Anda di halaman 1dari 5

Strategi Pembelajaran di SD

Nama : Syifa Nurlatifah

NIM : 857491218

Tugas 1

1. Uraikan pengertian dan strategi metode contoh dari konsep belajar!

2. Seorang guru memiliki kewajiban memahami prinsip-prinsip belajar salah satunya adalah
mengetahui motivasi yang dimiliki oleh siswa dalam mengikuti proses belajar di sekolah.
Uraikan! Berikan contoh.

3. Keterampilan intelektual merupakan keterampilan pikiran yang masuk dalam ranah


kognitif. Uraikan pernyataan tersebut dikaitkan dengan taksonomi Bloom.

4. Dari 4 teori belajar yang Anda pelajari, teori mana yang menurut Anda paling mendukung
dengan perkembangan zaman saat ini. Uraikan contoh dari pengalaman Anda sebagai
pengajar atau pengalaman Anda sehari-hari.

5. Fase-fase perkembangan siswa harus dipahami oleh guru agar dalam proses pembelajaran
tidak mengalami hambatan psikologis yang mengakibatkan hasil belajar tidak optimal.
Uraikan perkembangan Bahasa Anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun).

Jawab

1. Strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang telah dirancang guna
mencapai tujuan secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru dan siswa.
Macam-macam strategi pembelajaran meliputi: Strategi Pembelajaran Ekspositori
(SPE) yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok siswa, Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) ialah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) ialah rangkaian
aktifitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah, Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) ialah memberikan
tugas kepada siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya
akan dipresentasikan kepada kelompok lain di dalam kelas, Stategi Pembelajaran
Kontekstual (CTL) ialah suatu strategi mengajar dimana konsep yang sedang
dipelajari diberikan dalam situasi nyata sehingga siswa memahami konsep tersebut
dan melihat keterkaitannya dalam penggunaanyanya di kehidupan sehari-hari, Srategi
Pembelajaran Afektif ialah pembelajaran yang berkaitan dengan sikap, yang lebih
menekankan pada nilai, bagaimana seseorang dapat bertindak dan dapat memilah apa
yang dipandang benar adan apa yang dipandang salah, Strategi Pembelajaran Kreatif
Produk yang memungkinkan siswa belajar lebih bermakna, menyenangkan serta
memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas dan
produktivitasnya secara optimal, Strategi Pembelajaran Inkuiri aktif adalah suatu
kegiatan belajar yang mengajak siswa untuk berperan aktif dalam mencari dan
menemukan solusi suatu masalah, Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek adalah
pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik (student centered) dan
menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi
peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya, Strategi Pembelajaran
Kuantum yakni memberikan perlakuan-perlakuan kepada setiap individu sesuai
dengan kemampuan masing-masing agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
Strategi Pembelajaran Siklus yakni rangkaian tahap-tahap kegiatan yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai dengan jalan berperan aktif, Strategi Pembelajaran
Berbasis Komputer dan Berbasis Elektronik (E-Learning) yakni suatu bentuk
pembelajaran yang menempatkan komputer sebagai piranti sistem pembelajaran, dan
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) yakni bertumpu
kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau
pengalaman siswa sebagai bahan untuk memecahkan masalah.
2. Guru perlu memahami motivasi siswa agar siswa dapat semangat belajar dikelas dan
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Contohnya ketika saya sedang
mempersentasikan mata pelajaran IPS mengenai profesi dan tugas dari profesi
masyarakat. Saya akan mengaitkan dengan cita-cita siswa, sebelum memulai materi
saya bertanya kepada siswa mengenai cita-cita mereka, lalu memberikan tanggapan
positif, siswa ditugaskan untuk menyebutkan apa saja tugas dari profesi cita-cita
mereka. Dengan memunculkan motivasi siswa melalui keterkaitan materi
pembelajaran dengan minat siswa akan membuat siswa lebih memperhatikan guru dan
ikut berperan aktif selama proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih
bermakna dan efektif.
3. Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah
dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh
pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
Tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) atau yang menurut Bloom
merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai
dengan jenjang terendah sampai tertinggi  yang dilambangkan dengan C (Cognitive)
(Dalam buku yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1 :
Cognitive Domain yang diterbitkan oleh McKey New York. Benyamin Bloom pada
tahun 1956) yaitu:
♦ C1 (Pengetahuan/Knowledge)
Pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam mengingat kembali materi
yang telah dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah, fakta khusus, konvensi,
kecenderungan dan urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria serta metodologi. 
Tingkatan atau jenjang ini merupakan tingkatan terendah namun menjadi prasyarat
bagi tingkatan selanjutnya. Di jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan
berdasarkan dengan hapalan saja.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : mengutip,
menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan, membilang, mengidentifikasi,
mendaftar, menunjukkan, memberi label, memberi indeks, memasangkan, menamai,
menandai, membaca, menyadari, menghafal, meniru, mencatat, mengulang,
mereproduksi, meninjau, memilih, menyatakan, mempelajari, mentabulasi, memberi
kode, menelusuri, dam menulis.
♦ C2 (Pemahaman/Comprehension)
Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam memahami materi
tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu :
-Translasi (kemampuan mengubah simbol dari satu bentuk ke bentuk lain)
-Interpretasi (kemampuan menjelaskan materi)
-Ekstrapolasi (kemampuan memperluas arti).
Di jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan dengan kata-katanya sendiri dan
dengan memberikan contoh baik prinsip maupun konsep.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : memperkirakan,
menjelaskan, mengkategorikan, mencirikan, merinci, mengasosiasikan,
membandingkan, menghitung, mengkontraskan, mengubah, mempertahankan,
menguraikan, menjalin, membedakan, mendiskusikan, menggali, mencontohkan,
menerangkan, mengemukakan, mempolakan, memperluas, menyimpulkan,
meramalkan, merangkum, dan menjabarkan.
♦ C3 (Penerapan/Application)
Pada jenjang ini, aplikasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan informasi pada
situasi nyata, dimana peserta didik mampu menerapkan pemahamannya dengan cara
menggunakannya secara nyata. Di jenjang ini, peserta didik dituntut untuk dapat
menerapkan konsep dan prinsip yang ia miliki pada situasi baru yang belum pernah
diberikan sebelumnya.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : menugaskan,
mengurutkan, menentukan, menerapakan, menyesuaikan, mengkalkulasi,
memodifikasi, mengklasifikasi, menghitung, membangun, membiasakan, mencegah,
menggunakan, menilai, melatih, menggali, mengemukakan, mengadaptasi,
menyelidiki, mengoperasikan, mempersoalkan, mengkonsepkan, melaksanakan,
meramalkan, memproduksi, memproses, mengaitkan, menyusun, mensimulasikan,
memecahkan, melakukan, dan mentabulasi.
♦ C4 (Analisis/Analysis)
Pada jenjang ini, dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan menguraikan
suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas. Kemampuan ini dapat
berupa :
-Analisis elemen/unsur (analisis bagian-bagian materi)
-Analisis hubungan ( identifikasi hubungan)
-Analisis pengorganisasian prinsip/prinsip-prinsip organisasi (identifikasi organisasi)
Di jenjang ini, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa
bagian menemukan asumsi, dan membedakan pendapat dan fakta serta menemukan
hubungan sebab akibat.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : menganalisis,
mengaudit, memecahkan, menegaskan, mendeteksi, mendiagnosis, menyeleksi,
memerinci, menominasikan, mendiagramkan, mengkorelasikan, merasionalkan,
menguji, mencerahkan, menjelajah, membagankan, menyimpulkan, menemukan,
menelaah, memaksimalkan, memerintahkan, mengedit, mengaitkan, memilih,
mengukur, melatih, dan mentransfer.
♦ C5 (Sintesis/Synthesis)
Pada jenjang ini, sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi dan
mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik.
Kemampuan ini dapat berupa memproduksi komunikasi yang unik, rencana atau
kegiatan yang utuh, dan seperangkat hubungan abstrak.
Di jenjang ini, peserta didik dituntut menghasilkan hipotesis atau teorinya sendiri
dengan memadukan berbagai ilmu dan pengetahuan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : mengabstraksi,
mengatur, menganimasi, mengumpulkan, mengkategorikan, mengkode,
mengkombinasikan, menyusun, mengarang, membangun, menanggulangi,
menghubungkan, menciptakan, mengkreasikan, mengoreksi, merancang,
merencanakan, mendikte, meningkatkan, memperjelas, memfasilitasi, membentuk,
merumuskan, menggeneralisasi, menggabungkan, memadukan, membatas,
mereparasi, menampilkan, menyiapkan, memproduksi, merangkum, dan
merekonstruksi.
♦ C6 (Evaluasi/Evaluation)
Pada jenjang ini, evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu hal
untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan ini berkenaan dengan
nilai suatu ide, kreasi, cara atau metode. Pada jenjang ini seseorang dipandu untuk
mendapatkan pengetahuan baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan baru serta
cara baru yang unik dalam analisis dan sintesis. Menurut Bloom paling tidak ada 2
jenis evaluasi yaitu :
-Evaluasi berdasarkan bukti internal
-Evaluasi berdasarkan bukti eksternal
Di jenjang ini, peserta didik mengevaluasi informasi termasuk di dalamnya
melakukan pembuatan keputusan dan kebijakan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah : membandingkan,
menyimpulkan, menilai, mengarahkan, mengkritik, menimbang, memutuskan,
memisahkan, memprediksi, memperjelas, menugaskan, menafsirkan,
mempertahankan, memerinci, mengukur, merangkum, membuktikan, memvalidasi,
mengetes, mendukung, memilih, dan memproyeksikan (Santi Susant, 2013).
4. Teori belajar yang menurut saya paling mendukung dengan perkembangan zaman saat
ini adalah teori communication (Komunikasi). Pada teori ini, peserta didik dituntut
untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam
berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan
kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu
pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah
yang diberikan oleh pendidik. Contohnya ketika saya akan melakukan proses
pembelajaran tema mengenai IPTEK, saya akan menjelaskan mengenai pendahuluan
materi dan memutarkan suatu video animasi mengenai penggunaan tekhnologi.
Kemudian, guru berdiskusi dengan siswa mengenai apa saja tehnologi yang mereka
ketahui, apa fungsinya, menyebutkan pengaruh positif serta negatifnya bagi
kehidupan sehar-hari. Guru menugaskan kepada siswa untuk menulis hasil diskusi
tersebut. Dengan teori pembelajaran seperti ini siswa akan berperan aktif, kritis dan
analisis dalam proses pembelajaran dan mengutarakan ide-idenya, karena setiap siswa
memiliki perbedaan-perbedaan maka ide-ide yang siswa utarakan pun akan beragam
sehingga dapat memperkaya proses pembelajaran (Educhannel.id, 2022)
5. Anak-anak pada usia sekolah dasar merupakan masa perkembangan pesatnya
kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata (vocabulary). Pada awal
usia anak, anak sudah menguasai sekitar 2.500 kata dan pada masa akhir, usia11-12
tahun telah dapat menguasai sekitar 50.000 kata. Dengan dikuasainya keterampilan
membaca dan berkomunikasi dengan orang lain, anak sudah gemar membaca atau
mendengarkan cerita yang bersifat kritis (tentang petualagan, riwayat para pahlawan,
dan sebagainya). Pada masa ini tingkat berfikir anak sudah lebih maju, dia banyak
menanyakan soal waktu dan sebab akibat. Oleh karena itu, kata tanya yang
dipergunakan yang semula hanya “apa”, sekarang sudah diikuti dengan pertanyaan
”dimana”, “darimana”, “kemana”, ”mengapa”, dan “bagaimana”. Terdapat faktor
penting yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu sebagai proses jadi matang,
dengan perkatan lain anak itu menjadi matang (organ-organ suara/bicara sudah
berfungsi) untuk berkata-kata dan proses belajar, yang berarti bahwa anak yang telah
matang untuk berbicara lalu mempelajari bahasa orang lain dengan meniru
ucapan/kata- kata yang didengarnya. Di sekolah, diberikan pelajaran bahasa untuk
menambah pembendaharaan katanya, dengan dibekali pelajaran bahasa ini,
diharapkan peserta didik dapat mempergunakan  bahasa sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan orang lain, menyatakan isi hatinya, memahami keterampilan
informasi yang diterimanya, berfikir (menyatakan pendapat), mengembangkan
kepribadiannya, seprti menyatakan sikap (Kumpulan Referensi Blogspot, 2018).

Anda mungkin juga menyukai