Pendokumentasian
Tehnik Pendokumentasian
adalah merupakan cara
menggunakan
dokumentasi dalam
penerapan proses asuhan.
Ada 2 (dua) macam tehnik pendokumentasian,
yaitu
1. Teknik narative
2. Teknik flowsheet/
checklist
Catatan harian/ format cerita yang digunakan
untuk mendokumentasikan peristiwa asuhan
keperawatan pasien yang terjadi selama jam dinas
Kurangnya struktur : catatan tidak teratur, berpindah dari satu masalah ke masalah lain tanpa
penghub yang jelas
Informasi yang ada sulit untuk memperoleh kembali aktivitas perbaikan mutu, pemantauan dan
penelitian
Tidak selalu mencerminkan pemikiran yang kritis, membantu dalam pembuatan keputusan, dan
menambah kemampuan perawat untuk menganalisis data dan menarik kesimpulan yang tepat
Pedoman dalam tehnik narative
c. Buat suatu
b. Ikuti langkah- periode waktu d. Catat pernyataan
a. Gunakan batasan-
langkah proses tentang kapan evaluasi pada waktu
batasan standar
asuhan petugas melakukan khusus
tindakan
Pendokumentasian dengan teknik naratif
terdiri dari 6 bagian, yaitu :
a.Lembar penerimaan
b. Lembar muka
2) Dalam pencatatan perhatikan langkah-langkah : kumpulkan data subjektif, data objektif, kaji kebutuhan
pasien dan tentukan diagnosa, prognosa, kemudian buat perencanaan asuhan/tindakan dengan memberi
batasan waktu untuk pencapaian hasil yang diprediksi/perkembangan yang diharapkan atau waktu untuk
evaluasi, laksanakan rencana itu dan perhatikan perkembangan pasien atau responnya terhadap tindakan
kebidanan/keperwatan kemudian evaluasi sesuai rencana yang ditetapkan, kaji ulang seluruh proses dan
revisi rencana kalau dinilai perlu
3) Tulis, perbaiki/sempurnakan dan pertahankan rencana asuhan sebagai bagian dari catatan anda
Lanjutan
Flow sheet memungkinkan petugas untuk mencatat hasil observasi atau pengukuran yang
dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara narative, termasuk data klinik klien.
Flow sheet merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat informasi, selain itu
tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat
gravik yang terdapat pada flow sheet. Flow sheet atau checklist biasanya lebih sering
digunakan di unit gawat darurat.
Dalam menjalankan tugasnya, bidan dituntut untuk memberikan
asuhan kebidanan dan mendokumentasikannya.
3) Gunakan tanda cek (V) atau (X) pada waktu mengidentifikasi bahwa parameter telah diobservasi/ diintervensi
4) Jangan tinggalkan lembar checklist dalam keadaan kosong. Tulis 0 untuk mengidentifikasi bahwa parameter tidak
diobservasi
6) Pertahankan agar letak lembar alur tepat dilokasi yang tersedia (rekam medis)
Komponen
Daftar Masalah
Catatan Perkembangan
(Proses Note )
DATA DASAR :
2) Data dasar
mencakup :
b) Riwayat e) Data
a) Pengkajian c) Pemeriksaan d) Pengkajian
penyakit/ penunjang ( hasil
keperawatan fisik ahli gizi
kesehatan laboratorium)
Daftar masalah ini berfungsi sebagai indeks maupun gambaran
dari klien tersebut.
4) Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap
masalah diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan dicantumkan
nama orang yang menemukan masalah tersebut
Daftar Awal Rencana
3). Evaluasi masalah dan pemecahan masalah didokumentasikan dengan jelas, susunan data
mencerminkan masalah khusus.
4). Daftar masalah, setiap judul dan nomor merupakan “checklist“ untuk diagnosis kebidanan dan
untuk masalah klien.
5). Daftar masalah sebagai daftar isi dan mempermudah pencarian data dalam proses asuhan.
Sistem ini sulit digunakan apabila daftar tidak dimulai atau tidak secara terus
menerus diperbaharui
SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika sering adanya target
evaluasi dan tujuan perkembangan klien sangat lambat
2. Source Oriented Record (Sor)
Format catatan
Catatan tsb terdiri
perawat meliputi
lembar untuk
Riwayat Riwayat penyakit
mencatat instruksi, Begitu pula disiplin
catatan pasien keperawatan klien,
lembar riwayat lain mempunyai
ditulis oleh dokter ditulis oleh perkembangan
penyakit, dan catatan lain
perawat. klien, pemeriksaan
perkembangan
laboratorium dan
penyakit
diagnostik.
3. CBE
Sejak tahun 1983 oleh staf perawat di St.Luke’s Hospital di Midwaukee, wisconsin.
Format termasuk
lembar alur
instruksi
dokter/perawat
Catatan Menggunakan
instruksi
Catatan grafik pemulangan serangkaian
dokter/perawat
pasien simbol
CONTOH CBE
Penemuan signifikan
Data terbaru tersedia di samping tempat tidur, siap di akses oleh pemberi
perawatan yang berinteraksi dengan pasien.
Panduan pada bagian belakang format menjadi referensi yang mudah di dapat
dan sangat berguna bagi perawat
Kerugian CBE : Harus diduplikasi Pengkajian 24
jam
Memerlukan
pendidikan khusus
Memerlukan perubahan
untuk bisa
format setiap waktu
mengimplementasikan
sistim CBE
√ tanda centang : pengkajian telah diselesaikan dan tidak ada hasil abnormal
yang ditemukan.
→ anak panah : status pasien tidak berubah dari data sebelumnya (dari data
yang bertanda bintang).
Lembar alur instruksi dokter/ keperawatan juga digunakan
untuk mendokumentasikan penyelesaian instruksi dokter dan
keperawatan yang tidak termasuk dalam standar praktik. Kolom
yang berjudul “Nsg Dx” berisi diagnosis keperawatan yang
berhubungan dengan intervensi keperawatan tertentu. Daftar
diagnosis keperawatan juga digunakan hamper sama dengan
daftar masalah dalam POR SOAP. Singkatan DO dituliskan dalam
kolom Nsg Dx jika instruksi dokter didokumentasikan dalam
lembara alur keperawatan / instruksi dokter.
Contoh instruksi keperawatan yang dimasukkan kedalam lembar alur adalah “ bantu
pasien berjalan dari tempat tidur kekursi dua kali sehari.” Penyelesaian instruksi ini
didokumentasikan menggunakan symbol yang sama pada pengkajian, yaitu:
√ tanda centang : pengkajian telah diselesaikan dan tidak ada hasil abnormal yang
ditemukan.
* tanda bintang : hasil abnormal yang signifikan ditemukan dan dijelaskan pada
bagian bawah lembar alur.
→ anak panah : status pasien tidak berubah dari data sebelumnya (dari data yang
bertanda bintang).
Metode pendokumentasian:
1. SOAPIER
2. SOAPIE
3. SOAPIED
4. SOAP
Rekam medis
1. Pengertian
2. Jenis
3. Macam –macam data
4. Isi
5. Kepemilikan dan pemanfaat
6. Penyimpanan
REKAM MEDIS :
PERMENKES No.269/MENKES/PER/III/2008
Sbg bahan bukti unt. mutu pelayanan,sekaligus unt.tanggung jawab dan tanggung
gugat.
Pasien rawat
inap.
Pasien ruang
gawat darurat.
PASIEN RAWAT JALAN
- idem.
- Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan ruangan dan rencana
tindakan selanjutnya.
- Nama dan ttd nakes dan nakes tertentu yg ikut memberi pelayanan.
- Pelayan kes lain dari Nakes tertentu.
- Sarana transportasi bagi pasien yg akan dipindah ke sarana kes lain.
IDENTITAS PASIEN
- Nama:
- Jenis kelamin:
- Tempat dan tanggal lahir:
- Umur:
- Alamat :
- Pekerjaan :
- Pendidikan:
- Status perkawinan:
- Golongan darah:
- Nama orang tua :
- Pekerjaan orang tua:
- Nama suami / istri :
MANFAAT REKAM MEDIS
1.Meningkatan kwalitas pelayanan praktek kedokteran dg jelas dan
lengkap shg meningkatkan kualitas pelayanan dan pencapaian kes.masy.
Yg optimal serta melindungi Nakes.
2.Pembiayaan petunjuk dan bahan perhitungan dan menetapkan
pembiayaan dlm .pelayanan dan sbg bukti pembiayaan pd pasien.
3.Pembuktian dlm masalah hukum,disiplin dan etik. alat bukti ter
tulis yg utama.
4.Pendidikan dan penelitian.
5.Sbg dasar dan petunjuk unt.merencanakan dan menganalisis penya
kit,merencanakan pengobatan,perawatan dan tindakan medis yg harus
diberikan Nakes.
6.Statistik kesehatan perkembangan kes.masyarakat,menentukan jum
lah penderita penyakit tertentu.
PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS.
• Semua berkas rekam medis adalah milik Nakes atau sarana kesehatan yg
melakukan pelayanan kesehatan.
• Sedangkan isi,data rekam medis dan lampiran adalah milik pasien mempunyai
hak memiliki,mengetahui dan memberi kan pada pihak lain.