Disusun Oleh :
KELOMPOK XIII
1. M. NAUFAL ZEIN (0401211007)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHUUAN ...................................................................................... 1
A.Latar Belakang .................................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C.Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
A. Status Sosial ..................................................................................................... 2
1.pengertian status sosial .................................................................................. 2
2.jenis-jenis status sosial .................................................................................. 3
3.akibat yang di timbulkan dari status sosial .................................................... 4
4.macam-macam konflik status ........................................................................ 4
B. Peran Sosial ...................................................................................................... 5
1.pengertian peran sosial .................................................................................. 5
2.cakupan peran sosial ...................................................................................... 6
3.beban peran sosial ......................................................................................... 6
4.fungsi peran sosial ......................................................................................... 7
5.hubungan antara status dan peran sosial........................................................ 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9
A.Kesimpulan ....................................................................................................... 9
B.Saran .................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status dan peranan sosial adalah suatuunsur yang ada di masyarakat, jadi kami
hanya ingin sedikit menjelaskan tentang itu status dan apa itu peranan sehingga kita
dapat mengetahui fungsi dan tujuan dari pembahasan tersebut.
Pembahasan tentang status dan peranan sosial mungkin sudah sering di dengar
dan di pelajari sewaktu SMA, oleh karena itu kami sebagai pemakalah akan
mengulang Kembali pelajaran tersebut agar kita semua dapat memahami Kembali
akan pembahasan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian status dan peranan sosial
2. cara memperoleh status sosial
3. akibat yang di timbulkan status sosial
4. macam-macam konflik status
5. konflik kedudukan
6. fungsi peran sosial
7. apa hubungan antara status dan peran sosial
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi status dan peran sosial.
2. Memahami jenis-jenis status sosial yang ada dan akibat keberadaan status
tersebut.
3. Menjelaskan mengenai cakupan peranan sosial dan beban peranan yang ada
dalam masyarakat.
4. Menyebutkan fungsi dari peranan sosial.
5. Apa hubungan antara status dan peran sosial.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Status Sosial
2
1) Kelas Sosial
Menurut Barger kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi. Ekonomi
dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena
pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi
kekayaan/perekonomian individu.
2) Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pengkelasan/penggolongan/pembagian masyarakat secara
vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana
direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur
mandor atau supervisor di perusahaan tersebut.
3) Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat
secara horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang
yang beragama islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama
konghucu, budha, hindu, katolik dan kristen protestan.
Munculnya status sosial dalam masyarakat diperoleh dengan berbagai cara yaitu:
1) Status yang digariskan (ascribed status) adalah status yang diperoleh secara alami
atau otomatis yang dibawa sejak manusia dilahirkan. Contohnya: anak seorang
bangsawan sejak lahir mendapat gelar bangsawan, jenis kelamin, dan kasta pada
masyarakat Hindu.
2) Status yang diusahakan (Achieved status) adalah status yang diperoleh dengan
melalui usaha atau perjuangan sendiri dengan disengaja. Semua individu
berpeluang menduduki status ini asal memebuhi syarat-syarat tertentu.
Contohnya: gelar kesarjanaan, gubernur, presiden, insinyur dan ketua osis.
3) Status yang diberikan (assigned status) adalah status yang diberikan kepada
seseorang yang telah berjasa memperjuangkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat. Contohnya: gelar pahlawan, gelar pelajar teladan dan penerima
kalpataru.
3
3. Akibat yang ditimbulkan dari Status Sosial
Contoh:
4
b. Konflik Status Antar Individu:
Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain,
karena status yang dimilikinya.
Contoh:
Contoh:
B. Peran Sosial
1. Pengertian Peran Sosial
Peran sosial (social role) merupakan seperangkat harapan dan perilaku atas
status sosial. Menurut Soerjono Soekanto (1981), peran sosial merupakan tingkah
laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu. Dalam peranan yang
berhubungan dengan pekerjaannya, seseorang diharapkan menjalankan kewajiban-
kewajibannya yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya. Melalui
belajar berperan, norma-norma kebudayaan dipelajari. Seseorang dikatakan
berperanan jika ia telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan status
sosialnya dalam masyarakat. Tidak ada peran tanpa status sosial atau sebaliknya. Peran
sosial bersifat dinamis (berubah-ubah) sedangkan status sosial bersifat statis (tetap).
5
2. Cakupan Peran Sosial
6
anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat yang sama dia
harus berperanan sebagai guru mengajar di kelas.
Antara status dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa
kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan, Contoh: Dalam rumah
tangga, tidak ada peranan Ayah jika seorang suami tidak mempunyai anak.
Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti pelanggaran) kalau dia bukan
polisi. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang
sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu,
karyawan kantor sekaligus.
4) Kegagalan berperan
Dalam masyarakat yang stabil dan terpadu, proposisi peran yang ditentukan
masyarakat tinggi, kebanyakan peran akan terisi karena orang-orang telah
dipersiapkan sejak awal masa kanak-kanak. Sebaliknya, dalam masyarakat yang
perubahannya cepat dan kurang terpadu, sejumlah kegagalan berperan tidak dapat
dihindarkan. Beberapa orang gagal berperan sebagai orang dewasa, banyak orang
gagal dalam beberapa peran yang diperjuangkan, ada juga orang yang gagal
berperan dalam pernikahan dan sebagainya.
Menurut Mead, untuk setiap peran yang dimainkan individu, terdapat gambaran
yang sejalan dengan kedirian. Jadi citra diri inidvidu secara keseluruhan adalah
penggabungan dari berbagai kedirian seorang individu didalam bermacam-macam
peranannya.
7
5. Hubungan Antara Status dan Peran Sosial
Seseorang dapat memiliki lebih dari satu status. Sehingga terkadang mereka
harus melakukan lebih dari satu peran juga. status utama merupakan status yang
membayangi status kita yang lain. Sebagai contoh adalah stephen Hawking yang
menyandang cacat berat karena penyakit Lau Gehring. Bagi banyak orang status
utamanya ialah penyandang cacat. Namun karena Hawking ialah salah seorang
fisikawan terbesar yang pernah hidup, prestasinya yang luar biasa telah memberikan
status utama lain, yaitu sebagai seorang ahli fisika kelas dunia yang seperingkat
dengan einstein.
Perbedaan antara peran dan status adalah bahwa anda dapat menduduki suatu
status , tetapi anda memainkan suatu peran (Linton : 1936) sebagai contoh menjadi
anak laki-laki atau perempuan adalah status anda, tetapi harapan anda untuk
menerima pangan dan tempat tinggal dari orang tua anda maupun harapan meraka
bahwa anda akan menghormati mereka merupakan bagian dari peran anda.
Meskipun status-status kita biasanya saling terkait dengan baik, ada orang-orang
yang mengalami kontradiksi atau ketidaksepadanan pada status-status mereka. Ini
dikenal sebagai ketidakselarasan (atau ketidakcocokan) status (status in
consistency). Seorang mahasiswa perguruan tinggi yang berusia 14 tahun
merupakan suatu contoh. Contoh lainnya adalah seorang perempuan telah menikah
berusia 40 tahun yang berkencan dengan seorang mahasiswa perguruan tinggi tahun
kedua yang berusia 19 tahun (James:2006).
8
BAB III
PENUTUP
A. Keseimpulan
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah
kedudukan (status) dan peranan (role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku
dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok
memiliki arti penting
Antara status dengan peranan memiliki hubungan yang erat. Seseorang dapat
dapat menjalankan suatu peran apabila memiliki status. Seseorang yang dianggap
memiliki status yang tinggi dalam masyarakat biasanya akan lebih disegani.
Seorang yang berjasa terhadap kelompok masyarakat pun dapat memperoleh status
yang tinggi di masyarakat tersebut.
Seseorang dapat memperoleh status dengan berbagai cara yaitu status yang
dimiliki saat mereka lahir atau tanpa usaha, status yang diperoleh dengan berusaha
dan diperjuangkan dan status yang diberikan atas jasa yang dilakukan oleh
seseorang. Seseorang dapat memiliki lebih dari satu status sehingga dimungkinkan
terjadi konflik dalam pelaksanaan perannya.
Setiap manusia diciptakan berbeda-beda antara yang satu dengan yang
lainnya. Ada yang memiliki status yang dianggap tinggi ada pula yang dianggap
berstatus rendah. Hendaknya dalam suatu masyarakat kita tidak membeda-bedakan
perlakuan terhadap semua penyandang status, karena status yang kita miliki adalah
pemberian dari sang Pencipta. Sehingga apapun status yang kita punya, maka tidak
akan menghalangi kita untuk berbuat baik terhadap semua orang.
B.Saran
Demikian yang dapat kami susun mengenai materi status dan peranan sosial ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca mau memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi paa pembaca dan penulisnya. Terima
kasih. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://wahyusofyanto55.blogspot.com/2015/08/status-dan-peran-sosial.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-status/
10