PENDIDIKAN PANCASILA
DISUSUN OLEH
PSKM 21A
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh kasih karunia-Nya
yang begitu besar kepada kita, sehingga saya dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas
Laporan Hasil Mini Riset dengan baik dan dalam tenggat waktu yang sudah ditentukan.
Kepada Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yaitu Bapak Hidayat,
M.Si., Saya mengucapkan terima kasih atas pengarahannya dan bimbingannya dalam
penyelesaian Tugas akhir Mini Riset “PENERAPAN INPLEMENTASI PERSATUAN
INDONESIA PADA SISWA/I SMAS METHODIS-8 MEDAN ” ini. Tidak lupa juga penulis
mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang telah bekerja sama dalam penyelesaian
tugas ini.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
EVATIARA SIHOTANG
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
BAB I .......................................................................................................................................1
Pendahuluan............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1-2
BAB II ......................................................................................................................................3
Tinjauan Teoritis.....................................................................................................................3
Metode Penelitian....................................................................................................................8
3.1 Waktu dan Tempat...........................................................................................................8
BAB V ....................................................................................................................................12
Penutup..................................................................................................................................12
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................................12
5.2 Saran ....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................13
LAMPIRAN .........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila sila ke-3 yang berbunyi, “Persatuan Indonesia”. Menurut Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila, sila tersebut memiliki arti sebagai landasan untuk menjaga persatuan dan
kesatuan diIndonesia. Sila ini juga berarti mengutamakan persatuan atau kerukunan rakyat
Indonesia tidak lepas dari kondisi Indonesia yang memiliki keberagaman budaya.
Keberagaman budaya tersebut
Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman masyarakat Indonesia. Para generasi muda
terutama harus memahami, memaknai dan mengamalkan keseluruhan nilai-nilai yang terdapat
dalam Pancasila. Dengan penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter maka
sikap dan prilaku yang menyimpang akan menjadi lebih baik. Dan bentuk penyimpangan-
penyimpangan tidak akan terjadi pada individu yang memiliki karakter dan jiwa yang
nasionalis dan patriotis dan untuk membentuk generasi yang dapat menghargai dan hidup
dalam damai dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang, selain karakter pemuda
juga harus memiliki integritas, karena dengan memiliki integritas pemuda akan tahu betul
mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Pancasila juga dapat di
artikan sebagai ideologi dari negara Indonesia atau sering di sebut rumusan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Penerapan Pancasila sebagai dasar negara memberikan pengertian
bahwa negara Indonesia merupakan negara Pancasila. Negara Pancasila merupakan suatu
negara yang didirikan dan dipertahankan serta dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi
dan mengembangkan martabat dan hak hak semua warga negara Indonesia, agar semua rakyat
dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan
kesejahteraannya sebaik mungkin, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa (keadilan sosial). Implementasi Pancasila dapat menjadi media dan sarana
interaksi yang efektif, guna merumuskan konsep sosialisasi dan implementasi Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sasaran dan metodologi menjadi begitu penting mengingat realisasi dan dinamika
kehidupan yang ada saat ini sangat diwarnai oleh berkembangnya nilai nilai demokrasi dalam
proses demokratisasi yang terus berkelanjutan. Pada saat era reformasi sampai sekarang
perubahan terjadi serta terus menerus dengan begitu cepat dan menghasilkan dampak positif
dan negatif serta sangat berpengaruh dalam sistem pemerintahan negara Indonesia.
TINJAUAN TEORITIS
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara berasal dari usulan para tokoh pendiri
bangsa. Nilai-nilai pancasila merupakan nilai luhur yang berakar dari kebudayaan masyarakat
terdahulu. Pancasila sangat melekat dengan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh sebab itu,
Pancasila tidak dapat diubah oleh siapapun dan kapanpun. Di era globalisasi ini peran
pancasila sangat penting bagi pelajar untuk menjaga kepribadian bangsa Indonesia, karena
adanya globalisasi batasan - batasan antarnegara tidak terlihat, sehingga berbagai budaya asing
dapat masuk dengan mudah dan memengaruhi pola pikir dan kehidupan pelajar. Hal ini dapat
memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Apabila pelajar dapat
menyaring budaya yang masuk, maka berbagai hal positif akan diperoleh seperti menambah
wawasan dan mempererat hubungan antarbangsa dan negara, sedangkan hal negatif dampak
globalisasi yaitu merusak moral bangsa Indonesia. Pancasila berperan penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu sebagai pedoman hidup, pancasila menjadi sumber
ideologi yang mengatur tata kehiduan masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai pedoman
hidup bangsa Indonesia berfungsi sebagai acuan atau pegangan bagi masyarakat khususnya
pelajar dalam bertingkah laku. Hal ini berkaitan erat dengan etika pelajar di lingkungan
sekolah, tentang apa yang selayaknya dikerjakan dan yang selayaknya dihindari. Pancasila
mengandung nilai nilai yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme generasi
muda di era globalisasi khususnya untuk para pelajar.
Pancasila merupakan sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan Negara RI.
Nilai-nilai Pancasila yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan
dan nilai keadilan sesungguhnya adalah nilai dasar fundamental yang bersifat objektif, positif,
intrinsic, dan transeden.Nilai-nilai yang dikandung Pancasila dapat dapat dibagi menjadi lima
sesuai dengan jumlah silanya, yaitu: Nilai dan jiwa religious nilai ketuhanan). nilai dan jiwa
kemanusiaan, nilai dan jiwa persatuan, nilai dan jiwa kerakyatan, nilai dan jiwa yang
berkeadilan sosial. Dari nilai-nilai Pancasila tersebut, penulis akan lebih spesifik membahas
mengenai Makna Nilai Sila ketiga. Sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia mengandung
nilai persatuan bangsa. Nilai ini mengandung makna; antara lain:
Para tokoh merumuskan Sila Ketiga tersebut berdasarkan perasaan senasib yang
dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Para tokoh pendahulu kemudian merangkai persatuan
dalam keberagaman dan keragaman dalam persatuan. Para pendahulu berhasil menyatukan
perbedaan tersebut untuk satu tujuan. Semangat tersebut yang kemudian sering disebut
semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Makna persatuan artinya menjadi satu dan tidak terpecah atau terpisah-pisah. Makna
Persatuan Indonesia sangat crat kaitannya dengan rasa Nasionalisme. Menurut Rukiyati dkk
(2013: 61) menyatakan bahwa pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sila "Persatuan
Indonesia" adalah nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air, menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa, menghilangkan penonjolan atau kekuasaan keturunan dan perbedaan warna
kulit serta menumbuhkan rasa seperjuangan. Sehingga kehidupan menjadi lebih sejuk karena
tidak ada perselisihan antara satu sama lain. Selain perdamaian akan tercipta sesuai dengan
cita-cita Indonesia.
Selain itu, Persatuan Indonesia juga dapat dimaknai dengan semangat gotong royong.
Persatuan berarti juga kebersamaan. Kebersamaan diwujudkan dalam gotong royong.
Semangat gotong royong adalah budaya mulia yang diwariskan oleh para pendahulu. Tidak
ada satu ras yang merasa lebih hebat dari suku lain dan tidak ada satu golongan yang harus
menjadi tuan bagi golongan lain.
Ir Soekarno pernah menyampaikan pada salah satu pidatonya yang pada intinya negara
yang akan didirikan adalah negara semua untuk semua. Dasar negara yang pertama adalah
Kebangsaan Indonesia. Berdasarkan penyampaian tersebut Persatuan Indonesia
mengutamakan kepentingan Bersama daripada kepentingan golongan atau pribadi. Moh Hatta
juga pernah menyampaikan dalam pidatonya yang pada intinya tiap-tiap bidang tanah dalam
Indonesia merupakan tanah air semua warga negara Indonesia. Moh Hatta menyampaikan
setiap bidang tanah tersebut adalah Tanah Air yang harus dicintai oleh seluruh warga Negara
Indonesia. Dari semua penjelasan tersebut Persatuan Indonesia dapat dimaknai meskipun
Indonesia terdiri dari beragam.
Nilai-nilai pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan
berbangsa, untuk menerapkan nilai pancasila tersebut menurut Zabda (2016) menyatakan;
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan
tidak terpisahkan dimana ada keterkaitan antara sila satu dengan yang lainnya. Nilainilai
Pancasila harus menjadi rujukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Akan tetapi, dalam realitanya banyak di kalangan berbagai siswa SMAS METHODIST-8
MEDAN tidak paham akan nilai-nilai Pancasila serta hubungannya. Hal ini disebabkan
kurangnya pemahaman yang tumbuh dalam diri mahasiswa bagaimana mengaktualisasikan
nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila merupakan satu
kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan dimana ada keterkaitan antara sila satu dengan yang
lainnya. Nilai-nilai Pancasila harus menjadi rujukan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Akan tetapi dalam realitanya banyak di kalangan berbagai
mahasiswa tidak paham akan nilai-nilai Pancasila serta hubungannya dengan yang disebut Tri
Dharma. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman yang tumbuh dalam diri mahasiswa
bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila (Taqiuddin dan
Suriadiata,2022).
METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dimana
penelitian ini dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta atau gejala yang ada dalam mencari
keterangan secara fakta dalam dunia pendidikan dan sosial. Untuk melanjutkan penelitian ini,
maka peneliti melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder
melalui pemberian angket yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai pancasila yaitu pada
sila sila ketiga dikalangan pelajar berdasarkan kebiasaan disekolah tersebut.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu dengan
menghitung data angket hasil isian responden kemudian menganalisis. Jenis penelitian
deskriptif kualitatif menampilkan hasil data apa adanya tanpa proses manupulasi. Peneliti
menyebar angket dengan memberikan pernyataan terkait implementasi pancasila dengan
penyataan terlampir.
BAB IV
Pada sila ake-3 yang berbunyi Persatuan Indonesia, nilai-nilai yang terkandung
adalah;Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan Negara
di atas kepentingan yang sifatnya pribadi atau pun golongan. Rela berkorban demi untuk
kepentingan bangsa dan juga Negara. Cinta terhadap tanah air dan juga bangsa.
Bangga dalam bertanah air Indonesia serta bangga menjadi bangsa Indonesia. Nilai
persatuan Indonesia terkandung dari adanya perbedaan- perbedaan yang biasa terjadi di dalam
kehidupan masyarakat dan bangsa, baik itu perbedaan bahasa, kebudayaan, adat istiadat,
agama maupun suku.
Hasil penelitian berdasarkan data primer berupa pemberian angket yang peneliti
sebarkan pada tanggal 6 Desember 2022 sebanyak 32 orang responden dari kalangan pelajar.
Dapat diketahui bahwa hampir 100% pelajar menerapkan nilai-nilai pada sila pancasila. Pada
nilai sila ketiga yaitu persatuan Indonesia dapat terlihat pada tabel 4.1.
Berdasarkan data yang telah disurvey, 97% responden menjawab bahwa mata pelajaran
pancasila harus tetap diterapkan disekolah karena melalui pembelajaran ini siswa/I tersebut
dapat menanamkan karakter dan jati diri bangsa kepada generasi muda agar tidak luntur oleh
arus globalisasi dan dapat memahami kondisi wawasan kebangsaan Indonesia untuk
mewujudkan cinta tanah air nasionalisme
Tabel 4.2 Data Responden Mini Riset
No Data Keterangan
1 Jumlah Responden 32 Responden
2 Jenis Kelamin 16 Laki-laki, 16 Perempuan
3 Usia 16-18 Tahun
4 Jenjang Pendidikan SMA
5 Kelas XII-MIA SMAS-8 MEDAN
6 Lokasi Sekolah SMAS-8 MEDAN
Data-data yang telah diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa tingginya tingkat
kesadaran pelajar tentang sila persatuan indonesia Yang bisa dilihat dari jawaban pelajar pada
pengisian angket. Dari data-data yang telah diperoleh dapat dikesimpulkan bahwa tingginya
tingkat kedasaran pelajar tentang Implementasi sila persatuan Indobesia,yang di mana salah
satu contohnya ialah saling menghargai terhadap sesama.pada pengisian angket,ternyata
kesadaran para siswa/I yayasan SMAS METHODIS-8 MEDAN sudah memiliki rasa persatuan
terhadap satu lesatuan indonesia yang cukup baik zhal ini di dasarkam karena rata-rata pelajar
mencentang peryanyaan setuju pada angket.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan peneliti, maka diperoleh
kesimpulan yaitu Implementasi nilai sila le-3 dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara pada SMAS METHODIS-8 MEDAN.
Setiap sila pada Pancasila merupakan suatu azas dan fungsi sendiri- sendiri, untuk satu
tujuan yaitu masyarakat yag adil dan makmur berdasarkan Pancasila.Setiap sila merupakan
suatu unsur (bagian yang mutlak) dan kesatuan Pancasila dimana setiap sila tidak berdiri
sendiri terpisah dari sila lainnya.
Pada sila ake-3 yang berbunyi Persatuan Indonesia, nilai-nilai yang terkandung
adalah;Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan Negara
di atas kepentingan yang sifatnya pribadi atau pun golongan.
5.2 Saran
Diharapkan agar semua masyarakat indonesia tidak memandamg usia ,Indonesia dapat
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak hanya sebatas mengetahui saja
namun melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus
ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan melekat dalam karakter dan kepribadian
tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.
DAFTAR PUSTAKA
Alhafizh, M. F., Effendi, C., Musthofa, R. F., & Najmura, T. A. (2021). KAITAN SILIH
Membendung Diri Dari Dampak Negatif Revolusi Indutri 4.0. Pedagogy: Jurnal
Risdiany, H., & Dewi, D. A. (2021). Penguatan Karakter Bangsa Sebagai Implementasi Nilai-