Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS ARTIKEL

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

“THE EFFECTIVENESS OF ROY’S ADAPTATION MODEL TO PATIENS


WITH CHRONIC KIDNEY DISEASE UNDERGOING PRE-DIALYSIS IN
INDONESIA”

Dosen: Agianto, Ns., M.N.S., Ph.D


Disusun Oleh : Kelompok 11
Mahendra 1810913110015
Yuni Ayu Lestari 1810913720003
Nurahmasari 1810913320001
Imam Setyawan 1810913110013
Rahadin Nur Anbiya Irawan 1810913210005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
analisis artikel mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah dengan materi “The
Effectiveness of Roy’s Adaptation Moddel for Patients with Chronic Kidney
Disease Undergoing Pre-Dialysis in Indonesia”

Kami mengucapkan terima kasih kepada kelompok 11 yang telah bekerja


sama dalam proses pembuatan analisis jurnal ini, sehingga analisis jurnal ini dapat
selesai tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa analisis jurnal ini masih
terdapat kekurangan, baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima. Besar harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta memberi
manfaat bagi pembaca.

Banjarbaru, 23 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ii
Analis Artikel ...............................................................................................................1
1. Judul..................................................................................................................1
2. Nama penulis.....................................................................................................1
3. Abstrak..............................................................................................................1
4. Metode .............................................................................................................2
5. Hasil penelitian..................................................................................................2
Analisis pico..................................................................................................................3
Implikasi Keperawatan..................................................................................................7
Kelebihan dan Kekurangan............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

ii
ANALISIS ARTIKEL

1. Judul Artikel
The Effectiveness of Roy’s Adaptation Model for Patients with Chronic
Kidney Disease Undergoing Pre-Dialysis in Indonesia. Vol.13,No 2,
October 2018.

2. Nama Penulis
Tri Hapsari Retno Agustiyowati (1), Ratna Sitorus (2), Agung Waluyo (2)
dan Besral Besral (3)
1) Politeknik Kesehatan Bandung, Jawa Barat, Indonesia
2) Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Ilmu
Keperawatan, Universitas Indonesia, Indonesia
3) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Indonesia

3. Abstrak
Pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD) menjalani dialisis
membutuhkan baik manajemen diri untuk mengontrol asupan protein
yang rendah dan mempertahankan fungsi ginjal.
Adaptasi terhadap stimulus yang ada melalui mengatasi dan
penyesuaian mekanisme penting untuk mempertahankan fungsi ginjal
yang baik. Namun, beberapa studi menerapkan teori keperawatan
berdasarkan untuk memandu intervensi dalam membantu adaptasi CKD
pasien dengan kondisi mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi efektivitas model adaptasi Roy terhadap respon adaptasi
fisiologis dan psikologis di antara pasien dengan CKD menjalani pra-
dialisis.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan eksperimen
semu untuk pasien dengan CKD pra-dialisis, usia lebih dari 18 tahun.
Kami memodifikasi model adaptasi Roy untuk pasien dengan CKD
menjalani pra-dialisis.

1
Hasil: Sebanyak 70 subyek setuju untuk bergabung dengan studi, 38
mata pelajaran di intervensi dan 32 subyek pada kelompok kontrol. Rerata
eGFR berkisar 26,3-26,6 mL / menit / 1,73 m2. Kami menemukan bahwa
model adaptasi Roy telah meningkatkan perilaku minum, mengurangi
asupan protein, kreatinin darah, dan respon adaptasi psikososial setelah
intervensi.
Kesimpulan: Temuan studi ini menyarankan bahwa model adaptasi Roy
adalah efektif untuk membantu pasien dengan CKD menjalani pra-dialisis
meningkatkan perilaku mereka dan mempertahankan kidneyfunction.
diseminasi Model, advokasi ke unit terkait, dan aplikasi dalam asuhan
keperawatan pada pasien dengan penyakit ginjal pra-dialisis kronis
diperlukan.

4. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuasipenelitian
eksperimental, pra - desain post test dengan kelompok kontrol. Tiga rumah
sakit rujukan di Indonesia digunakan untuk mengembangkan intervensi
dan ukuran hasil Juni hingga Desember 2016. Ukuran hasil dinilai pada
awal (pre-test), setelah intervensi (post-test), dan satu bulan
menindaklanjuti.Kriteria inklusi adalah pasien yang didiagnosis dengan
CKD yang menjalani fase pra-dialisis II dan IV, sadar, tanpa komplikasi
yang parah, dan mampu berbicara tanpa kognitif dan mental tertata.
Sebuah contoh berturut-turut diaplikasikan pilih peserta. Sebanyak 70
pasien dengan CKD predialisis direkrut, 38 pada kelompok intervensi dan
32 pada kelompok kontrol. Intervensi ini dimodifikasi menurut teori
adaptasi Roy untuk pasien dengan CKD menjalani pra-dialisis yang
dikembangkan oleh penulis (Agustiyowati et al, 2017). Intervensi ini fokus
pada penyediaan program pendidikan kesehatan yang komprehensif yang
terdiri dari tujuh langkah. Langkah pertama adalah untuk mengidentifikasi
potensi stimulus,termasuk fisik, psikologis, dan sosial, kemudian
menciptakan gol pengaturan bersama-sama dengan pasien. Langkah kedua

2
adalah program pendidikan kesehatan untuk meningkatkan mekanisme
koping dengan memahami penyakit ini, bagaimana menjaga kondisi
kesehatan, dan pentingnya check-up rutin dan kepatuhan pengobatan.
Langkah ketiga difokuskan pada peningkatan perilaku adaptasi fisiologis
dengan memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan
makanan, diet, minum pola, pola buang air kecil, manajemen gatal, dan
aktivitas hidup sehari-hari. Langkah keempat dikelola adaptasi perilaku
konsep diri. Kelima langkah ini adalah untuk meningkatkan adaptasi
perilaku fungsi peran. Langkah keenam adalah untuk meningkatkan
perilaku adaptasi saling ketergantungan. Langkah terakhir adalah untuk
menciptakan dan meningkatkan dukungan keluarga untuk pasien.

5. Hasil Penelitian
Karakteristik demografis dan klinis pasien dengan CKD menjalani pra-
dialisis Mayoritas subyek adalah laki-laki (68,4%) pada kelompok interve
nsi dan 53,1% pada kelompok kontrol. Usia rata-rata keduanya kelompok
adalah 60,1 (SD = 2.35) dan 65.2 (SD = 3.57), masing-masing. Atas 15%
dari subyek lulus dari sekolah menengah atas dan hampir setengah dari sub
yek pensiun dengan lebih dari 90% dicakup oleh nasional asuransi kesehat
an. Rata-rata eGFR untuk kelompok intervensi adalah 26,3 (SD = 12,7), 3
9,7 (SD = 13,6) untuk asupan protein, dan 2,9 (SD = 1,3) untuk kreatinin.T
idak ada perbedaan yang signifikan antara intervensi dan kelompok kontro
l dalam hal demografis karakteristik, eGFR, asupan protein, dan kreatinin.
Efektivitas model adaptasi perilaku terhadap hasil minat di antara pasien C
KD yang menjalani pra-dialisis Kreatinin berkurang secara signifikan dari
2,9 (SD = 1,3) sebelumnya intervensi ke 2,5 (SD = 1.2) setelah satu bulan t
indak lanjut (nilai p = 0,036). Proporsi pasien yang memiliki ketidakefektif
an cairan asupan berkurang secara signifikan di antara kelompok intervens
i sebelum dan setelah kelompok intervensi (97,4% pada awal menjadi 2,6
% setelah satu bulan tindak lanjut) dibandingkan dengan kelompok kontrol
(100% pada awal hingga 93,7% setelah satu bulan tindak lanjut). Meskipu

3
n asupan protein tidak menunjukkan secara statistik signifikan, menurun d
ari 39,7 menjadi 38,6 pada satu bulan tindak lanjut dibandingkan dengan k
elompok kontrol yang menunjukkan peningkatan asupan protein diwaktu ti
ndak lanjut. Menunjukkan efektivitas perilaku adaptasi Roy model respon
adaptif psikologis, termasuk konsep diri, peranfungsi, dan saling ketergant
ungan antara pasien yang menjalani CKD pra-dialisis. Pada kelompok inte
rvensi, skor rata-rata konsep diri meningkat secara signifikan dari 41,8 (S
D = 6,2) pada pra-tes menjadi 53,4 (SD = 3.1) pada tindak lanjut (p <0,00
1). Skor rata-rata fungsi peran dan saling ketergantungan itu ditingkatkan
di kelompok intervensi setelah intervensi dari 20,6 (SD = 3,6) menjadi 25,
8 (SD = 2.9) dan 16.9 (SD = 3.7) hingga 20.0, masing-masing.

6. Analisis PICO
A. Problem
Pasien dengan CKD menjalani pra-dialisis membutuhkan manajemen
diri yang baik untuk mengontrol asupan protein yang rendah dan
mempertahankan fungsi ginjal mereka (Kresnawan & Maskun, 2012;
Hase, 2012; Branson, 2007). Mereka dituntut untuk memiliki kemampuan
untuk beradaptasi perubahan, dengan situasi atau stimulus negatif untuk
mempertahankan fungsi ginjal. Sebuah studi yang dilakukan oleh Fougue
(2007) menemukan bahwa asupan protein wellcontrolled dapat
mengurangi tingkat kematian dan inisiasi tertunda dialisis hingga 40%.
Mempertahankan fungsi ginjal yang baik dapat dilakukan dengan
beradaptasi dengan stimulus yang ada melalui mengatasi dan penyesuaian
mekanisme. Namun, beberapa studi teori keperawatan diterapkan untuk
memandu intervensi untuk membantu pasien dengan CKD menjalani pra-
dialisis untuk menyesuaikan kondisi mereka. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengevaluasi efektivitas model adaptasi yang dikembangkan
Roy untuk meningkatkan respon adaptasi fisiologis dan psikologis.Kriteria
inklusi adalah pasien yang didiagnosis dengan CKD yang menjalani fase
pra-dialisis II dan IV, sadar, tanpa komplikasi yang parah, dan mampu

4
berbicara tanpa kognitif dan mental tertata. Sebuah contoh berturut-turut
diaplikasikan pilih peserta. Sebanyak 70 pasien dengan CKD predialisis
direkrut, 38 pada kelompok intervensi dan 32 pada kelompok kontrol.
Intervensi ini dimodifikasi menurut teori adaptasi Roy untuk pasien
dengan CKD menjalani pra-dialisis yang dikembangkan oleh penulis
(Agustiyowati et al, 2017). Intervensi ini fokus pada penyediaan program
pendidikan kesehatan yang komprehensif yang terdiri dari tujuh langkah.
Langkah pertama adalah untuk mengidentifikasi potensi stimulus,
termasuk fisik, psikologis, dan sosial, kemudian menciptakan gol
pengaturan bersama-sama dengan pasien. Langkah kedua adalah program
pendidikan kesehatan untuk meningkatkan mekanisme koping dengan
memahami penyakit ini, bagaimana menjaga kondisi kesehatan, dan
pentingnya check-up rutin dan kepatuhan pengobatan. Langkah ketiga
difokuskan pada peningkatan perilaku adaptasi fisiologis dengan
memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan makanan,
diet, minum pola, pola buang air kecil, manajemen gatal, dan aktivitas
hidup sehari-hari. Langkah keempat dikelola adaptasi perilaku konsep diri.
Kelima langkah ini adalah untuk meningkatkan adaptasi perilaku fungsi
peran. Langkah keenam adalah untuk meningkatkan perilaku adaptasi
saling ketergantungan. Langkah terakhir adalah untuk menciptakan dan
meningkatkan dukungan keluarga untuk pasien.

B. Intervensi
Intervensi di modifikasi berdasarkan dengan teori adaptasi Roy untuk
pasien dengan penyakit ginjal kronis yang menjalani pra-dialisis yang
dikembangkan oleh penulis (Agustiyowati et al, 2017). Intervensi ini focus
pada penyediaan program Pendidikan kesehatan komprehensif yang terdiri
dari tujuh langkah. mengidentifikasi rangsangan potensial, termasuk fisik,
psikologis, dan sosial, kemudian menciptakan Langkah pertama adalah
mengidentifikasi rangsangan potensial, termasuk fisik, psikologis, dan
sosial, kemudian menciptakan penetapan tujuan bersama dengan pasien.

5
Langkah kedua adalah program pendidikan kesehatan untuk meningkatkan
mekanisme penanggulangan dengan memahami penyakit, bagaimana
menjaga kondisi kesehatan, dan pentingnya pemeriksaan rutin dan
kepatuhan terhadap pengobatan. Langkah ketiga difokuskan pada
peningkatan perilaku adaptasi fisiologis dengan memberikan pendidikan
kesehatan terkait dengan makanan, pola makan, pola minum, pola buang
air kecil, manajemen gatal, dan aktivitas hidup sehari-hari. Langkah
keempat adalah adaptasi perilaku terkelola konsep diri. Langkah kelima
adalah meningkatkan adaptasi perilaku fungsi peran. Langkah keenam
adalah meningkatkan perilaku adaptasi interdependensi. Langkah terakhir
adalah membuat dan meningkatkan dukungan keluarga untuk pasien

C. Compare
Jurnal Pembanding : The effect of a care plan based on the Roy adaptation
model on general health in hemodialysis patients: a randomized controlled
clinical trial
Metode penelitian yang digunakan yaitu pengambilan sample untuk
memilih subjek dari pasien yang memenuhi syarat. Ukuran sampel
dihitung setidaknya 60 dalam dua kelompok 30 untuk masing-masing
menggunakan investigasi awal.Para pasien ditugaskan untuk ini
menggunakan pengacakan blok permutasi.
Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu adanya efek positif dari
penerapan Model Adaptasi Roy pada kesehatan umum pada pasien
hemodialisis. Sebagai pendekatan perawatan holistik, Model Adaptasi Roy
direkomendasikan untuk digunakan untuk meningkatkan gejala dan
dimensi kesehatan umum pada pasien ini.
Studi yang lebih komprehensif juga direkomendasikan yang dilakukan
pada Model Adaptasi Roy sebagai metode tambahan atau tambahan dalam
asuhan keperawatan untuk pasien. Mengingat sifat kronis dari penyakit,
masalah pasien, ketidakefektifan hemodialisis dalam menyelesaikan
masalah ini dan perlunya perawatan yang konsisten, Model Adaptasi Roy

6
dapat digunakan untuk meningkatkan adaptasi pasien hemodialisis
terhadap berbagai masalah dan komplikasi yang disebabkan oleh
hemodialisis.

D. Outcome
Dari hasil penelitian ini bahwa model adaptasi Roy efektif untuk
meningkatkan asupan cairan dan kreatinin di antara pasien dengan
penyakit ginjal kronis (CKD) menjalani pra-dialisis. Kepatuhan pasien
terhadap cairan Asupan sangat penting untuk menjaga fungsi ginjal (Pang
& Chang, 2001). Jika mereka tidak patuh terhadap cairan pembatasan
asupan, dapat menyebabkan risiko yang lebih besar komplikasi seperti
penyakit kardiovaskular dan hipertensi (Barnett, Yoong, Pinikahana, Si-
Yen,2007). Program pendidikan kesehatan kami dirancang untuk tidak
hanya memberikan informasi tentang caranya banyak cairan yang sesuai
untuk pasien dengan CKD menjalani pra-dialisis.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Model adaptasi Roy
dikembangkan untuk pasien dengan CKD yang menjalani pra-dialisis
adalah model yang efektif untuk meningkatkan fisiologis, terutama asupan
cairan dan tingkat kreatinin, dan adaptasi psikologis tanggapan termasuk
konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan. Model ini dapat
diterapkan dalam pengaturan klinis untuk memandu perawat yang
menyediakan kesehatan pendidikan untuk pasien dengan CKD yang
menjalani pra-dialisis. Penelitian selanjutnya untuk menguji menggunakan
metode yang ketat dan tindak lanjut jangka panjang dijamin

6. Implikasi Keperawatan
 Implikasi Keperawatan bagi pelayanan kesehatan adalah sebagai
tenaga kesehatan harus dapat meningkat kebutuhan adaptasi psikologi,
perilaku, komsep diri, fungsi peran dan juga kemandirian dari pasien.
Hal itu dapat diterapkan dengan Model Adaptasi Roy yang telah di
buktikan oleh jurnal tersebut keefektifan nya.

7
 Implikasi Keperawatan bagi Institusi Pendidikan adalah dapat berguna
dan bisa di aplikasikan dalam proses belajar mengajar karena institusi
pendidikan merupakan tempat sosialisasi serta tempat membekali
calon-calon perawat professional yang kritis dalam pemecahan
masalah.
 Implikasi Keperawatan bagi Masyarakat yaitu Penelitian ini
memberikan sebuah metode baru di lingkup keperawatan sehingga
memberikan sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan
dikemudian hari.

7. Kelebihan & Kekurangan


a) KELEBIHAN
1. Di dalam jurnal abstraknya jelas ditulis detail sehingga mudah
dipahami
2. Metode dan teknik penelitian juga dijelaskan secara detail
3. Kata yang digunakan juga dalam jurnal ini bersifat baku dan
4. sesuai kamus eyd bahasa indonesia
5. Terdapat kesimpulan yang memudahkan pembaca untuk
mengetahui point-point penting dalam jurnal
6. Dalam jurnal menyertakan daftar pustaka

b) KEKURANGAN
1. Jurnal tidak menambahkan saran di akhir penulisan

8
DAFTAR PUSTAKA

1) Agustiyowati Tri Hapsari Retno, Ratna, Agung Waluyo and Besral Besral.
2018. The Effectiveness of Roy’s Adaptation model for Patients with Chroic
Kidney Disease Undergoing Pre-Dialysis in Indonesia. Jurnal ners.Vol.13.no 2

2) Nobahar Monir, Mohadese Saffari, Hassan Babamohamadi, Nemat Sotodehasl,


Majid Mirmohammadkhan. 2020. The effect of a care plan based on the Roy
adaptation model on general health in hemodialysis patients: a randomized
controlled clinical trial. Journal of Renal Injury Prevention, Volume 9, Issue 2

9
LAMPIRAN JURNAL

10

Anda mungkin juga menyukai