
menyebabkan liku permntaan individu akan komoditi tersebut berlereng negative
(individu membeli banyak komoditi yang harganya turun) sebaliknya bila harga
suatu barang inferior turun efek pendapatan berggerak arah berlawanan dengan efek
subsit.
Efek pendapatan adalah perubahan jumlah barang yang diminta sebagai
akibat adanya perubahan pendapatan rill konsumen. Pendapatan perubahan rill bisa
terjadi karena adanya perubahan suatu harga barang maupun perubahan pendapatan
nominal yang diterima. Misalnya, terjadi kenaikan harga barang X, sedangkan
harga barang lain tidak berubah, maka konsumen memiliki kemampuan untuk
membeli barang Ydalam jumlah yang besar.

2.4 Analisis Elastisitas Permintaan


Analisa permintaan telah menduduki posisi yang sangat penting dalam
bangunan teori ekonomi. Bahkan analisa elatisitas permintaan telah banyak
memberikan tuntunan kepada para meneger perusahaan dalam menentukan strategi
pemasaran, pemilihan teknik promosi, maupun penentuan harga (pricing). Konsep
dasar elastisitas permintaan adalah alat untuk mengukur seberapa peka permintaan
akan berubah sebagai respon terhadap perubahan variable lain. Seperti harga barang,
selera, pendapatan konsumen, dan sebagainya.
1. Elastisitas harga permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah perubahan jumlah dari barang yang
diminta sebagai akibat dari adanya perubahan harga, yang diukur dalam presentase
a. Pengukuran elastisitas
Untuk menyederhanakan perhitungan, elaastisitas dapat diukur dengan dua
cara, yaitu:
1) Elastisitas busur
Elastisitas busur (arc elasticity) menghitung besarnya nilai elastisitas pada busur
(lengkungan) atau rentang waktu tertentu. Berdasarkan defenisi yang dikemukakan
di atas, maka bisa diperoleh eksprei aljabar: Di mana secara berturut-turut adalah
perubahan dalam presentase dari kuantitas dan harga. Ekspresi di atas bisa
dituliskan dalam bentuk lain menjadi ekspresi Di mana P dan Q menunjukkan P
dan Q rata-rata
2) Elastisitas titik
Secara fundamental, tidak ada perbedaan antara konsep elastisitas titik (point
elasticity) dengan elastisitas busur. Perbedaannya hanya terjadi pada pendekatan
terhadap unit yang digunakan sebagai basis perhitungan. Secara spesifik bisa
dikatakan bahwa konsep point elasticity mendekati elastisitas berdasarkan kejadian
yang ada pada satu waktu/ keadaan tertentu pada suatu kurva demand.
b. Makna angka elastisitas
Makna yang lebih umum dari angka elastisitas, ambil di sini -2 berarti jumlah
barang diminta akan naik sebesar 2 persen manakala terjadi penurunan harga
sebanyak 1 persen. Criteria mengenai elatisitas:
Jika nilai │Eh│< 1, inelastic
Jika nilai │Eh│= 1, unit elastic
Jika nilai │Eh│> 1, elatis
c. Elastisitas permintaan konsumen islami
Elastisitas permintaan konsumen Islami diartikan adalah sebagai nilai
elastisitas yang dipunyai oleh konsumen yang memperdulikan mashlahah.
Meskipn tidak ada ajaran yang eksplisit mengenai besarnya nilai elastisitas, namun
nilai elastisitas ini mengimplikasikan berlakunya ajaran islam. Untuk hal ini, kita
dapatkan nilai elastisitas dari fungsi permintaan yang telah diperoleh sebelumnya:
Angka elastisitas yang besarnya sama dengan -1 menunjukkan nilai yang unit
elastic. Implikasi dari nilai elastisitas yang seperti ini adalah hasil yang diperoleh
ketika penjual melakukan pemotongan ataupun peningkatan harga akan
memperoleh hasil yang netral.
2. Elastisitas pendapatan permintaan
Elastisitas pendapatan permintaan (income elasticity of demand) merupakan
varian lain dalam kelompok elastisitas permintaan. Secara teknis elastisitas,
didefenisikan sebagai perubahan jumlah barang yang diminta, dalam persentase,
sebagai respon terhadap perubahan pendapatan konsumen, dalam persentase.
Elastisitas ini mengukur seberapa besar kenaikan jumlah barang yang diminta
sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Berbeda dengan elastisitas harga
permintaan, elastisitas pendapatan permintaan tidak menngenal istilah elastic
maupun tidak elastic. Namun dari sini justru bisa didapatkan kategori suatu barang,
yaitu:
Barang inferior, jika E1 < 0
Barang normal, jika 0 ≤ E1 ≤ 1
Barang superior, jika E1 > 1
Barang inferior adalah jumlah barang yang diminta justru berkuranng ketika
konsumen mengalami peningkatan pendapatan, barang yang masuk dalam kategori
ini adalah barang-barang yang mempunyai kualitas rendah. Barang normal adalah
jumlah barang yang diminta naik sejalan dengan kenaikan pendapatan, namun
kenaikan barang tersebut maksimum adalah proporsional. Yakni jumlah barang
yang diminta naik satu persen jika kenaikan pendapatan satu persen juga. Barang
superior adalah jumlah barang yang diminta akan naik dengan persentase yang lebih
besar disbanding persentase kenaikan pendapatan, barang sejenis ini juga sering
disebut sebagai jenis barang yang luxurious.
Nilai elastisitas pendapatan adalah satu. Hal ini menunjukkan, bahwasanya barang
yang dikonsumsi konsumen muslim adalah barang normal.
3. Elastisitas berkah permintaan
Secara teknis, elastisitas berkah permintaan didefenisikan sebagai
perubahan, dalam persentase, yang terjadi dalam kuantitas dibandingkan dengan
perubahan berkah, dalam persentase.
Besarnya elastisitas berkah secara teoritis bisa diturunkan dari kurva permintaan
yang ada, yaitu Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa elastisitas berkah
permintaan adalah positif yang menunjukkan bahwa peningkatan kandungan
berkah akan mampu meningkatkan jumlah barang yang dijual.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan di atas dapat disimpulkan tidak semua mashlahahbagi
konsumen bisa diukur, namun konsumen bisa merasakan tinggi rendahnya
mashlahah yang diterima. Oleh karena itu, pengukuran mashlahah dapat dilakukan
secara ordinal.
Kurva iso-mashlahah menunjukkan kombinasi dua barang/jasa yang
memberikan mashlahah yang sama. Untuk itu, setiap konsumen memiliki
alternative kombinasi berbagai barang/jasa yang diperkirakan
memberikanmashlahah yang sama.
Dan yang terakhir adalah konsumen muslim dalam mengkonsumsi barang
selalu memilih kandungan mashlahah dan berkah yang lebih tinggi dari barang lain,
walaupun barang lain itu

3.2 Saran
Sebagai manusia yang berperan menjadi konsumen hendaknya kita menjadi
konsumen sesuai permintaan islami, dimana permintaan kita harus bersyariat
kepada sumber islam. Pertama, jangan berlebih- lebihan, jangan juga terlalu pelit,
tetapi jadilah ditengahnya yaitu orang yang mampu ménage kebutuhannya agar
dalam konsumsinya dan permintaannya menjadi seimbang.
Sebagai manusia yang berperan menjadi konsumen hendaknya kita menjadi
konsumen sesuai permintaan islami, dimana permintaan kita harus bersyariat
kepada sumber islam. Pertama, jangan berlebih- lebihan, jangan juga terlalu pelit,
tetapi jadilah ditengahnya yaitu orang yang mampu ménage kebutuhannya agar
dalam konsumsinya dan permintaannya menjadi seimbang.
DAFTAR PUSTAKA

Chaeraniim. (2012, Februari 3). Elastisitas Permintaan dan Penawaran.


Retrieved Desember 4, 2019, from Web site:
http://chaeraniim.blogspot.com
SMk, T. P. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial. Surakarta: Citra Pustaka Mandiri.
Sukwiaty, D. (1995). Pengantar Mikro. Jakarta: Binapura Aksara.
Suryadi. (2016, April 6). Makalah Analisis Permintaan. Retrieved Desember 4,
2019, from Web site: http://suryadiando.blogspot.com
Yasinta. (2008, January 3). Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Retrieved
Desember 4, 2019, from Web site: http://yasinta.wordpress.com

iv

Anda mungkin juga menyukai