Anda di halaman 1dari 15

VALIDITAS DAN KEANDALAN PENELITIAN KUALITATIF

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah


Metode Penelitian Kualitatif

Disusun Oleh:

Siti Sarah
NIM : 2286050019

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Mengawali kata pengantar ini, tidak ada kata dan kalimat yang paling indah selain
memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt., yang telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang paling indah, fisik dan psikis yang paling sempurna. Karena manusia diberikan
akal untuk berpikir dan mampu memikirkan alam ini.
Salawat beriring salam senantiasa tercurah atas baginda Nabi Muhammad Saw. yang
menjadi sumber dari segala sumber ilmu dan pengetahuan, yang menjadi pimpinan para Nabi
dan Rasul sebelumnya.
Makalah ini, dibuat guna menunaikan tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
dengan pokok bahasan Validitas dan Reliabiltas (Keandalan). Apa yang dimaksud validitas
dan bagaimana data dikatakan valid, serta apa yang dimaksud reliabilitas dan kreteria apa
untuk mengetahui keabsahan data. Hal tersebut akan dibahas dalam makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi, dukungan, dan masukan dalam penyusunan makalah ini khususnya kepada :
1. Dr. Hj. Sri Rokhlinasari, S.E, M.Si, selaku dosen dari mata kuliah Metode Penelitian
Kualitatif yang telah membimbing kegiatan belajar saya pada mata kuliah ini.
2. Rekan-rekan satu Angkatan Ekonomi Syariah Pascasarja IAIN Syekh Nurjati Cirebon
yang telah mendukung dan bekerjasama dengan baik dalam penyelesaian makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan Ekonomi
Syariah dan institusi.

Kuningan, 25 Oktober 2023

Penulis,

Siti Sarah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
VALIDITAS DAN RELIABILITAS..................................................................................................6
A. Pengertian................................................................................................................................6
B. Kriteria Keabsahan Data........................................................................................................9
1. Pengujian Kredibilitas (derajad keterpercayaan)..............................................................9
2. Pengujian Transferability (keteralihan)............................................................................11
3. Pengujian Depenability (kebergantungan).......................................................................11
4. Pengujian Konfirmability (kepastian)...............................................................................12
BAB V.................................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu eksperimen mempunyai kontribusi yang berarti bagi pengembangan
pengetahuan, dimana dalam eksperimen dapat di ketahui apa yang terjadi dengan
jalan melakukan suatu penelitian atas apa yang dijumpai dan atas apa yang didengar
tentang issue- issue yang berkembang dalam masyarakat maupun tentang apa yang
dilihat dalam fenomologi-fenomologi yang terjadi dalam masyarakat, misalnya
tentang issue pendidikan yang berkembang dalam masyarakat bahwa sekolahan yang
berbasis islam seperti Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah
Aliyah baik swasta maupun negeri, sekarang tidak menjamin si anak
berkelakuan akhlaqul karimah, seperti apa yang didengung-dengungkan orang-orang
dahulu yang terbukti lulusan Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan
Madrasah Aliyah mempunyai akhlak yang baik dan bisa mengaji.
Selanjutnya untuk menguji benar atau tidaknya issue yang berkembang dalam
masyarakat tersebut, haruslah dilakukan suatu penelitian untuk membuktikan benar
atau tidaknya issue tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan adalah pengumpulan data-
data dari sekolah tertentu yang berbasis islam tentang bagaimana perilaku anak dalam
pergaulan sehari-hari misalnya dengan orang tua, teman sebaya terlebih ketika si anak
bergaul dengan lawan jenis apakah masih bisa terkontrol atau tidak. Tetapi untuk
melakukan hal tersebut tidaklah mudah, dalam penelitian haruslah didapatkan data
yang sebenar-benarnya valid.
Peneliti harus mencatat apa yang sesungguhnya dilihat dilapangan dan tidak
memanipulasi demi kepentingan tertentu, karena data-data tersebut seringkali
dijadikan acuan dalam penelitian-penelitian selanjutnya. Selain dari pada itu,
data dalam penelitian, haruslah memperhatiakan reliabilitasnya yang berkenaan
tentang derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data dinyatakan
reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data
yang sama atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data
yang sama atau sekelompok data bila dibagi menjadi dua kelompok menunjukkan
data yang tidak berbeda. Jika peneliti satu menemukan suatu objek berwarna merah,
maka peneliti yang lain juga demikian, misalnya dalam penelitian kualitatif antara
peneliti satu dengan peneliti lain memperoleh kesamaan data.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan
dijelaskan dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud Validitas?
2. Apa yang dimaksud Reliabilitas?
3. Bagaimana kreteria keabsahan data?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui arti Validitas
2. Untuk mengetahui arti Reliabilitas
3. Untuk mengetahui kreteria keabsahan data
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi
teman-teman mahasiswa program pasca sarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

5
BAB II
PEMBAHASAN
VALIDITAS DAN RELIABILITAS

A. Pengertian
Dalam penelitian, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid,
reliable, dan obyektif. Adapun Validitas merupakan derajad ketepatan antara data
yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
(Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2010), Cet. 11, h. 267).
Menurut Suwendi, Validitas adalah derajad ketepatan suatu alat ukur tentang
pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur (Suwendi, Modul Metode Penelitian,
(Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h. 176). Dengan demikian data yang
valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek
penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan warna merah; kalau
dalam obyek penelitian para pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti melaporkan
bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak
sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak
valid.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas
eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian
dengan hasil yang dicapai (Sugiyono, Op.Cit, h. 268). Jika dalam desain penelitian
dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya
adalah data yang akurat tentang etos kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid,
apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian
dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut
diambil. Bila sampel penelitian representative, instrument penelitian valid dan
reliable, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki
validitas eksternal yang tinggi.
Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa; keandalan
sering kali diartikan sebagai konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dari
perspektif positivistik, reliabilitas biasanya dianggap sinonim dengan konsistensi data
yang dihasilkan oleh pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yang berbeda

6
(misalnya reliabilitas antar penilai), oleh peneliti yang sama pada waktu yang berbeda
(misalnya tes ulang), atau dengan menumpahkan kumpulan data ke dalam dua bagian
(belah dua). Reliabilitas berekenaan dengan derajad konsitensi dan stabilitas data atau
temuan. Definisi reliabilitas yang lebih komprehensif adalah derajad ketepatan dan
ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh instrument pengukuran. Istilah-istilah lain
sehubungan dengan reliabilitas adalah stabilitas, dapat dipercaya dan dapat
diramalkan (Suwendi, Op-Cit, h. 177).
Dalam pandangan positivistic, suatu data dinyatakan reliable apabila dua atau
lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti
sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data
bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda. Jika peneliti satu
menemukan dalam obyek berwarna merah, maka peneliti yang lain juga demikian.
Kalau seorang peneliti dalam obyek kemarin menemukan data berwarna merah, maka
sekarang atau besok akan tetap berwarna merah. Karena reliabilitas berkenaan dengan
derajad konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau mereplikasi dalam
penelitian pada obyek yang sama dengan metode yang sama maka akan
menghilangkan data yang sama. Suatu data yang reliable atau konsisten akan
cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Orang yang berbohong secara konsisten
akan terlihat valid, walaupun sebenarnya tidak valid.
Obyektivitas adalah derajad dimana pengukuran yang dilakukan bebas dari
pendapat dan penilaian subyektif, bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang
menggunakan tes (Suwendi, Modul Metode Penelitian, (Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah, 2011), h. 179). Berkenaan dengan “derajad kesepekatan”
atau interpersonal agreement antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100
orang terdapat dari 99 orang menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam obyek
penelitian itu, sedangkan yang satu orang menyatakan warna lain, maka data tersebut
adalah data yang obyektif. Obyektif disini lawannya katanya subyektif. Data yang
obyektif akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Dapat terjadi suatu data
yang disepakati banyak orang belum tentu valid, tetapi yang disepakati sedikit orang
malah lebih valid. Sebagai contoh terdapat 99 orang menyatakan bahwa si A bukan
pencuri (obyektif), dan satu orang menyatakan bahwa si A pencuri (subyektif).
Ternyata yang betul adalah pernyataan satu orang, karena yang 99 orang tersebut
teman-teman dari si A yang sama-sama pencuri, sehingga menyatakan si A bukan
pencuri.

7
Dalam sebuah penelitian, untuk mendapatkan data yang valid, reliable dan
obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument yang valid dan
reliable, dan dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan
pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian
kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliable yang diuji validitas dan
reliabilitasnya adalah intrumen penelitiannya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif
yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa
penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian
kualitatif lebih pada aspek validitas.
“Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dinyatakan valid apabila tidak
ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti” (Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), h. 129). Tetapi perlu diketahui kebenaran
realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan
tergantung pada konstruksi manusia dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil
proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh karena itu bila
terdapat 10 peneliti dengan latar belakang yang berbeda, meneliti pada obyek yang
sama, akan mendapatkan 10 temuan, dan semuanya dinyatakan valid, jika apa yang
ditemukan itu tidak berbeda dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi pada obyek
yang diteliti. Dalam obyek yang sama peneliti yang berlatar belakang Pendidikan
akan menemukan data yang berbeda dengan peneliti yang berlatar belakang
Manajemen, Antropologi, Sosiologi, Kedokteran, Teknik, dan sebagainya.
Pengertian reliabiltas dalam penelitian kuantitatif, sangat berbeda dengan
reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan
paradigma dalam melihat relitas. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu
bersifat majmuk/ ganda, dinamis/ selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten,
dan berulang seperti semula. Heraclites dalam Nasution (1988) menyatakan bahwa
“kita tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama” air mengalir terus, waktu terus
berubah, situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku manusia yang terlibat
dalam situasi social. Dengan demikian tidak ada suatu data yang tetap/ konsisten/
stabil.
Selain itu, cara melaporkan penelitian ideosyneratic dan indivudualistik, selalu
berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti memberi laporan menurut bahasa dan jalan
pikiran sendiri. Demikian dalam pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan

8
wawancara terkandung unsure-unsur individualistic. Proses penelitian sendiri selalu
bersifat persolistik dan tidak ada dua peneliti akan menggunakan dua cara yang persis
sama.
B. Kriteria Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan (pengujian).
Pelaksanaan tekhnik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada
empat kriteria yang digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan
(transferability), kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
(Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: CV Alfabeta, 2006), h. 87).
1. Pengujian Kredibilitas (derajad keterpercayaan)
a. Perpanjangan Pengamatan
Melalui perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan sumber
data, baik yang pernah ditemui maupun yang baru ditemui. Dengan
perpanjangan pengamatan ini, hubungan peneliti dengan narasumber akan
semakin terbentuk dan semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai
sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Pada tahap awal
memasuki lapangan, peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai
sehingga informasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan
mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan
ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang diberikan selama ini
merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila data yang telah diperoleh
selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau sumber data lain
tidak benar, peneliti melakukan pengamatan lagi secara lebih luas dan
mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya. Lamanya
perpanjangan pengamatan ini dilakukan sangat bergantung kepada kedalaman,
keluasan, dan kepastian data.
b. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut, kepastian data dan
urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Meningkatkan
ketekunan ibarat mengecek soal-soal atau makalah yang dikerjakan, ada yang
salah atau tidak. Dengan meningkatkan ketekunan itu, peneliti dapat
melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah

9
atau tidak. Selain itu, peneliti juga dapat mendeskripsikan data secara akurat
dan sistematis.
Kekurangtekunan pengamatan terletak pada pengamatan terhadap
pokok persoalan yang dilakukan secara terlalu awal. Hal itu mungkin dapat
disebabkan oleh tekanan subyek atau sponsor atau barangkali juga karena
ketidaktoleransian subyek, atau sebaliknya peneliti terlalu cepat mengarahkan
fokus penelitiannya walaupun tampaknya belum patut dilakukan demikian.
Persoalan itu bisa terjadi pada situasi ketika subyek berdusta, menipu, atau
berpura-pura, sedangkan peneliti sudah sejak awal mengarahkan fokusnya,
padahal barangkali belum waktunya berbuat demikian
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu. Dengan demikian, triangulasi terdiri atas triangulasi sumber,
triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.
1) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang
diperoleh dari beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji
kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan
kebawahan yang dipimpin, ke atasan yang menugasi, dan keteman kerja
yang merupakan kelompok kerjasama. Data dari tiga sumber tersebut,
tidak bisa di rata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi
dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang
berbeda, dan mana yang spesifik dari tiga sumber data tersebut.
Selanjutnya diminta kesepakatan (membercheck) dengan tiga sumber data
tersebut untuk mendapatkan kesimpulan.
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda.
3) Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu berkaitan dengan keefektifan waktu. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

10
masih segar dan belum banyak masalah akan memberikan data yang valid
sehingga lebih kredibel.

d. Diskusi dengan Teman Sejawat


Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau
hasil yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan
sejawat. Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik
pemeriksaan keabsahan data. Pertama, untuk membuat agar peneliti tetap
mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Kedua, diskusi dengan sewajat
ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan
menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti.
e. Analisis Kasus Negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha mencari data yang
berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila
tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data
yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
f. Menggunakan Bahan Referensi
Bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data
yang telah ditemukan oleh peneliti. Bahan referensi ini dapat berupa foto-foto,
rekaman, dan dokumen autentik.
g. Mengadakan Memberchek
Memberchek adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan memberchek adalah agar informasi yang
diperoleh yang akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa
yang dimaksud sumber data dan informan.
2. Pengujian Transferability (keteralihan)
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Validitas eksternal menunjukan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil.
3. Pengujian Depenability (kebergantungan)
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak

11
melakukan proses penelitian kelapangan, tetapi bias memberikan data. Peneliti
seperti ini perlu diuji depenabilitynya. Jika proses penelitian tidak dilakukan tetapi
datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable atau dependable. Bagaimana
peneliti mulai menetukan masalah/ focus, memasuki lapangan, menentukan
sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai
membuat kesimpulan harus dapat ditunjukan oleh peneliti. Jika peneliti tidak
mempunyai dan tidak dapat menunjukan jejak aktivitas lapangannya maka
depebilitas penelitiannnya patut diragukan.
4. Pengujian Konfirmability (kepastian)

Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan dependability,


sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability
berarti menguji hasil penelitian dikaikan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil
penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian
jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab II, tentang Validitas dan Reliabilitas dapat
disimpulakan bahwa:
1. Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti atau derajad ketepatan suatu alat
ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur.
2. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Sebaliknya
data yang tidak valid adalah data yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada
obyek.
3. Validitas penelitian ada dua, yaitu: Pertama, validitas internal yakni validitas yang
berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang
dicapai. Kedua validitas eksternal yakni berkenaan dengan derajad akurasi apakah
hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel
tersebut diambil.
4. Reliabilitas (stabilitas, dapat dipercaya dan dapat diramalkan ) adalah derajad
ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh instrument pengukuran.
5. Obyektivitas adalah derajad kesepekatan atau interpersonal agreement antar banyak
orang terhadap suatu data dan atu derajad dimana pengukuran yang dilakukan bebas
dari pendapat dan penilaian subyektif, bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang
menggunakan tes.
6. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliable yang
diuji validitas dan reliabilitasnya adalah intrumen penelitiannya. Sedangkan dalam
penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya.
7. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan (pengujian). Ada
empat kriteria yang digunakan yaitu:
1. Pengujian Kredibilitas (derajad keterpercayaan)
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Meningkatkan Ketekunan
c. Triangulasi (sumber, teknik, waktu)
d. Diskusi dengan Teman Sejawat
e. Analisis Kasus Negatif
f. Menggunakan Bahan Referensi

13
g. Mengadakan Memberchek
2. Pengujian Transferability (keteralihan)
3. Pengujian Depenability (kebergantungan)
4. Pengujian Konfirmability (kepastian)
B. Saran
Penulis berkeyakinan bahwa dalam makalah ini masih terdapat beberapa
kekurangan dan bahkan mungkin kekeliruan/ kesalahan yang terjadi di luar keinginan
dan kehendak penulis. Untuk itu, koreksi konstruktif dan sumbang saran dari para
pembaca yang budiman, teman-teman mahasiswa pasca sarjana IAIN Syekh Nurjati
Cirebon, terutama kepada Team Teaching mata kuliah Metodologi Penelitian
Kualitatif, Ibu Dr. Hj. Sri Rokhlinasari, S.E, M.Si, sangat diharapkan bagi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2002.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.

Suwendi, Modul Metode Penelitian, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011.

15

Anda mungkin juga menyukai