Anda di halaman 1dari 42

lOMoARcPSD|32986959

MAKALAH
Telaah Kurikulum Merdeka Bahasa Arab Tingkat Madrasah
Aliyah
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum

DOSEN PENGAMPU:

Desriadi, MA

Disusun Oleh:

Syafril

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BALAISELASA
2023
lOMoARcPSD|32986959

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti- nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Telaah
Kurikulum Bahasa Arab dengan judul “Kurikulum Merdeka Bahasa Arab Tingkat
Madrasah Aliyah”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Balaiselasa, Oktober 2023

Kelompok 7
lOMoARcPSD|32986959

DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.....................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN..................................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Analisis Skl.........................................................................................................2
B. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar...............................................2
C. Analisis Silabus...................................................................................................2
D. Analisis Rpp........................................................................................................2
A. Kesimpulan..........................................................................................................2
B. Saran....................................................................................................................2
lOMoARcPSD|32986959

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi memberikan pengaruh besar terhadap kurikulum dan
program di perguruan tinggi. Teknologi memungkinkan madrsah untuk
menawarkan kurikulum yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan
pasar dan industri. Teknologi juga memungkinkan pengembangan program
yang lebih interaktif dan kolaboratif, serta memungkinkan siswa untuk
belajar secara mandiri melalui penggunaan teknologi. Scepanovic, Guerra,
dan Lübcke dalam Lohr dan Gall berpendapat bahwa penggunaan teknologi
dalam kurikulum dan program harus diimbangi dengan pengembangan
keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini dan
masa depan1 Hal ini penting untuk menjamin bahwa madrasah dapat
mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk sukses dalam karir mereka. Lulusan Madrasah diharapkan
memiliki kompetensi yang dapat bersaing dengan Lulusan Sekolah Negeri,
salah satunya adalah dalam penguasaan Teknologi. Teknologi merupakan
kebutuhan Manusia pada Masa sekarang, sehingga diharapkan semua
Lulusan Madrasah memiliki kompetensi dalam pemanfaatan Teknologi2.
Dalam kaitan ini, pendidikan agama memiliki peran yang sangat pentingdi era
4.0, yaitu dalam pembentukan karakter, keterampilan, dan aset budaya bangsa

yang berharga dalam kerangka pendidikan nasional.4 Tujuan Pendidikan


Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab3.

1
Linda Lohr and James E. Gall, Curriculum, Plans, and Processes in Instructional Design:
International Perspectives, Educational Technology Research and Development, vol. 53, 2005,
https://doi.org/10.1007/bf02504802, 677
2 Wiranata, Rz Ricky Satria. "Tantangan, Prospek dan Peran Pesantren dalam Pendidikan

Karakter di Era Revolusi Industri 4.0." AL-MANAR: Jurnal Komunikasi danPendidikan Islam 8.1 (2019):
61-92.
lOMoARcPSD|32986959

3 Robie Fanreza and Munawir Pasaribu, “Pendidikan Islam DalamPembentukan Karakter


Anak Didik,”2016; Nur Ainiyah, “Pembentukan Karakter
lOMoARcPSD|32986959

Saat ini, kurikulum madrasah harus mampu mengantisipasi


perubahan dan merespons tuntutan zaman yang selalu berubah.
Menurut Nasution, kurikulum dianggap sebagai rencana yang
disusun untuk memperlancar proses belajar mengajar di bawah
pengawasan dan tanggung jawab sekolah atau institusi

pendidikan bersama dengan staf pengajar.6 Masykur


memperkuat hal tersebut dengan menyatakan bahwa dalam hal
pengembangan kurikulum memiliki posisi yang strategis.
Artinya, rencana tujuan dari kurikulum yang berkualitas akan
menjelaskan kondisi sumber daya manusia yang diinginkan dan
mampu mengembangkan potensinyamelalui proses pendidikan4.
Menurut Nurhayati, kurikulum memiliki dua dimensi yang dapat
diartikan, yaitu dimensi mikro dan dimensi makro. Dalam dimensi mikro,
kurikulum diartikan sebagai panduan dan dasar pelaksanaan pembelajaran di
sekolah, lembaga pendidikan, dan pelatihan dalam bentuk dokumen
kurikulum. Dokumen kurikulum mencakup aturan dan program yang
mengatur kegiatan sekolah, tujuan dan rumusan pencapaian pada semua
jenjang, jalur, dan jenis pendidikan, isi dan materi ajar yang harus dikuasai
siswa, serta cara atau petunjuk untuk melakukan penargetan terkait dengan
aturan dan peraturan. Dalam dimensi makro, kurikulum diartikan sebagai
semua pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik dalam proses
pendidikan pada setiap jenjang, jalur, atau jenis pendidikan. Pengalaman
belajar meliputi hard skill, soft skill, pengalaman belajar kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Siswa memperoleh pengalaman belajar ini melalui kegiatan
kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler5.
Proses perjalanan panjang dalam penerapan kurikulum di Indonesia telah
berkali-kali terjadi perubahan dan penyempurnaan, yaitu dari tahun 1947, tahun
1964, tahun 1968, tahun 1973, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun1997

Masykur, Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum, (Bandar Lampung: CV. Anugrah Utama
Raharja, 2019), 24
4 Hendro Widodo dan Etyk Nurhayati, Manajemen Pendidikan Sekolah, Madrasah, dan
Pesantren, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2020), 27
lOMoARcPSD|32986959

(revisi Kurikulum 1994), tahun 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), dan


kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). menjadi Kurtilas
Revisi. Didasarkan pada hal diatas, Gosper dan Ifenthaler dalam Smyth terdapat 3
poin yang mendorong munculnya model kurikulum di abad 21, dalam hal
ini kurikulum merdeka,
Dengan harapan memajukan mutu dan kualitas pendidikan nasional
Indonesia, pada tahun 2013 pemerintah melalui kementerian Pendidikan
nasional mengganti kembali kurikulum menjadi kurikulum 2013 (Kurtilas)
dan pada 2018 terjadi revisi yaitu : a) perubahan profil siswa; b) pengaruh
teknologi yang merata; dan c) tekanan untuk menghasilkan lulusan yang siap
kerja dengan pengetahuan lebih dari satu disiplin ilmu. Pendekatan- pendekatan
baru ini menarik dan menantang, menarik karena menawarkan kesempatan
baru dan ditingkatkan bagi siswa untuk belajar dan menantang karena
menemukan wilayah baru yang memiliki implikasi terhadap infrastruktur,
pembelajaran, dan pengajaran institusi.
Dalam menanggapi hal tersebut, Kementerian Agama telah
mengeluarkan KMA nomor 347 Tahun 2022 yang terkait dengan
Implementasi Kurikulum Merdeka yang akan berlaku pada tahun ajaran
2022/2023. Konsep kurikulum merdeka meliputi penyederhanaan kurikulum,
memberikan ruang kreatif dan kebebasan kepada satuan pengajaran untuk
mengelola pembelajaran, terutama dalam membuat rencana penyampaian
pembelajaran. Oleh karena itu, Kementerian Agama RI terus mendorong dan
menawarkan kesempatan sebanyak-banyaknya bagi madrasah dalam
mengembangkan kurikulum fungsional di tingkat satuan pendidikan yang
sesuai dengan kemungkinan dan karakteristik madrasah, seperti dalam
perencanaan pembelajaran.
Pelaksanaan kurikulum merdeka di Madrasah pada dasarnya mengikuti
kebijakan yang diterapkan oleh Kemendikbudristek di sekolah, namun dalam
kondisi tertentu madrasah melakukan penyesuaian dengan kebutuhan
pembelajaran madrasah dan memperkuat pendidikan agama Islam dan Bahasa
lOMoARcPSD|32986959

Arab yang spesifik. Kurikulum merdeka merupakan alternatif atau pilihan


terhadap satuan pendidikan yang digunakan dalam rangka pemulihan
pembelajaran. Masa pemulihan pembelajaran adalah 2022-2024, tepatnya saat
pandemi covid-19 melanda Indonesia. Madrasah yang telah ditetapkan sebagai
pelaksana Kurikulum Merdeka akan melaksanakan tahapan implementasi
sebagai berikut:

1. Pada tahun pertama tahun pelajaran 2022/2023, Kurikulum Merdeka akan


diterapkan secara terbatas di madrasah piloting. Tahapimplementasi
Kurikulum Merdeka terbatas pada jenjang RA untuk peserta didik
kelompok usia 4 sampai 5 tahun, MI kelas 1 dan 4, MTs
kelas 7, dan MA/MAK kelas 10. Sementara itu, peserta didik kelas 2, 3,
5, 6, 8, 9, 11, dan 12 masih menggunakan kurikulum 2013.
2. Pada tahun kedua tahun pelajaran 2023/2024, Kurikulum Merdeka
diterapkan pada jenjang RA untuk peserta didik usia 4 hingga 6 tahun, MI
kelas 1, 2, 4, dan 5, MTs kelas 7 dan 8, serta MA kelas 10 dan 11.
Sementara itu, peserta didik kelas 3, 6, 9, dan 12 masih menggunakan
kurikulum 2013.
3. Pada tahun ketiga tahun ajaran 2024/2025, Kurikulum Merdeka
diterapkan secara menyeluruh pada jenjang MI untuk peserta didik kelas 1, 2,
3, 4, 5, 6, jenjang MTs kelas 7, 8, 9, dan jenjang MA/MAK kelas 10, 11, 12.
Harap dicatat bahwa bagi madrasah yang baru menerapkan Kurikulum Merdeka
pada tahun pelajaran 2023/2024, implementasi dimulai dari awal seperti pada
tahap implementasi pada tahun pertama.
Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan yang dilakukan oleh peneliti
terkait penelitian sebelumnya, ditemukan beberapa topik yang terkait dengan judul
penelitian ini, salah satunya adalah 1) Kajian Literatur tentang Kurikulum Merdeka

pada Madrasah di Era Society 5.0.11 Penelitian tersebut membahas tentang kajian
literatur mengenai proyek profil pelajar Pancasila dan profil Rahmatan Lil Alamin
yang terdapat dalam kurikulum merdeka di madrasah. 2) Dalam era Revolusi
Industri 4.0, konsep Kampus Merdeka Belajar menantang implementasi
kebijakan "Merdeka Belajar, Kampus Merdeka" pada perguruan tinggi Islam
lOMoARcPSD|32986959

swasta di Indonesia. Penelitian ini mengeksplorasi implementasi kebijakan


"Merdeka Belajar, Kampus Merdeka" pada perguruan tinggi Islam swasta di
Indonesia. Temuan dari penelitian ini akanmemberikan kontribusi bagi solusi
dalam menghadapi tantangan dalam penerapan kebijakan tersebut. 3)

Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak.13 Penelitian tersebut


membahas tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA 1 Pengaron
Kabupaten Banjar.

A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Analisis SKL Kurikulum Merdeka Pendidikan Bahasa Arab


Tingkat Madrasah Aliyah?
2. Bagaimana Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum
Me r de ka PendidikanBahasa Arab Tingkat Madrasah Aliyah?
3. Bagaimana Analisis Silabus Kurikulum Merdeka Pendidikan Bahasa
Arab Tingkat Madrasah Aliyah?
4. Bagaimana Analisis RPP Kurikulum Merdeka Pendidikan Bahasa Arab
Tingkat MadrasahAliyah?

B. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penulis mempunyai tujuan
masalah diantaranya, yaitu :
1. Mengetahui Analisis SKL Kurikulum Merdeka Pendidikan Bahasa Arab
Tingkat Madrasah Aliyah.
2. Mengetahui Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum
Merdeka Pendidikan Bahasa Arab Tingkat Madrasah Aliyah.
3. Mengetahui Analisis Silabus Kurikulum Merdeka Pendidikan Bahasa
Arab TingkatMadrasah Aliyah.
4. Mengetahui Analisis RPP Kurikulum Merdeka Pendidikan Bahasa Arab
Tingkat Madrasah Aliyah.
lOMoARcPSD|32986959

BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Skl

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan adalah
kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik dari hasil pembelajarannya pada
akhir Jenjang Pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan ini digunakan sebagai
pedoman dalam penentuan kelulusan Peserta Didik dari satuan pendidikan dan
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan standar isi, standar proses,
standar penilaian pendidikan, standar tenaga kependidikan,standar sarana
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi
Lulusan dirumuskan berdasarkan:
1. Tujuan pendidikan nasional.
2. Tingkat perkembangan Peserta Didik.
3. Kerangka kualifikasi nasional Indonesia.
4. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Dalam aplikasinya, rumusan standar kompetensi lulusan memberikan


manfaat bagi tenaga pendidik dalam mengembangkan pembelajaran. Adapun
manfaatnya adalah sebagai berikut:
a) Dijadikan pedoman batas kelulusan bagi peserta didik di setiap satuan pendidikan.
b) Untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara mendasar dan menyeluruh di
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
lOMoARcPSD|32986959

c) Dijadikan rujukan dalam menyusun standar pendidikan lain, misalnya standar isi,
standar proses, dan lainnya.
Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan Menengah terdiri atas:
1. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang Pendidikan
menengah umum (sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah
atas luar biasa/paket C/bentuk lain yang sederajat).
2. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang
Pendidikan menengah kejuruan.

6
lOMoARcPSD|32986959

Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang Pendidikan


menengah umum (sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah
atas luar biasa/paket C/bentuk lain yang sederajat) difokuskan pada:
a. Persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
b. Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
c. Pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah atas/madrasah
aliyah/sekolah menengah atas luar biasa/paket C/bentuk lain yang sederajat
dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas:
a) Menyayangi dirinya, menghargai sesama dan melestarikan alam semesta
sebagai wujud cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap
religius dan spiritualitas sesuai ajaran agama/kepercayaan yang dianut,
memahami sepenuhnya ajaran agama secara utuh, rutin melaksanakan ibadah
dengan penghayatan, menegakkan (mengedepankan) integritas dan kejujuran,
pembelaan pada kebenaran, pelestarian alam, menyeimbangkan kesehatan
jasmani, mental, dan rohani, serta pemenuhan kewajiban dan hak sebagai
warga negara.
b) Mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan budayanya,
menghargai dan menempatkan keragaman masyarakat dan budaya nasional
dan global secara setara dan adil, aktif melakukan interaksi antarbudaya,
menolak stereotip dan diskriminasi, serta berinisiatif untuk menjaga Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
c) Menunjukkan sikap aktif mendorong perilaku peduli dan berbagi, serta
kemampuan berkolaborasi lintas kalangan di lingkungan terdekat,
lingkungan sekitar, dan masyarakat luas.
d) Menunjukkan perilaku bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif
dan merancang strategi untuk pembelajaran dan pengembangan diri, serta
terbiasa beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih tujuan.
lOMoARcPSD|32986959

e) Menunjukkan perilaku berbudaya dengan menyampaikan gagasan orisinal,


membuat tindakan dan karya kreatif yang terdokumentasikan, serta senantiasa
mencari alternatif solusi masalah di lingkungannya.
f) Menunjukkan kemampuan menganalisis permasalahan dan gagasan yang
kompleks, menyimpulkan hasilnya dan menyampaikan argumen yang
mendukung pemikirannya berdasarkan data yang akurat.
g) Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa mengevaluasi
dan merefleksikan teks untuk menghasilkan inferensi kompleks,
menyampaikan tanggapan atas informasi, serta menulis ekspositori maupun
naratif dengan berbagai sudut pandang.
h) Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep,
prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan diri, lingkungan terdekat, masyarakat sekitar, dan
masyarakat global.
Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang Pendidikan
menengah kejuruan difokuskan pada:
a) Persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
b) Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
c) Keterampilan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah kejuruan/madrasah
aliyah kejuruan/bentuk lain yang sederajat dirumuskan secara terpadu dalam
bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas:
1. Menyayangi dirinya, menghargai sesama dan melestarikan alam semesta
sebagai wujud cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap
religius dan spiritualitas sesuai ajaran agama/kepercayaan yang dianut,
memahami sepenuhnya ajaran agama secara utuh, rutin melaksanakan ibadah
dengan penghayatan, menegakkan (mengedepankan) integritas dan kejujuran,
lOMoARcPSD|32986959

pembelaan pada kebenaran, pelestarian alam, menyeimbangkan kesehatan


jasmani, mental, dan rohani, serta pemenuhan kewajiban dan hak sebagai
warga negara.
2. Mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan budayanya,
menghargai dan menempatkan keragaman masyarakat dan budaya nasional
dan global secara setara dan adil, aktif melakukan iinteraksi antarbudaya,
menolak stereotip dan diskriminasi, serta berinisiatif untuk menjaga
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Menunjukkan sikap aktif mendorong perilaku peduli dan berbagi, serta
kemampuan berkolaborasi lintas kalangan di lingkungan terdekat,
lingkungan sekitar, dan masyarakat luas.
4. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif
dan merancang strategi untuk pembelajaran dan pengembangan diri, serta
terbiasa beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih tujuan.
5. Menunjukkan perilaku berbudaya dengan menyampaikan gagasan orisinal,
membuat tindakan dan karya kreatif yang terdokumentasikan, serta senantiasa
mencari alternatif solusi masalah di lingkungannya.
6. Menunjukkan kemampuan menganalisis permasalahan dan gagasan yang
kompleks, menyimpulkan hasilnya dan menyampaikan argumen yang
mendukung pemikirannya berdasarkan data yang akurat.
7. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa menganalisis
teks untuk menghasilkan inferensi, menyampaikan tanggapan atas informasi,
serta menulis ekspositori maupun naratif yang relevan dengan bidang
kejuruannya .
8. Menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah praktis yang relevan dengan bidang kejuruannya.
9. Menunjukkan kemampuan keahlian sesuai dengan kejuruannya untuk
menguatkan kemandirian serta kesiapan memasuki dunia kerja..
B. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang diterapkan di Madrasah


lOMoARcPSD|32986959

Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan


Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
1. Kurikulum ini tidak lagi menggunakan istilah KI KD (Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar) seperti pada kurikulum 2013. Namun, pada Kurikulum
Merdeka dikenal dengan Capaian Pembelajar kurikulum merdeka atau disingkat
CP kurikulum Merdeka

Untuk mata pelajaran Bahasa Arab tingkat MA, CP disusun berdasarkan


Keputusan Menteri Agama Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah, yaitu sebagai berikut:
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Arab Tingkat Madrasah Aliyah terdiri
dari 4 (empat) kompetensi utama, yaitu:

a) Kompetensi Agama dan Moral: Peserta Didik mampu menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta berakhlak mulia dalam
berbahasa Arab.
b) Kompetensi Pancasila: Peserta Didik mampu menunjukkan sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam berbahasa Arab.
c) Kompetensi Literasi: Peserta Didik mampu memahami, menggunakan,
menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan informasi dalam bentuk teks
dan/atau non-teks secara kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam
berbahasa Arab.
d) Kompetensi Numerasi: Peserta Didik mampu memahami, menggunakan,
menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan informasi dalam bentuk angka
dan/atau 10 agar matematika secara kritis dan kreatif untuk memecahkan
masalah dalam berbahasa Arab.

Kemudian pada Kurikulum Merdeka Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa


Arab Fase E Tingkat Madrasah Aliyah Kelas 10, yaitu:

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan mengevaluasi informasi,


lOMoARcPSD|32986959

membangun interaksi, serta merefleksi beberapa 10aragraph dalam berbagai jenis


teks visual atau teks multimoda secara interaktif sebagai sarana mempelajari
agama dari sumber autentiknya dalam konteks 10aragr, serta juga mampu
menghubungkan, memaparkan kalimat dan membuat urutan yang terhubung
secara logis ke dalam 10aragraph pada wacana terbatas dari berbagai teks secara
tulis dan lisan untuk penguatan karakter. Serta juga mampu menghubungkan,
memaparkan kalimat dan membuat urutan yang terhubung secara logis ke dalam
paragraf pada wacana terbatas dari berbagai teks secara tulis dan lisan untuk
penguatan karakter.

Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Arab Fase F Tingkat Madrasah Aliyah


Kelas 11 dan 12, yaitu:

Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan membuat tanggapan dari
informasi yang didengar serta memproduksi bahasa secara lisan sebagai alat
komunikasi global, merefleksi berbagai jenis teks visual atau teks multimoda,
memproduksi bahasa secara bebas dan mendalam untuk mengungkapkan gagasan
sesuai dengan struktur teks, serta mampu memaparkannya sesuai dengan tujuan
dan konteks sosial secara tulis dan lisan untuk penguatan karakter.
Selain itu juga terdapat beberapa elemen dalam capaian pembalajaran (CP)
Bahasa Arab Tingkat Madrasah Aliyah yaitu sebagai berikut:

a) Menyimak

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi tentang memberi salam dan


berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-
hari, hobi, makanan dan minuman, dengan menggunakan susunan gramatikal
untuk menilai informasi yang didengar.

b) Berbicara

Peserta didik mampu membangun interaksi dengan teks kompleks tentang


memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan lingkungannya,
lOMoARcPSD|32986959

kehidupan sehari-hari, hobi, makanan dan minuman, dengan menggunakan


susunan gramatikal sebagai alat komunikasi global.

c) Membaca Memirsa

Peserta didik mampu memahami dan merefleksi beberapa paragraf dalam teks
visual atau teks multimoda secara interaktif sebagai sarana mempelajari agama
dari sumber autentiknya tentang memberi salam dan berkenalan, keluarga dan
rumah, sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-hari, bahkan bisa dijadikan
sebagai hobi, makanan dan minuman, dengan menggunakan susunan gramatikal
untuk memahami informasi tersurat dan tersirat dari berbagai jenis teks.

d) Menulis - Mempresentasikan

Peserta didik mampu menghubungkan dan memaparkan kalimat ke dalam


paragraf pada wacana terbatas, dan membuat urutan yang terhubung secara logis
tentang memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan
lingkungannya, kehidupan sehari-hari, hobi, makanan dan minuman, dengan
menggunakan susunan gramatikal untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan
struktur teks secara tulis dan lisan.
Dari capaian pembelajaran (CP) Bahasa Arab di atas terdapat juga bagian
pengertian umum dalam Lampiran KMA Nomor 347 Tahun 2022 ini disebutkan
bahwa Kurikulum Merdeka di Madrasah adalah kurikulum mata pelajaran selain
PAI dan Bahasa Arab yang disusun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi, Kurikulum Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab khusus
Madrasah yang dikembangkan oleh Kementerian Agama, dan nilai-nilai kekhasan
Madrasah yang dikembangkan oleh madrasah.
Berdasarkan diktum dalam KMA Kurikulum Merdeka Belajar Pada
Madrasah, poin ketiga, disebutkan bahwa madrasah berhak dan bebas memilih
salah satu di antara berikut: Pertama, Madrasah menerapkan Kurikulum 2013,
dengan Standar Isi, Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD) yang
ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi kewenangan madrasah melakukan
lOMoARcPSD|32986959

kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum operasional di masing-


masing madrasah, atau
Kedua, Madrasah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan Standar Isi dan
Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi
kewenangan madrasah melakukan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan
kurikulum operasional di masing-masing madrasah.
Bagi madrasah yang memilih pilihan pertama, menerapkan Kurikulum 2013,
berlaku ketentuan sebagai berikut:
 Standar Isi, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar mata pelajaran selain
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab berdasarkan ketetapan dari
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi;
 Standar Isi, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun
2019;
 Implementasi Kurikulum Raudhatul Athfal (RA) berdasarkan Keputusan
Menteri Agama Nomor 792 Tahun 2018; dan
 Implementasi kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK) berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019.
Sedang bagi madrasah yang memilih opsi kedua, menerapkan Kurikulum
Merdeka, disyaratkan untuk:
 Standar Isi dan Capaian Pembelajaran mata pelajaran selain Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; dan
 Standar Isi dan Capaian Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab mengacu pada ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian
Agama.
Masih merujuk pada diktum dalam KMA Nomor 347 Tahun 2022,
Kurikulum Merdeka diterapkan di madrasah secara bertahap mulai Tahun
Pelajaran 2022/2023. Penerapannya adalah pada RA, MI, MTS, dan MA, dan
lOMoARcPSD|32986959

MAK secara terbatas, yaitu pada madrasah percontohan (piloting) yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
Struktur kurikulum merdeka pada MA (Madrasah Aliyah) secara umum
terbagi menjadi 2 (dua), yaitu pembelajaran instrakurikuler dan pembelajaran
berbasis proyek untuk penguatan karakter profil pelajar pancasila. Namun dalam
implementasinya di madrasah pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
berbasis proyek dapat dilaksanakan sebagai satu kesatuan, bahkan memungkinkan
diselenggarakan lintas mata pelajaran pada MA (Madrasah Aliyah).

C. Analisis Silabus

Silabus dalam kurikulum merdeka disebut Alur Tujuan Pembelajaran


(ATP). ATP berfungsi sebagai acuan atau pedoman dalam merancang
pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh
pemerintah. ATP juga memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk
menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan
lingkungan belajar peserta didik.
Alur Tujuan Pembelajaran / ATP pada kurikulum merdeka berfungsi sama
dengan silabus sebagai acuan /pedoman dalam merancang pembelajaran, ATP
kurikulum merdeka berisikan susunan tujuan paembelajaran yang sistematis
berdasarkan urutan pembelajaran dari awal sampai akhir pada masing-masing
fase.
ATP sudah disedian oleh pemerintah pusat yang selanjutnya dapat
dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan tetap mengacu pada CP / Capaian
Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah yang berupa kompetensi
pembelajarn yang harus dicapai siswa
Maka langkah awal sebelum melaksanakan peroses pembelajaran pendidik
perlu melaksanakan analisi capaian pembelajran guna menyusun tujuan
pembelajran serta alur tujuan pembelajran, dengan analisi tersebut maka pendidik
memperoleh peta kompetensi yang akan dijadikan rujukan dalam melaksanakan
lOMoARcPSD|32986959

pembelajaran. Tujuan Pembelajran idealnya terdiri dari 2 (dua ) komponen yaitu,


kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dapat di laksanakan oleh
siswa , dan konten ilmu pengetahuan yang perlu di pahami oleh siswa.
Prosedur dalam menyusun ATP Kurikulum merdeka SMA adalah sebagai
berikut :
 Menganalisi Capaian Pembelajaran / CP Kurikulum Merdeka
 Mengiden tifikasi kompetensi
 Merumuskan tujuan pembelajaran
 Mengidentifikasi elemen
 Kegiatan Pembelajaran
lOMoARcPSD|32986959

Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Madrasah Aliyah

COO
lOMoARcPSD|32986959

Kelas XII
lOMoARcPSD|32986959
lOMoARcPSD|32986959
lOMoARcPSD|32986959
lOMoARcPSD|32986959

Kemudian terdapat juga bagian Struktur Kurikulum Merdeka Pada MA


(Madrasah Aliyah). Struktur kurikulum MA terdiri atas 2 (dua) Fase yaitu fase E
dan Fase F. Madrasah dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
intrakurikuler dan pembelajaran berbasis proyek secara terpadu atau simultan.
Dalam kaitan ini madrasah dapat menggunakan atau memilih pendekatan mata
pelajaran atau tematik secara bebas sesuai kebutuhan pembelajaran siswa yang
diprogramkan.
Bentuk pembelajaran dapat dilakukan secara kolaboratif beberapa mata
pelajaran dalam mendukung satu tema yang di dalamnya dikelola melalui
pembelajaran berbasis proyek, sehingga capaian intrakurikuler dapat diwujudkan
sekaligus penguatan karakter Pelajar Pancasila.

1) Fase E untuk kelas X;

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di


kelas X MA tidak dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik.
Namun demikian, satuan pendidikan dapat menentukan bagaimana muatan
pelajaran diorganisasi. Pengorganisasian pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilakukan melalui beberapa
pendekatan sebagai berikut:
a) Mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan
Sosial secara terintegrasi;
b) Mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan
Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah; atau
c) Mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan
Sosial secara paralel, dengan JP terpisah seperti mata pelajaran yang
berbeda-beda, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang
mengintegrasikan muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu
Pengetahuan Sosial tersebut.

2) Fase F untuk kelas XI dan kelas XII.


Fase F untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 6

22
lOMoARcPSD|32986959

(enam) kelompok utama, yaitu:


a) kelompok mata pelajaran umum
Setiap MA wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran
dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik MA.
b) kelompok mata pelajaran agama
Setiap MA wajib menyediakan paling sedikit 4 (empat) mata pelajaran
dalam kelompok ini.
c) kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA)
Setiap MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam
kelompok ini.
d) kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Setiap MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam
kelompok ini.
e) kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya
Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di MA.
f) kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya
Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di MA.
Berikut ini Struktur Kurikulum Merdeka Pada MA (Madrasah Aliyah)
yang dapat dilihat pada tebel di bawah ini.
lOMoARcPSD|32986959

Keterangan:
1) Perhitungan waktu disampaikan dalam satu tahun, madrasah dalam
memanfaatkan waktu yang tersedia dapat merencanakan sendiri menjadi setiap
minggu, dua mingguan, tiga mingguan,bulanan atau bahkan secara blok materi
dengan memanfaatkan waktu yang diperlukan untuk mewujudkan capaian
pembelajaran. Pertimbangannya adalaf efektivitas pembelajaran yang hendak
lOMoARcPSD|32986959

dicapai oleh setiap mata pelajaran atau kolaboratif beberapa


mata pelajaran.

2) Angka dalam kurung, contoh (2), (3), (5) atau lainnya hanya merupakan alat
perhitungan perpekan, bukan satuan waktu yang harus ditempuh dalam satu
pekan. Dalam hal ini madrasah memiliki kewenangan yang bebas berdasarkan
kebutuhan belajar siswa dalam memperhitungkan kebutuhan waktu belajar siswa.
Madrasah dapat memperhitungkan waktu berdasarkan pekan atau capaian
pembelajaran berdasarkan efektivitas kebutuhan belajar siswa.
3) Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 45 menit untuk kelas X dan XI.
4) Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 45 menit untuk kelas XII.
5) Diikuti oleh seluruh peserta didik madrasah. Pada Madrasah Aliyah yang
memiliki muatan khusus keunggulan keagamaan (MAPK) pembelajaran
kelompok ini dilaksanakan dalam bentuk mata pelajaran Al Qur’an Hadis
diajarkan dalam mata pelajaran Tafsir, Hadis, Ilmu Tafsir, dan Ilmu Hadis.
Mata pelajaran Akidah Akhlak diajarkan dalam mata pelajaran Ilmu kalam
dan Akhlak Tashawuf. Mata Pelajaran Fikih diajarkan dalam fikih dan Ushul
Fikih. Beban belajar masing-masing matapelajaran turunan untuk muatan
keunggulan keagamaan tersebut adalah 72. Dalam pengelolaan waktu
pembelajaran dimaksud, madrasah diberi kewenangan untuk melakukan
penambahan jam pelajaran pada pagi, siang atau sore hari terpadu dengan
pembelajaran di asrama.
6) Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) Pekan untuk
memenuhi alokasi proyek 27 (dua puluh tujuh) Pekan untuk Pendidikan
Pancasila, Bahasa Inggris, serta Seni dan Prakarya.
7) Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau prakarya
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya dan
Kewirausahaan). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya dan Kewirausahaan).
8) Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
9) Mata Pelajaran Al Qur’an Hadis kelas XI memiliki Alokasi 144 JP per tahun
lOMoARcPSD|32986959

(4 JP per pekan), terdistribusi kedalam 72 JP per tahun/2 JP per minggu pada


Kelompok Mata Pelajaran Umum dan 72 JP per tahun (2 JP per minggu)
pada Kelompok Mata Pelajaran Agama.
10) Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas XI memiliki Alokasi Intrakurikuler 144
JP per tahun (4 JP per pekan), terdistribusi kedalam 72 JP per tahun/2 JP per
minggu pada Kelompok Mata Pelajaran Umum dan 72 JP per tahun (2 JP per
minggu) pada Kelompok Mata Pelajaran Agama.
11) Mata Pelajaran al-Qur’an Hadis kelas XII memiliki Alokasi Intrakurikuler
128 JP per tahun (4 JP per pekan), terdistribusu kedalam 64 JP per tahun/2 JP
per minggu pada Kelompok Mata Pelajaran Umum dan 64 JP per tahun (2 JP
per minggu) pada Kelompok Mata Pelajaran Agama.
12) Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas XII memiliki Alokasi Intrakurikuler 128
JP per tahun (4 JP per pekan), terdistribusu kedalam 64 JP per tahun/2 JP per
minggu pada Kelompok Mata Pelajaran Umum dan 64 JP per tahun (2 JP per
pekan) pada Kelompok Mata Pelajaran Agama.
13) Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga
syarat minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP: 51/pekan; JP untuk mapel
pilihan: 22 JP/pecan. Madrasah membuka minimum 2 kelompok mata
pelajaran. Apabila sumberdaya memungkinkan, sekolah dapat membuka
lebih dari dua kelompok memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata
pelajaran dari minimal dua kelompok mata pelajaran pilihan (maksimal mata
pelajaran pilihan yang diambil dari 1 (satu) kelompok mata pelajaran pilihan
adalah 3 (tiga) mata pelajaran), disesuaikan dengan minat, bakat, dan aspirasi
peserta didik.
14) Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam pelajaran
sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu di madrasah.
15) Madrasah dapat menentukan model pembelajarannya sesuai kebutuhan
belajar siswa,misalnya pembelajaran konvensional, pembelajaran berbasis
proyek untuk satu mata pelajaran atau kolaborasi beberapa mata pelajaran
dengan berbasis tema, pembelajaran model blok untuk satu kompetensi dalam
satuan waktu tertentu, atau inovasi lain yang dirancang oleh madrasah.
lOMoARcPSD|32986959

16) Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di MA menyediakan


layanan program kebutuhan khusus sesuai kondisi peserta didik berdasarkan
hasil assesmen. Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem
Kredit Semester (SKS) dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai SKS. Teknis Pembelajaran pada MA yang
ditetapkan melakukan diversifikasi layanan sebagai MA Program Keagaman
(MAPK), MA Akademik, dan MA plus Keterampilan diatur pada ketentuan
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
D. Analisis Rpp

RPP Kurikulum Merdeka Tingkat Madrasah Aliyah telah diterbitkan


oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. RPP ini diterbitkan
berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019. RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pada masa berlakunnya Kurikulum
Merdeka di tahun 2022 secara serentak di sekolah sekolah di Indonesia
berubah nama menjadi “Modul Ajar”.
Akan tetapi guru yang masih ingin menggunakan istilah RPP dalam
pencarianya tidak masalah. Karena tulisan ini dibuat untuk menarik
pengunjung dan menginformasikan bahwa ada perubahan nama RPP menjadi
Modul Ajar. Bukan hanya perubahan istilah tetapi juga perubahan kedalam
isi. Seringkali Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka Sering disebut dengan
RPP Plus, itu karena dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran,
lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan
pembelajaran dicapai siswa. Intinya, modul ajar tersebut memiliki komponen
yang lebih lengkap dibanding RPP. Bukan hanya RPP beberapa istilah yang
berubah dalam Kurikulum Merdeka di tahun 2022 ini:
 Promes diganti prosem ( program semester )
 Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
 KI diganti CP ( capaian pembelajaran)
 RPP diganti Modul ajar
 KD diganti TP (tujuan pembelajaran)
lOMoARcPSD|32986959

 KKM diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)


 IPK diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
 PH diganti Sumatif
 PTS diganti STS (Sumatif Tengah Semester)
 PAS diganti SAS (Sumatif Akhir Semester)
 Indikator soal diganti dengan indikator asesmen
 Penilaian teman sejawat diganti Formatif
Setiap guru di Kurikulum Merdeka harus memiliki rencana pembelajaran
untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran untuk mencapai Capaian
Pembelajaran (CP). Rencana pembelajaran ini dapat berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), atau modul ajar.Perangkat ajar yang disebut modul ajar, atau
MA, digunakan untuk merencanakan pembelajaran. Mereka mirip dengan RPP,
tetapi memiliki komponen yang lebih lengkap. Pendidik tidak perlu membuat
RPP jika menggunakan modul ajar karena komponennya meliputi RPP atau lebih
lengkap daripada RPP. Berikut perbedaan antara komponen minimum RPP dan
modul ajar.
Kemudian Tedapat Perbedaan Modul Ajar memiliki komponen yang lebih
lengkap daripada RPP. Modul Ajar juga dilengkapi dengan media pembelajaran,
instrumen asesmen, dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu pendidik
dalam melaksanakan pembelajaran. Persamaan Modul Ajar memiliki komponen
yang lebih lengkap daripada RPP. Modul Ajar juga dilengkapi dengan media
pembelajaran, instrumen asesmen, dan referensi belajar lainnya yang dapat
membantu pendidik dalam melaksanakan pembelajaran.
lOMoARcPSD|32986959

MODUL AJAR
Pendidikan Bahasa Arab
lOMoARcPSD|32986959

Informasi Umum

Nama Penyusun Indra Damaryu


Institusi MAN 5 Pesisir Selatan
Tahun Penyusunan 2022 / 2023
Jenjang Sekolah Madrasah Aliyah
Mata Pelajaran Bahasa Arab
Kelas IX
Alokasi Waktu 90 menit
Fase E
Elemen 1. Berbicara
2. Menyimak
3. Mendengar
4. Membaca

Kompetensi Awal 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang


dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,


konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret


(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Profil Pelajar Pancasila Profi Pelajar Pancasila yang ingin dicapai yaitu semangat
dalam menuntut ilmu, disiplin, berpikir kritis, kreatif dan
bertakwa kepada tuhan yang maha esa.
Sarana dan Prasarana Media :
1. Laptop
2. Buku Cetak
3. Spidol
4. Modul
lOMoARcPSD|32986959

Target Peserta Didik Target peserta didik adalah Peserta didik mampu belajar

Model Pembelajaran 1. Luring


2. Dsikusi
3. Tanya Jawab
4. Latihan Soal

Kompetensi Inti

Tujuan Pembelajaran
1. Memahami fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan
(bunyi, kata, danmakna) dari teks sederhana yang berkaitan
dengan tema: ‫ا‬keindahan yang melibatkan tindak tutur
memberi instruksi dengan memperhatikan susunan
gramatikal.
2. Menganalisis gagasan dari teks sederhana yang berkaitan dengan tema: ‫ا‬keindahan
dengan memperhatikan bentuk, makna dan fungsi dari susunan gramatikal.
3. Mendemonstrasikan tindak tutur memberi instruksi dengan
memperhatikan susunan gramatikal baik secara lisan
maupun tulisan.
4. Menyajikan hasil analisis gagasan dari teks sederhana yang
berkaitan dengan tema keindahan
dengan memperhatikan bentuk, makna dan fungsi dari
susunan gramatikal.
Pemahaman Bermakna Dalam pembelajaran ini, peserta didik memahami fungsi
sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan (bunyi, kata, dan
makna) dan menganalisis gagasan dari teks sederhana yang
berkaitan dengan tema keindahan
Ungkapan Komunikatif .1 ‫ ما أجمل هذه المناظر ؟‬،‫أنظر‬
.2 ‫هلال الذي خلق األرض‬
.3 ‫التشجبر أفضل الوساإل لحفاظ علي البيأة‬

Persiapan Pembelajaran Guru telah menyiapkan bahan ajar yang berisi tujuan
pembelajaran secara operasional materi, bentuk kegiatan
belajar mengajar, metode yang digunakan.

Metode belajar yang digunakan harus menggunakan cara


tertentu yang tepat dalam proses belajar mengajar sehingga
tujuan tercapai.

Guru dapat memberikan motivasi belajar agar siswanya


semangat dalam belaja.

Pastikan kelasnya sudah bersih agar siswa dan gurunya


nyaman saat belajar.
lOMoARcPSD|32986959

Pengadaan alat peraga dan perpustakan bertujuan untuk


membantu siswa agar siswa memdapat gambaran yang
konkrit, untuk menjelaskan materi pelajaran, untuk menarik
perhatian siswa, menambah kegiatan belajar

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan : 1. Guru
1.Guru membukanya
menyampaikan materidengan
yang mengucapkan salam
terikait di bahan ajar dan
berdoa terlebih dahulu sebelum belajar.
dengan judul ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ج‬ ‫ع‬‫ي‬ ‫ب‬‫ط‬ ‫ال‬ ‫ة‬

2.Guru meminta
2. Guru salah satukabar
menanyakan siswa membaca materi yang
kepada siswanya sebelum
telah di sampaikany agar siswa dapat
masuk ke materi yang di ajarkan. memahami.

3.Guru memberi
3. Guru tahu kepada
memberikan siswa untuk
motivasi menghafal
belajar sehingga‫المفرادات‬
siswa
yang pada buku bahan ajar.
dapat semangat dalam belajar.
4.Setelah menghafal ‫ المفرادات‬guru meminta siswa untuk
4. Guru mengajukan pertanyaan yang terkait materi,tujuan
menyetor hafalan.
pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan selama
belajar.
5.Setelah menyetor hafalan guru meminta siswa untuk
Kegiatan Pembelajaran inti mengerkan soal yang telah diberikan.

Penutup 1. Guru memberikan saran dan kesimpulan dari materi


yang telah di sampaikan kepada siswa.

2. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa


dan salam.
lOMoARcPSD|32986959

PENILAIAN SISWA

Nama :

Kelas :

Hari / Tanggal :

No Aspek Nilai
A B C D
1. Pengetahuan
a. Membaca
b. Menulis
c. Mengerjakan Soal
lOMoARcPSD|32986959

2. Keterampilan
a. Aktif
b. Presentasi
c. Menghafal
3. Lain-lain
a. Sikap
b. Kehadiran
c. Tidak Telat
d. PTS
e. PAS

Keterangan Nilai

Nilai A 100 – 80
Nilai B 80 - 60
Nilai C 60 - 40
Nilai D 40 - 20
lOMoARcPSD|32986959

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari


program guru penggerak merdeka belajar. Kurikulum merdeka belajar harus
senantiasa disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sangat cepat dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Dilansir dari
situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler di
mana mengoptimalkan konten agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum Merdeka yaitu
Merdeka Belajar, artinya siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-
masing. Anak tidak dipaksa untuk mempelajari suatu hal yang tidak disukai
sehingga akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa sekolah.

Dikutip dari buku Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar (2021) oleh H. E
Mulyasa, secara tersirat Merdeka Belajar menunjukkan kurikulum apa yang harus
dikembangkan oleh guru penggerak di setiap sekolah. Pemerintah memberikan
kebebasan mengenai kurikulum yang harus digunakan di sekolah, tinggal
bagaimana sekolah menyikapi kebijakan tersebut dengan implementasi di masing-
masing sekolah.

B. Saran
Dalam kurikulum merdeka posisi guru adalah penggerak merdeka belajar.
Guru penggerak merdeka belajar dituntut tidak hanya mampu mengajar dan
mengelola kegiatan kelas secara efektif, tetapi juga membangun hubungan efektif
kepada peserta didik dan komunitas sekolah. Selain itu mampu menggunakan
teknologi untuk mendukung peningkatan mutu dan melakukan refleksi, serta
perbaikan praktik pembelajaran secara terus-menerus. Guru penggerak merdeka
lOMoARcPSD|32986959

belajar merupakan guru yang kreatif, inovatif, dan terampil dalam pembelajaran
dan energik dalam melayani peserta didik. Tak hanya itu, guru juga mampu
membangun dan mengembangkan hubungan antara guru dan sekolah dengan
komunitas yang lebih luas, serta menjadi pembelajar sekaligus agen penggerak
perubahan di sekolah.
lOMoARcPSD|32986959

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Nurul. 2021. Kebijakan Merdeka Belajar dan Implikasinya terhadap


Pengembangan Desain Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal
Manajemen dan Pendidikan Islam, Vol. 7, No. 1, Hal. 65-78. ISSN (Online):
2550-
1038, ISSN (Print): 2503-3506.
Abdullah, Ramli, 2016. Pembelajaran Dalam Perspektif Kreatifitas Guru Dalam
Pemanfaatan Media Pembelajaran. Lantanida Journal, Vol. 4 No. 1
Acetylena, Sita. 2018. Pendidikan Krakter Ki hadjar Dewantara : Perguruan Taman
Siswa sebagai Gagasan Taman Pengetahuan dan Etika. Malang: Madani
Achidisti, Milan Rianto. 2018. Pendekatan Strategi, dan Metode Pembelajaran.
Malang: Departemen Pendidikan Nasional
Anggito, Albi & Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Sukabumi: CV. Jejak.
Anjelina, Winda. 2021. Gebrakan Baru Kebijakan Pendidikan Pendidikan Dasar. Jurnal
Pendidikan Tambusai 1977 Program Merdeka Belajar Halaman 1977-1982
Volume 5 Nomor 1. Universitas Negeri Padang
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asih, Widi Wisudawati, dan Eka, Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA,
Jakarta: Bumi Aksara
Auliya, Mahfuza Batubara. 2017. Upaya Meningkatkan Sosialisasi Anak Melalui Metode
Bercerita Di Kelas A RA Fadhilah Islamic School Desa Bandar Khalifah
Kecamatan Percut SEI Tuan Kabupaten Deli Serdang. Jurusan Pendidikan Ilsam
Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tatbuyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara
Bungin, Burhan, 2017. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta Daroji dan Haryati. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VIII
SMP/MTs, Global,
Solo.
De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 1992. Quantum Learning. Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan oleh AlwiyahAbdurrahman. Bandung:
Penerbit Kaifa.
Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan. 2(1):
55-6. ISSN 2656-8071.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Panduan Merdeka
Belajar - Kampus Merdeka.
lOMoARcPSD|32986959

Anda mungkin juga menyukai