Anda di halaman 1dari 15

BAB II

BAB II

A. M1 (Man) Tenaga dan Pasien


Model Asuhan Keperawatan Profesional yang saat ini sedang
dikembangkan oleh management ruang adalah model modifikasi Tim-
Primer. Hal inidisesuaikan dengan sumber daya manusia yang dimiliki dan
karakteristik ketergantungan klien yang dirawat di ruang Bougenvile.
Analisis ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan
non keperawatan, tenaga kesehatan Ners 5 orang, tenaga DIII
Keperawatan sebanyak 3 orang, tenaga DIII Kebidanan 4 orang. Struktur
organisasi di Ruang Bougenvile masih belum ada, struktur organisasi yang
kami tampilkan merupakan hasil wawancara dari Kepala Ruang
Bougenvile.

STRUKTUR ORGANISASI MAKP METODE TIM PRIMER


Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Ruang Bougenvile RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo

Kepala Instalasi
dr.Agus Budi Sulistyo

Kepala Ruangan
Sri Kasih Hati,S.Kep.,Ns

Katim I Katim II
Yohana Ika, S.Kep.,Ns Putri Desi R, S.Kep.,Ns

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


1. Lusiana Dinar M.D Amd.Kep 1. Ekoningsih, Amd.Keb
2. Heni Ambarwati Amd.Kep 2. Sari Srtyadari Amd.Kep
3. Sri Mulyani., Amd.Keb 3. Ujangsari Woro, Amd.Keb
4. Ika Sariningsih, Amd.Keb 4. Maryati, S.Kep.,Ns
5. Rika Fuziah, S.Kep.,Ns 2
1. Gambaran Ketenagaan
a. Ketenagaan Ruang Bougenvile
Tabel 2.1 Daftar Ketenagaan Ruang Bougenvile
No Nama Pendidikan L/P Pelatihan
1. Sri Kasih Hati Ners P - BTCLS
- Manajemen Unit Ruang Perawat
- PPI
- Visite konseling
2. Yohana Ika Ners P - Pengelolaan Pasien di Bangsal
- Pelatihan dan Bimtek Manajemen
Keperawatan bagi Kepala Ruang
Rawat
- BTCLS
- Workshop Implementasi Sub Komite
Etik dan Disiplin Profesi
- Pelatihan Manajemen Unit Ruang
Perawat
- Pelatihan Kolaborasi TB-HIV bagi
Petugas KTS dan PDP Fasyankes
- Management of Clinical Education
Precepthorship Model Approach
- Workshop Preseptor Pendidikan
Profesi Ners
3. Putri Desi R Ners P - BTCLS
- Manajemen Unit Ruang Perawat
- PPI
- Resusitasi Bayi
4. Lusiana Dinar D3 Keperawatan P - BTCLS
- PPI
- Perawatan luka
5. Ekoningsih D3 Kebidanan P - APN
- MU
6. Heni Ambarwati D3 Keperawatan P - BTCLS
7. Sri Mulyani D3 Kebidanan P - APN
- MU
- BTCLS
- Manajemen Laktasi
8. Sari Srtyadari D3 Keperawatan P - BTCLS
- PPI
9. Ujangsari Woro D3 Kebidanan P - APN
- MU
10. Maryati Ners P - BTCLS
- PPI
11. Ika Sariningsih D3 Kebidanan P - APN

3
- PPI
- MU
12. Rika Fauziah Ners P - BTCLS
- TB-HIV

4
b. Kepuasan Kerja Perawat
Evaluasi dilakukan dengan cara mempersiapkan kuisioner yang
berisi 20 pertanyaan dengan kuisioner terdapat pilihan “STP, TP, CP,
P, dan SP” dengan skor 1-4. Pertanyaan tersebut mencakup promosi,
kondisi kerja, gaji, kelompok kerja, pengawasan supervisi.
Hasil pengkajian kepuasan kerja perawat sejumlah 12 responden
yang dilakukan pada tanggal 1-3 Februari 2021 didapatkan hasil 0%
merasa sangat puas, 77,5% merasa cukup puas, 21,25% merasa tidak
puas 1,25% dan merasa sangat tidak puas 0%. Sebagaian besar
ketidakpuasan perawat karena pemberian inensif tambahan atau suatu
prestasi atau kerjakeras dari perawat merasa kurang. Tetapi perawat
sudah merasa puas dengan kemampuan bekerja sama antarperawat,
kondisi ruangan yang nyaman untuk bekerja serta tersedinya sarana
dan prasaranan yangmendukung untuk bekerja.
c. Kebutuhan Tenaga Perawat
1) Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan Teori Orem :
a) Minimal Care
(1) Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan
(2) Mampu naik- turun tempat tidur
(3) Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
(4) Mampu makan dan minum sendiri
(5) Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan
(6) Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
(7) Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
(8) Status psikologis stabil
(9) Pasien dirawat untuk prosedur diagnostic
(10) Operasi ringan

b) Partial Care
(1) Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian

5
(2) Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat
tidur
(3) Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan
(4) Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
(5) Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap
(6) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
(7) Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
(8) Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/
kamar mandi)
(9) Post operasi minor 24 jam
(10) Melewati fase akut dari post operasi mayor
(11) Fase awal dari penyembuhan
(12) Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam
(13) Gangguan emosional ringan

c) Total Care
(1) Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan
memerlukan waktu perawat yang lebih lama
(2) Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari
tempat tidur ke kereta dorong atau kursi roda
(3) Membutuhkan latihan pasif
(4) Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi
intravena (infus) atau NG tube (sonde)
(5) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
(6) Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan
berdandan
(7) Dimandikan perawat
(8) Dalam keadaan inkontinensia
(9) 24 jam post operasi mayor
(10) Pasien tidak sadar
(11) Keadaan pasien tidak stabil

6
(12) Observasi TTV setip kurang dari jam
(13) Perawatan luka bakar
(14) Perawatan kolostomi
(15) Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)
(16) Menggunakan WSD
(17) Irigasi kandung secara terus menerus
(18) Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)
(19) Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/ leher
(20) Gangguan emosional berat, bingung dna disorientasi

7
2) Kebutuhan Tenaga Perawat Menurut Douglas
Kebutuhan tenaga perawat tiap shift berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien di ruang Bougenvile RSUD Ir Soekarno
Sukoharjo pada 1 Februari 2021 :
Tabel 2.2 Kebutuhan Ketenagaan di di ruang Bougenvile RSUD Ir
Soekarno Sukoharjo pada 1 Februari 2021 menurut douglas:
Kualifikasi pasien Jumlah kebutuhan tenaga
Juml
No Tingkat ah
Pagi Siang Malam
ketergantungan pasie
n
1. Mandiri 0 0 0 0
2. Parsial 2 3 x 0,27 = 3 x 0,15 = 3x 0,10 =
0.81 0.45 0.30
3. Total 0 0 0 0
Jumlah 2 0.81 0.45 0.30
1 1 1
Total tenaga perawat :
a. Pagi : 1 orang
b. Siang : 1 orang
c. Malam : 1 orang
Total : 3 orang

Jumlah tenaga lepas dinas per hari :

86 x 3 = 0.92 =1
279
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan 3 orang + 1 orang fungsional (kepala
ruangan) + 1 orang lepas dinas = 5 orang

Keterangan :

Angka 86 merupakan jumlah hari libur atau lepas dinas dalam 1


tahun, sedangkan 279 adalah jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun.

8
Menurut rumus douglas jumlah perawat yang dibutuhkan dalam
shift pagi sebanyak 1 orang, shift siang sebanyak 1 orang dan shift malam
sebanyak 1 orang sedangkan libur maupun lepas dinas sebanyak 1 orang.
Sedangkan diruang bougenvile jumlah perawat dalam shift pagi sebanyak
5 orang, shift siang 2 orang dan shift malam 2 orang maka dari itu jumlah
perawat shift di bougenvile terdapat kesenjangan dengan teori douglas.

Kesimpulannya menurut teori total perawat keseluruhan yang


dibutuhkan sebanyak 4 orang. Dengan tenaga fungsional sebanyak 1
orang, sehingga tenaga perawat yang dibutuhkan adalah 3 + 1 + 1
fungsional = 5 orang. Sedangkan jumlah perawat diruangan bougenvile
sebanyak 11 orang perawat pelaksana dan 1 orang kepala ruangan dengan
total 12 orang. Berdasarkan data tersebut maka jumlah tenaga yang ada
masih mengalami kesenjangan sebanyak 6 orang untuk perawat pelaksana.

Kebutuhan tenaga perawat tiap shift berdasarkan tingkat ketergantungan


pasien di ruang Bougenvile RSUD Ir Soekarno Sukoharjo pada 2 Februari
2021:
Tabel 2.3 Kebutuhan Ketenagaan di ruang Bougenvile RSUD Ir Soekarno
Sukoharjo pada 2 Februari 2021 menurut douglas:
Kualifikasi pasien Jumlah kebutuhan tenaga
Juml
No Tingkat ah
Pagi Siang Malam
ketergantungan pasie
n
1. Mandiri 0 0 0 0
2. Parsial 3x 0,27 = x 0,15 = x 0,10 =
0,81 0,45 0,30

3. Total 0 0 0 0

Jumlah 24 0,81 0,45 0,30


1 1 1
Total tenaga perawat :
d. Pagi : 1 orang
e. Siang : 1 orang

9
f. Malam : 1 orang
Total : 3 orang

10
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :

86 x 3 = 0,92 = 1
279
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan 3 orang + 1 orang fungsional (kepala
ruangan) + 1 orang lepas dinas = 5 orang

Keterangan :

Angka 86 merupakan jumlah hari libur atau lepas dinas dalam 1


tahun, sedangkan 279 adalah jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun.

Menurut rumus douglas jumlah perawat yang dibutuhkan dalam


shift pagi sebanyak 1 orang, shift siang sebanyak 1 orang dan shift malam
sebanyak 1 orang sedangkan libur maupun lepas dinas sebanyak 1 orang.
Sedangkan diruang Bougenvile jumlah perawat dalam shift pagi sebanyak
5 orang, shift siang 2 orang dan shift malam 2 orang maka dari itu jumlah
perawat shift di Bougenvile terdapat kesenjangan dengan teori douglas.

Kesimpulannya menurut teori total perawat keseluruhan yang


dibutuhkan sebanyak 5 orang. Dengan tenaga fungsional sebanyak 1
orang, sehingga tenaga perawat yang dibutuhkan adalah 3 + 1 + 1
fungsional = 5 orang. Sedangkan jumlah perawat diruangan bougenvile
sebanyak 11 orang perawat pelaksana dan 1 orang kepala ruangan dengan
total 12 orang. Berdasarkan data tersebut maka jumlah tenaga yang ada
masih mengalami kesenjangan sebanyak 6 orang untuk perawat pelaksana.

11
Kebutuhan tenaga perawat tiap shift berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien di ruang Bougenvile RSUD Ir Soekarno Sukoharjo pada 3 Februari
2021:
Tabel 2.4 Kebutuhan Ketenagaan di ruang Bougenvile RSUD Ir Soekarno
Sukoharjo pada 3 Februari 2021 menurut douglas:
Kualifikasi pasien Jumlah kebutuhan tenaga
Juml
No Tingkat ah
Pagi Siang Malam
ketergantungan pasie
n
1. Mandiri 0 0 0 0
2. Parsial 0x 0,27 =0 0x 0,15 =0 0x 0,10 =0

3. Total 0 0 0 0
Jumlah

Total tenaga perawat :


g. Pagi : 0 orang
h. Siang : 0 orang
i. Malam : 0 orang
Total : 0 orang

Jumlah tenaga lepas dinas per hari :

86 x 0 = 0 = 0
279
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan 0 orang + 1 orang fungsional (kepala
ruangan) + 0 orang lepas dinas = 1 orang

Keterangan :

Angka 86 merupakan jumlah hari libur atau lepas dinas dalam 1


tahun, sedangkan 279 adalah jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun.

12
Menurut rumus douglas jumlah perawat yang dibutuhkan dalam
shift pagi sebanyak 0 orang, shift siang sebanyak 0 orang dan shift malam
sebanyak 0 orang sedangkan libur maupun lepas dinas sebanyak 0 orang.
Sedangkan diruang bougenvile jumlah perawat dalam shift pagi sebanyak
5 orang, shift siang 2 orang dan shift malam 2 orang maka dari itu jumlah
perawat shift di bougenvile terdapat kesenjangan dengan teori douglas.

Kesimpulannya menurut teori total perawat keseluruhan yang


dibutuhkan sebanyak 1 orang. Dengan tenaga fungsional sebanyak 1
orang, sehingga tenaga perawat yang dibutuhkan adalah 0 + 1 + 1
fungsional = 2 orang. Sedangkan jumlah perawat diruangan bougenvile
sebanyak 11 orang perawat pelaksana dan 1 orang kepala ruangan dengan
total 12 orang. Berdasarkan data tersebut maka jumlah tenaga yang ada
masih mengalami kesenjangan sebanyak 10 orang untuk perawat
pelaksana.

Dalam perhitungan tenaga terdapat kelebihan tenaga perawat


karena pengkajian yang kami lakukan 3 hari. Dan saat kami melakukan
pengkajian pada kondisi pandemi serta bersamaan dengan IGD RS yang
sedang ditutup yang membuat pasien yang dirawat diruang bougenvile
menjadi berkurang.

d. 5 Kasus Besar Penyakit Ruangan Bulan Juli-September 2020

Bulan Presentase
Juli Agustus Septembe
No Kasus r
1 Post SC 16 11 12 44,83%
2 Post Partum Pacuan 9 3 13 28,74%
3 Post Partum Spontan 3 2 2 8,05%
4 Post Partum dengan 0 2 1 3,45%
penyulit
5 Post Partum dengan 0 0 1 1,15%
pre eklamsia

13
e. BOR (Bed Occupancy Rate) dan ALOS (Everage Length of Stay)

BOR (Bed Occupancy Rate)


Jumlah kapsitas tempat tidur pasien di ruang Bougenvile RSUD Ir
Soekarno Sukoharjo berdasarakan hasil pengkajian tanggal 1 Februari
2021, didapatkan sebagai berikut:
Ruang 1 : 5 bed dalam 1 kamar
Ruang 2 : 5 bed dalam 1 kamar
Ruang 3 : 2 bed dalam 1 kamar
Ruang 4 : 2 bed dalam 1 kamar
Ruang 5 : 1 bed dalam 1 kamar
Ruang 6 : 1 bed dalam 1 kamar
Ruang VIP : 1 bed dalam 1 kamar
Total jumlah bed di ruang bougenvile adalah 17 bed.
Di ruang Bougenvile tersedia 17 bed yang terdiri dari 7 kamar mandi
di masing-masing ruang

Perhitungan BOR dilakukan selama 3 hari (1-3 Februari 2021)


(Depkes 2005)

a. Hari perawatan = 13 hari (3 pasien)

b. Tempat tidur = 17 bed

c. Periode = 3 hari

Rumus BOR:

HP x 100% = 13 x 100% = 25,50%

TTxPer 17x3

BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur dalam satuan waktu


tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat

14
pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit. Nilai parameter BOR yang
ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI 2005)

ALOS (Everage Length of Stay)

a. Lama perawatan : 13 hari (3 pasien)

b. Jumlah pasien keluar (hidup/mati) : 3 (hidup)

Rumus

Lama perawatan

Jumlah pasien keluar (hidup/mati)

13 = 4,33 hari

ALOS adalah rata-rata lama rawat pasien. Indikator ini memberikan


gambaran tingkat efisiensi juga memberikan gambaran mutu pelayanan.
Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005)

15

Anda mungkin juga menyukai