1
STRUKTUR ORGANISASI
LAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN RUANG NURI
KEPALA RUANGAN
Cahyo Wibowo, AMK Gusti Akhmad Ridwan, AMK Elmina Fatimah, S.Kep., Ns
Endang Purnama, S.Kep., Maulidah, A.Md., Kep Nur Perianto Hidyat, AMK
Ns
Tomy Abad Saputra, AMK Denty Puji Septia P, A.Md., Kep
Ahmad Syarkani, S.Kep., Ns
Dwi Febri Wardana, AMK M. Ali Syahbana, A.Md., Kep
Pada struktur organisasi di Rawat Inap Ruang Nuri, perawat pelaksana dari
masing- masing tiap PPJA boleh untuk melakukan diskusi dan juga memberikan
asuhan kepada setiap pasien yang berada di ruang nuri, namun harus tetap
berfokus pada pasien dari PPJA masing masing.
2
b. Karakteristik Tenaga Keperawatan
No. Nama PNS/Non Jabatan Pendidikan Masa Kerja Pelatihan Level
PNS Jenjang
Karir
1. Muhammad Abrar, S.Kep., Ns PNS Kepala Ruangan S1 Keperawatan 22 tahun Asesor Kompetensi PK III
Profesi Ners Perawat dan High
Impact Service (Virtual
Training), Work Shop
Penulisan Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
2. Siti Mariam, S.Kep., Ns PNS Wakil Kepala S1 Keperawatan 8 tahun 10 Rawat luka modern, PK III
Ruangan Profesi Ners bulan Work Shop Penulisan
Dokumentasi
Keperawatan,
Manajemen Bangsal &
BTCLS
3. Meyla Nurmala Sari, AMK BLUD PPJA Tim A DIII Keperawatan 5 tahun 6 Work Shop Penulisan PK I
bulan Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
4. Ratna Norlia Blegur, S.Kep., PNS PPJA Tim B S1 Keperawatan 8 tahun 10 Rawat luka modern, PK III
Ns Profesi Ners bulan Work Shop Penulisan
Dokumentasi
10
Keperawatan &
BTCLS
5. Sri Wahyuni, S.Kep., Ns PNS PPJA Tim C S1 Keperawatan 12 tahun Work Shop Penulisan PK II
Profesi Ners Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
6. Cahyo Wibowo, AMK BLUD Perawat DIII Keperawatan 12 tahun Work Shop Penulisan PK II
Associate Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
7. Endang Purnama, S.Kep., Ns BLUD Perawat S1 Keperawatan 1 tahun 7 Work Shop Penulisan Pra PK
Associate Profesi Ners bulan Dokumentasi
Keperawatan & BTCLS
(expired)
8. Ahmad Syarkani, S.Kep., Ns BLUD Perawat S1 Keperawatan 2 tahun 8 Work Shop Penulisan PK I
Associate Profesi Ners bulan Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
9. Aris Santoso, A.Md., Kep BLUD Perawat DIII Keperawatan 1 tahun 1 Work Shop Penulisan Pra PK
Associate bulan Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
10. Reza Fathan, S.Kep., Ns BLUD Perawat S1 Keperawatan 1 tahun 2 Work Shop Penulisan Pra PK
Associate Profesi Ners bulan Dokumentasi
Keperawatan & BTCLS
11. Gusti Akhmad Ridwan, BLUD Perawat DIII Keperawatan 5 tahun 8 Work Shop Penulisan PK I
11
AMK Associate bulan Dokumentasi
Keperawatan &
Seminar Rawat Luka
12. Maulidah, A.Md., Kep BLUD Perawat DIII Keperawatan 5 tahun Work Shop Penulisan PK I
Associate Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
13. Tomy Abad Saputra, AMK BLUD Perawat DIII Keperawatan 1 tahun Work Shop Penulisan PK II
Associate Dokumentasi
Keperawatan & BTCLS
(expired)
14. Dwi Febri Wardani, AMK BLUD Perawat DIII Keperawatan 4 tahun Rawat luka modern, PK I
Associate Work Shop Penulisan
Dokumentasi
Keperawatan, BTCLS,
Sunat Modern &
Komvensional
15. Rika Meldy Agustina, BLUD Perawat S1 Keperawatan 1 tahun 2 Work Shop Penulisan Pra PK
S.Kep., Ns Associate Profesi Ners bulan Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
16. Elmina Fatimah, S.Kep., Ns BLUD Perawat S1 Keperawatan 1 tahun Work Shop Penulisan Pra PK
Associate Profesi Ners Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
17. Nur Perianto Hidayat, AMK BLUD Perawat DIII Keperawatan 1 tahun 8 Work Shop Penulisan Pra PK
12
Associate bulan Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
18. Denty Puji Septia Parman, BLUD Perawat DIII Keperawatan 1 tahun 3 Work Shop Penulisan Pra PK
A.Md., Kep Associate bulan Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
19. Muhammad Ali Syahbana, BLUD Perawat DIII Keperawatan 2 tahun Work Shop Penulisan Pra PK
A.Md., Kep Associate Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
20. Yuna Rizka Khairunnisa, BLUD Perawat DIII Keperawatan 1 tahun 2 Work Shop Penulisan Pra PK
A.Md., Kep Associate bulan Dokumentasi
Keperawatan &
BTCLS
Tabel 2.1. Daftar Tenaga Keperawatan di Rawat Inap Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru
13
Pada tabel 2.1 didapatkan untuk masa kerja masing-masing perawat di Ruang
Nuri sebagian besar masih dibawah 10 tahun, yang artinya pengalaman yang
dimiliki masih cukup baru dalam pemberi asuhan keperawatan pada pasien dan
sebagian besar perawat sudah mendapatkan pelatihan dasar Work Shop
Penulisan Dokumentasi Keperawatan & BTCLS. Namun, masih sedikit yang
mendapatkan pelatihan Luka Modern dari 20 perawat hanya ada 3 perawat yang
mendapatkan pelatihan, dengan presentase 15%. Untuk level jenjang karir
didapatkan Pra PK sebanyak 9 orang (45%), PK I sebanyak 5 orang (25%), PK
II sebanyak 3 orang (15%) dan PK III sebanyak 3 orang (15%).
Berdasarkan wawancara yang didapat pada beberapa perawat ruang Nuri
didapatkan bahwa level jejang karir sudah sesuai dengan tugas kompetensi
perawatnya dalam melakukan asuhan keperawatan.
1) Klasifikasi Pendidikan Tenaga:
Profesi Ners : 9 orang
DIII Keperawatan: 11 orang
2) Klasifikasi Masa Kerja:
Masa kerja 1 – 10 tahun: 17 orang
Masa kerja 11 – 20 tahun: 2 orang
Masa kerja 21 – 30 tahun: 1 orang
c. Tenaga Medis
No Nama Spesialis
.
1. dr. Dyah Paramita, Sp.B Bedah Umum
2. dr. Yance Hanzie, Sp.B Bedah Umum
3. dr. Eko Wahyu Pribadi. Sp.B Bedah Umum
4. dr. Mario Agung Asmara, Sp.BMM Mulut
5. dr. Devia Artina, Sp.THT Teliga
6. dr. Helen Nguda, Sp.M Mata
7. dr. Hadijah, Sp.M Mata
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Medis di Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru
Berdasarkan tabel 2.2 telah terlihat bahwa semua tenaga medis di Ruang Nuri
RSD Idaman Kota Banjarbaru telah menempuh pendidikan spesialis.
14
d. Tenaga Non Keperawatan
No Nama PNS/NON Jabatan Pendidikan
. PNS
1. Aulia Febriani, Amd. Gz PNS Nutrisionis DIII Gizi
2. Maryana PNS Pelaksana SLTA
Umum
3. Linda, Amd BLUD Administrasi DIII
Aministrasi
4. Dana Permata Sari BLUD Administrasi SLTA
Tabel 2.2. Tenaga Non Keperawatan di Ruang Nuri RSD Idaman Kota
Banjarbaru
e. Jumlah Tenaga Kesehatan
No Jenis Tenaga Kerja Jumlah (orang)
.
1. Tenaga Keperawatan 20
2. Tenaga Medis 7
3. Tenaga Non Keperawatan 4
Jumlah 31
Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kesehatan di Ruang Nuri RSD Idaman Kota
Banjarbaru
Berdasarkan tabel 2.4, terlihat bahwa hampir semua tenaga kesehatan di Ruang
Nuri adalah tenaga keperawatan yang berjumlah 20 orang (64%), sebanyak 7
adalah tenaga medis (23%) dan sebanyak 4 orang adalah tenaga non
keperawatan (13%).
f. Tenaga Mahasiswa Praktik
Mahasiswa Profesi Ners ULM praktik stase manajemen sebanyak 12 orang dan
mahasiswa Poltekes Gigi Banjarmasin sebanyak 7 orang.
g. Kebutuhan Tenaga Keperawatan
1) Menurut Douglas
15
KLASIFIKASI DAN KRITERIA
Minimal Care (1-2 jam)
a. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti pakaian dan
minum.
b. Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan.
c. Observasi Tanda vital setiap shift.
d. Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
e. Persiapan prosedur pengobatan
Intermediet Care (3-4 jam)
a. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum, ambulasi.
b. Observasi tanda vital tiap 4 jam.
c. Pengobatan lebih dari 1 kali.
d. Pakai foley kateter.
e. Pasang infuse, intake out-put dicatat.
f. Pengobatan perlu prosedur.
Total Care (5-6 jam)
a. Dibantu segala sesuatunya.
b. Posisi diatur.
c. Observasi tanda vital tiap 2 jam.
d. Pakai NGT.
e. Terapi intravena, pakai suction.
f. Kondisi gelisah/disorientasi/tidak sadar.
16
Minimal 5 0,85 0,7 0,35 1,9
Parsial 6 1,62 0,9 0,6 3,12
Jumlah 11 2,47 1,6 0,95 5,02
Jumlah keseluruhan perawat dalam perhari adalah 6 orang
Jumlah Kebutuhan Tenaga Tanggal 13 April 2022
Pagi Sore Malam Total
Minimal 7 1,19 0,98 0,49 2,66
Parsial 6 1,62 0,9 0,6 3,12
Jumlah 13 2,81 1,88 1,09 5,78
Jumlah keseluruhan perawat dalam perhari adalah 6 orang
Tabel 2.6. Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru
Tanggal 12 – 13 April 2022
Tabel 2.7. Kesimpulan Jumlah Tenaga Kerja menurut Douglas (per hari)
17
Jumlah tenaga lepas dinas perhari:
86 ×6
Penambahan untuk loss day: orang = 1,84 orang (dibulatkan menjadi 2
279
orang)
Jadi total jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 3 orang + 2 orang lepas dinas
+ 1 orang kepala ruang = 6 orang
Keterangan:
3 orang adalah jumlah total tenaga perawat.
2 orang adalah jumlah tenaga perawat yang lepas dinas.
1 orang kepala ruangan.
2) Menurut Gilies
Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru berkapasitas 28 tempat tidur, jumlah
rata-rata pasien yang dirawat 12 orang perhari pada tanggal 12 dan 13 April
2022. Perawatan minimal 5 orang dan perawatan parsial 6 orang pada tanggal
12 Maret 2020. Perawatan minimal 7 orang dan perawatan parsial 6 orang pada
tanggal 13 Maret 2020. Berdasarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah
kebutuhan tenaga perawat di ruang tersebut adalah sebagai berikut. Menentukan
terlebih dahulu jam perawatan yang dibutuhkan pasien per hari, yaitu:
a. Perawatan langsung
Tanggal 12 April 2022
Tingkat
Jumlah Jumlah Jam
Ketergantung Jam
pasien Perawatan yang
an Perawatan
dibutuhkan
Minimal 5 2 jam 10 jam
Parsial 6 3 jam 18 jam
Jumlah 11 28 Jam
Tanggal 13 April 2022
Tingkat
Jumlah Jumlah Jam
Ketergantung Jam
pasien Perawatan yang
an Perawatan
dibutuhkan
Minimal 7 2 jam 14 jam
Parsial 6 3 jam 18 jam
18
Jumlah 13 32 Jam
Tabel 2.8 Klasifikasi kebutuhan tenaga perawat tiap shift pada tanggal 12-
13 April 2022 berdasarkan tingkat ketergantungan pasien di Ruang Nuri
RSD Idaman Kota Banjarbaru.
b. Perawatan tidak langsung
12 orang pasien x 1 jam = 12 jam
c. Penyuluhan kesehatan
12 orang pasien x 0,25 jam = 3 jam
d. Total jam secara keseluruhan:
30 jam + 12 jam + 3 jam = 45 jam
Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan pasien perhari: 45
jam : 12 pasien = 3,75 jam (dibulatkan 4 jam)
Jumlah Tenaga yang Dibutuhkan
3,75 x 12 x 365 = 16.425 = 8,4 (dibulatkan menjadi 8 orang)
(365 – 86) x 7 1.953
Untuk cadangan 20% menjadi 8 x 20% = 1,6 orang (dibulatkan menjadi 2
orang)
Jadi, jumlah tenaga menurut Gilies yang dibutuhkan secara keseluruhan 8 + 2 =
10 orang.
Jumlah kenyataan tenaga perawat yang ada di Ruang Nuri ada 20 orang tenaga
perawat, termasuk Kepala Ruangan dan PPJA. Jumlah tenaga perawat
pelaksananya sendiri ada 15 orang dan jumlah PPJA ada 3 orang, Kepala
Ruangan ada 1 orang, dan wakil kepala ruangan ada 1 orang. Berdasarkan
perhitungan gillies di atas, didapatkan kebutuhan tenaga perawat di Ruang Nuri
yaitu 10 orang.
3) Menurut Lokakarya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
19
Bangsal C Nifas = 3 jam
Bangsal D Bayi = 2,5 jam
Bangsal E Anak = 4 jam
41 mg x 40 jam + 25%
TT : Tempat Tidur
A : Jumlah jam perawatan/24 jam
Diketahui jumlah tempat tidur adalah 29 bed, BOR tanggal 1 Januari 2022 –
maret 2022 yaitu 38,7 %, sehingga jumlah kebutuhan tenaga yaitu:
Tenaga perawat = (3,5 x 52 mg) x 7 x (29 x 38,7 %) + 25 %
41 mg x 40 jam
= 9 orang
Kesimpulan Jumlah Tenaga Keperawatan
20
Jumlah Tenaga Kerja Perawat (Orang)
12
10
Gambar 3. Grafik Jumlah Tenaga Kerja Perawat di Ruang Nuri RSD Idaman
Kota Banjarbaru
Jadi, dilihat dari rumus perhitungan menurut metode Douglas, Gilies dan
lokakarya PPNI bahwa perawat yang ada diruangan Nuri sebanyak 20 orang
sehingga dinyatakan berlebih jika beracuan dengan ketiga rumus tersebut yang
mana ketiga rumus tersebut menyatakan bahwa kebutuhan tenaga perawat
diruang Nuri menurut Douglas 6 orang, menurut Gilies 10 orang dan menurut
lokakarya PPNI 9 orang. Tetapi jumlah perawat yang berlebih tersebut sebagai
21
pengganti perawat yang cuti. Maka dari itu tidak ada masalah terkait jumlah
tenaga keperawatan diruang Nuri.
Frakture
Cedera Kepala Ringan
Diabetic Foot
8%
5% 22% Ca atau Tumor
Hernia Inguinalis
5%
Abses
6% Apendisitis
11% Perotonitis
7% Ileus Obstruktif
7% Hemoroid
10% Dll
8% 10%
Gambar 2.3 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Ruang Nuri RSD Idaman Kota
Banjarbaru 1 Januari – 21 April 2022
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi Ruang Nuri pada 1
Januari-21 April 2022 didapatkan penyakit terbanyak adalah frakture dengan
22
persentase jumlah 22% (64 kasus), cedera kepala ringan sebanyak 11% (33
kasus), diabetic foot sebanyak 10% (30 kasus), ca atau tumor sebanyak 10% (29
kasus), hernia inguinalis sebanyak 8% (23 kasus), abses sebanyak 7% (22
kasus), apendisitis sebanyak 7% (21 kasus), peritonitis sebanyak 6% ( 18 kasus),
ileus obstruktif sebanyak 5% (16 kasus), dan hemoroid sebanyak 5% (16 kasus).
j. Diagnosis Keperawatan Terbanyak Di Ruang Nuri
26%
23
Tingkat Ketergantungan Pasien dalam Periode
12-13 April 2022
Minimal Care
Partial Care
46%
54%
72
70
68
66
64
62
PNS Non PNS PNS & Non PNS
Keterangan:
No. 1 : Mampu melaksanakan kegiatan selama bertugas
No. 2 : Kesempatan untuk bekerja secara mandiri
No. 3: Kesempatan untuk malaksanakan hal yang berbeda dari waktu ke
waktu
No. 4: Kesempatan untuk dihargai di masyarakat
No. 5: Cara supervisor/pimpinan dalam mengelola
No. 6: Kemampuan atasan saya dalam membuat keputusan
No. 7: Mampu melaksanakan sesuatu yang tidak bertentangan dengan hati
nurani
No. 8: Kejelasan status saya dalam bekerja
No. 9: Kesempatan untuk membantu orang lain
No. 10: Kesempatan untuk memberitahu kepada orang lain tentang apa
yang harus dilakukan
No. 11: Kesempatan melaksanakan sesuatu dengan menggunakan
kemampuan saya
No. 12: Bagaimana aturan RS dan apakah dilaksanakan
24
No. 13: Gaji dan jumlah pekerjaan yang saya lakukan
No. 14: Kesempatan untuk maju dalam pekerjaan saat ini
No. 15: Kebebasan untuk membuat keputusan sendiri
No. 16: Kesempatan untuk mencoba metode saya sendiri dalam
melaksanakan pekerjaan
No. 17: Kondisi tempat kerja
No. 18: Cara rekan kerja saya berinteraksi dengan rekan kerja lainnya
No. 19: Pujian yang saya dapatkan ketika saya melakukan pekerjaan
dengan baik
No. 20: Kepuasan terhadap prestasi yang saya peroleh dari pekerjaan
Gambar 2.5 Tingkat Kepuasan Pegawai PNS dan Non PNS di ruang Nuri RSD
Idaman Kota Banjarbaru
Dari gambar 2.5 Tingkat kepuasan pegawai PNS di Ruang Nuri adalah
sebanyak 73,25%, tingkat kepuasan pegawai NON PNS di Ruang Nuri adalah
sebanyak 67,07% dan tingkat kepuasan total pegawai di Ruang Nuri RSD
Idaman Kota Banjarbaru adalah sebanyak 68,44%.
80
70 71
69
70 67 66
64 65 64 64
63 63 62
61
58 59
60 57
55
53 53
50 48
40
30
20
10
0
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7 No. 8 No. 9 No. No. No. No. No. No. No. No. No. No. No.
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
25
yang ditentukan oleh RSD Idaman Kota Banjarbaru sebesar 75% yang berarti
tingkat kepuasan perawat di Ruang Nuri saat ini belum mencapai target dan
hasil tingkat kepuasan pegawai di Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru ini
masih berada di bawah standar yang ditetapkan oleh PERMENKES (2014)
yakni ≥ 90%.
m. Kepuasan pasien
1. Data Umum
12%
20%
20%
49%
S1 SMA SMP SD
12%
88%
Gambar 2.7 Lama Rawat Pasien di Ruang Nuri RSD Idaman Kota
Banjarbaru
26
Berdasarkan diagram diatas, dari 295 responden dengan lama rawat 1-5 hari
sebanyak 259 pasien (88%), responden yang dirawat 6-10 hari sebanyak 36
orang (12%).
3. Tingkat Kepuasan Pasien
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Kepuasan Pasien
40
30
20
10
4333444444434343354444433453334454343443333344443434534444544444443334444444433333444444444333354444443453334444444454333444434434333344444433453334444444344333444444444533344444434433333444443344333444444444333334444433433333444443443333444444343
0
no 1 no 2 no 3 no 4 no 5 no 6 no 7 no 8 no 9 no 10 no 11 no 12 no 13 no 14 no 15 no 16 no 17 no 18 no 19
Ket ;
1. Lamanya perawat berinteraksi dalam memberikan pelayanan kepada anda
2. Kemampuan perawat dalam menjalankan tugasnya
3. Perawat selalu ada saat dibutuhkan
4. Pemahaman perawat tentang perawatan masalah kesehatan anda
5. Perawat cepat datang ketika anda memanggil
6. Perlakuan perawat membuat anda merasa betah seperti dirumah
7. Perawat memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan dan perawatan sesuai
kebutuhan anda
27
8. Perawat sering memeriksa untuk memastikan bahwa kondisi anda baik
9. Perawat sangat membantu
10. Cara perawat menjelaskan sesuatu kepada anda
11. Cara perawat memberikan ketengan kepada keluarga atau teman anda
12. Sikap dan perilaku perawat dalam bekerja
13. Informasi mengenai kondisi kesehatan dan perawatan yang diberikan perawat kepada
anda
14. Cara perawat memperlakukan anda sesuai kebutuhan pribadi
15. Perawat mendengarkan peduli kepentingan serta kekhawatiran anda
16. Keleluasaan yang diberikan kepada anda selama perawatan
17. Kemauan perawat untuk menanggapi permintaan anda
18. Perawat menjaga hal hal yang bersifat pribadi dana rahasia dari pasien
19. Perawat menyadari kebutuhan anda
Berdasarkan hasil evaluasi melalui kuesioner pada 13 pasien/keluarga sebagai sampel yang
dilaksanakan pada tanggal 12-13 April 2022 didapatkan tingkat kepuasan rata-rata pelayanan
keperawatan pasien di Ruang Nuri masih dibawah standar, yaitu 69.92%. Yang mana standar
kepuasan pasien menurut KEMENKES yaitu 95%. Item pertanyaan terendah dari kepuasan
pasien adalah pemahaman perawat tentang perawatan masalah Kesehatan sebanyak 45%,
perawat mendengarkan (peduli) kepentingan serta kekhawatiran pasien sebanyak 45%,
kemauan perawat untuk menanggapi permintaan pasien sebanyak 45%, cara perawat
memberikan ketenangan kepada keluarga atau teman pasien sebanyak 46%, perawat menjaga
hal-hal yang bersifat pribadi dan rahasia dari pasien sebanyak 46%, perawat menyadari
kebutuhan pasien sebanyak 46%. Item pertanyaan tertinggi dari kepuasan pasien adalah cara
perawat menjelaskan sesuatu kepada pasien sebanyak 51%.
2. Material (M2/ Sarana dan Prasarana)
a. Lokasi dan denah
Lokasi penerapan manajemen yang dilakukan di rawat inap ruang Nuri RSD
Idaman Kota Banjarbaru dijabarkan sebagai berikut:
1) Sebelah Utara berdekatan dengan lift.
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan halaman RSD Idaman Kota Banjarbaru
3) Sebelah Timur berbatasan langsung dengan ruang Merpati RSD Idaman Kota
Banjarbaru
4) Sebelah Barat berbatasan dengan halaman RSD Idaman Kota Banjarbaru
28
TANGGA DARURAT
RG 3 WANITA
KLS 2 PRIA
RG KLS 2 WANITA
KLS 1/2
RG CUCI ALAT
KLS 1/2
PANTRY
CS WC
LOKER
ADMIN RG TINDAKAN
PERAWAT
AT
K
NURSE STATION
RG KARU
RUANG SENTRAL
PERAWAT OBAT
AULA
29
Peralatan dan Fasilitas
Gambar 1. Didepan ruangan pasien tidak ada bekas tempat makan dan bersih
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 12-14 April 2022 didapatkan hasil bahwa
Ruang Nuri di kategorikan cukup bersih. Contohnya dilihat dari tidak adanya bekas
tempat makan pasien di depan ruangan
1 2 3
30
4 5
Gambar 1. Terlihat terdapat tempat sampah dimana seharusnya plastic non medis
dan medis warna plastic dibedakan walaupun yang medis sudah diberi tanda stiker
Gambar 2. Terlihat sudah di sediakan sabun cuci tangan di setiap wastafel
Gambar 3. Terlihat juga di pasang poster cara mencuci tangan yang baik dan benar
Gambar 4. Ada tempat tisu untuk mengeringkan tangan
Gambar 5. Disediakannya tempat khusus linen kotor
Buku Kelengkapan Administrasi
Tabel 2.11 Buku kelengkapan administrasi
No. Jenis Buku Administrasi Jumlah
1. Buku registrasi pasien 1
2. Buku Laporan harian dinas dan Visite Dokter 1
3. Buku Pemeriksaan Vital Sign 1
4. Buku Injeksi (form/dokter) 1
5. Buku Diet 1
6. Buku Pemeriksaan Laboratorium (termasuk dalam 1
buku laporan)
7. Buku Sensus Pasien 1
8. Buku Timbang Terima 1
9. Buku Standar Asuhan Keperawatan 1
10. Buku Standar Prosedur Operasional 1
11. Buku surat keterangan sakit 1
12. Buku CSSD 1
13. Buku kematian 1
31
No. Jenis Buku Administrasi Jumlah
14. Buku Ambulan -
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tanggal 11-14 April 2022 dengan staff
adminstrasi Ruang Nuri dikatakan adanya buku jumlah pasien masuk dan data
pembayaran pasien (umum, BPJS, dan Jamkesda).
Keadaan Barang
Ratio ideal
No Nama Barang Jlh Kurang
Permenkes Baik Rusak
Baik
2 Stetoskop 4 4/ruangan 4 - -
3 Kereta Oksigen - - - -
4 Tabung Oksigen 4 4 - -
Kecil
5 Brankar 1 1 - -
6 Suction pump 2 2 - -
7 Regulator 9 9 - -
Oksigen
8 Termometer 3 1:1 4 - -
9 EKG 1 1 - -
10 Tourniquet 3 3 - -
32
11 Nebulizer 1 1 - -
12 APAR 2 2 - -
13 Lampu rontgen - - - -
14 Saturasi Oksigen 2 2 - -
15 Timbangan 2 2/ruangan 2 - -
BB/TB
16 Trolly instrumen 4 4 - -
19. Penlight 2 2 - -
20. Pispot 15 15 - -
21. Ambubag 3 3 - -
resusitasi
28. Doppler 0 - - -
29. Kacamata - - -
pelindung
31. Tromol 3 3 - -
33
33. Bak instrumen 10 10 - -
35. Kom 5 5 - -
36. Pinset 15 15 - -
37. Klem 4 4 - -
38. Gunting 11 11 - -
43. Suction - - - -
endoskopi
44. Defibrilator 1 1 - -
Tabel 2.13 Daftar Alat Rumah Tangga di Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru
34
10. File Catatan Keperawatan Ada
11. Buku Folio Ada
12. AC Ada
13. Lemari / Cabinet Ada
14. Kursi Ada
15. Loker Penyimpanan Obat Ada
16. Meja Komputer Ada
17. Peralatan Infus Ada
18. Jam Dinding Ada
19. Vas Bunga Tidak Ada
20. Pigura Ada
21. Kotak Kunci Tidak Ada
22. Tempat Sampah Ada
23. Matras Ada
24. Sofa Tidak ada
25. Kulkas Ada
26. Gorden Ada
27. Meja receptionist Ada
Pengadaan peralatan pelayanan di Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru, ada
beberapa peralatan yang sudah tersedia seperti bantal, selimut dan lemari pasien.
Pengelolaan sampah di Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru seperti sampah
medis dan non medis masih belum optimal karena masih sama-sama menggunakan
plastik hitam.
Tabel 2.14 Daftar Alat Kantor di Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru
No Nama Barang Jumlah Ratio Ideal
Alat
2 Lemari arsip 1 -
4 Lemari RM 1 -
35
4 Telepon 1 1/ Ruangan
5 Lemari 2 -
7 Printer 2 1/ Ruangan
8 Komputer 2 1/ Ruangan
Kelengkapan alat kantor seperti telepon, lemari obat, meja kerja, printer, loker
perawat, komputer dan lemari penyimpanan rekam medik pasien serta arsip sudah
tersedia.
Tabel 2.15 Daftar Barang Linen di Ruang Nuri RSD Idaman Kota Banjarbaru
1 Gorden 15 -
2 Linen 21 -
3 Selimut 0 -
4 Sarung bantal 0 -
5 Perlak 2 -
6 Kasur 29 -
7 Bantal 0 -
Pada tanggal 11-14 April 2022 didapatkkan hasil observasi, linen yang disediakan
untuk Ruang Nuri belum tercukupi, setiap ruangan tidak ada penggantian
keseluruhan linen setiap hari. Menurut standar PERMENKES, yaitu 1 : 5 atau 1
klien harus memiliki 5 buah seprei dan untuk pemenuhan seprai belum memenuhi
standar. Keteramhan ; 1 dipakai pasien, 1 di londry, 1 kotor, 2 untuk cadangan,
3. Method (M3)
a. Penerapan Model Perawat Penanggung Jawab Asuhan
36
Ruang Nuri (Bedah) RSD Idaman Banjarbaru merupakan salah satu
ruangan yang menerapkan Sistem SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Professional) yaitu sistem pemberian pelayanan keperawatan
profesional yang merupakan pengembangan dari MAKP (Model Asuhan
Keperawatan Profesional), dimana dalam SP2KP ini terjadi kerjasama
profesional antara PPJA dan perawat Perawat Pelaksana serta tenaga kesehatan
lainnya dengan struktur layanan asuhan terdiri atas satu orang kepala ruangan,
satu orang wakil kepala ruangan, perawat primer atau katim sebanyak 3 orang
perawat, dan 15 orang PPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang
di Ruang Nuri pada tanggal 11 April 2022 dengan Kepala Ruang bahwa ada
kesepakatan PPJA membawahi setiap tim yang bertanggung jawab pada
sejumlah pasien menyesuaikan dokter penangung jawab pelayanan (DPJP),
sedangkan Perawat Pelaksana bertanggungjawab melaksanakan asuhan
keperawatan berdasarkan tim sesuai area yang telah ditentukan. Model Perawat
Penanggung Jawab Asuhan pada Ruang Nuri menggunakan tim yang terdiri atas
anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 3 tim, yaitu tim A, B dan C yang
masing masing tim memiliki 5 orang perawat associate. Metode keperawatan
tim yang sekarang diterapkan di ruang Nuri saat ini tidak mempunyai kendala,
perawat diruangan telah terbiasa dengan penerapan model asuhan keperawatan
tim. Metode penerapan tim pada Ruang Nuri menggunakan tim yang terdiri dari
anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien. Pada metode keperawatan PPJA, pemberian asuhan
keperawatan dilakukan secara berkesinambungan sehingga memungkinkan
adanya tanggung jawab dan tanggung gugat yang merupakan esensi dari suatu
layanan professional. Terdapat satu orang perawat professional yang disebut
PPJA, yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas asuhan keperawatan
yang diberikan kepada PPA yang betanggungjawab melaksanakan asuhan
keperawatan yang telah direncanakan. Pada Model Perawat Penanggung Jawab
Asuhan yang diterapkan pada Ruang Nuri sudah terjalin kerjasama yang baik
antara PPJA dan PPA. Berdasarkan hasil wawancara juga didapatkan bahwa
sebagian besar perawat di Ruang Nuri sudah memahami peran dan tugasnya
masing-masing, baik itu sebagai PPJA atau perawat pelaksana. Kesimpulan dari
observasi dan wawancara didapatkan bahwa model perawat penanggung jawab
37
di ruang Nuri sudah cukup baik, beban kerja antar tim satu dengan tim yang
lainnya sama rata karena pembagian pasien menyesuaikan dengan jumlah
pasiennya. Kepala ruangan menyatakan bahwa model asuhan yang digunakan
saat ini sudah relevan karena beragamnya tingkat pendidikan perawat di
ruangan dan sejauh ini tidak ada kendala terkait pembagian tim perawatan dan
saat menjalankan asuhan.
Berdasarkan roleplay yang telah kami lakukan selama 10 hari berdinas
diruang Nuri didapatkan 12 Ners Muda yang masing masing telah mendapatkan
peran sebagai PPJA. Dimulai dari Selasa 10 April 2022, dengan kelolaan pasien
khusus dikelas 3 laki-laki dan perempuan. Jumlah pasien hari pertama tersebut
didapatkan 5 total pasien, dan Ners Muda yang belum memiliki pasien maka
akan masuk sebagai Waiting List PPJA, dan naik sesuai urutan waiting list.
Selama roleplay juga Ners Muda juga bisa menjadi KARU sesuai jadwal dinas
dan job desc yang telah disepakati. Dengan demikian jika PPJA pada hari itu
bertugas menjadi seorang KARU maka pasien kelolaannya akan dipegang oleh
mantan KARU dihari sebelumnya. Terdapat perbedaan antara roleplay kami
dengan mekanisme kerja diruangan, yang mana ruangan memiliki pasien
kelolaan sesuai dengan TIMnya. Berbeda halnya dengan ners muda PPA yang
mengelola pasien disesuaikan dengan jumlah pasien dan PPA yang berdinas
pembagian disesuaikan dengan tingkat ketergantungan dan jumlah pasiennya.
b. Penerimaan Pasien Baru
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 11 April 2022 didapatkan hasil
bahwa pertama kali masuk ke ruangan ini perawat melakukan Asesmen ulang
pada pasien. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Ruang Nuri tanggal
11 April 2022 diketahui bahwa dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru bisa
dilakukan di depan nurse station atau kamar pasien sesuai SOP yang ada.
Berdasarkan hasil observasi mahasiswa sejak tanggal 11 April 2022 untuk
penerimaan pasien baru dilakukan oleh perawat penanggung jawab asuhan dan
perawat pelaksana diterima di nurse station didalam kamar pasien, sebelumnya
melakukan alur berupa memeriksa kelengkapan administrasi, mempersiapkan
kamar pasien baru, mempersiapkan nursing kit.
Berdasarkan hasil observasi mahasiswa sejak tanggal 11 April 2022 saat
di kamar pasien, perawat baru melakukan assessment ulang/lanjutan engan
format pengkajian yang telah disediakan dan mengangkat diagnosis sesuai
38
dengan kondisi sekarang, dan membandingkan dengan hasil pengkajian di IGD.,
menjelaskan terkait tata tertib yang ada di ruangan dan perencanaan asuhan
yang akan dilakukan kepada pasien. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa dalam penerimaan pasien baru perawat masih belum maksimal dalam
pelaksanaannya dikarnakan masih terdapat sebagian perawat yang masih belum
komprehensif dalam melakukan penerimaan pasien baru sesuai dengan SOP
penerimaan pasien yaitu saat menerima pasien baru beberapa perawat tidak
memperkenalkan diri saat pasien baru masuk dan terkadang hak dan kewajiban
pasien tidak tersampaikan. Namun secara keseluruhan prosedur penerimaan
pasien baru di ruang Nuri sebagian besar sudah cukup baik.
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, kepala ruangan
menetapkan kebijakan untuk penerimaan baru yaitu pembagian pasien baru di
ruang Nuri berdasarkan jumlah pasien yang dimiliki tim tersebut. Jika ada
pasien baru yang datang ke ruangan, maka akan dimasukkan ke dalam tim yang
memiliki jumlah pasien paling sedikit. Hal ini bertujuan untuk menyamaratakan
jumlah pasien disetiap tim dan membagi beban kerja bagi setiap tim. Baru
setelah itu jika pasien dalam tim berjumlah sama dilihat berdasarkan katagori
ketergantungan pasien.
Dalam penerimaan pasien baru tim atau perawat menyiapkan lembar
penerimaan pasien baru, menandatangani lembar penerimaan pasien baru,
melakukan pengkajian pada pasien, mengorientasikan klien pada ruangan,
memberi penjelasan tentang tata tertib, hak dan kewajiban pasien dan keluarga,
serta memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung jawab,
dan mendokumentasikan penerimaan pasien baru.
Alur penerimaan pasien baru di ruang Nuri mengacu pada SK
101/SPO.Kep/V/2015 tentang SPO penerimaan pasien baru di RSD Idaman
Banjarbaru, yang mana memiliki alur sebagai berikut.
Tahap persiapan/pra penerimaan pasien baru:
a. Menyiapkan kelengkapan administrasi
b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
c. Menyiapkan format penerimaan pasien baru
d. Menyiapkan buku status pasian dan format pengkajian keperawatan
e. Menyiapkan informed consent sentralisasi/pengelolaan obat.
f. Menyiapkan nursing kit
39
g. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
h. Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien
Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru
a. Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan/ PPJA/perawat yang
diberi delegasi.
b. Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan keluarganya.
c. Perawat menunjukkan kamar/ tempat tidur klien dan mengantar ke tempat
yang telah ditetapkan. Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien
ke tempat tidur (apabila pasien datang dengan branchard/ kursi roda) dan
berikan posisi yang nyaman.
d. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format.
e. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
f. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi ruangan,
perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan sentralisasi
obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal visite), dan tata
tertib ruangan.
g. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan
h. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed concent sentralisasi obat.
Alur penerimaan pasien baru.
Rawat Inap
Ruang Nuri
Pasien pindah
- Pasien pulang sembuh ruangan
- Pasien pulang atas
permintaan
40 sendiri
- Pasien pulang
ICCU
meninggal
Hasil wawancara dengan kepala Ruang Nuri, alur pasien masuk ke Ruang
Nuri yaitu, pasien datang melalui IGD, poliklinik atau melalui rujukan tetap
masuk melalaui IGD . Kemudian jika kondisi pasien tidak stabil atau
mengharuskan tindakan tertentu misalkan operasi di haruskan untuk rawat
inap maka pasien akan menjalani rawat inap.
41
ditindaklanjuti oleh shift berikutnya dan tersusunnya rencana kerja untuk dinas
berikutnya. Pada prosesnya, timbang terima masih belum dilaksanakan dengan
optimal dikarenakan masih ada beberapa point SPO dan point komunikasi
efektif SBAR yang tidak dilakukan.
1) Distribusi berdasarkan kesesuaian pelaksanaan handover dengan SBAR
(Pra timbang terima, Timbang terima tahap I, Timbang terima tahap II,
dan Post timbang terima) di Ruang Nuri RSD Idaman Banjarbaru:
a. Pada tanggal 11 – 14 April 2022.
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
11/4/2022 12/4/2022 13/4/2022 14/4/2022
Dinas Pagi
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
11/4/2022 12/4/2022 13/4/2022 14/4/2022
Dinas Sore
42
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
11/4/2022 12/4/2022 13/4/2022 14/4/2022
Dinas Malam
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
15/04/2022 16/04/2022 17/04/2022 18/04/2022
Dinas Pagi
43
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
15/4/2022 16/4/2022 17/4/2022 18/4/2022
Dinas Sore
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
15/4/2022 16/4/2022 17/4/2022 18/4/2022
Dinas Malam
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
19/4/2022 20/4/2022 21/4/2022
Dinas Pagi
44
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
19/4/2022 20/4/2022 21/4/2022
Dinas Sore
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
19/4/2022 20/4/2022 21/4/2022
Dinas Malam
11 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
45
12 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
12 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
12 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Malam
46
13 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
13 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
13 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Malam
47
14 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
14 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
14 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Malam
48
15 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
15 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
15 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Malam
49
16 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
16 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
16 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Malam
50
17 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
17 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
17 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A Category 4
Dinas Malam
51
18 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
18 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
18 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Malam
52
19 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
19 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
53
19 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Malam
20 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
54
20 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
20 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Malam
55
21 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Pagi
21 April 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
S B A R
Dinas Sore
56
terima sehingga timbang terima terkadang tidak berjalan sesuai dengan SPO
yang ada diruangan dan kurangnya penerapan SBAR dalam komunikasi efektif.
Selama berdinas di ruang Nuri, pada tanggal 11 April 2022 dan pada
tanggal 21 April 2022 ditutup oleh dinas sore, timbang terima yang dijalankan
oleh kelompok setiap harinya mengalami peningkatan dalam penyampaian
timbang terima menggunakan SBAR. Pada tanggal 11 April 2022, semua
kelompok berdinas pagi sekaligus mengobservasi terkait dengan timbang terima
yang dilaksanakan oleh PPJA / PP dalam tim, yang dihadiri oleh Kepala Ruang,
PPJA dan Supervisor. Kemudian pada tanggal 12 April – 16 April 2022,
anggota kelompok yang berdinas menjalankan roleplay timbang terima
menggunakan SBAR dengan bimbingan oleh CT Akademik yang datang ke
ruang Nuri pada timbang terima shift pagi ke shift sore, dan shift sore ke shift
malam di observasi oleh perawat ruang Nuri, serta untuk shift malam ke shift
pagi di hadiri oleh Kepala Ruang, Supervisor dan PPJA. Selanjutnya pada
tanggal 17 April – 21 April 2022, kelompok melaksanakan roleplay timbang
terima menggunakan SBAR dengan mandiri. Setelah roleplay timbang terima
dijalankan oleh anggota kelompok yang berdinas, diakhiri dengan post timbang
terima dengan memvalidasi pasien dengan cara menemui pasien ke bed pasien
dan memperkenalkan perawat yang jaga sebelumnya dan perawat yang akan
jaga selanjutnya. Serta tanda tangan pelimpahan dari shift sebelumnya dengan
shift yang jaga di rekam medik.
d. Supervisi Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pada tanggal 11 April
2022 dikatakan bahwa supervisi dilakukan dilakukan secara tidak formal. Jadi
biasanya supervisor akan memperhatikan atau mengobservasi tindakan yang
dilakukan oleh perawat rungan apakah sudah sesuai SPO yang sudah dibuat.
Contohnya ketika seorang perawat akan melakukan suatu tindakan apakah
meraka mencuci tangan atau tidak.
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan pada tanggal 11 April
2022, supervisi ruangan dilaksankan secara tidak terjadwal/fleksibel saja.
Setelah kegiatan supervisi dilakukan akan dilakukan evaluasi oleh supervisor
dan kepala ruangan minimal 1 bulan sekali, namun jika ada hal penting yang
perlu di evaluasi maka akan dilakukan secepatnya. Evaluasi ini akan
disampaikan bersamaan dengan kegiatan timbang terima atau handover. Dari
57
wawancara kepada perawat ruangan juga mengatakan bahwa supervisor
biasanya mengikuti ketika mereka misal melakukan perawatan luka, supervisor
akan memantau apakah tindakan yang dilakukan sesuai dengan konsep steril.
Jika ada hal yang perlu di evaluasi akan disampaikan pada saat kegiatan
timbang terima atau handover.
Kesimpulan dari hasil wawancara dapat dikatakan bahwa supervisi yang di
Ruang Nuri sudah berjalan dengan cukup baik, supervisi akan lebih baik lagi
jika dilakukan secara sistematis dan dengan penilaian yang objektif. Dan untuk
rekomendasi di ruang Nuri yaitu untuk melakukan supervisi selanjutnya
mengenai tindakan invasif seperti perawatan luka steril. Untuk supervisi yang
dilakukan oleh kelompok D&E berjalan secara tidak langsung, kelompok setiap
harinya melakukan supervisi terhadap rekam medis dimana hal ini dilakukan
oleh Karu yang bertugas setiap harinya. Karu melakukan pengecekan terhadap
setiap halaman pada rekam medis, jika ada hal yang dirasa kurang atau belum
tertulis Karu akan melakukan evaluasi dengan menuliskan hal – hal tersebut
pada sticky note dan menempelkannya didepan rekam medis. Karu juga
mengkoordinasikan PPJA dan Perawat Pelaksana di whatsapp grup yang telah
dibuat, seperti informasi pasien masuk, pasien pulang dan laporan terkait
kondisi pasien diruangan. Kemudian pada hari Kamis 21 April 2022 kelompok
D & E berdasarkan kegiatan roleplay supervisi yang dilakukan oleh mahasiswa
Profesi Ners di ruang Nuri pada tanggal 21 April 2022, mahasiswa mendapatkan
pengalaman terkait kegiatan supervisi di suatu ruang perawatan sesuai dengan
SPO yang berlaku. Dengan kakatori 0= tidak dilakukan, 1 = dilakukan namun
tidak sempurna, 2= dilakukan dan sempurna. Dengan 60 ceklis yang ada 2
ceklis tidak dilakukan yaitu melakukan evaluasi tindakan dan meinta
persetujuan pasien atau keluarga, dan 1 ceklis dilakukan namun tidak sempurna
yaitu pada saat identifikasi pasien harusnya bertanya nama pasien siapa dulu,
jangan langsung mengatakan “benar bapa hadri’, selanjutnya cek gelang pasien
dan indentifikasi sama tidak dengan label. Tetapi secara kelseluruhan sudah
55
bagus di lihat dari nilai total yang di dapatkan.yaitu total nilai x100= 91,6
60
58
e. Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala ruangan Nuri pada tanggal
11 april 2022, Ruang Nuri pernah menjalankan ronde keperawatan hanya
berdasarkan panduan dari buku atau sumber lainnya dan tidak ada panduan
resmi atau SPO mengenai pelaksanaan ronde keperawatan di Ruang Nuri
sehingga belum bisa dinilai apakah ronde keperawatan sudah dilakukan dengan
benar atau tidak. Pelaksanaan ronde keperawatan dapat dilakukan untuk
mendiskusikan permasalahan pasien yang biasanya PPJA mengajukannya
terlebih dahulu kepada kepala ruangan sebagai fasilitator dan untuk
pelaksanaanya tidak dilakukan secara formal hanya secara fleksibel. Mengingat
RSD Idaman Banjarbaru merupakan Rumah Sakit tipe C, dalam hal ini pasien
dengan keluhan yang berat akan dirujuk ke Rumah Sakit tipe B sehingga
ketiadaan pasien dengan kasus langka juga merupakan faktor tidak
dilakukannya ronde keperawatan di ruang Nuri. Berdasarkan Observasi selama
10 hari roleplay nersmuda tidak menemukan pasien dengan kasus langka, dan
tidak ditemukan pasien dengan lama hari rawat melebihi 10 hari maka dari itu
tidak ditemukan pasien yang diperlukan untuk dilakukan Ronde Keperawatan.
f. Discharge Planning
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruang Nuri tanggal 11 April
2022 diketahui bahwa ada lembar discharge planning khusus yang dimiliki
59
ruangan.. Disharge planning dilakukan saat pasien masuk ke ruangan,
sementara saat pasien masih dalam perawatan. Discharge planning dilakukan
sekilas saat ada tindakan dengan pasien tanpa ada waktu khusus. Pada Ruang
Nuri terkadang ada beberapa perawat yang memberikan penyuluhan tentang
pengobatan di rumah akan tetapi ada juga yang tidak memberikan penyuluhan
dikarenakan pasien sudah di anggap tahu dan mampu. Discharge planning
biasanya dilakukan pada pasien dengan kasus tertentu yang jarang ditemui atau
dengan kasus yang perlu mendapatkan pengobatan lanjutan. Berdasarkan hasil
wawancara, untuk form discharge planing pasien saat di rawat dan akan pulang
sudah tersedia, akan tetapi masih banyak form discharge planning yang tidak
terisi ketika pasien masuk ke ruangan. Beberapa kendala dalam melakukan
discharge planning yaitu berupa faktor luar seperti pasien baru masuk ruangan
saat perawat ingin melakukan discharge planning sehingga terkadang tidak
dilakukan.
Bedasarkan hasil observasi perencanaan pasien pulang sudah memiliki form
tersendiri dari RSD Idaman Kota Banjarbaru perawat yang memberikan
penjelasan tentang perawatan dirumah sudah dilakukan dengan memberikan
arahan untuk melakukan kontrol ke poli saat berada dirumah, untuk leaflet 10
penyakit terbanyak di Ruang Nuri juga sudah tersedia, namun dari hasil
observasi tanggal 11 April 2022 tidak semua pasien diberikan leaflet pada saat
akan pulang. Leaflet yang tersedia kebanyakan berasal dari mahasiswa,
dikarenakan leaflet yang ada di ruanagn kebetulan habis dan belum tercetak
ulang, oleh karena itu perlu adanya tindak lanjut dari tim Promkes rumah sakit
untuk menyediakan leaflet resmi dari rumah sakit sehinggga leaflet tetap
tersedia.
Terdapat SPO Pelaksanaan Disharge planning (Perencanaan Pasien
Pulang) dengan No. Dokumen 099/ SPO.Kep/ V/ 2015 dengan tanggal terbit
18 Mei 2015. Isi Prosedur Pelaksaan Discharge Planning meliputi:
1. Pasien datang pertama kali di RS kemudian dinyatakan rawat inap oleh
dokter,
2. Pasien dan keluarga diberi informasi oleh perawat tentang :
a) Penyakit, penyebab, tanda dan gejala
b) Hasil pemeriksaan,
c) Tindakan medis,
60
d) Pengobatan dan resiko,
e) Perkiraan hari rawat, f)Komplikasi yang mungkin terjadi,
g) Fasilitas dan biaya perawatan dimana pasien dirawat.
3. Persiapan pasien pulang meliputi:
a) Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan
sosial,
b) Membantu pasien dan keluarga agar memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan
status kesehatan
c) Pasien dan keluarga mendapatkan pemahaman tentang:
Kontrol kembali
Perawatan dirumah (Luka operasi, pemasangan gips, dll)
Persiapan lingkungan dan fasilitas untuk perawatan dirumah.
Aktivitas dan istirahat dirumah
Diet dirumah. Memberitahukan kepada petugas administrasi
bahwa pasien sudah diperbolehkan pulang oleh dokter yang
merawat.
Melakukan dokumentasi, resume medis milik pasien,
memberikan suratijin keluar kepada keluarga dan pasien
diantar kepintu keluar).
Berdasarkan hasil wawancara, formulir discharge planning pasien saat
dirawat diruang Nuri sudah tersedia. Kemudian, perihal penggunan formulir
tersebut yang mengisi lembar formulir tersebut adalah PPJA. Sedangkan untuk
formulir lembar edukasi pasien diisi oleh perawat yang berdinas saat pasien
pulang hari itu, sesuai dengan arahan PPJA.
Kesimpulan dari hasil observasi dan wawancara didapatkan hasil bahwa
discharge planning yang dilakukan di Ruang Nuri belum sepenuhnya optimal
karena kadang-kadang hanya dilakukan ketika pasien akan pulang dan masih
belum sepenuhnya dilakukan penyuluhan dalam discharge planning yang
diberikan seperti pendidikan kesehatan pada pasien maupun keluarga.
61
Gambar melakukan edukasi dalam discharge planning
Berdasarkan kegiatan stase Manajemen dari tanggal 11 – 24 April 2022,
terdapat beberapa mahasiswa Profesi Ners yang melakukan edukasi dalam
discharge planning dengan berbagai topik yang sesuai dengan kondisi pasien.
g. Diskusi Refleksi Kasus
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruang Nuri pada hari Senin,
tanggal 11 April 2022 diketahui bahwa Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
dilaksanakannya setiap hari jika ada kasus yang ditemukan pada saat dinas.
Karena menurut Kepala Ruang Nuri susah untuk mengumpulkan semua anggota
yang bekerja di Nuri. Jadi biasanya DRK dilakukan tanpa adanya undangan
terlebih dahulu pada semua tim. DRK dilakukan secara fleksibel / pada saat
terdapat kasus untuk didiskusikan tim dipersilahkan langsung memulai DRK
bersama tim yang dinas saat itu juga. Selain itu DRK yang dilakukan bertempat
di nurse station.
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan bahwa DRK di
ruang Nuri belum optimal dikarenakan belum terlaksananya proses diskusi yang
dapat memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk menyampaikan
pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan sedemikian rupa yang
merefleksikan pengalaman, pengetahuan serta kemampuan masing-masing.
Pada tanggal 21 April 2022, kelompok D dan E melaksanakan Diskusi
Refleksi Kasus (DRK) di ruang Nuri dengan kasus perawatan luka
menggunakan konsep Moist Wound Healing bersama dengan Kepala Ruang,
Supervisor, beberapa Perawat ruang Nuri serta CI Akademik. DRK berjalan
dengan lancar dari awal sampai akhir dengan dibantu oleh Moderator untuk
menjalankan acara, Pemateri sebagai orang yang menjelaskan materi tentang
perawatan luka menggunakan konsep Moist Wound Healing, serta sekretaris.
Kemudian anggota yang lain juga merefleksikan dirinya masing-masing terkait
62
dengan perawatan luka yang pernah ditemui anggota kelompok. Para anggota
kelompok menyampaikan terkait dengan perawatan luka yang pernah ditemui
oleh anggota, diantaranya ada luka post operasi, luka basah (luka diabetikum
dan decubitus) dan luka terbuka. Selain perawatan luka yang disampaikan oleh
anggota kelompok, kelompok juga mendiskusikan untuk metode perawatan luka
menggunakan metode steril atau non steril. Selanjutnya ada salah satu dari
perawat ruang Nuri yang bertanya terkait dengan metode perawatan luka
menggunakan konsep Moist Wound Healing, dan dijawab bersama anggota
kelompok. Setelah itu di akhir acara, ada kesimpulan dan masukan dari
supervisor, kepala ruang dan CI Akademik untuk emnyimpulkan materi yang
disampaikan dan saran terkait dengan berjalannya acara DRK.
h. Dokumentasi Keperawatan
Didapatkan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien baru
tetap dilakukan pengkajian lanjutan jika sudah dilakukan pengkajian dari IGD
atau dari ruangan lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala ruangan Nuri pada tanggal 11
April 2022 menurut beliau kualitas dari dokumentasi asuhan keperawatan yang
sudah dilakukan diruangan berada di angka 95%. Menurut kepala ruangan
sudah cukup baik walaupun masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Jika
dokumentasi ada yang kurang biasanya akan dicek terlebih dahulu oleh PPJA,
kemudian jika pasien sudah pulang maka pengecekan akan diteruskan oleh
admin ruangan sebelum diserahkan ke bagian rekam medis. Diruangan pernah
terjadi hal yang mengakibatkan RM pasien dikembalikan kembali keruangan
karena salah satu tindakan lupa diberikan paraf perawat. Jika ada point
pendokumentasian yang terlewat maka tim rekam medis akan mengembalikan
RM pasien kembali keruangan untuk dilengkapi.
Series1
64
Pencapaian rata - rata
= 87% +100% + 100% + 100% = 96,75%
4
4. Keuangan (Money/M4)
a. Tarif Ruang Nuri
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Ruangan Nuri mengatakan Ruang
Nuri digunakan untuk pengguna BPJS, Umum, dan SKTM (surat keterangan tidak
mampu). Untuk tarif umum disesuaikan dengan Perwali No.13 tahun 2016 tentang
Tarif Layanan Kesehatan Pada BLUD RSD Banjarbaru.
Jenis Pelayanan Rawat Inap (Nuri) Nominal (Rp)
Ruang Rawat Inap Kelas (III) 80.000
Ruang Rawat Inap Kelas (II) 135.000
Ruang Rawat Inap Kelas (I) 235.000
Ruang Rawat Inap Isolasi 100.000
Konsultasi/Visite/Rawat Bersama Kelas III 40.000
Konsultasi/Visite/Rawat Bersama Kelas II 50.000
Konsultasi/Visite/Rawat Bersama Kelas I 60.000
Minimal Care 37.500
Partial Care 71.000
Total Care 105.000
Intensif Care 176.750
Tindakan Kecil 20.000
Tindakan Sedang 37.250
Tindakan Besar 59.000
Tindakan Khusus 141.750
TARIF PELAYANAN GIZI
Konsultasi Gizi
Rawat Inap Kelas III 11.000
Rawat Inap Kelas II 13.000
Rawat Inap Kelas I 20.000
Asuhan Gizi
Rawat Inap Kelas III 11.000
65
Rawat Inap Kelas II 13.000
Rawat Inap Kelas I 20.000
TARIF FARMASI
Visite/Konsul Farmasi Umum
Kelas III/ Poli 4.000
Kelas II/I 6.000
TARIF TINDAKAN MEDIS NON INVASIF
Infusion Pump Dewasa/Hari 10.000
Irigasi/Spooling Catheter 50.000
Lepas Drain 20.000
Lepas Kateter Urine 20.000
Lepas Tampon Haemorhoid 25.000
Lepas WSD 100.000
Luka Khusus - Gangren Luas 150.000
Luka Khusus – Steven Johnson 217.500
Memasang dan Melepas Tampon 67.500
Mencabut Cystostomi 25.000
Nebulizer 30.000
Nekrotomi Deridemen Besar 150.000
Nekrotomi Deridemen Kecil 50.000
Nekrotomi Deridemen Sedang 100.000
O2 > 10 L Per jam 108.000
O2 1-3L/M/Jam 25.000
O2 4-6L/M/Jam 35.000
O2 6-8L/M/Jam 75.000
O2 8-10L/M/Jam 91.000
Observasi Ketat Pasien oleh Perawat 100.000
Pasang dan Lepas NGT/OGT 35.000
Pasang dan Lepas NGT/OGT dengan Penyulit 70.000
Pasang Drain 70.000
Pasang Powley Catheter 50.000
Pasang Kateter (Retensi Urine) 70.000
Pasang Kateter Urine 42.500
66
Pasang Kateterisasi LA 147.500
Pasang Tampon Haemorthoid 42.500
Pemasang Infus – Anak 20.000
Perawatan Luka (Paket) 35.000
Perawatan Luka Bakar < 20 % 137.500
Perawatan Luka Bakar > 30 % 425.00
Perawatan Luka Bakar 21-30 % 220.000
Perawatan Luka Besar Diameter > 15 cm 70.000
Perawatan Luka Besar Diameter < 5 cm 35.000
Perawatan Luka Operasi 50.000
Skin Test 20.000
Transfusi 15.000
Transfusi Darah / Paket Dewasa 20.000
Berdasarkan dari table diatas dapat dilihat bahwa dari konsultasi/visite ruangan itu
dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien, untuk konsultasi gizi dan asuhan
gizi dilakukan oleh petugas ahli gizi, sedangkan untuk tindakan minimal care,
partial care, total care, dan intensif care itu dikerjakan oleh perawat. Yang
termasuk dalam kriteria minimal care yaitu pasien yang memerlukan 1-2 jam
perawatan langsung per 24 jam, partial care yaitu pasien yang memerlukan 3-4 jam
perawatan langsung per 24 jam, total care yaitu pasien yang memerlukan 5-7 jam
perawatan langsung per 24 jam.
Dalam bidang keperawatan ada beberapa tarif yang di terima oleh perawat seperti
minimal care Rp37.500, partial care Rp71.000, total care Rp105.000, dan intensif
care Rp176.000. apabila dalam melakukan perawatan tersebut ada beberapa
tindakan yang diberikan maka biaya untuk tindakan keperawatan kecil yaitu
Rp20.000, tindakan keperawatan sedang Rp37.000, tindakan keperawatan besar
Rp59.000, dan tindakan keperawatan khusus Rp141.750.
b. Sumber Pembiayaan Ruangan Nuri
Sumber pembiayaan ruangan Nuri berasal dari APBD dan BLUD di rumah sakit.
Yang termasuk dalam sumber pembiayaan dari APBD yaitu sumber dana
67
operasional seperti pendanaan bagi ruangan (misalnya renovasi ruangan,
penambahan fasilitas), pendanaan alat kesehatan, dan bahan kesehatan (habis
pakai). Sumber pembiayaan/jasa pelayanan petugas diperoleh dari Rumah Sakit
yang berasal dari jasa pelayanan berupa uang yang diberikan berdasarkan jumlah
pasien dan tindakan yang dilakukan. Pendanaan fasilitas kesehatan bagi petugas
diperoleh dari BPJS. Pembiayaan pasien sebagian besar berasal dari BPJS
sedangkan yang lain dari Umum (bayar sendiri) dan dari SKTM (surat keterangan
tidak mampu). Berdasarkan wawancara kepada admin ruangan bahwa terdapat
beberapa perusahaan yang bekerjasama yaitu Jasa Raharja, BPJS Ketenagakerjaan,
Taspen, dan Kso. Adhi Luphia. Pengadaan alat/fasilitas di ruangan yang rusak
biasanya dilakukan segera apabila Pelaksana Harian melapor ke Karu atau melapor
langsung dan memberikan surat yang ditujukan kepada bagian Sarpras. Kemudian
bagian sarpras akan melihat alat/fasilitas yang rusak dan memproses apakah
alat/fasilitas tersebut langsung diganti atau tidak. Berdasarkan wawancara kepada
admin ruangan bahwa untuk pengadaan barang habis pakai perawat pelaksana akan
melapor kepada bagian admin lalu admin melakukan pendataan pada buku bahan
habis pakai, kemudian admin akan melaporkan kepada pihak logistik lalu barang
akan di berikan bersamaan dengan serah terima buku barang habis pakai.
c. Presentase Jenis Pembiayaan Ruang Nuri
Jenis Pembiayaan
Perse
No Bulan Jumlah Lain-
Umum % BPJS % SKTM % % ntase
lain
1 Januari 108 11 10,2 87 80,5 7 6,48 3 2,7 100
Februar 21,3 49,1 4 6,55 100
2 61 13 30 4 6,55
i 1 8
18,7 71,8 2 2,08 100
3 Maret 96 18 69 7 7,29
5 7
Tabel 2.17 Persentase Jenis Pembiayaan di Ruang Nuri
Bedasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa pada bulan januari pasien masuk
berjumlah 108 orang dengan 87 orang menggunakan BPJS (80,5%) dan 11 orang
menggunakan biaya pribadi/umum (10,2%), serta lainnya (perusahaan kerja sama)
3 orang (2,7%). Pada bulan Februari pasien masuk berjumlah 61 orang dengan 30
orang menggunakan BPJS (49,18%) dan 13 orang menggunakan biaya
68
pribadi/umum (21,3%), serta lainnya (perusahaan kerja sama) 4 orang (6,55%).
Pada bulan maret pasien masuk berjumlah 96 orang dengan 69 orang menggunakan
BPJS (71,87%) dan 18 orang menggunakan biaya pribadi/umum (18,7%), dan 7
orang menggunakan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) (7,29%) serta
lainnya (perusahaan kerja sama) 2 orang (2,08%).
d. Alur Permintaan Barang
Berdasarkan hasil wawancara, alur permintaan barang medis dan sarana prasarana
ruangan yang kurang maupun barang rusak dilakukan dengan pengajuan yang
ditanda tangani oleh kepala ruangan sedangkan untuk barang habis pakai seperti
plastik alur pengajuan dilakukan oleh bagian administrasi ruangan yang seluruh
alur tersebut diajukan kepada bagian sarana prasarana.
5. Pemasaran (Marketing / M5)
a. Alur Pasien Masuk
Hasil wawancara dengan kepala Ruang Nuri, alur pasien masuk ke Ruang Nuri
yaitu, pasien datang melalui IGD, dilakukan anamnesis dan langsung dibawa ke
Ruang Nuri serta pasien Bisa juga melalui poliklinik. Ruang Nuri adalah pasien
bedah umum serta pasien pre dan post operasi. Sesudah pasien operasi biasanya
menunggu KU pasien baik akan kembali ke ruang Nuri, tapi apabila KU buruk
maka pasien masuk ruang ICU. Alur pasien masuk ada bagan secara tertulis. Hasil
wawancara dengan kepala ruangan mengatakan selama ini tidak ada kendala
mengenai ketidakcukupan ruangan. Untuk SPO penerimaan pasien rawat inap,
pasien rawat inap dari IGD, dan pasien rawat inap dari poliklinik terlampir.
Pasien Datang
Poli IGD
Pendaftaran
Rawat Inap
Kamar
Rawat Inap KU buruk
Operasi
(Nuri) ICU
69
PULANG APS (Atas MENINGGAL
Permintaan
Sendiri)
70
8 19 April 2022 10 4 4/10 x 100 %= 40%
71
n l DEPKES 2005 Menurut
Ruangan
1 BO 38 60-85% 80%
R ,7
3
%
2 AL 3, 6-9 Hari 6-9 Hari
OS 09
H
ari
3 BT 9, 40-50 Kali 40-50 Kali
O 13
K
ali
Berdasarkan hasil data laporan instalasi rawat inap RSD Idaman Kota
Banjarbaru di Ruang Nuri Januari - Maret 2022 didapatkan data BOR
sebesar 38,73%, hal ini menunjukkan hasil paramater BOR berada di bawah
kriteria ideal menurut DEPKES dari 60-85%, sedangkan nilai BOR ruangan per 3
bulan saat ini hanya 38,73% yang berarti bahwa diruangan Nuri nilai pengggunaan
tempat tidur pasien masih dalam kategori ringan, karena saat ini masih masa pandemi
covid-19 yang mana kebanyakan pasien memilih pergi ke poli klinik dari pada dirawat
inap (wawancara dengan KARU). Untuk perhitungan BOR tahunan belum ada
dikarenakan baru memasuki Triwulan I. Hasil dari ALOS yaitu 3 hari, hasil ini
tidak masuk ke dalam kriteria ideal ALOS menurut DEPKES yaitu 6-9 hari.
BTO didapatkan hasil 9,13 kali dengan parameter ideal menurut DEPKES
yaitu 40-60 kali/Tahun, mana hasil tersebut masuk ke dalam parameter ideal
ruangan. (Depkes RI, 2005). Hasil wawancara kepada perawat ruangan
didapatkan bahwa tidak disebutkan parameter ideal dari ruang Nuri dan data
BOR, ALOS dan BTO hanya didapatkan pada bagian KAIRNA hanya dalam
bentuk hasil saja tidak ada perincian secara detail dari ruang Kasurai. Namun
penghitungan ini tidak bisa ditetapkan sebagai kriteria ideal karena
penghitungan hanya dilakukan pada periode Januari-Maret 2022 saja.
c. Keselamatan Pasien/ IPSG (International Patient Safety Goals)
72
1) Ketepatan Identifikasi Pasien (IPSG 1)
Menurut SNARS, identifikasi pasien minimal menggunakan dua identitas dari
tiga identitas pasien yaitu nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis.
Identifikasi dapat dilakukan secara verbal maupun visual. Dari hasil observasi
tanggal pada tanggal 11 – 24 April 2022 bahwa perawat ruangan sudah
melakukan identifikasi pasien dengan benar yaitu dengan menanyakan nama
pasien dan melihat gelang identitas pasien saat akan melakukan tindakan.
2) Komunikasi Efektif/ IPSG 2
Komunikasi efektif dalam timbang terima dapat terlaksana dengan baik apabila
menggunakan format SBAR kepada perawat yang bertugas dinas pagi siang dan
malam. SBAR merupakan singkatan dari S (situation) yang mana berisi
penyampaian identitas nama dan umur, tanggal masuk rumah sakit, lama hari
rawat pasien, DPJD, diagnose medis, masalah keperawatan yang belum teratasi,
dan masalah keperawatan yang sudah teratasi. B (background) yang berisi
menyampaikan respon pasien yang menjadi catatan penting, menyampaikan
intervensi yang sudah dilakukan, obat-obatan yang diberikan, cairan infus yang
diberikan (tulis hari ke berapa), dan riwayat pasien masuk rumah sakit. A
(assessment) berisi mengenai hasil ttv, skala nyeri dan risiko jatuh, GCS,
pemeriksaan penunjang, tingkat ketergantungan pasien, dan menyampaikan data
DO DS secara singkat. R (recommendation) berisi mengenai intervensi mandiri
yang perlu di tindak lanjuti pada shift berikutnya, intervensi kolaborasi yang
dilakukan pada shift selanjutnya, dan sampaikan jadwal pemberian obat
selanjutnya.
Dari hasil observasi perawat sudah melakukan komunikasi efektif kepada
sesama perawat tetapi belum sesuai dengan SPO yang ada pada saat timbang
terima. Hal ini terlihat dalam timbang terima saat sore, dan malam. Para perawat
sudah melakukan sebagian komunikasi efektif sesuai dengan SBAR.
Berdasarkan wawancara dengan Karu bahwa untuk validasi ke pasien tidak
dilakukan lagi dikarenakan untuk mengurangi kontak dengan pasien di masa
pandemik sebelum pandemik biasanya validasi dilakukan oleh perawat ruangan.
3) High Alert Obat (IPSG 3)
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan beracuan sesuai SPO
Prosedur Pengecekan ganda Terhadap Hight Alert Medications pada ruang Nuri
sesuai dengan SPO ruangan mengenai double check terhadap high alert.
73
pemberian obat high alert sesuai daftar obat high alert diruangan didapatkan
data bahwa perawat sudah melakukan double check secara baik dan benar sesuai
dengan SPO yang ada, seperti adanya validasi atau ceklis pada keterangan high
alert pada lembar pemberian obat di dokumentasi asuhan, adanya pengecekan
obat high alert diulangi oleh 2-3 orang yang berbeda, dan adanya penempelan
label high alert pada obat high alert apabila digunakan.
4) Benar Prosedur Pembedahan (IPSG 4)
Ruang Nuri merupakan ruangan rawat inap untuk pasien bedah umum sehingga
untuk IPSG 4 tentang prosedur pembedahan hampir setiap hari, yang mana
disetiap pasien masuk perawat yang berdinas atau menerima pasien selalu
mengisi lembar lokasi pembedahan yang akan direncanakan untuk pasien.
Berdasarkan wawancara dengan Karu bahwa ada SOP untuk persiapan proses
pembedahan yang tersedia dari rumah sakit. Menurut penuturannya secara
singkatnya pasien sebelumnya sudah ada diberikan penjelasan informed consent
di IGD, saat pasien sudah masuk ruang Nuri untuk persiapan dilakukan operasi
maka perawat ruangan yang berdinas akan menjelaskan kembali terkait prosedur
pembedahan secara singkat, padat dan mudah dipahami pasien serta keluarga.
Kemudian apabila pasien dan keluarga setuju maka akan menandatangani form
informed consent tersebut.
5) Pencegahan Infeksi (IPSG 5)
Salah satu cara untuk mencegah terjadi infeksi yaitu dengan melakukan
kebersihan tangan 5 momen yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melakukan tindakan aseptic, setelah terkontaminasi cairan tubuh pasien, setelah
menyentuh pasien dan setelah menyentuh lingkungan pasien. Berdasarkan hasil
observasi pada perawat yang ada di Ruang Nuri, tidak semua perawat melakukan
kebersihan tangan dengan 5 moment sebelum kontak dengan pasien, sebelum
prosedur aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah menyentuh pasien
dan setelah kontak dengan lingkungan pasien. Tindakan yang sering terlupa
adalah tindakan sebelum kontak dengan lingkungan pasien dan sebelum
tindakan aseptic yang mana kebanyakan dijadikan satu yaitu menjadi sebelum
melakukan tindakan.
6) Pencegahan Resiko Jatuh (IPSG 6)
Pencegahan resiko jatuh bisa dilakukan dengan penandaan pemberian plang
pada tempat tidur pasien yang berisiko jatuh. Dari hasil observasi didapatkan
74
data perawat melakukan pencegahan resiko jatuh sesuai dengan SPO yang
tersedia dalam data ruangan dari bulan Januari-Maret 2022 presentasi angka
jatuh pada pasien adalah 0% (tidak ada ditemukan kasus pasien terjatuh dari
tempat tidur). Sesuai dengan pendokumentasian asuhan keperawatan yang ada
di rekam medis pasien lembar asesmen resiko jatuh semua terisi dengan lengkap
namun untuk labelling resiko jatuh pasien hanya di labelling di tempat tidur
namun tidak ada labelling di gelang pasien berwarna kuning yang mana
kemungkinan terkendalanya pada pengadaan labelling tersebut.
No Pasien Resiko Jatuh
1 Ny. J Resiko Rendah
2 Ny. S Resiko Rendah
3 Tn. D Tidak Beresiko
4 Tn. S Resiko Rendah
5 Tn. I Tidak Beresiko
6 Tn. Sh Tidak Beresiko
7 Tn. D Tidak Beresiko
8 Tn. K Tidak Beresiko
75
2) Angka Kejadian Flebitis
Berdasarkan data yang didapatkan dari data ruangan untuk ruang Nuri dari bulan
Januari -Maret 2022 didapatkan angka kejadian flebitis yaitu pada bulan Januari
sebanyak 3 orang, Februari sebanyak 4 orang dan pada bulan Maret sebanyak 3
orang. Kejadian flebitis dari 4 hari yang sudah dinas di ruang Nuri ditemukannya
kasus tersebut yakni 2 kasus.
3) Angka Kejadian ISK
Berdasarkan data yang didapatkan dari data ruangan untuk ruang Nuri dari bulan
Januari -Maret 2022 didapatkan angka kejadian ISK yaitu 0%. Kejadian ISK dari
4 hari yang sudah dinas di ruang Nuri tidak ditemukannya kasus tersebut yakni
0/10=0%.
4) Angka Kejadian IDO
Berdasarkan data yang didapatkan dari data ruangan untuk ruang Nuri dari bulan
Januari - Maret 2022 didapatkan angka kejadian IDO yaitu 0%. Kejadian IDO
dari 4 hari yang sudah dinas di ruang Nuri tidak ditemukannya kasus tersebut
yakni 0/10=0%.
e. Produk Unggulan Ruangan
Berdasarkan hasil wawancara dengan PPJA ruangan mengatakan, bahwa diruangan
ini terdapat produk unggulan yang mana adalah pelayanan pasca keluar dari rumah
sakit atau homecare yang mana pelayanan homecare ini terfokus pada pelayanan
perawatan luka pasca operasi dengan pasien-pasien yang sudah pulang dengan luka
pasca operasi yang perlu perawatan luka yang dilakukan oleh salah satu PP diruangan.
6. Mesin (Machine/M6)
1. Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tabel SPO Manajerial Ruang Nuri RSD Idaman Banjarbaru Tahun 2017
No SPO Yang Ada Di ruangan
1. SPO Pelayanan TB DOTS
2. SPO Triage Instalasi Gawat Darurat
3. SPO Terkait Rujukan HIV
4. SPO Pelayanan Pasien Dengan Restrain
5. SPO Surveilens
6. SPO Hand Hygiene
7. SPO APD (Alat Pelindung Diri)
76
8. SPO PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
9. SPO KLB (Kejadian Luar Biasa)
10. SPO Suntik
11. SPO Antiseptik
12. SPO Paska Pajanan
13. SPO Antibiotik
14. SPO MRSA (Meticillin Resistant Staphylococcus Aureus)
15. SPO Diklat
16. SPO Sanitasi
17. SPO Pemeliharaan
18. SPO Spilkit
19. SPO Kamar Isolasi
20. SPO CSSD
21. SPO Gizi
22. SPO Penerimaan Pasien Baru
23. SPO Alur Pasien Pulang
24. SPO Pasien Dipindah Ke Ruang Lain Karena Alih Rawat
25. SPO Pasien Rawat Inap dari Poliklinik
26. SPO Pasien Dipindah Keruang Lain Karena Perubahan Kelas
27. SPO Pelaksanaan Discharge Planning
28. SPO Timbang Terima Pasien
29. SPO Asesmen Medik Rawat Inap
30. SPO Asesmen Keperawatan Rawat Inap
31. SPO Asesmen Keperawatan Anak Rawat Inap
32. SPO Asesmen Keperawatan Neonatus
33. SPO Asesmen Dan Manajemen Nyeri
34. SPO Asesmen Ulang
35. SPO Penejelasan Dan Persetujuan Umum Dalam Pelayanan
Kesehatan
36. SPO Penyampaian Hak Dan Kewajiban Pasien Dan Keluarga
37. SPO Menjaga Privasi Pasien
38. SPO Permintaan Pendapat Lain (Second Opinion)
77
39. SPO Pemasangan Gelang Identitas Pasien Rawat Inap
40. SPO Identifikasi Pasien Rawat Inap Dalam Pemberian Obat
41. SPO Identifikasi Pasien Sebelum Memberikan Penatalaksanaan
42. SPO Pencegahan Resiko Pasien Jatuh
43. SPO Komunikasi Efektif Via Telepon
44. SPO Komunikasi Efektif Serah Terima Shift Jaga
45. SPO Edukasi
46. SPO Merujuk Pasien
47. SPO Penanganan Pasien Bila Tidak Tersedia Tempat Tidur
48. SPO Pendaftaran Pasien Rawat Inap
49. SPO Serah Terima Pasien
50. SPO Transportasi Pasien Pra Dan Pasca Operasi
51. SPO Serah Terima Pasien Pra Dan Pasca Operasi
52. SPO Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
53. SPO Identifikasi Pasien Resiko Tinggi
54. SPO Pelayanan Pasien Dengan Penyakit Menular
55. SPO Kode Biru (Code Blue)
56. SPO Do Not Rescucitation (DNR)
Jumlah 56 SPO
Tabel SPO Klinis yang ada diruang Nuri RSDI Kota Banjarbaru Tahun 2017
No SPO Yang Ada Diruangan
1. SPO Mengukur Suhu Tubuh Per Axila
2. SPO Menghitung Denyut Nadi
3. SPO Menghitung Pernafasan
4. SPO Tekanan Darah
5. SPO Memandikan Pasien Di Tempat Tidur
6. SPO Menjaga Kebersihan Rongga Mulut, Gigi Pada Pasien
Tidak Sadar
7. SPO Perawatan Gigi Palsu
8. SPO Perawatan Mulut Pasien Sadar
9. SPO Merawat Kateter Internus
10. SPO Melepas Kateter Internus
78
11. SPO Pengambilan Urine Untuk Pemeriksaan
12. SPO Membantu Pasien Buang Air Besar Di Tempat Tidur
13. SPO Memasang Kanul Rektal
14. SPO Mengeluarkan Feses Secara Manual
15. SPO Huknah/Clensing Enema/Lavament
16. SPO Pemberian Spuit Glycerin/Retention Enema
17. SPO Pengambilan Bahan Pemeriksaan Feses
18. SPO Pemeriksaan Fisik
19. SPO Mengajarkan Latihan Nafas Dalam
20. SPO Mencukur
21. SPO Memasang Gurita
22. SPO Mengganti Balutan
23. SPO Merawat Luka Dengan Drain
24. SPO Mengangkat Jahitan
25. SPO Merawat Dekubitus
26. SPO Memasang Restrain
27. SPO Mencuci Tangan
28. SPO Menyikat Tangan
29. SPO Pemakaian Alat Pelindung Mata
30. SPO Pemakaian Skort
31. SPO Pemakaian Masker
32. SPO Pemakaian Sarung Tangan Steril
33. SPO Membuka Bungkusan Steril
34. SPO Prosedur Membantu Pasien Bergeser Ke Sisi Atas Tempat
Tidur
35. SPO Memberikan Posisi Semi Fowler’s
36. SPO Memberikan Posisi Supine
37. SPO Memberikan Posisi Lateral (Side Lying)
38. SPO Logrolling Pasien
39. SPO Posisi Prone (Tengkurap)
40. SPO Sim’s (Semi Prone)
41. SPO Memberikan Posisi Dorsal Recumbent
79
42. SPO Memberikan Posisi Trendelenberg
43. SPO Memberikan Posisi Anti Trendelenberg
44. SPO Membantu Pasien Untuk Duduk Di Tempat Tidur
45. SPO Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur Ke Kursi/Kursi
Roda
46. SPO Memindahkan Pasien Ke Kereta Dorong
47. SPO Membantu Pasien Ambulasi
48. SPO Melatih ROM (Range Of Motion) Atau RPS (Rentang
Pergerakan Sendi)
49. SPO Membantu Pasien Untuk Mengatasi Nyeri
50. SPO Memberi Kompres Es
51. SPO Memberi Kompres Hangat
52. SPO Asuhan Keperawatan Pasien Yang Berhubungan Dengan
Aspek Budaya Dan Spiritual
53. SPO Prosedur Pemberian Obat Oral
54. SPO Pemberian Obat Bukal Dan Sublingual
55. SPO Prosedur Pemberian Obat Topical
56. SPO Prosedur Pemberian Obat Mata
57. SPO Prosedur Pemberian Tetes Telingan
58. SPO Pemberian Tetes Hidung
59. SPO Prosedur Pemberian Obat Inhalasi
60. SPO Memasukkan Supositoria Atau Cream Vagina
61. SPO Prosedur Pemberian Obat Melalui Rektal
62. SPO Menghisap Obat Dari Ampul
63. SPO Menghisap Obat Dari Vial
64. SPO Memberikan Obat Intra Cutan
65. SPO Memberi Suntikan Subcutan (S.C)
66. SPO Memberikan Suntikan Intra Muskular
67. SPO Menambahkan Obat Ke Dalam Botol Infus
68. SPO Memasukkan Obat Intravena Secara Bolus Pada Infus
69. SPO Fungsi Vena Untuk Pengambilan Darah
70. SPO Prosedur Pemasangan Infus
71. SPO Menghitung Tetesan Infus Dan Memonitor Infus
80
72. SPO Mengganti Balutan Infus
73. SPO Prosedur Melepas Infus
74. SPO Prosedur Pemasangan Kateter Pria
75. SPO Prosedur Pemasangan Kateter Wanita
76. SPO Menyiapkan Pasien Untuk Biopsi Pleura/Paru
77. SPO Melakukan PPD Test
78. SPO Melakukan Fisioterapi Pada Postural Drainage
79. SPO Melakukan Penghisapan Lendir Melalui Mulut, Hidung
Dan Tracheostomy
80. SPO Perawatan Pasien Pasca Tracheostomy
81. SPO Menyiapkan Pasien Untuk Terapi Nebulizer
82. SPO Merawat Pasien Dengan Water Seal Drainage (WSD)
83. SPO Memasang Pipa Lambung (Naso Gatric Tube = NGT)
84. SPO Melakukan Bilas Lambung (Lavage)
85. SPO Merawat Luka Gastrostomi
86. SPO Memberi Makanan Cair Melalui Gastrostomi
87. SPO Merawat Colostomy
88. SPO Melakukan Lavamentcolostomy (Irigasi Colostomy)
89. SPO Persiapan Dan Perawatan Pasien Untuk Pemeriksaan
Colonoscopy
90. SPO Menyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan Gastroscopy
91. SPO Persiapan Dan Perawatan Pasien Pada Pemeriksaan OMD
Foto
92. SPO Persiapan Dan Perawatan Pasien Pada Pemeriksaan Colon
Foto
93. SPO Persiapan Dan Perawatan Pasien Pada Pemeriksaan
Laparascopy
94. SPO Persiapan Dan Perawatan Pasien Pada Pemeriksaan
Cholecystografy
95. SPO Persiapan Dan Perawatan Pasien Punksi Asites
(Paracentesis)
96. SPO Memberi Rendaman Duduk
97. SPO Meyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan Laboratorium Tes
81
Fungsi Lever
98. SPO Menyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan EKG
99. SPO Mengambil Darah Untuk Pemeriksaan Preparat Malaria
100. SPO Memberikan Tranfusi Darah
101. SPO Menyiapkan Dan Melakukan Asisten Terhadap Pasien
Dengan BMP
102. SPO Melakukan Test Rumple Leed
103. SPO Persiapan Dan Perawatan Pasien Dengan Lumbal Punksi
104. SPO Menyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan CT Scan
105. SPO Merawat Pasien Sebelum Dan Sesudah Pemeriksaan EEG
106. SPO Perawatan Pasien Dengan Gips
107. SPO Perawatan Pasien Dengan Traksi
108. SPO Membantu Pasien Menggunakan Tongkat/Kruk Dan
Penyangga Tubuh
109. SPO Membantu Pasien Menggunakan Walker
110. SPO Menyiapkan Pasien Dan Bahan Untuk Pemeriksaan GDS
111. SPO Menyiapkan Pasien Dan Bahan Untuk Pemeriksaan NPP
112. SPO Melakukan Pemeriksaan Gula Darah Dengan Glucometer
113. SPO Melakukan Injeksi Insulin (Insulin Pen)
114. SPO Menyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan USG Ginjal
115. SPO Melakukan Irigasi Kandung Kemih Pada Pasien Post
Operasi BPH
116. SPO Menyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan Usg Kandung
Kemih
117. SPO Menyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan Bno-IVP
Jumlah 117 SPO
82
Berdasarkan hasil observasi secara langsung di ruang Nuri terdapat 3 SPO yang
paling sering dilakukan :
Hasil Penilaian Observasi Tindakan SPO Timbang Terima di Ruang Nuri
RSDI Kota Banjarbaru
No Prosedur Dilakukan Tidak
Dilakukan
1 Kedua kelompok dinas sudah 100% 0%
siap
Kepala ruangan memimpin dan 100% 0%
memulai acara
3 Klarifikasi, tanya jawab, dan 100% 0%
validasi
4 Operan Shift Perawat ke tempat 30% 70%
pasien
Hasil observasi dilakukan pada tanggal 11 – 13 April 2022, tindakan keperawatan
seperti kedua kelompok dinas sudah siap, kepala ruangan memimpin dan memulai
acara, klarifikasi, tanya jawab, dan validasi sudah dilakukan, tetapi pada prosedur
Operan Shift Perawat ke tempat pasien hanya dilakukan pada shift pagi saja.
Hasil Penilaian Observasi Tindakan SPO Kebersihan Tangan dengan handrub
di Ruang Nuri RSDI Kota Banjarbaru
No Prosedur Perawat (n = 10)
Ya Tidak
1 Lepaskan semua perhiasan yang 70% 30 %
ada di tangan seperti : cincin,
jam, dan gelang
6 langkah cuci tangan 60% 40%
Hasil observasi dilakukan pada tanggal 11 – 13 April 2022, Selama 3 shift dinas ada
10 orang perawat totalnya 3 orang dari perawat yang tidak melakukan tindakan
keperawatan seperti melepaskan semua perhiasan yang ada di tangan seperti : cincin,
jam, dan gelang. Sedangkan untuk tindakan 6 langkah cuci tangan didapatkan ada 4
perawat yang tidak melakukan tindakan 6 langkah cuci tangan sebuai SPO sesuai
observasi yang dilakukan.
83
Hasil Penilaian Observasi Tindakan SPO Pengelolaan alat pelindung diri (APD)
di Ruang Nuri RSDI Kota Banjarbaru
No Prosedur Tersedia Tidak
Tersedia
1 Sarung Tangan 100% 0%
Masker 100% 0%
Hasil observasi dilakukan pada tanggal 11 – 13 April 2022 selamat 3 shift dinas ada
10 perawat yang diobservasi , pada hasil observasi penggunaan seperti sarung tangan
sudah 100% dilakukan, pada penggunaan masker sudah 100% , tutup kepala selama 3
shift dinas didapatkan hanya 2 orang perawat yang menggunakan, baju pelindung
sudah digunakan 100% ketika perawat ruang melakukan tindakan di ruangan pasien
contohnya ketika melakukan tindakan perawatan luka, selama shift dinas dan hasil
observasi yang dilakukan pada penggunaaan kacamata/pelindung wajah untuk
sekarang jarang digunakan dikarenakan angka covid tidak ada lagi, dan
sepatu/pelindung kaki sesuai observasi yang dilakukan terdapat 3 orang perawat yang
menggunakan sendal ketika berdinas, dan 7 orang perawat sudah memenuhi SPO
yang ada di ruang Nuri RSDI Kota Banjarbaru.
2. Panduan Asuhan Keperawatan (PAK)
Tabel Form Perencanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Nuri RSD Idaman
Banjarbaru periode Januari-Maret 2022, mempunyai 10 diagnosis penyakit
terbanyak.
No Form Perencanaan Asuhan Keperawatan
1 Fraktur
2 CKR (Cidera Kepala Ringan)
84
3 Diabetic Foot
4 CA/ Tumor
5 Hernia Inguinalis
6 Abses
7 Appendisitis
8 Perotonitis
9 Ileus Obstruktif
10 Hemoroid
Untuk PAK (Panduan Asuhan Keperawatan) yang ada diruang Nuri RSD Idaman
Kota Banjarbaru tidak didapatkan adanya buku panduan keperawatan (PAK) dari
Komite Keperawatan RSDI, namun ada buku panduan asuhan keperawatan dari
program profesi ners UMB tahun 2019 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel PAK
No Form Perencanaan Asuhan Keperawatan
1 Asuhan Keperawatan pada pasien HIL
2 Asuhan Keperawatan pada pasien Abses
3 Asuhan Keperawatan pada pasien Tumor mamae
4 Asuhan Keperawatan pada pasien Diabetic Foot
85
5 Asuhan Keperawatan pada pasien CKR
6 Asuhan Keperawatan pada pasien Impaksi
7 Asuhan Keperawatan pada pasien Hemoroid
8 Asuhan Keperawatan pada pasien Ileus obstruktif
9 Asuhan Keperawatan pada pasien BPH
10 Asuhan Keperawatan pada pasien Ablasio Retina
11 Asuhan Keperawatan pada pasien Tumor Otak
12 Asuhan Keperawatan pada pasien Tonsilitas
13 Asuhan Keperawatan pada pasien Nefrolitiasis
14 Asuhan Keperawatan pada pasien Perforasi Apendisitis Akut
15 Asuhan Keperawatan pada pasien Combustio
16 Asuhan Keperawatan pada pasien Katarak
17 Asuhan Keperawatan pada pasien Atresia Ani
18 Asuhan Keperawatan pada pasien Total Hip Replacement
19 Asuhan Keperawatan pada pasien Soft Tissue Tumor
20 Asuhan Keperawatan pada pasien Arthritis
Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11 – 13 April 2022 sesuai pasien
kelolaan di ruang Nuri di dapatkan SAK yang paling banyak digunakan yaitu SAK
Nyeri Akut, Ansietas, Hambatan Mobilitas Fisik, Risiko Infeksi, Defisit
Pengetahuan, Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas, dan Risiko Perdarahan.
86
4. Intagrated Clinical Pathway (ICP)
Berdasarkan hasil observasi dilakukan pada tanggal 11 – 13 April 2022 didapatkan
bahwa di ruangan terdapat 2 form Intagrated Clinical Pathway (ICP) yaitu Hernia
inguinalis dan Apendisitis Acute.
87