Anda di halaman 1dari 10

Mata kuliah Dosen Pengampu

Akidah Akhlak SYAFRI EDI. S.HI.M.E.SY

Tugas Makalah Kelompok 12


Akhlak Yang Disyariatkan Dalam Berpolitik

Disusun Oleh :
Muhammad Iqbal
12120711283
Nadia Putri Anggraini
12120720013

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021/2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. PENGERTIAN POLITIK.............................................................................................5
B. AKHLAK-AKHLAK YANG DISYARIATKAN DALAM POLITIK......................5
C. HIKMAH MENERAPKAN AKHLAK YANG DISYARIATKAN DALAM
BERPOLITIK.................................................................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
D. KESIMPULAN...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas makalah akidah akhlak ini akhirnya bisa
diselesaikan.

Tugas makalah dengan judul “Akidah Yang Disyariatkan Dalam Berpolitik” ini
disesuaikan dengan tujuannya untuk menunjang perkuliahan dalam mata kuliah akidah
ahklak serta memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen kepada kami.

Materi diskusi sudah diurutkan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, sehingga


Mahasiswa insya Allah dapat dengan mudah memahami.

Penulis menyadari bahwa masih banyak ketidaksempurnaan pada penulisan tugas


akidah akhlak ini.Baik isi maupun redaksinya, oleh karenanya kritik dan saran yang
membangun diharapkan dapat memperbaiki tugas ini untuk selanjutnya.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun
tidak terhadap terselesaikannya tugas bahasa indonesia ini.

Akhir kata, insya Allah tugas ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkannya.
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Akhlak dalam Islam menjadi sesuatu yang penting dan berguna bagi umatnya. Akhlak
menjadi suatu yang akan membuat seseorang mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di
akhirat.Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur sedetail-detailnya segalasesuatu.
Islam adalah agama yang selamat dan juga menyelamatkan. Islam adalah agama yang
sempurna dan agama yang mengatatkan bagi siapa yang mengikuti ajarannya dengan benar
sesuai yang diperintahkan Allah dan Rasulnya.
Allah SWT telah menciptakan manusia untuk saling melengkapi. masing-masing
saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka tolong menolong, tukar-menukar
keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, beberapa diantaranya
adalah perdagangan, pernikahan dan politik yang tentunya Allah sudah mengatur dalam Al-
Qur’an mengenai ketiga hal tersebut. Politik adalah hal yang berkaitan dengan
penyelengaraan pemerintahan dan Negara.

B. Rumusan Masalah
1.Pengertian Dari Politik
2.Ahklak Yang Disyariatkan Dalam Berpolitik
3.Hikmah Menerapkan Akhlak Yang Disyariatkan Dalam Berpolitik

C. Tujuan
1.Dapat Mengetahui Pengertian Dari Politik
2.Dapat Mengetahui Apa Saja Akhlak yang Disyariatkan Dalam Berpolitik
3.Dapat Mengetahui Hikmah Dari Menerapkan Akhlak Yang Disyariatkan Dalam Berpolitik
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN POLITIK
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang
berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Perkataan politik berasal
dari bahasa Latin politicus dan bahasa Yunani politicos ,artiny a ( sesuatu yang )
berhubungan dengan warga negar a atau warga kota . Kedua kata itu berasal dari kata
polis maknanya kota.
Politik di dalam Islam, kekuasaan politik kait mengait dengan al-hukm. Perkataanal-
hukm dan kata-kata yang terbentuk dari kata tersebut dipergunakan 210 kali
dalam Al-Qur'an. Dalam bahasa Indonesia, perkataan al-hukm yang telah dialih-bahasakan
menjadi hukum intinya adalah peraturan, undang-undang, patokanatau kaidah, dan
keputusan atau vonis (pengadilan).D i d a l am ba h a s a A r ab , ka t a t er s e but y a
ng
b e r pol a m as d a r ( k a t a b e nd a y an g diturunkan dari kata kerja) dapat
dipergunakan dalam arti perbuatan atau sifat.De n g a n d e m i k i a n , s e b a g a i
p e r b u a t a n h u k u m b e r m a k n a m e m b u a t a t a u menjalankan keputusan
dan sebagai kata sifat kata itu merujuk pada sesuatuyang diputuskan yakni keputusan
atau peraturan perundang-undangan. Pemikiran mengenai politik pun khususnya di dunia
barat banyak dipengaruhi oleh filsuf Yunani Kuno. Filsuf seperti Plato dan Aristoteles
menganggap politicssebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik (polity) yang
terbaik.

B. AKHLAK-AKHLAK YANG DISYARIATKAN DALAM POLITIK


Tujuan utama kekuasaan dan kepemimpinan dalam suatu pemerintahan dan negara
adalah menjaga suatu sistem ketertiban agar masyarakat menjalankan kehidupannya dengan
wajar. Pemerintahan pada hakikatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Pemerintahan
tidak diadakan untuk melayani diri sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat, menciptakan
kondisi yang memunginkan setiap anggota masyarakat, mengembangkan kemampuan dan
kreatifitas demi tercapainya tujuan bersama.
Oleh karena itu, secara umum, tugas pokok pemerintah atau penguasa suatu negara adalah
menjamin diterapkannya perlakuan adil kepada setiap warga masyarakat tanpa membedakan
dtatus apapun yang melatar belakangi keberadaan mereka; melakukan pekerjaan umum dan
memberi pelayanan dalam bidang-bidang yang tidak mungkin dikerjakan oleh lembaga non
pemerintah, atau yang akan lebih baik jika dikerjakan oleh pemerintah; melakukan upaya-
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial; menerapkan kebijakan ekonomi yang
menguntungkan masyarakan luas, serta kebijakan lain, menerapkan kebikajakn untuk
pemeliharaan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Al-Mawardi, ahli politik Islam klasik terkemuka (wafat 975 M) merumuskan syarat-syarat
seorang politisi sebagai berikut: 1. Bersifat dan berlaku adil; 2. Mempunyai kapasitas
intelektual dan berwawasan luas; 3. Profesional; 4. Mempunyai visi yang jelas; 5. Berani
berjuang untuk membela kepentingan rakyat. Senada dengan formulasi Al Mawardi tersebut,
Ibnu Taymiyah dalam karyanya “As Siyasah Asy syar'iyah” menyebutkan, bahwa pemimpin
politik harus mempunyai kualitas moral dan intelektual, adil, amanah (jujur) dan mempunyai
kecakapan.
Pemerintahan yang baik dalam menyelenggarakan kekuasaan negara harus berdasar pada:
1. Ketertiban dan kepastian hukum dalam pemerintahan;
2. Perencanaan dalam pembangunan;
3. Pertanggung jawaban, baik oleh pejabat dalam arti luas maupun oleh pemerintah;
4. Pengabdian kepentingan masyarakat;
5. Pengendalian yang meliputi kegiatan pengawasan, pemeriksaan, penelitian, dan
penganalisisan;
6. Keadilan tatausaha/administrasi negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat
Akhlak yang disyari’atkan oleh islam dalam politik dan kenegaraan adalah
sebagaimana
Allah SWT. Berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 59:

Rakyat harus berakhlak baik kepada pemimpinnya yaitu taat sebagaimana taatnya umat
islam kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW akan tetapi, pemimpin yang wajib ditaati
adalah pemimpin yang bertaqwa kepada Allah SWT, berpedoman pada al quran dan as
sunnah, jujur, adil, dan selalu berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Diterangkan dalam surat an-nisa 58:
Akhlak berikutnya adalah memutuskan perkara atas dasar musyawarah. Dalam al quran surat Asy
Sura’ ayat 38, Allah SWT berfirman :

Akhlak dalam berpolitik sebagai mana Disyari’atkan dalam ajaran islam adalah akhlak
yang dibangun oleh dasar-dasar qurani, sehingga para politisi, penguasa, negarawan, dan
masyarakat wajib menerapkan etika politik islam. Dengan pandangan tersebut, politisi yang
kemudian dipilih menjadi wakil rakyat, baik dilembaga legislatif maupun pemegang tampuk
kepemimpinan, harus melakukan fungsinya sesuai dengan konstitusi yang berlaku.
Langkah-langkah pengawasannya adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa, artinya meneliti dengan cermat dan melihat secara langsung pada objek yang
diperiksa, sehingga keadaan rakyat diketahui secara objektif, bukan hanya berdasarkan
laporan dari bawahannya.
2. Mengecek, artinya setiap laporan dari bawahannya harus dilihat dengan empiric.
3. Mencocokan artinya pun bentuk aspirasi masyarakat melalui berbagai aksi, melalui
pesan pendek (sms) dan sejenisnya perlu di crossheck agar kebenarannya terbukti dengan
objektif.
4. Meneliti dan menilai, artinya melakukan pengamatan secara seksama terhadap seluruh
tugas penyelenggaraan negara.
5. Mengispeksi, artinya melakukan kunjungan-kunjungan ke berbagai daeerah untuk
mengetahui keadaan masyarakat yang sesungguhnya serta kinerja seluruh
penyelenggara pemerintahan suatu negara.
6. Mengendalikan. Artinya memiliki kemampuan menjalankan roda pemerintahan dan
mencegah berbagai keadaan polotik dan ekonomi yang dapat meruntuhkan stabilitas
negara.
7. Mengatur,artinya mengelola perjalanan kepemimpinan dengan cara professional.
8. Mencegah sebelum terjadi kegagalan, artinya melakukan tindakan-tindakan refentif
terhadap semua keadaan yang dapat mengakibatkan krisis di masyarakat baik krisis ekonomi,
politik, budaya, maupun krisis kepercayaan terhadap para penyelenggara negara dan politisi.
Apabila akhlak pemimpin ini buruk, masyarakat akan menjadi korban. Oleh karena itu,
akhlak dalam berpolitik perlu ditegakan diantaranya dengan mengamalkan seluruh peraturan
perundangan yang berlaku.
Al-Mawardi, ahli politik Islam klasik terkemuka (w.975 M) merumuskan syarat-syarat
seorang politisi sebagai berikut: 1. Bersifat dan berlaku adil; 2. Mempunyai kapasitas
intelektual dan berwawasan luas; 3. Profesional; 4. Mempunyai visi yang jelas; 5. Berani
berjuang untuk membela kepentingan rakyat. Senada dengan formulasi Al-Mawardi tersebut,
Ibnu Taymiyah dalam karyanya As-Siyasah Asy-syar'iyah menyebutkan, bahwa pemimpin
politik harus mempunyai kualitas moral dan intelektual, adil, amanah (jujur) dan mempunyai
kecakapan.

C. HIKMAH MENERAPKAN AKHLAK YANG DISYARIATKAN


DALAM BERPOLITIK.

1.Terbentuknya keadilan yang merata di masyarakat yang tidak memandang pangkat


atau derajat dalam masyarakat.
2.Dapat terpenuhinya hak dan kewajiban semua masyarakat
3.Terbentuknya masyarakat yang sejahtera karena berpolitik dengan baik dan
bersih 4.Menjadikan seorang politis itu bejiwa amanah dalam kepemimpinanya
5.Dapat menjauhi kerusuhan antar sesama
BAB III PENUTUP

D. KESIMPULAN

Politik di dalam Islam, kekuasaan politik kait mengait dengan al-hukm. Perkataanal-
hukm dan kata-kata yang terbentuk dari kata tersebut dipergunakan 210 kali
dalam Al-Qur'an. Dalam bahasa Indonesia.
syarat-syarat seorang politisi sebagai berikut: 1. Bersifat dan berlaku adil; 2. Mempunyai
kapasitas intelektual dan berwawasan luas; 3. Profesional; 4. Mempunyai visi yang jelas; 5.
Berani berjuang untuk membela kepentingan rakyat. Akhlak dalam berpolitik sebagai mana
Disyari’atkan dalam ajaran islam adalah akhlak yang dibangun oleh dasar-dasar qurani,
sehingga para politisi, penguasa, negarawan, dan masyarakat wajib menerapkan etika politik
islam
DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo Miriam. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama. https://www.scribd.com/doc/76096884/PENGERTIAN-POLITIK.

http://deskripsimakalah.blogspot.com ›
.https://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia- islam/hikmah/09/04/21/45369-akhlak-
politik

Anda mungkin juga menyukai