DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
ARTHA SITA VELLA PRATIWI 1614401098
TINGKAT II REGULER II
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang Dokumentasi Keperawatan. Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk menyelesaikan tugas kami pada Mata Kuliah Dokumentasi
Keperawatan dalam rangka pembuatan tugas kelompok yang telah
diberikan kepercayaan kepada kami. Semoga penulisan makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan juga khususnya penyusun. Disadari bahwa
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah dikemudian hari.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dokumentasi ...................................................................... 6
2.2 Contoh Dokumentasi ........................................................................... 8
2.3 Tujuan Dokumentasi ............................................................................ 9
BAB III
3.1 Prinsip-prinsip Dokumentasi .............................................................. 14
3.2 Manfaat Dokumentasi ........................................................................ 16
3.3 Standar Dokumentasi ........................................................................ 16
3.4 Kecenderungan Dokumentasi ............................................................ 18
3.5 Kegunaan Dokumentasi ..................................................................... 18
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Dokumentasi Secara Menyeluruh .................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dokumentasi merupakan catatan otentik dalam penerapan
manajemen asuhan keperawatan profesional. Perawat profesional
diharapkan dapat menghadapi tuntutan tanggung jawab dan tanggung
gugat terhadap segala tindakan yang dilaksanakan. Kesadaran
masyarakat terhadap hukum semakin meningkat sehingga dokumentasi
yang lengkap dan jelas sangat dibutuhkan.
Komponen penting dalam pendokumentasian adalah komunikasi,
proses keperawatan dan standar asuhan keperawatan. Efektifitas dan
efisiensi sangat bermanfaat dalam mengumpulkan informasi yang relevan
serta akan meningkatkan kualitas dokumentasi keperawatan.
2. Rumusan masalah
1
3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pencatatan yang berbeda, semua catatan yang mendasar menggandung
informasi sebagai berikut :
4
Dokumentasi Yaitu setiap penglihatan / bukti fisik dapat
berupa tulisan, foto, video klip, kaset dan lain-lain, yang telah
dilakukan dan dapat dikumpulkan / dipakai kembali ( thyredot )
atau semua data.
Otentik yang dapat dibuktikan secara hukum dan dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan dan dapat
digunakan untuk melindungi klien ( Infurmes Concent ).
Pengertian Dokumentasi Keperawatan Menurut Ahli :
1. Kozier dan ERB.
Metode sistematis untuk mengidenfikasi masih klien,
merencanakan, menimplementasi strategi pemecahan masalah
mengevaluasi efektifitas dari tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
2. Ellis dan Nowlis.
Metode pemecahan masih dalam askep yang telah diberikan
meliputi 4 langkah : pengkajian, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
3. Whole.
Sekelompok tindakan yang dilakukan untuk menentukan,
merencanakan, menginplementasi dan mengevaluasi askep.
4. Jieger.
Proses pemecahan masalah dan diterapkan untuk
mengambil keputusan tentang askep pada klien meliputi 5
langkah pengkajian, diagnosa, perencanaan, impelemntasi dan
evaluasi.
Kesimpulan : Dokumentasi keperawatan , proses keperawatan
yang meliputi :
- Metode pemecahan masalah sistematis yang diterapkan
dalam askep.
- Indentifikasi dalam pemecahan masalah kesehatan yang
dihadapi.
5
2.2 Contoh pendokumentasian keperawatan
6
a. Sebagai alat pembuktian yang sah apabila ada gugatan dari
pihak manapun terhadap pelaksanaan pelayanan/asuhan
profesional,
b. Merupakan sumber data dan informasi untuk menyusun
rencana pengembangan atau perencanaan kegiatan ,
umpamanya yang berhubungan denagn aspek efisiensi dan
pembiayaan,
c. Membantu institusi untuk mkembuat tagihan pelayanan dan
laporan keuangan. Bahkan , pasien dapat meminta perkiraan
biaya semua tindakan yang belum, sedang ataupun yang telah
diberikan,
d. Sebagai dasar dalam menyusun proses keperawatan, dari
pengkaji9an sampai dengan evaluasi,
e. Sebagai sarana pelayanan keperawatan secara individual
dengan mengintegrasikan aspek bio-psiko-sosio-spiritual guna
mengetahui kebutuhan pasien,
f. Sebagai sarana evaluasi terhadap pasien serta tindakan
keperawatan yang diberikan,
g. Sebagai sarana meningkatkan kerjasama dan komunikasi antar
tenaga kesehatan. Dokumentasi merekam semua masalah
pasien dan solusinya.
h. Membantu koordinasi asuhan keperawatan yang diberikan oleh
tim kesehatan sehingga dapat mencegah pencatatan informasi
yang berulang atau mencegah tumpah tindih, bahkan sama
sekali tidak dilakukan,
i. Alat pemantau kualitas dan komponen perawat. Proses ini
diperlukan sebagai landasan akreditas institusi ataupun
perawat itu sendiri.
2. Bagi organisasi profesi,
dapat digunakan sebagai pegangan hukum dalam upaya
menegakkan hukum yang berhubungan dengan masalah-masalah
yang ada kaitannya dengan profesi (malpraktek keperawatan).
7
Dokumentasi keperawatan merupakan dokumentasi legal dan
otentik karena dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan sehingga
dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan kebenarannya. Bahkan
dapat dimanfaatkan sebagai barang bukti di pengadilan.
8
c. Membantu tim perawat/bidan dalam menggunakan waktu
sebaik-baiknya.
9
bentuk pelayanan keperawatan dan kebidanan yang aman efektif
dan etis.
10
Sebagai Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
Sebagai upaya untuk melindungi pasen terhadap kualitas pelayanan
keperawatan yang diterima dan perlindungan terhadap keamanan perawat
dalam melaksanakan tugasnya, maka perawat/bidan diharuskan mencatat
segala tindakan yang dilakukan terhadap pasen. Hal ini penting berkaitan
dengan langkah antisipasi terhadap ketidakpuasan pasen terhadap
pelayanan yang diberikan dan kaitannya dengan aspek hukum yang dapat
dijadikan settle concern, artinya dokumentasi dapat digunakan untuk
menjawab ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diterima secara
hukum.
Sebagai Informasi statistik
Data statistik dari dokumentasi keperawatan/kebidanan dapat membantu
merencanakan kebutuhan di masa mendatang, baik SDM, sarana,
prasarana dan teknis.
Sebagai Sarana Pendidikan
11
BAB III
12
e. pencatatan mencakup waktu sekarang dan waktu lampau
f. jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu kali
kemudian tulis katasalah di atasnya serta paraf dengan jelas. Di
lanjutkan dengan informasi yang benar jangan di hapus
g. tulis nal.l,ma jelas pada setiap hal yang telah dilakukan dan
dibubuhi tandatangan.
h. jika pendokumentasian bersambung ke halaman yang baru,
tandatangani dan tulis kembali waktu dan tanggal pada bagian
halaman tersebut.
Prinsip Dokumentasi Keperawatan.
13
Mendorong partisipasi klien.
Memberi kepuasaan kepada perawat.
Tersedia metode yang terorganisir dalam askep.
Manfaat Dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi
14
Standar dokumnetasi tiap negeri tidaklah sama bisa jadi standar disuatu
Negara tidka berlaku untuk Negara lain namun dibeberapa item
pendokumentasian bisa saja sama khususnya yang berkaitan dengan
prinsip prinsip keprofesian. Pembuatan standar dapat dilakukan oleh
organisasi khusus. Diamaerika serikat disebut nurseing board atau
diindonesia adalah organisa profesi itu sendiri yaitu PPNI (persatuan
perawat nasional Indonesia). Melalui salah satu dapertermennya yang
mempunyai tanggung jawab seluk beluk yang perkaitan dengan profesian
dengan aplikasikan kedalam organisasi pelayanan kesehatan melalui
pemerintah oleh sebab itu standar dokumentasi keperawatan bersifat
nasional karena iya berada pada tingkat kebijak kebijakan dan dapat pula
bersifat ragional dan institusional.
15
3.4 Kecenderungan Dokumentasi Keperawatan
Dilihat dari gerakan praktik keperawatan pada semula tidak ada
praktik keperawatan perseorangan, namun saat ini telah menjadi praktik
keperawatan perseorangan. Hal ini menuntut perubahan dalam
dokumentasi keperawatan secara lengkap dan akurat. Dilihat dari
cakupan praktik keperawatan bahwa pada saat ini praktik keperawatan
berkembang menjadi keperawatan anak, maternitas, medical bedah, dll
dan hal ini menuntut perubahan dokumentasi pada setiap praktik
keperawatan. Dilihat asuhan keperawatan sesuai berat ringannya penyakit
memiliki perbedaan pada pendokumentasiannya. Dilihat dari konsumen
penggunaan jasa, artinya konsumen disisni adalah pasien. Pasien
memerlukan perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan yang harus
memberikan kepuasaan kepada pasien. Dilihat dari peralatan medis pada
saat ini telah canggih, dan hal ini menuntut perawat yang canggih dalam
penddokumentasian menggunakan computer misalnya.
Kecenderungan Dokumentasi Keperawatan saat ini perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam keperawatan akan memberikan
dampak pada dokumentasi keperawatan. Oleh karenanya, terjadi
perubahan yang dapat mempengaruhi dokumentasi.yaitu :
16
Sebagai alat komunikasi.Dokumentasi dalam memberikan asuhan
keperawatan yang terkoordinasi dengan baik akan menghindari atau
mencegah informasi yang berulang. Kesalahan juga akan berkurang
sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Disamping
itu komunikasi juga dapat dilakukan secara efektif dan efesien.
Sebagai mekanisme pertanggunggugatan. Standa dokumentasi
memuat aturan atau ketentuan tentang pelaksanaan pendokumentasian.
Oleh karena itu, kualitas kebenaran standard pendokumentasian akan
mudah dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai
pelindungan atas gugatan karena sudah memiliki standard hokum.
Metode pengumpulan data. Dokumentasi dapat digunakan untuk melihat
data data pasien tentang kemajuan atau perkembangan dari pasien
secara objektif dan mendeteksi kecenderungan yang mungkin terjadi.
Dapat digunakan juga sebagai bahan peneliti, karena data datanya otentik
dan dapat dibuktikan kebenerannya. Selain itu, dokumentasi dapat
digunakan sebagai data statistic.
Sarana pelayanan keperawatan secara individual. Tujuan ini
merupakan integritas dan sebagai aspek klien tentang kebutuhan
terhadap pelayanan keperawatan yang meliputi kebutuhan bio, psiko
social, dan spiritual sehinggan induvidu dapat merasakan manfaat dari
pelayanan keperawatan.
Sarana evaluasi. Hasil akhir dari asuhan keperawatan yang telah
didokumentasi adalah evaluasi tentang hal hal yang berkaitan dengan
tindakan keperawatan dan memeberikan asuhan keperawatan.
Sarana meningkatkan kerja sama antar tim kesehatan. Melalui
dokumentasi,tenG dokter, ahli gixi, fisioterapi, dan tenaga kesehatan
,akan saling kerja sama dalam memberikan tindakan yang berhubungan
dengan klien. Karena hanya lewat bukti-bukti otentik dari tindakan yang
telah dilaksanakan, kegiatan tersebut akan berjalan secara profesional
Sarana pendidikan lanjutan.bukti yang telah ada menuntut adanya
sistem pendidikan yang lebih baik dan terarah sesuai dengan program
yang diinginkan klien. Khusus bagi tenaga perawat ,bukti ersebut dapat
17
digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan lanjutan tentang
layanan keperawatan.
Digunakan sebagai audit pelayanan keperawatan . dokumentasi
berguna untuk memantau kualitas layanan keperawatan yang telah
diberikan sehubungan dengan kompetensi dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dokumentasi merupakan bagian dari media komunikasi antar perawat
yang melakukan asuhan keperawatan dengan perawat lain dengan
tenaga kesehatan lain.
Dokumentasi sendiri memiliki tujuan yaitu sebagai sarana komunikasi
yang dapat membantu tim perawat dalam menggunakan waktu sebaik-
baiknya selain itu dokumentasi juga memiliki tujuan yaitu sebagai
tanggung jawab dan tanggung gugat yang bertujuan untuk melindungi
klien terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diterima.
Dokumentasi keperawatan bermanfaat dalam hukum pendidikan
keuangan maupun penelitian. Perawat memerlukan suatu standar
dokumentasi untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai petunjuk
atau pedoman praktik pendokumentasian dalam memberikan tindakan
keperawatan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Http://dgpratiwi.wordpress.com/2014/04/15
20