Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA ATAU PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DALAM KAMPUS

Disusun Oleh:
Kelompok 16
Annisa Diva Amalia 1810913220021
Maria Ulfah 1810913220028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Kewarganegaraan “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam
kehidupan Kampus”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
bekerjasama dalam penulisan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Banjarbaru, 24 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Nilai Pancasila. 3
B. Makna Yang Terkandung Pada Nilai-Nilai Dalam Pancasila 3
C. Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus 6
D. Pengamalan Pancasila Di Lingkungan Kampus 8
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakikatnya kewarganegaraan itu merupakan hasil dari sintesis antara civic
education, democracy education, serta citizenship yang berlandaskan pada filsafat
Pancasila serta mengandung identitas nasonal Indonesia serta materi muatan
tentang bela negara. Dengan hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia
yang berbasis Pancasila tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan di Indonesia merupakan pendidikan kebangsaan dan
kewarganegaraan yang berhadapan dengan keberadaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, demokrasi, HAM, dan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat madani
Indonesia dengan menggunakan filsafat Pancasila sebagai pisau analisisnya.
Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang di mana pada masanya nanti bibit
ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan moral
dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian
mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses
pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya pemutusan prinsip diri.
Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat
mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.
Dasarnya Mahasiswa dididik untuk menjadi generasi penerus bangsa yang
memiliki pemikiran yang luas, realistis dan sistematis dalam menjalankan
ketatanegaran. Generasi muda adalah generasi penerus perjuangan bangsa, oleh
karena itu sangat perlu apabila dalam diri pribadi mereka ditanamkan nilai-nilai
budaya bangsa yang telah diyakini kebenarannya, diterima, diikuti, dibela dan
diperjuangkan selama ini. Nilai yang dimaksud adalah yang terkandung dalam
sila-sila Pancasila, yang meliputi nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan. Tanpa ada proses sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada
generasi muda, maka nilai-nilai luhur Pancasila tidak akan dikenalnya, bahkan
akan diabaikan. Bila hal ini dibiarkan, maka akibatnya dalam diri generasi muda
terjadi kegelisahan, kegalauan dan kegoyahan karena tidak mantapnya
kepribadian mereka. Hal yang demikian ini sangat membahayakan keberadaan

1
bangsa Indonesia, karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik yang
berkepanjangan yang akhirnya akan memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Melalui pendidikan Pancasila diharapkan nilai-nilai luhur Pancasila tersebut dapat
tersosialisasi bahkan terinternalisasi dalam diri pribadi generasi muda, khususnya
mahasiswa, dan dalam diri mereka akan tumbuh sikap demokratis serta analitis
kritis dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan dan dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja nilai dalam pancasila?
2. Apa makna yang terkandung pada nilai-nilai dalam pancasila?
3. Bagaimana implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus?
4. Seperti apa pengamalan pancasila di lingkungan kampus?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui nilai dalm pancasila.
2. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam pancasila.
3. Untuk mengetahui bagaimana implementasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan kampus.
4. Untuk mengetahui seperti apa pengamalan pancasila di lingkungann
kampus.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai Pancasila
Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal,
objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara
lain. Pancasila bersifat subjektif, artinya bahwa nilai-nilai Pancasila itu melekat
pada pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri, yaitu masyarakat,
bangsa, dan negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu
pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang
sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada kepribadian
bangsa. Nilai-nilai Pancasila ini menjadi landasan dasar, serta motivasi atas segala
perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kenegaraan. Dalam
kehidupan kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila harus tampak dalam suatu
peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. Karena dengan tampaknya
Pancasila dalam suatu peraturan dapat menuntun seluruh masyarakat dalam atau
luar kampus untuk bersikap sesuai dengan peraturan perundangan yang
disesuaikan dengan Pancasila.
B. Makna Yang Terkandung Pada Nilai-nilai Dalam Pancasila
1. Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa (Nilai Ketuhanan), yaitu:
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan “roh” sekaligus dasar dari
keempat sila lainnya. Ketuhanan Yang Maha Esa bermakna bahwa Bangsa
Indonesia adalah Negara yang monotheisme percaya terhadap Tuhan yang
satu bukan sebaliknya. Dengan kata lain, negara Indonesia berlandaskan
agama. Pancasila dengan sila pertamanya, adalah sebuah falsafah yang
sesuai dan bersahabat dengan agama. Oleh karenanya, sudah seharusnya
sebagai Insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah dengan
mendirikan perintahnya guna meningkatkan kesalehan kita. Kita sebagai
bangsa Indonesia sudah sepatutnya menyadari realitas kemajemukan
Indonesia sebagai sebuah berkah dari Allah, yang perlu dikembangkan dan

3
dilestarikan. Keberagaman semestinya tidak bersifat hierarkis, melainkan
egaliter, dan oleh karena itu berimplikasi pada nilai etis toleransi. Sebagai
umat beragama yang beriman dan bertakwa kepada Allah, sudah
semestinya kita menanamkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, kejujuran,
dankemuliaan dalam diri, sehingga meningkatkan moral bangsa.
2. Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (Nilai Kemanusiaan)
Nilai yang terkandung dari sila kedua pancasila adalah nilai kemanusiaan.
Kemanusiaan yang dimaksud adalah manusia yang adil dan beradab,
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan martabat manusia sebagai
makhluk Tuhan, yang diwujudkan dalam semangat saling menghargai,
toleran, yang dalam perilaku sehari-hari didasarkan pada nilai-nilai moral
yang tinggi, serta untuk kepentingan bersama. Dengan
mengimplementasikan sila kedua ini diharapkan bahwa permaslahan yang
dialami bangsa saat ini seperti tidak adanya toleransi, konflik antar
golongan, pengangguran, kemiskinan, mafia kasus, korupsi, diskriminasi
dan kesenjangan sosial, tindakan kekerasan, baik secara vertikal maupun
horizontal, dapat teratasi.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia, yaitu:
Indonesia adalah Negara yang kaya akan keberagaman suku, agama,
bahasa, budaya, dan ras. Namun dengan terbentuknya NKRI, dimulailah
komitmen bersama untuk terus membentengi keberagaman itu untuk
mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Itulah makna yang
terkandung dari sila persatuan Indonesia. Sesuai dengan konstitusi tujuan
negara ialah berkewajiban memberikan perlindungan kepada segenap
tumpah darah Indonesia dan seluruh isinya dengan semangat persatuan
tersebut. Perlakuan yang sama pada seluruh warga dimananapun berada
haruslah dilakukan oleh pemerintah tanpa memandang latar belakang
suku, ras, budaya, maupun agamanya. Warga negara dalam semangat
kebersamaan seharusnya melakukan tindakan yang tetap menunjukkan
sikap dan perbuatan yang NKRI untuk kebahagiaan dan kemajuan
bersama. Semangat persatuan inilah yang harus terus dijaga agar NKRI

4
tetap eksis, dandapat menjadi kuat karena terbangun dari jalinan
keberagaman yang harmonis.
4. Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, yaitu:
Konstitusi mengamanatkan untuk newujudkan negara yang demokratis,
yang mana kedaulatan diserahkan sepenuhnya kepada rakyat. Nilai yang
terkandung Sila keempat pancasila adalah pedoman berdemokrasi
Indonesia. Namun bagaimana cara mengimplementasikan demokrasi
Indonesia masih dalam tahap pencarian identitas. Sejak merdeka,
Indonesia telah melalui be-berapa tahapan demokrasi, yaitu demokrasi
masa revolusi, demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi
era orde baru dan demokrasi era reformasi. Bagaimana dasar demokrasi
khas Indonesia, dikemukakan oleh Soekarno di depan sidang BPUPKI 1
Juni 1945. Soekarno berpidato, “… Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar
perwakilan, dasar permusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu negara
untuk satu orang, bukan negara untuk satu golongan, walaupun golongan
kaya. Tetapi kita mendirikan negara, „satu untuk semua‟, satu buat semua,
semua buat satu. Saya yakin bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya
negara Indonesia ialah per-musyawaratan perwakilan”. Dengan kata lain
demokrasi Indonesia adalah musyawarah mufakat. Namun, dalam
kenyataannya, pelaksanaan praktik politik di Indonesia belum
mengutamakan permusyawaratan untuk mufakat. Sebaliknya, tren baru
yang berkembang pada saat ini mengarah pada demokrasi transaksional.
Uang menjadi kekuatan dalam menguasai politik, kelompok yang
memiliki uang yang berlimpah yang akan menguasai dan memenangkan
perpolitikan. Inilah yang pada akhirnya dikhawatirkan akan memberikan
negara kepada kendali suatu kelompok tertentu.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yaitu:
Sila keadilan sosial mengandung makna bahwa setiap warganegara
diperlakukan sama tanpa adanya perbedaan suku, ras, agama, bahasa, kaya
dan miskin, maupun jabatan. Semua warganegara harus diperlakukan adil

5
oleh negara. Perwujudan dari sila keadilan sosial ini dapat berupa
penegakan mukum dengan asas keadilan bukan keuangan dan jabatan,
tidak ada tekanan baik fisik maupun mental terhadap rakyat, mendapatkan
kehidupan yang sejahterah atau terbebas dari kemiskinan, dan kebodohan,
serta dari tekanan pihak asing. Pemerintah berpihak kepada rakyat yang
harus dibela, bukan kepada golongan tertentu yang mempunyai
kepentingan. Itulah prinsip keadilan yang terkandung dalam sila ke-lima.
Namun sesungguhnya prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia menjadi anak tangga pertama yang harus dipijak dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Keadilan dalam konteks aturan,
kebijakan, tindakan, dan perlakuan yang adil terhadap rakyatnya dapat
membuat masyarakat leluasa bermusywarah dan bermufakat mencari
solusi persoalan. Tegaknya keadilan membuat bangsa akan lebih mudah
dalam menyatukan kekuatan untuk dapat mewujudkan kemakmurannya
yang bermartabat. Keadilan juga akan mempertebal rasa kemanusiaan dan
saling mencintai sesama ciptaan Tuhan. Akhirnya keadilan dapat membuat
setiap orang tenang beribadah tanpa harus merasa terancam oleh kelompok
lain yang berbeda keyakinan.
C. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kampus
Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus Kampus juga harus
memerlukan tatanan pembangunan seperti tatanan Negara yaitu politik, ekonomi,
budaya, hukum dan antar umat beragama. Sebagai mahasiswa yang mempunyai
rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas kampus untuk
mencapai tujuan bersama.
1. Implementasi Sila I: Ketuhanan yang Maha Esa
a. Jadwal kuliah sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu jadwal untuk beribadah.
b. Mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti ospek/pengenalan
kampus.
c. UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) kerohanian, misalnya UKM
mahasiswa Budha, Kristen, Katolik, Protestan, Islam dan Hindhu.

6
2. Implementasi Sila II: Kemanusiaan yang adil dan beradab
a. Mahasiswa dalam kampus berasal dari berbagai macam latar belakang:
1) Budaya
2) Agama
3) Ras dan Suku Bangsa
b. Tidak ada pembedaan perlakuan/diskriminasi dalam kampus.
c. Semua mahasiswa diperlakukan secara adil dan sama.
3. Implementasi Sila III: Persatuan Indonesia
a. Melalui organisasi kemahasiswaan membentuk suatu jaringan
perkumpulan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
b. Hal tersebut merupakan salah satu bukti ada sikap dan upaya untuk
memjalin rasa kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai bagian
dari pemuda Indonesia.
4. Implementasi Sila IV: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijakanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
a. Dalam pemilihan ketua pada setiap UKM dilakukan dengan
musyawarah.
b. Menghargai pendapat teman saat berdiskusi suatu masalah.
c. Tidak egois jika pendapatnya tidak diterima.
d. Menjalin suasana kekeluargaan dalam mengerjakan tugas diskusi.
e. Ikut serta dalam pemilu.
f. Menyelesaikan suatu masalah dengan musyawarah.
g. Tidak memaksakan kehendak.
5. Implementasi Sila V: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Membantu teman yang belum pahamtentang materi kuliah.
b. Memakai baju sewajarnya sesuai tata tertib kampus.
c. Bekerja keras dalam mencapai cita-cita.
d. Menghargai sebuah aplikasi yang diciptakan teman.
e. Membantu teman yang sedang tertimpa musibah.
f. Menjaga fasilitas kampus.
g. Hidup sederhana walau termasuk orang yang berkecukupan.

7
D. Pengamalan Pancasila Di Lingkungan Kampus
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a. UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang menjadi wadah berkumpulnya
mahasiswa yang berbeda latar belakang suku, ras, budaya dan agama.
Misalnya saja perkumpulan mahasiswa Budha, Kristen, Katolik,
Protestan, Islam dan Hindhu.
b. Jam-jam pembelajaran kuliah yang di buat tidak mengganggu dalam
melaksanakan ibadah.
c. Adanya mata kuliah agama yang dijadikan mata kuliah wajib untuk
mahasiswa.
d. Menghormati teman yang beribadah menurut agamanya masing-
masing.
e. Ikut serta dalam UKM yang nenjadi wadah berkumpulnya mahasiswa
beda agama.
f. Sikap tenggang rasa.
g. Menaati tata tertib kampus.
h. Beribadah tepat waktu.
2. Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab
a. Dalam penerimaan mahasiswa baru tidak adanya perbedaan antara
yang mampu dan kurang mampu.
b. Pemberian kebebasan dalam memilih jurusan.
c. Tidak berbuat seenaknya sendiri kepada mahasiswa lain.
d. Mendapatkan hak wisuda jika sudah memenuhi semua persyaratan
yang berlaku.
e. Melaksanakan kewajiban untuk selalu masuk kuliah dan
mengumpulkan tugas yang diberikan.
f. Saling hormat menghormati antara mahasiswa.
g. Tidak membedakan teman pergaulan.
h. Menolong orang kecelakaan.
i. Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul.
j. Terlibat dalam organisasi kemanusiaan.

8
k. Menjenguk teman yang sedang sakit.
3. Sila Persatuan Indonesia
a. Adanya komunitas antara alumni sehingga tetap ada jalinan
komunikasi.
b. Adanya momen upacara bendera di harihari besar negara.
c. Tidak saling bermusuhan antara mahasiswa.
d. Saling bertukar informasi antar mahasiswa universitas lain.
e. Menjaga nama baik kampus.
f. Sikap kebersamaan, menghargai antar mahasiswa.
g. Rasa bangga sebagai warga Indonesia.
h. Hidup rukun tanpa permusuhan.
i. Ikut melaksanakan upacara bendera.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
a. Dalam pemilihan ketua pada setiap ukm dilakukan dengan
musyawarah.
b. Menghargai pendapat teman saat berdiskusi suatu masalah.
c. Tidak egois jika pendapatnya tidak diterima.
d. Menjalin suasana kekeluargaan dalam mengerjakan tugas diskusi.
e. Ikut serta dalam pemilu.
f. Menyelesaikan suatu masalah dengan musyawarah.
g. Tidak memaksakan kehendak.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
6. Membantu teman yang belum paham tentang materi kuliah.
7. Memakai baju sewajarnya sesuai tata tertib kampus.
8. Bekerja keras dalam mencapai cita-cita.
9. Menghargai sebuah aplikasi yang diciptakan teman.
10. Membantu teman yang sedang tertimpa musibah.
11. Menjaga fasilitas kampus.
12. Hidup sederhana walau termasuk orang yang berkecukupan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dimana dalam kehidupan kampus yang juga merupakan lingkungan sosial,
mahasiswa akan dibentuk sistem pergaulannya. Untuk memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika, mahasiswa dapat
menerapakan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila di kehidupan kampus,
misalnya dengan berorganisai.
Karena dalam beorganisasi mahasiswa dapat bekerja sama sehingga timbul
kebersamaan. Apabila semua mahasiswa memiliki jiwa kebersamaan yang kuat,
tanpa memandang adanya perbedaan, tentunya hal ini akan membawa kepada
sebuah kemajuan dan dobrakan baru baik dalam lingkungan kampus maupun
secara global.
B. Saran
Melalui makalah ini, penulis sangat mengharapkan kesadaran mahasiswa
akan pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus.
Kiranya mahasiswa tidak membatasi diri hanya karena perbedaan. Perbedaan
tidak mungkin dihilangkan tapi jangan biarkan itu menghalangi dan membatasi
diri untuk mengembangkan pergaulan dan relasi yang lebih luas lagi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Hadiwijono, August. 2016. Jurnal Cakrawala Hukum. Pendidikan Pancasila,


Eksistensinya bagi Mahasiswa. Vol.7, No.1, hlm. 82–97. ISSN (Cetak): 2356-
4962 ISSN (Online): 2598-6538.
 Asmaroini, Ambiro Puji. 2016. CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era
Globalisasi. Vol. 4, No. 2.
 Octavian, Wendy Anugrah. 2018. Jurnal Bhinneka Tunggal Ika. Urgensi
Memahami Dan Mengimplementasikan Nilainilai Pancasila Dalam
Kehidupan Sehari-Hari Sebagai Sebuah Bangsa. Vol. 5, No. 2.

11

Anda mungkin juga menyukai