Anda di halaman 1dari 32

Mental Health of Nursing, 2020

SKILLS LAB

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA I

KONTRIBUTOR MODUL SKILL LAB

1. Pemeriksaan Status Mental : Dhian Ririn Lestari, S. Kep., Ns., M.Kep


I
2. Terapi Kognitif : Dhian Ririn Lestari, S. Kep., Ns., M.Kep

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

PETUNJUK KEGIATAN LAB SKILLS

1. Metode pembelajaran lab skills


Mahasiswa mengikuti peraturan yang telah ditetapkan koordinator Lab
Skills PSIK FK UNLAM. Sebelum kegiatan Lab Skills berlangsung,
petugas Lab Skills menyiapkan alat dan manikin yang akan digunakan.
Kegiatan Lab Skills dimulai sesuai dengan jam yang telah dijadwalkan.
Terdapat 3 metode pembelajaran dalam kegaiatan Lab skills, yaitu:
1. Latihan Terbimbing
Latihan terbimbing dilakukan oleh instruktur dengan memberikan
stimulasi kemudian dilakukan oleh mahasiswa.
2. Latihan Mandiri Terstruktur
Dilakukan langsung oleh mahasiswa dengan diawasi oleh instruktur,
pada metode ini lebih banyak dilakukan diskusi mengenai topik
kegiatan Lab Skills.
3. Refreshing
Dilakukan langsung oleh mahasiswa secara mandiri tanpa diawasi
oleh instruktur.
2. Evaluasi
Evaluasi kegiatan Lab Skills (Objective Structured Clinical Examination/
OSCE) dilaksanakan setelah refreshing Lab Skills. Syarat dan ketentuan
mengenai kegiatan OSCE dibahas lebih lanjut.
3. Pembagian kelompok
4. Tata tertib umum
1. Mahasiswa wajib datang 15 menit sebelum kegiatan lab skills

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

2. Mahasiswa wajib memakai jas praktikum dan membawa sarung


tangan/ gloves/ handscoon.
3. Mahasiswa tidak diperkenankan memakai kaos oblong, sandal, dan
celana jeans.
4. Mahasiswi tidak diperkenankan memakai cadar, kaos, sandal.
5. Mahasiswa harus bersedia menjadi probandus secara bergantian pada
saat latihan.
6. Mahasiswa wajib membawa materi dan check list Lab Skills.
7. Mahasiswa dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang
Lab Skills.
8. Mahasiswa dilarang membuang sampah yang bukan pada tempatnya.
9. Mahasiswa dilarang mengambil dan membawa keluar peralatan Lab
Skills dari dalam lemari penyimpanan.
10.Mahasiswa wajib merapikan peralatan dan ruangan saat kegiatan
sudah berakhir.
Mahasiswa yang melanggar aturan di atas tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan Lab Skills pada hari tersebut.
5. Tata tertib penggunaan sumber pembelajaran
1. Alat-alat medis dan manikin adalah sarana belajar, untuk itu barang
siapa yang merusak atau menghilangkan maka sanksi mengganti alat
atau mengganti biaya perawatan dapat dikenakan pada siapa saja yang
melakukan pelanggaran tersebut.
2. Menggunakan dan memperlakukan manikin seperti klien yang
sesungguhnya pada saat praktikum.
3. Menggunakan ruang Lab Skills dan peralatan yang ada didalamnya di
luar kegiatan harus dengan sepengetahuan koordinator Lab Skills.
6. Prosedur peminjaman alat di luar kegiatan lab skills
1. Mahasiswa menghubungi koordinator Lab Skills.

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

2. Koordinator Lab Skills menghubungi asisten lab untuk menyiapkan


alat.
3. Mahasiswa mengambil dan menandatangani kartu kendali,
menyerahkan KTM dan mengambil peralatan lab yang diperlukan di
asisten lab
4. Mahasiswa wajib mengembalikan peralatan kepada asisten lab setelah
selasai meminjam peralatan. Asisten lab wajib memeriksa jumlah dan
kondisi alat kondisi kartu kendali. Jika terdapat kerusakan, maka
mahasiswa yang bersangkutan akan diberikan sanksi sesuai pada
Prosedur Sanksi Kerusakan Alat/ Manekin.
Jika tidak terdapat kerusakan dan jumlah alat sesuai, maka KTM dapat
dikembalikan kepada mahasiswa.
7. Prosedur Sanksi Berkaitan dengan Kerusakan Alat/ Manekin
1. Laporan kerusakan alat oleh mahasiswa atau petugas.
2. Identifikasi kerusakan alat oleh petugas.
3. Mahasiswa menulis surat pernyataan dan mengakui adanya kerusakan.
4. Koordinator Lab Skills melaporkan ke dalam kegiatan rapat rutin.
5. Laporan tertulis ke Dekan untuk mendapat keputusan tertulis atau
sanksi untuk mahasiswa.

8. Prosedur Sanksi Berkaitan dengan Ketidakhadiran Mahasiswa


Mahasiswa wajib memenuhi persyaratan kehadiran 100% pada saat
latihan Terbimbing dan Mandiri Terstruktur untuk dapat mengikuti
OSCE. Sedangkan untuk refressing, mahasiswa diberikan kebebasan
untuk mengikuti kegiatan Lab Skills. Mahasiswa yang tidak mengikuti
latihan Terbimbing dan Mandiri Terstruktur tidak dapat mengikuti OSCE,
tetapi mendapat keringanan dengan syarat:

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

1. Alasan ketidakhadiran mahasiswa dikarenakan sakit atau hal lain


yang bersifat mendesak.
2. Alasan dibuktikan dengan bukti legal dan tertulis berupa surat
keterangan.
Mahasiswa yang memenuhi persyaratan tersebut di atas dapat mengikuti
OSCE sesuai jadwal, sedangkan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi
persyaratan tidak diperkenankan mengikuti OSCE dan melainkan
langsung mengikuti ujian remedial (dengan nilai maksimal 75).
9. Prosedur Latihan Terbimbing
1. Mahasiswa siap dengan work plan dan check list
2. Instruktur melakukan pre test tertulis (maksimal 30 menit)
3. Instruktur melakukan introduksi, penjelasan penerapan klinis terkait
skills, demonstrasi dan learning from mistakes
4. Mahasiswa melakukan latihan dengan role play, manekin, simulasi
pasien, ataupun audio visual aid
5. Observasi mahasiswa oleh instruktur dan pemberian umpan balik.
6. Menarik kesimpulan dari kegiatan dan penugasan untuk latihan
mandiri (k/p)
10.Prosedur Latihan Mandiri Terstruktur
1. Mahasiwa siap dengan work plan dan check list
2. Mahasiswa latihan mandiri dengan:

• Sistem role play


• Menggunakan manekin

• Menggunakan simulasi pasien/ probandus


3. Instruktur mengawasi dan memfasilitasi dan menstimulasi diskusi
selama mahasiswa melakukan tindakan.

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

4. Evaluasi hasil kegiatan oleh instruktur dan umpan balik.

11.Prosedur Refreshing Lab Skills


1. Mahasiswa menghubungi asisten lab 1 hari sebelum pelaksanaan,
melaporkan apa saja topik-topik yang memerlukan refreshing.
2. Mahasiswa menandatangani kartu kendali
3. Mahasiswa melaksanakan refreshing secara mandiri (tanpa instruktur)
4. Pelaksanaan refreshing dilakukan per kelompok, topik refreshing
diatur sendiri oleh mahasiswa (sesuai kebutuhan).
5. Selesai refreshing mahasiwa wajib melapor kepada petugas/
koordinator Lab Skills dan menandatangani kartu kendali untuk kedua
kalinya.
12.Prosedur OSCE
1. OSCE hanya dapat diikuti oleh mahasiswa yang memenuhi syarat
kehadiran Lab Skills.
2. OSCE dilakukan diakhir semester sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
3. Mahasiswa dinyatakan lulus OSCE jika memproleh nilai 75 atau lebih
pada masing-masing skill.
4. Mahasiswa yang tidak lulus pada salah satu skill akan diumumkan di
akhir kegiatan OSCE dan akan mengikuti ujian remedial pada jadwal
yang telah ditentukan.
5. Nilai maksimal yang didapat diperoleh pada ujian remedial adalah 75.

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


1. Pengkajian Status Mental : Dhian Ririn Lestari, Ns., M.Kep.
2. Terapi Kognitif : Dhian Ririn Lestari, Ns., M.Kep.
Mental Health of Nursing, 2020

PENGKAJIAN STATUS MENTAL

A. Pendahuluan
Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses keperawatan dan
meliputi pengumpulan, organisasi, dan analisis informasi. Dalam keperawatan
kesehatan Jiwa, proses ini sering disebut sebagai pengkajian psikososial, yang
meliputi pemeriksaan status mental. Tujuan pengkajian ini adalah untuk
membangun gambaran status emosional klien saat ini, kafasitas mental, dan fungsi
perilakunya.

B. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengkajian


1. Partisipasi klien
Pengkajian yang lengkap memerlukan partisipasi aktif klien. Apabila
klien tidak mampu atau tidak mau berpartisipasi, beberapa area pengkajian
akan tidak lengkap atau tidak jelas. Misal, klien yang depresi mungkin tidak
memiliki tenaga untuk menjawab pertanyaan atau menyelesaikan
pengkajian.
2. Status kesehatan Klien
Apabila klien merasa nyeri atau letih, Perawat dapat mengalami
kesulitan membuat klien berpartisipasi penuh dalam pengkajian. Informasi
yang diperoleh dapat menggambarkan rasa nyeri atau kecemasan klien,
bukan pengkajian yang akurat tentang situasi klien.
3. Pengalaman terdahulu tentang perawatan kesehatan
Apabila klien enggan mencari terapi atau memiliki pengalaman yang
tidak memuaskan sebelumnya dengan sistem perawatan kesehatan, ia dapat
mengalami kesulitan menjawab pertanyaan secara langsung. Klien mungkin
meremehkan atau membesar – besarkan gejala yang ia alami.
Tahun ajaran 2020/2021 Genap
Mental Health of Nursing, 2020

4. Kemampuan klien untuk memahami


Perawat harus mengetahui kemampuan klien untuk mendengar,
membaca, dan memahami bahasa yang digunakan dalam pengkajian.
5. Sikap dan pendekatan perawat
Apabila klien merasa pertanyaan perawat singkat dan kasar, atau klien
merasa didesak atau ditekan untuk menyelesaikan pengkajian, ia mungkin
hanya memberi informasi yang superfisial atau tidak membahas beberapa
area secara keseluruhan.

C. Petunjuk pengkajian
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat.
I. IDENTITAS
1. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan
klien tentang : nama perawat, nama klien, panggilan perawat, panggilan
klien, tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik yang akan dibicarakan.
2. Usia dan No. RM (lihat RM)
3. Alamat
4. Pekerjaan
5. Mahasiswa menuliskan sumber data/ informan.

II. ALASAN MASUK


Tanyakan kepada klien/keluarga :
- Apa yang menyebabkan klien/keluarga datang ke Rumah Sakit saat ini?
- Bagaimana gambaran gejala tersebut ?

III. FAKTOR PRESIPITASI


1. Tanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini
2. Tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut.

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

3. Apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini ?
4. Bagaimana hasilnya ?

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


➢ Riwayat Penyakit Masa Lalu
1. Tanyakan kepada klien/ keluarga apakah klien pernah mengalami
gangguan jiwa di masa lalu, bila ya beri tanda 3 pada kotak ya dan bila
tidak beri tanda 3 pada kotak tidak
2. Apabila pada poin 1 ya, maka tanyakan bagaimana hasil pengobatan
sebelumnya. Apabila dia dapat beradaptasi di masyarakat tanpa ada gejala-
gejala gangguan jiwa maka beri tanda pada kotak berhasil. Apabila dia
dapat beradaptasi tapi masih ada gejala-gejala sisa maka beri tanda pada
kotak kurang berhasil. Apabila tidak ada kemajuan atau gejala-gejala
bertambah atau menetap maka beri tanda pada kotak tidak berhasil.
3. Tanyakan apakah klien pernah mengalami gangguan fisik / penyakit
termasuk gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

➢ Riwayat Psikososial
1. Tanyakan pada klien apakah klien pernah melakukan dan atau mengalami
dan atau menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari
lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal. Beri tanda
sesuai dengan penjelasan klien / keluarga apakah klien sebagai pelaku dan
atau korban, dan atau saksi, maka beri tanda pada kotak pertama. Isi usia
saat kejadian pada kotak ke dua. Jika klien pernah mengalami pelaku dan
jelas tentang kejadian yang dialami klien
2. Tanyakan pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan baik bio,
psiko, sosio, kultural, spiritual seperti (kegagalan, kehilangan/ perpisahan/
kematian, trauma selama tumbuh kembang) yang pernah dialami klien
Tahun ajaran 2020/2021 Genap
Mental Health of Nursing, 2020

pada masa lalu


3. Bagaimana kesan kepribadian klien ?

➢ Riwayat Penyakit Keluarga


1. Tanyakan kepada klien/ keluarga apakah ada anggota keluarga lainnya
yang mengalami gangguan jiwa, jika ada beri tanda pada kotak ya dan jika
tidak beri tanda pada kotak tidak. Apabila ada anggota keluarga lain yang
mengalami gangguan jiwa maka tanyakan bagaimana hubungan klien
dengan anggota keluarga terdekat. Tanyakan apa gejala yang dialami serta
riwayat pengobatan dan perawatan yang pernah diberikan pada anggota
keluarga tersebut. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
V. FISIK
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem fungsi organ :
1. Ukur dan observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan klien
2. Ukur tinggi badan dan berat badan klien
3. Tanyakan apakah, berat badan naik atau turun dan beri tanda 3 sesuai hasil
4. Tanyakan kepada klien/ keluarga, apakah ada keluhan fisik yang dirasakan
oleh klien, bila ada beri tanda 3 di kotak ya dan bila tidak beri tanda 3 pada
kotak tidak
5. Kaji/lakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut sistem dan fungsi organ dan
jelaskan sesuai dengan keluhan yang ada
6. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada

VII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Citra tubuh :

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

- Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang


disukai dan tidak disukai
b. Identitas diri, tanyakan tentang :
- Status dan posisi klien sebelum dirawat
- Kepuasan klien terhadap status dan posisinya (sekolah, tempat kerja,
kelompok)
- Kepuasan klien sebagai laki-laki/ perempuan
c. Peran, tanyakan tentang :
- Tugas/ peran yang diemban dalam keluarga/ kelompok/ masyarakat
- Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/ peran tersebut
d. Ideal diri, tanyakan tentang :
- Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas / peran
- Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja,
masyarakat)
- Harapan klien terhadap penyakitnya
e. Harga diri, tanyakan tentang :
- Hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi no.2a,b,c,d
- Penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya
f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

2. Genogram
a. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan
hubungan klien dan keluarga, contoh :

45

Keterangan :
: Perempuan : pisah
: Laki-laki : stillbirth/ aborsi
: cerai : konflik
: meninggal : sangat dekat
: orang tinggal
serumah : dekat
: perkawinan : distant/ berjarak
: klien : proyeksi

45
: umur : cut off/ menghindar

b. Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan


keputusan dan pola asuh
c. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

3. Hubungan sosial
a. Tanyakan pada klien siapa orang terdekat dalam kehidupannya, tempat
mengadu, tempat bicara, minta bantuan atau sokongan
b. Tanyakan pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalam masyarakat
c. Tanyakan pada klien sejauh mana ia terlibat dalam kelompok di
masyarakat
d. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan, tanyakan tentang:
- Pandangan dan keyakinan, terhadap gangguan jiwa sesuai dengan
norma budaya dan agama yang dianut
- Pandangan masyarakat setempat tentang gangguan jia
b. Kegiatan ibadah, tanyakan tentang:
- Kegiatan ibadah di rumah secara individu dan kelompok
- Pendapat klien/keluarga tentang kegiatan ibadah
c. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

PENILAIAN KETERAMPILAN PENGKAJIAN STATUS MENTAL I

Nama:
NIM :

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2
1. Tahap Pre Interaksi
. a. Melihat catatan klien
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan nama
c. Menyebutkan tujuan, prosedur, dan lama tindakan
Tahap Kerja
3. Menanyakan identitas klien
- Perawat menanyakan: nama klien, panggilan
klien.
- Usia
- Alamat
- Pekerjaan
- Tuliskan sumber data/ informan

4. Menanyakan alasan masuk klien :

- Apa yang menyebabkan klien dibawa ke Rumah


Sakit saat ini?
- Minta klien menjelaskan gambaran gejala dan
penyebab
- Siapa yang mengantar klien?

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

Menanyakan faktor presipitasi masalah :


- Tanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan
jiwa saat ini
- Tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut.
- Apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga
mengatasi masalah ini ? Bagaimana hasilnya ?

5. Menanyakan faktor prediposisi


➢ Riwayat Penyakit Masa Lalu
1. Tanyakan kepada klien, apakah klien pernah
mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?Apabila
pada poin 1 ya, maka tanyakan bagaimana hasil
pengobatan sebelumnya.
2. Tanyakan apakah klien pernah mengalami
gangguan fisik / penyakit termasuk gangguan
pertumbuhan dan perkembangan ?

➢ Riwayat Psikososial
1. Tanyakan pada klien apakah klien pernah
melakukan dan atau mengalami dan atau
menyaksikan penganiayaan fisik, seksual,
penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam
keluarga dan tindakan kriminal. Tanyakan
pengalaman masa lalu lain yang tidak
menyenangkan baik bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual seperti (kegagalan, kehilangan/
perpisahan/ kematian, trauma selama tumbuh

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

kembang) yang pernah dialami klien pada masa


lalu

➢ Riwayat Penyakit Keluarga


1. Tanyakan kepada klien apakah ada anggota
keluarga lainnya yang mengalami gangguan
jiwa?
2. Apabila ada anggota keluarga lain yang
mengalami gangguan jiwa maka tanyakan apa
gejala yang dialami serta riwayat pengobatan
dan perawatan yang pernah diberikan pada
anggota keluarga tersebut?

6. Melakukan pemeriksaan fisik klien:


a. Mengukur TTV
b. Mengukur TB dan BB
c. Keluhan fisik yang dirasakan

7. Melakukan pengkajian psikososial


a. Buat Genogram klien
d. Buatlah genogram minimal tiga generasi
yang dapat menggambarkan hubungan klien
dan keluarga, contoh :

45

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

Keterangan :

: Perempuan : pisah
: Laki-laki : stillbirth/
aborsi
: cerai : konflik
: meninggal : sangat dekat
: orang tinggal
serumah : dekat
: perkawinan : distant/
berjarak
: klien : proyeksi

: umur : cut off/


45
menghindar

e. Tanyakan masalah yang terkait dengan


komunikasi dalam genogram
f. Tanyakan cara pengambilan keputusan dalam
keluarga dan pola asuh

8. Mengkaji konsep diri klien


a. Citra tubuh :
- Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya,
bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai
b. Identitas diri, tanyakan tentang :
- Status dan posisi klien sebelum dirawat
- Kepuasan klien terhadap status dan posisinya
- Kepuasan klien sebagai laki-laki/ perempuan

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

c. Peran, tanyakan tentang :


- Tugas/ peran yang diemban dalam
keluarga/ kelompok/ masyarakat
- Kemampuan klien dalam melaksanakan
tugas/ peran tersebut
d. Ideal diri, tanyakan tentang :
- Harapan klien terhadap tubuhnya, posisinya
saat ini, status peran
- Harapan klien terhadap lingkungan
(keluarga, sekolah, tempat kerja,
masyarakat)
- Harapan klien terhadap penyakitnya
e. Harga diri, tanyakan tentang :
- Hubungan klien dengan orang lain sesuai
dengan kondisinya saat ini
- Bagaimana cara orang lain meghargai
terhadap diri dan kehidupannya dan
penyakitnya saat ini

9 Mengkaji hubungan sosial klien :

a. Tanyakan pada klien siapa orang terdekat dalam


kehidupannya, tempat bicara, minta bantuan atau
sokongan selama ada dirumah
b. Tanyakan pada klien siapa orang yang pernah diajak
berbicara dengan klien selama dirawat di RS?
Tanyakan pada klien nama teman satu ruangan yang

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

klien kenal
c. Tanyakan pada klien kelompok apa saja yang
diikuti dalam masyarakat ?
d. Tanyakan pada klien kegiatan atau aktivitas
kelompok apa saja yang diikutinya selama dirawat
di RS

10 Mengkaji spiritual klien :

a. Nilai dan keyakinan, tanyakan pada klien tentang:


- Pandangan dan keyakinan, terhadap gangguan jiwa
yang dialaminya saat ini?
- Pandangan masyarakat setempat tentang gangguan
jiwa yang dialaminya saat ini ?
b. Kegiatan ibadah, tanyakan pada klien tentang:
- Kegiatan ibadah selama dirumah dan di RS secara
individu dan kelompok?

11. Mengakhiri dengan cara yang baik :


a. Tanyakan perasaan pasien setelah berbicara dengan
perawat
b. Berikan pujian yang sesuai
c. Jelaskan kontrak pertemuan selanjutnya (topik, waktu
dan tempat)
d. Akhiri kegiatan dengan memberi salam dan berjabat
tangan
e. Cuci tangan
12 Perawat mencatat seluruh hasil tindakan dalam catatan
keperawatan secara lengkap
Total

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus : 75


Jumlah yang didapat
Nilai = x 100%
Jumlah aspek yang dinilai

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

TERAPI KOGNITIF

A. Pendahuluan

Terapi kognitif adalah suatu bentuk psikoterapi yang dapat melatih klien
untuk mengubah cara klien menafsirkan dan memandang segala sesuatu pada saat
klien mengalami kekecewaan, sehingga klien merasa lebih baik dan dapat
bertindak lebih produktif. Bagian Keperawatan Jiwa FIK, UI menyatakan bahwa
terapi kognitif adalah terapi jangka pendek teratur, yang memberikan dasar
berpikir pada klien untuk mengekspresikan perasaan negatifnya, memahami
masalahnya serta mampu mengatasi perasaan negatifnya dan mampu memecahkan
masalah tersebut (Draft Modul Terapi FK UI, 2011).
Terapi kognitif bukanlah terapi baru dan terapi ini sudah dikembangkan
sejak tahun 1860-an, sebagai pengobatan alternatif untuk mengatasi depresi. Terapi
ini berdasarkan pada satu prinip bahwa pikiran-pikiran mempengaruhi mood.
Melalui terapi ini individu diajarkan atau dilatih untuk mengontrol distorsi
pikiran/gagasan/ide dengan benar-benar mempertimbangkan faktor dalam
berkembangnya dan menetapnya gangguan mood. Seseorang yang mengalami
distorsi pikiran/gagasan/ide biasanya memiliki cara pandang terhadap dirinya yang
bersifat negatif dimana ia tidak mampu mengenal kemampuan atau aspek positif
dirinya sendiri. Kondisi ini biasanya dialami klien dengan harga diri rendah,
ketidakberdayaan, keputusasaan, dan lain-lain (Draft Modul Terapi FK UI, 2011).
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan kepada individu yang
mengalami distorsi negatif dan menunjukkan perilaku negatif adalah dengan
membantu individu memeriksa peneilaian kognitif dirinya terhadap situasi yang
berhubungan dengan perasaan untuk membantu pasien dalam meningkatkan
penghayatan diri dan kemudian melakukan tindakan untuk mengubah perilaku.
Pendekatan penyelesaian masalah dalam kondisi ini berupa meluaskan kesadaran
diri, eksplorasi diri, evaluasi diri, perencanaan yang realistik dan komitmen
terhadap tindakan (Stuart & Laraia, 2005)
Intervensi keperawatan lanjut yang dapat diberikan adalah pemberian terapi-
terapi spesialistik yang tertuju untuk individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat
dimana salah satu dari terapi individu adalah terapi kognitif, yaitu suatu bentuk
psikoterapi yang dapat melatih pasien untuk mengubah cara pasien menafsirkan

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

dan memandang segala sesuatu pada saat pasien mengalami kekecewaan, sehingga
pasien merasa lebih baik dan dapat bertindak lebih produktif. Terapi kognitif
bertujuan untuk mengubah pikiran negatif menjadi positif, mengetahui penyebab
perasaan negatif yang dirasakan, membantu mengendalikan diri dan pencegahan
serta pertumbuhan pribad (Burn, 1980). Dengan pemberian terapi kognitif ini
diharapkan pasien dapat merubah pikiran-pikiran negatifnya, mampu beradaptasi
dan produktif sesuai dengan kondisi kesehatannya dengan meningkatkan
kepercayaan dirinya (Draft Modul Terapi FK UI, 2011).

B. Konsep Dasar Terapi Kognitif

1. Pengertian
Terapi kognitif merupakan salah satu jenis psikoterapi yang menekankan
dan meningkatkan kemampuan berfikir yang diinginkan (positif) dan merubah
pikiran-pikiran yang negatif (Boyd & Nihart, 1998). Menurut Granfa (2007), terapi
kognitif adalah suatu proses proses mengidentifikasi atau mengenali pemikiran-
pemikiran yang negatif dan merusak yang dapat mendorong ke arah rendahnya
harga diri dan depresi yang menetap. Terapi kognitif adalah terapi jangka pendek
yang teratur, yang memberikan dasar berpikir pada klien untuk mengekspresikan
perasaan negatif, memahami masalahnya, serta mampu mengatasi perasaan
negatifnya dan mampu memecahkan masalah tersebut (Arnold S, 2010).
`Terapi kognitif bukanlah suatu cara bagaimana memecahkan masalah pasien,
namun suatu cara membantu pasien untuk mengembangkan cara-cara baru dengan
melihat kembali pengalaman-pengalaman di masa lalu dan mencari alternatif
penyelesaian masalahnya sendiri (Boyd & Nihart, 1998). Dengan demikian maka,
terapi kognitif merupakan suatu bentuk terapi yang dapat melatih pasien untuk
mengubah cara berfikir yang negatif karena mengalami kekecewaan, kegagalan
dan ketidakberdayaan, sehingga pasien dapat menjadi lebih baik dan dapat kembali
produktif.

2. Tujuan
Terapi kognitif bertujuan untuk mengubah pikiran negatif menjadi possitif,
mengetahui penyebab perasaan negatif yang dirasakan, membantu mengendalikan
diri dan pencegahan serta pertumbuhan pribadi (Burn, 1980). Menurut Copel
Tahun ajaran 2020/2021 Genap
Mental Health of Nursing, 2020

(2007), terapi kognitif bertujuan untuk membantu pasien mengembangkan pola


pikir yang rasional, terlibat dalam uji realitas, dan membentuk kembali perilaku
dengan mengubah pesan-pesan internal. Mengubah keprcayaan (anggapan) tidak
logis, penalaran salah, dan pernyataan negatif yang mendasari permasalahan
perilaku (Stuart & Laraia, 2005). Terapi kognitif berfokus pada bagaimana cara
mengidentifikasi dan memperbaiki persepsi-persepsi pasien yang biasa terdapat
dalam pikirannya (Frisch & Frisch, 2006). Dengan demikian tujuan terapi kognitif
dapat disimpulkan yaitu untuk mengubah pikiran-pikiran negatif yang
dimunculkan menjadi pikiran-pikiran yang lebih realistis, positif dan rasional.

3. Indikasi dan Karakteristik Pasien


Terapi kognitif diterapkan untuk masalah depresi dan masalah psikiatrik
lainnya seperti panik, masalah, pengontrolan marah dan pengguna obat, harga diri
rendah, resiko bunuh diri, ketidakberdayaan. Selain itu juga efektif pada gangguan
makan (bulimia, anoreksia nervosa), gangguan kepribadian (Wright and Beck,
2000 dalam Stuart & Laraia, 2005).
Pasien yang dapat diberikan terapi kognitif mempunyai karakteristik
perilaku adalah (Draft Modul Terapi FK UI, 2011):
a. Mengkritik diri sendiri atau orang lain,
b. Penurunan produktivitas,
c. Perilaku destruktif tertuju pada orag lain atau diri sendiri,
d. Gangguan dalam berhubungan,
e. Rasa diri penting yang berlebihan,
f. Perasaan tidak mampu,
g. Rasa bersalah,
h. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan,
i. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri,
j. Ketegangan peran yang dirasakan,
k. Pandangan hidup yang bertentangan,
l. Penolakan terhadap kemampuan personal,
m. Pengurangan diri/menarik diri secara sosial,
n. Penyalahgunaan zat,
o. Menarik diri dari realitas
p. Khawatir.

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

Persyaratan kondisi lainyang dibutuhkan dalam pemberian terapi ini adalah


(Draft Modul Terapi FK UI, 2011):
a. Pasien tersedia untuk mengikuti/menjalani terapi
b. Kondisi fisik saat dilakukan terapi dalam keadaan sehat, ditunjukkan dengan
pemeriksaan tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah) dalam
keadaan normal dan stabil
c. Komunikasi pasien koheren
d. Pasien kooperatif

4. Prinsip Pelaksanaan Terapi (Draft Modul Terapi FK UI, 2011)


a. Terapi kognitif berdsarkan pada proses pembentukan kembali pola pikir pasien
yang terganggu. Untuk itu, terapis harus mengidentifikasi terlebih dahulu
adanya kelainan bentuk pikir (distorsi kognitif) pada pasien.
b. Terapi kognitif membutuhkan hubungan terapeutik perawat – pasien. Hubungan
saling percaya antara perawat dan pasien harus sudah terbinasebelum terapi
dilakukan. Terapi (perawat) harus dapat bersikap hangat, empati, caring, dan
menghormati martabat (harga diri) pasien.
c. Terapi kognitif menekankan pada teknik kolaborasi dan partisipasi aktif
pasiennya. Perawat sebgai terapis mendorng pasien untuk terlibat aktif dalam
setiap sesi (pertemuan), sehingga pasien selalu membuat tugas-tugas yang
diberikan di akhir setiap sesi untuk dikerjakandi rumah.
d. Terapi kognitif merupakan terapi yang berorientasi pada tujuan penyelesaian
masalah pasien. Di awal pertemuan, terapis harus mengidentifikasi masalah-
masalah yang dihadapi pasiennya. Kemudian bersama-sama menetapkan tujuan
dan hasil yang diharapkan dalam terapi. Proses diskusi dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi pasien dibutuhkan saat pasien mulai dapat
mengenal distorsi kognitif dan memperbaiki pola pikirnya.
e. Terapi kognitif menekankan kondisi realita yang ada pada pasien. Penyelesaian
masalah yang dihadapi pasien berdasarkan kondisi yang nyata saat terapi.
f. Terapi kognitif merupakan suatu pendekatan terapi yang bersifat edukatif
dengan tujuan mengajarkan pasien untuk dapat menolong dirinya sendiri dan
mencegah terjadinya kondisi berulang.
g. Terapi kognitif merupakan suatu bentuk terapi yang terprogram waktu dengan
baik (Time Limited Program). Proses pelaksanaan terapi dapat berjalan

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

beberapa minggu sampai bulan. Beberapa pasien kadang-kadang menghendaki


pertemuan ulang.
h. Program terapi kognitif harus terstruktur dengan baik untuk setiap sesi dalam
pertemuannya. Setiap sesi harus meliputi evaluasi kondisi pasien disetiap
pertemuan, review hasil pertemuan sebelumnya, mengevaluasi tugas pasien
yang harus dilakukan pada pertemuan sebelumnya, mendiskusikan topik
pertemuan saat ini, merencanakan tugas yang akan dilakukan pasien dan
membuat ringkasan hasil pertemuan. Hal ini dapat membuat waktu pelaksanaan
terapi menjadi efektif.
i. Terapi kognitif bertujuan mengajarkan pasien untuk mengidentifikasi,
mengecvaluasi dan berespon terhadap kelainan bentuk pikiran dan
kepercayaannya. Hal ini dilakukan dengan membantu pasien untuk dapat
mengenal setiap pikiran negatif dan mengganti dengan pikiran yang positif
yang sesuai dengan kondisi yang nyata pada pasien.
j. Terapi kognitif menggunakan berbagai bentuk atau teknik untuk merubah cara
berpikir, perasaan dan perilaku pasien. Berbagai teknik dapat digunakan dalam
proses pemberian terapi kognitif dalam upaya untuk memodifikasi cara berpikir
pasien yang salah yang dapat mempengaruhi timbulnya perilaku maladaptif.

5. Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan terapi kognitif mengutamakan privasi pasien, dapat
dengan menggunakan ruangan khusus (tertutup) dan atau ruangan yang tenang
sehingga proses pelaksanaan terapi kognitif dapat berjalan lancar tanpa adanya
gangguan dari lingkungan sekitar dan privasi pasien terjaga.

6. Pelaksanaan Terapi Kognitif


a. Tujuan
1) Pasien mampu menyelesaikan pikiran negatif yang dirasakan paling utama
(mengganggu) untuk didiskusikan dalam pertemuan saat ini
2) Pasien mampu melawan pikiran negatif
3) Pasien dapat meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah
b. Setting Tempat
Pasien dan perawat dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman.
c. Alat

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

1) Perawat siap secara kognitif dan memiliki kemampuan untuk dapat


berkomunikasi terapeutik
2) Kursi, alat tulis, buku catatan (pasien), dan buku kerja perawat
d. Metode
1) Sharing
2) Diskusi dan tanya jawab
e. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
a) Membuat kontrak dengan pasien
b) Mempersiapkan alat dan tempat yang kondusif
2) Tahap Orientasi
a) Salam terapeutik
▪ Memperkenalkan nama perawat
▪ Menanyakan nama dan nama panggilan kesukaan pasien
b) Evaluasi/ validasi
▪ Perawat menanyakan perasaan pasien saat ini
c) Kontrak
▪ Menjelaskan pengertian dan tujuan terapi, yaitu untuk meningkatkan
kemampuan pasien mengenal pikiran negatif dan hal-hal yang
mendasari pemikiran tersebut.
▪ Menjelaskan tentang proses pelaksanaan, tugas yang harus dikerjakan
pasien, buku catatan harian yang akan digunakan pasien
▪ Menjelaskan Lama terapi ± 15-20 menit
▪ Menjelaskan peraturan terapi, yaitu pasien duduk dengan perawat
berhadapan dari awal sampai selesai
3) Tahap Kerja
a) Perawat membantu pasien menentukan masalah yang dihadapi pasien
b) Perawat menanyakan kegiatan apa saja yang telah dilakukan untuk
mengatasi perasaannya
c) Mendiskusikan sumber masalah, perasaan pasien serta hal yang menjadi
penyebab timbulnya masalah
d) Perawat bersama pasien mendiskusikan pikiran-pikiran negatif tentang
dirinya

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

e) Perawat meminta pasien untuk mencatat semua pikiran negatif pada buku
catatan harian pasien. Perawat mengklasifikasikan bentuk distorsi kognitif
dari pikiran negatif pasien dalam buku perawat.
f) Perawat membantu pasien menentukan 1 pikiran negatif yang paling
mengganggu
g) Mendiskusikan cara melawan pikiran negatif dengan memunculkan
pikiran positif berupa aspek-aspek positif yang dimiliki pasien dan minta
pasien untuk mencatatnya dalam lembar tanggapan rasional/ cara
melawan aku
h) Perawat melatih pasien melawan pikiran-pikiran negatif dengan cara :
▪ Minta pasien untuk mengingat dan mengatakan pikiran negatif
▪ Minta pasien untuk menyampaikan aspek positif yang dimilikinya
untuk melawan pikiran negatif
▪ Lakukan point a) dan b) minimal 3 kali
▪ Evaluasi perasaan pasien setelah melakukan latihan ini
i) Menanyakan rencana tindakan pasien untuk mengatasi pikiran negatif
j) Motivasi pasien untuk berlatih melawan pikiran negatif yang lain
k) Berikan reinforcement positif terhadap keberhasilan pasien.
4) Tahap Terminasi
a) Evaluasi
▪ Perawat menanyakan perasaan pasien setelah menjalani terapi
▪ Perawat memberikan pujian yang sesuai
b) Tindak Lanjut
▪ Perawat menganjurkan pasien untuk latihan melawan pikiran negatif
dengan cara menggunakan aspek-aspek positif yang dimiliki pasien dan
melakukan rencana tindakan pasien untuk mengatasi pikiran negatif
▪ Perawat menganjurkan pasien untuk menilai dan mencatat pikiran
negatif (masih muncul/ tidak, waktu/ situasi)
▪ Perawat menganjurkan pasien untuk mencatat pikiran negatif lain yang
belum diidentifikasi
▪ Perawat menganjurkan pasien menilai aspek positif lainnya untuk
melawan pikiran negatif yang belum teridentifikasi dan mencatatnya
dalam buku hariannya.
c) Kontrak akan datang

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

▪ Menyepakati pertemuan yang akan datang, evaluasi kemampuan pasien


dalam melaksanakan tugas dan melawan pikiran negatif yang lain
▪ Kontrak tempat dan waktu
f. Evaluasi dan Dokumentasi
1) Evaluasi
a) Observasi ekspresi wajah pasien selama terapi
b) Evaluasi pencapaian tujuan terapi
2) Dokumentasi
a) Perawat mendokumentasikan kegiatan terapi yang telah dilakukan
b) Dokumentasikan rencana pasien sesuai dengan yang telah dirumuskan

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

Buku Terapi Pasien

Hari/
No Daftar Pikiran Negatif
Tanggal
1 ............ 1)
2)
3)

Cara Aku Melawan Pikiran Negatifku


Hari/ Tanggal :
Pikiran Cara Aku Melawan
Negatifku
1.
2.
3.
...

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

PENILAIAN PELAKSANAAN TERAPI KOGNITIF

Nama Mahasiswa :
NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Persiapan
1. a. Mempersiapkan alat (buku terapi, alat tulis) dan tempat
yang kondusif (tenang dan pencahaayaan cukup)
b. Cuci tangan
Tahap Orientasi
2. a. Salam terapeutik dan berjabat tangan
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Menanyakan nama dan nama panggilan kesukaan pasien
d. Perawat menanyakan perasaan pasien saat ini
e. Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lama pertemuan kepada
pasien
Tahap Kerja
Perawat menanyakan masalah yang dihadapi pasien saat ini
Perawat menanyakan kegiatan apa saja yang telah dilakukan
untuk mengatasi perasaan dan masalahnya
Perawat bersama pasien mendiskusikan perasaan pasien saat
ini
Perawat bersama pasien mendiskusikan sumber masalah dan
penyebab timbulnya masalah pasien
Perawat bersama pasien mendiskusikan pikiran-pikiran negatif
tentang dirinya akibat dari masalah yang dirasakannya saat ini
Perawat mencatat dan mendaftar semua pikiran negatif pasien
pada buku terapi pasien.
Perawat membantu pasien menentukan 1 pikiran negatif yang
paling mengganggu dari daftar pikiran negatif pasien saat ini
Perawat bersama pasien mendiskusikan cara melawan pikiran
negatif dengan memunculkan pikiran positif berupa aspek-

Tahun ajaran 2020/2021 Genap


Mental Health of Nursing, 2020

aspek positif diri yang dimiliki pasien dan mencatatnya dalam


lembar tanggapan rasional/ cara melawan
Perawat melatih pasien melawan pikiran negatif dengan cara :
a) Minta pasien untuk mengingat dan mengatakan pikiran
negatif
b) Minta pasien untuk menyampaikan aspek positif yang
dimilikinya untuk melawan pikiran negatif
Motivasi pasien untuk selalu berlatih melawan pikiran negatif
dengan cara yang telah dilatih oleh perawat
Berikan reinforcement positif terhadap keberhasilan pasien.

Tahap Terminasi
a. Tanyakan perasaan pasien setelah menjalani terapi
b. Berikan pujian yang sesuai
c. Anjurkan pasien untuk latihan melawan pikiran negatif
dengan cara menggunakan aspek-aspek positif yang dimiliki
pasien dan melakukan rencana tindakan pasien untuk
mengatasi pikiran negatif
d. Jelaskan kontrak pertemuan selanjutnya (topik, waktu dan
tempat)
e. Akhiri kegiatan dengan memberi salam dan berjabat tangan
f. Cuci tangan
Dokumentasi
Perawat mencatat seluruh hasil tindakan dalam catatan
keperawatan secara lengkap (kemampuan dan perasaan pasien
mengatasi pikiran negatif)
TOTAL

Keterangan :
0 = Tidak dilakukan Jumlah yang didapat
X100%
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna Nilai =
Jumlah aspek yang dinilai
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus : 75

Tahun ajaran 2020/2021 Genap

Anda mungkin juga menyukai