Anda di halaman 1dari 5

Tugas Filsafat

PERSONAL BELIEFE & FILOSOFI IN NURSING

Disusun oleh :

Nama : KASMAWATI

Nim : C012171001

Kls : B1

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
PERSONAL BELIEFE & FILOSOFI IN NURSING

Sejak kecil saya sudah memiliki keinginan menjadi seorang perawat atau
dokter, keinginan ini muncul karena melihat seragam dokter atau perawat yang
menurut saya keren. Keinginan ini semakin meningkat disaat saya mendampingi
nenek yang terbaring sakit di Rumah sakit. Saya melihat figur perawat yang
ramah, sopan, santun dan merawat nenek dengan penuh kesabaran dan perhatian.
Hati kecil saya berkata begitu mulianya mereka yang bekerja sebagai perawat,
mereka mampu mendedikasikan waktu mereka untuk merawat orang lain yang
bukan anggota keluarga mereka. Sejak saat itulah saya memantapkan hati untuk
mewujudkan cita-cita menjadi seorang perawat.
Keperawatan merupakan suatu proses memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien baik individu, keluarga ataupun masyarakat. Profesi perawat
sangatlah mulia karena membutuhkan ketenangan dan kesabaran dalam
mendampingi pasien yang menderita penyakit. Perawatlah yang selalu berada
disamping pasien dan keluarga selama 24 jam. Perawat harus mampu memberikan
asuhan keperawatan yang profesional dan komprehensif, baik bio, psiko, sosial
dan spiritual pada pasien dengan memperhatikan karakter pasien yang unik.
Keberhasilan pelayanan kesehatan atau asuhan keperawatan yang
diberikan dapat dinilai dari tingkat kepuasan pasien. Pasien adalah penerima jasa
pelayanan yang selalu mengharapkan pelayanan yang maksimal dan berkualitas.
Oleh karena itu saya sebagai perawat yang selalu mendampingi pasien berusaha
memberikan pelayanan yang berkualitas didasarkan pada keilmuan yang saya
miliki, seni dalam merawat, dan sesuai dengan nilai-nilai etik/moral. Agar mampu
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas saya meyakini bahwa perawat
harus selalu belajar, meningkatkan keilmuan yang dimiliki, baik melalui
pendidikan yang berkelanjutan maupun pelatihan, disertai dengan peningkatan
kemampuan untuk melakukan interaksi interpersonal yang baik dengan pasien dan
keluarganya.
Saya bekerja sebagai perawat assosiate di ruang VIP, yang merawat pasien
dari berbagai departemen, seperti bedah, interna, anak, syaraf, dan kardio. Oleh
sebab itu agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang terbaik bagi pasien,
saya harus memiliki kemampuan atau keterampilan merawat pasien bedah,
interna, anak, syaraf, dan kardio, dengan mengikuti pelatihan-pelatihan maupun
pendidikan berkelanjutan. Sehingga mampu memberikan pelayanan yang berbasis
science. Selain itu saya juga senantiasa meningkatkan kemampuan komunikasi
interpersonal, sehingga mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan pasien
dan keluarganya. Bagi saya perawat juga perlu disiplin, dan ini tergambar dalam
perilaku keseharian saya ditempat kerja, dengan datang 15 menit sebelum
pergantian shift agar bisa mengikuti operan shift.
Filosofi yang saya anut dalam keperawatan adalah caring dan empati.
Caring merupakan sikap kepedulian untuk memberikan asuhan keperawatan yang
terbaik bagi pasien. Yang bukan hanya memfokuskan pada aspek fisik tapi juga
psikologis pasien. Ada sepuluh tema sikap caring menurut Watson dalam
Alligood (2014), tema tersebut terdiri dari sikap peduli terhadap  kebutuhan klien
dan keluarga, bertanggungjawab, selalu siap terhadap pemenuhan kebutuhan
klien,  ramah, tenang dan sabar dalam melayani klien, memberi motivasi kepada
klien, sikap empati terhadap klien dan keluarga, melakukan komunikasi
terapeutik, sikap tulus dan terampil.
Selain caring saya berusaha untuk selalu bersikap empati terhadap pasien
dan keluarganya, saya memposisikan diri dengan kondisi yang dialami pasien
sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pasien, mampu melihat
permasalahan dari sudut pandang pasien serta tidak bersikap menghakimi atau
menyalahkan pasien. Dengan senyum dan rasa empati yang saya berikan, akan
membantu mempererat hubungan antara perawat dan pasien sehingga pasien
merasa diperhatikan dan merasa nyaman berada di rumah sakit sehingga menjadi
obat psikologis yang akan menyembuhkan rasa sakit yang dialaminya.
Dengan meningkatkan kemampuan caring dan empati yang dimiliki saya
dapat lebih mengerti dan memahami, tidak hanya kondisi fisik namun juga
kondisi psikis pasien karena pada dasarnya pasien yang datang untuk berobat ke
rumah sakit tentunya dengan tujuan memulihkan kondisi fisiknya yang sakit,
padahal apabila kondisi fisik seseorang mengalami suatu keadaan sakit, maka
akan mempengaruhi kondisi psikisnya, biasanya pasien akan lebih labil emosinya.
Tenaga kesehatan khususnya perawat harus peka dengan keadaan seperti ini,
perawat tidak hanya menangani kondisi fisik dari pasien tetapi kondisi psikisnya
juga, dengan berempati dan caring kepada pasien maka diharapkan pasien dapat
sembuh lebih cepat.   
Contoh sikap caring dan empati dalam pekerjaan saya sehari-hari sebagai
perawat assosiate adalah, setiap hari saat saya datang untuk dinas, sebelum
melakukan pekerjaan lain saya menyempatkan masuk kekamar pasien memberi
salam disertai senyuman, menyentuh pundaknya dengan kontak mata kemudian
menanyakan bagaimana perasaan pasien saat itu, menjadi pendengar yang baik
dan memberikan support psikologis. Saya juga selalu berusaha untuk cepat
tanggap hadir disamping pasien dan keluarga saat mereka membutuhkan bantuan,
menempatkan pasien seolah-olah pasien adalah keluarga sendiri. Selain itu saya
selalu berusaha untuk berbicara dengan sopan dan santun menggunakan
komunikasi terapeutik baik pada pasien maupun keluarganya, seringkali kami
dihadapkan dengan pasien atau keluarga yang komplain dan berkata kasar, tetapi
sebagai seorang perawat yang mengutamakan sikap caring, saya tetap
berkomunikasi dengan sopan dan berusaha menenangkan pasien dengan kata-kata
yang ramah.
Perawat yang tenang dan sabar dalam memberikan pelayanan atau asuhan
keperawatan kepada pasien akan memberikan rasa nyaman kepada pasien yang
dirawat. Perasaan nyaman ini akan membantu pasien untuk memperoleh
kesembuhannya karena secara psikologis pasien akan merasa aman ketika dilayani
perawat yang tenang dan penuh kesabaran. Perawat yang caring, cerdas dan
terampil  akan memberikan keamanan, kenyamanan dan kepuasan pada pasien
dan keluarga. Hal ini akan berdampak positif  terhadap  citra rumah sakit dan citra
profesi perawat dimata pasien dan keluarga tentu akan menjadi semakin baik.
Untuk itu  diperlukan pengembangan dan peningkatan perilaku caring melalui
pendidikan berkelanjutan, supervisi dan pengarahan yang intensif dari semua
pihak yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R. (2014). Nursing Theory Utilization and Application. Journal of


Chemical Information and Modeling (5th ed., Vol. 53).
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Anda mungkin juga menyukai