Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
“HUBUNGAN BANGSA, NEGARA DAN WARGA NEGARA”

Dosen : Ir. H. Gt. Syeransyah Rudy, MP

Disusun Oleh : Kelompok 6


Aldie Rachmadani (1810913310021)
Zainur Ridho (1810913310024)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini yang telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah kami ini.

Banjarbaru, 25 Juni 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ....................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6
3. Tujuan ................................................................................................................... 6
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Status Hubungan Bangsa, Negara, dan Warga Negara ......................................... 7
2. Syarat – syarat Warga Negara ............................................................................... 8
3. Asas Hubungan Bangsa, Negara, dan Warga Negara ........................................... 9
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
2. Saran ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Hakikat Negara republic Indonesia adalah Negara kebangsaan modern.
Negara kebangsaan modern adalah Negara yang pembentukannya didasarkan
pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat
untuk membangun masa depan bersama dibawah satu Negara yang sama. Sebagai
makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama
dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu.
Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-
masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal ras,suku,watak dan agama
akan berkumpul bersama dalam suatu tempat akan membentuk suatu bangsa.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu juga,
perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada
aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu
juga, perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk
pada aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya.
Seperti penjelasan diatas,sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat.
Karena perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan
antar masyarakat dalam bangsa pada suatu Negara. Adapun pengertian dari
bangsa,negara,dan warga negara yang lebih rinci sebagai berikut:
Bangsa adalah orang-orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan
sejarahnya serta pemerintahan sendiri. Dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian
bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa
serta wilayah tertentu dimuka bumi.
Negara adalah suatu organisasi di antara kelompok atau beberapa kelompok
manusia, yang bersama- sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui
adanya pemerinatahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok

4
atau beberapa kelompok manusia tadi. Negara merupakan suatu organisasi yang
dalam wilayah tertentu dapat memaksakan kekuasaan secara sah terhadap semua
golongan kekuasaan lainnya dan dapat menetapkan tujuan- tujuan dari kehidupan
bersama.
Istilah Negara dari de staat (Belanda),the state (Inggris), I’ etat (Prancis), Io
stato (Italia) dan Der staat (Jerman). Menurut bahasa Sansekerta, nagari atau
Negara,berarti kota, sedangkan menurut bahasa suku-suku di Indonesia sering
disebut negeri atau Negara, yaitu tempat tinggal.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa
yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan
diurus oleh suatu badan pemerintah dengan teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas (lembaga
Legislatif, Eksekutif, Yudikatif) yang merupakan alat untuk mencapai
kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial
yang mengatur,memimpin dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup
wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya, Negara memiliki
aparatur Negara dan wewenangannya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara adalah
penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang
warga negara dari negara itu. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1 angka (1) pengertian warga
Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundangundangan.
Secara umum, pengertian warga Negara adalah anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara dalam
bahasa Inggris dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga
negara setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.

5
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Status Hubungan Bangsa, Negara, dan Warga Negara ?
2) Apa saja Syarat – syarat Warga Negara ?
3) Apa saja Asas Hubungan Bangsa, Negara, dan Warga Negara ?

3. Tujuan
1) Mengetahui Status Hubungan Bangsa, Negara, dan Warga Negara.
2) Mengetahui Syarat – syarat Warga Negara.
3) Mengetahui Asas Hubungan Bangsa, Negara, dan Warga Negara.

6
BAB II
PEMBAHASAN

Hubungan bangsa, negara dan warga negara. Bangsa adalah bagian dari suatu
Negara dan bangsa menjadi salah satu unsur terbentuknya negara. Negara harus dapat
memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu, warga negara juga harus
menyelesaikan tugas sebagai warga negara yang baik. Barulah dapat hak warga
negara. Negara memiliki hubungan emosional yang kuat dengan warga negara. Tidak
perlu ada pemaksaan atau aturan resmi yang mewajibkan warga Negara membela
negaranya. Karena hubungan emosional yang kuatlah, warga Negara terntunya tidak
akanterima bila negaranya mengalami keadaan buruk.

1. Status Hubungan Bangsa, Negara, dan Warga Negara


Georg Jellinek mengemukakan empat macam status bangsa (warganegara),
yaitu :
1) Status Positif
Status positif seorang warga Negara diberi hak kepadanya untuk menuntut
tindakan positif dari negara mengenai perlindungan atas jiwa, raga, milik,
kemerdekaan, dan sebagainya. Untuk itu maka negara membentuk badan-
badan pengadilan, kepolisiandan kejaksaan, dan sebagainya yang akan
melaksanakan kepentingan warga negaranya,dalam pelanggaran-pelanggaran
yang berhubungan dengan hal – hal tersebut di atas berhak mendapat
kemakmuran.
2) Status Negatif
Status negatif seorang warga negara akan dijamin kepadanya bahwa negara
tida bolehcampur tangan terhadap hak– hak warga negaranya itu terbatas
untuk mencegahtimbulnya tindakan– tindakan yang sewenang-wenang dari
negara. Walaupun demikian dalam keadaan tertentu negara dapat melanggar
hak– hak asasi rakyat jika tindakannya itu ditujukan untuk kepentingan
umum.

7
3) Status Aktif
Status aktif memberi hak kepada setiap warga negaranya untuk ikut serta
dalam pemerintahan.
4) Status Pasif
Status pasif merupakan kewajiban bagi setiap warga negaranya untuk
mentaati dantunduk kepada segala perintah negaranya.

2. Syarat – syarat Warga Negara


Adapun syarat kewarganegaraan antara lain:Usia 18 Tahun, Tinggal di
Indonesia, Sehat Jasmani dan Rohani, Berbahasa Indonesia, Mengakui Pancasila
dan UUD 1945, Tidak Pernah Dipidana, Tidak Menjadi Kewarganegaraan Ganda,
Mempunyai Pekerjaan Tetap, Membayar Kas, Surat Keterangan Imigrasi, Surat
Keterangan dari Kedutaan Besar Negara Pemohon, Legalisir Semua Dokumen,
Surat Keterangan Penghasilan.
Perbedaan kewarganegaraan tidak saja terjadi saat awal dimulainya suatu
perkawinan campuran, tetapi dapat berlanjut setelah terbentuknya suatu keluarga
perkawinan campuran. Adapun status kewarganegaraan ganda terbatas yang
dianut dalam UU Kewarganegaraan merupakan terobosan untuk mengatasi
permasalahan yang timbul dalam perkawinan campuran maupun setelah putusnya
perkawinan campuran yang terdapat perbedaan kewarganegaraan antara orangtua
dan anak-anak hasil perkawinan itu. Seiring dengan melekatnya kewarganegaraan
ganda terbatas pada anak hasil perkawinan campuran, maka anak tersebut tunduk
pada dua yurisdiksi dari dua negara (kewarganegaraan orang tuanya). Selain
permasalahan di atas, kini seiring perkembangan zaman di era globalisasi, muncul
masalah terkait tuntutan kaum diaspora untuk diakui sebagai Warga Negara
Indonesia yang menginginkan suatu regulasi yang mengatur kewarganegaraan
ganda tidak terbatas sebagaimana yang telah diterapkan oleh beberapa negara di
dunia. Munculnya tuntutan tersebut akan memberikan perubahan signifikan
terhadap pengaturan kewarganegaraan yang diatur UU Kewarganegaraan yang
pada prinsipnya hanya menerapkan asas kewarganegaraan tunggal dan ganda

8
terbatas terhadap anak hasil perkawinan campuran. Munculnya tuntutan untuk
diterapkannya kewarganegaraan ganda tidak terbatas menjadi pertimbangan bagi
Pemerintah dan DPR RI untuk melakukan perubahan terhadap UU
Kewarganegaraan yang menjadi tuntutan dari kaum diaspora untuk diterapkannya
kewarganegaraan ganda tidak terbatas (dual nasionality) ke dalam perubahan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia.

3. Asas Hubungan Bangsa, Negara, dan Warga Negara


1) Asas ius sanguinis
Asas ius sanguinis adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan bersasarkan negara tempat dilahirkan. contoh
nya serupa dengan contoh asas ius sanguinis diatas.
2) Asas ius soli
Asas ius soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, di indonesia asa ini diberlakukan
terbatas bagi anak-anak seseuai dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
contoh nya serupa dengan contoh asas ius soli diatas.
3) Asas kewarganegaraan tunggal
Asas kewarganegraan tunggal adalah asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang. asas kewarganegaraan tunggal merupakan
prinsip tentang status kewarganegaraan yang dimana setiap warga negara
tidak boleh berkewarganegaraan ganda. Contohnya : bila suatu anak lahir di
kalangan warga negara (baik luar maupun dalam), maka setelah dewasa si
anak tersebut harus memilih apa status kewarganegaraan yang ia kehendaki.
4) Asas kewarganegaraan ganda terbatas
Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam undangundang. Contohnya : bila suatu anak lahir dan mempunyai dua
kewarganegaraan (Bipatride), maka anak tersebut boleh memiliki dua

9
kewarganegaraan sampai ia berusia 18 tahun (atau sesuai ketentuan yang
diatur dalam undang-undang), setelah anak tersebut berusia 18 tahun ia harus
melepas / memilih salah satu kewarganegaraanya.

10
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Setiap negara selalu memiliki sejumlah penduduk yang telah memenuhi
persyaratan tertentu berkedudukan sebagai warga negara. Warga negara secara
kolektif merupakan salah satu fundamen penting keberadaan suatu negara.
Seorang Warga Negara Indonesia harus mendapat jaminan perlindungan dan
kepastian hukum atas hak yang dimiliki, sekaligus kewajiban yang menjadi
tanggung jawabnya sebagai warga negara dari suatu negara. Warga negara atau
kewarganegaraan merupakan salah satu unsur konstitutif keberadaan/eksistensi
suatu negara, warga negara merupakan salah satu hal yang bersifat prinsipal
dalam kehidupan bernegara, tidak mungkin ada negara tanpa warga negara, begitu
juga sebaliknya. Kewarganegaraan menunjukkan hubungan hukum atau ikatan
secara timbal balik antara negara dengan warga negara.

2. Saran
Terkait penerapan konsep dwi kewarganegaran secara penuh yang masih
belum bisa dilakukan maka saran - saran ini yang diberikan untuk pengaturan
hukum kewarganegaraan Indonesia kedepan. Kelemahan secara praktis terhadap
warga negara Indonesia yang memegang paspor Indonesia di luar negeri adalah
terbatasnya negara yang bisa dikunjungi tanpa pengajuan visa, sedangkan
pengajuan visa untuk negara - negara banyak yang memerlukan waktu lama.

11
DAFTAR PUSTAKA

Philipus M. Hadjon. 1987. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia. Bina Ilmu.
Surabaya
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

12

Anda mungkin juga menyukai