Anda di halaman 1dari 15

Kecerdasan Spiritual

  sebagai Salah satu Kunci


Sukses dalam Memberikan
Pelayanan Keperawatan
KELOMPOK 4

Charisma Ari Juliantika 131911133020


Ayu Shania 131911133064
Monica Juni Berlianti 131911133088
Salshalata Nadhira 131911133114
Rahma Eka Faradilla 131911133120
Haninda Alya Sudjono 131911133138
   
Spiritual dan
kecerdasan
spiritual
SPIRITUALITAS
Spiritualitas merupakan keyakinan dalam yang hubungannya
dengan Yang Maha Kuasa (Amiruddin & Murniati, 2020).
Manusia dipandang sebagai makhluk holistik dalam
keperawatan yang meliputi bio-psiko-sosio-spiritual. Aspek
spiritual tidak bisa lepas pada pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien dan bagian integral interaksi
perawat-pasien Spiritual dapat membantu seseorang untuk
memahami hidup mereka ketika sakit dengan membangun
kepercayaan diri mereka kembali sehingga dapat
mempertahankan dan menemukan harapan, harmoni batin,
dan kedamaian.
KECERDASAN SPIRITUAL
Kecerdasan spiritual (spiritual intelligence) merupakan kecerdasan untuk
menyelesaikan masalah makna dan nilai. Kecerdasan untuk
memposisikan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas
(Merianti & Andhika, 2016).
Seseorang yang cerdas secara spiritual akan menjalani hidup dengan
bijak dan merasakan ketenangan jiwa dan akan berdampak pada
interaksinya dalam kehidupan sehari-hari berupa perilaku sabar, empati,
penuh kasih saying, menunjukkan perasaan tenang dan damai, rendah
hati, kehangatan dan kekuatan batin. Perawat yang memiliki kecerdasan
spiritual yang baik mampu menempatkan pelayanan keperawatan atas
dasar ibadah dan pertolongan terhadap manusia yang membutuhkan.
HUBUNGAN
KECERDASAN
SPIRITUAL DENGAN
PEMBERIAN
ASUHAN
KEPERAWATAN
HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL
DENGAN PEMBERIAN ASKEP
Faktor yang mempengaruhi caring perawat adalah pengetahuan.
Untuk membangun pribadi caring, perawat dituntut memiliki
pengetahuan tentang manusia, aspek tumbuh kembang, respon
terhadap lingkungan yang terus berubah, keterbatasan dan
kekuatan serta kebutuhan-kebutuhan manusia. Dilakukan dengan
cara pendekatan individu melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan caring. Faktor yang ikut mempengaruhi caring perawat
adalah nilai dan kepercayaan. Caring dalam hal ini, menjadi suatu
tindakan keyakinan yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan
perawat. Konflik antara kepercayaan perawat secara individual dan
nilai serta desakan dari situasi kasus dapat secara potensial
menimbulkan distress.
Aspek spiritual dapat mempengaruhi caring dari seorang perawat. Perawat
terkadang bingung karena terjadi perbedaan antara agama dan konsep
spiritual sehingga perawat harus memiliki tingkat spiritual yang baik untuk
dapat melakukan tugas pelayanannya secara optimal.
Selain itu, kecerdasan spiritual diperlukan perawat untuk selalu tenang dan
tulus dengan menganggap pekerjaannya adalah sebagai dari ibadah,
sehingga seorang peerawat dapat memberi asuhan keperawatan yang
terbaik.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perawat yang caring, cerdas
dan terampil akan memberikan keamanan, kenyamanan dan kepuasan
pada klien dan keluarga. Hal ini akan berdampak positif terhadap citra
rumah sakit dan citra profesi perawat di mata klien dan keluarga tentu akan
menjadi semakin baik. Untuk itu diperlukan pengembangan dan
peningkatan perilaku caring melalui pendidikan berkelanjutan, supervisi dan
pengarahan yang intensif dari semua pihak yang terkait dengan pemberian
asuhan keperawatan.
Tujuan Sebagai bekal kuat
bagi perawat dalam
menjalankan
edukasi spiritual
Sebagai pedoman pada klien
perawat dalam muslimnya
memberikan asuhan
yang menyeluruh, Sebagai garis
tidak hanya untuk pengaman bagi
aspek bio, sosio dan perawat dalam
psiko saja namun bertindak agar tidak
juga aspek spiritual menyimpang dari
ajaran agama
01

Implementasi
kecerdasan spiritual
oleh perawat
implementasi, perawat menerapkan rencana intervensi dengan
melakukan prinsip-prinsip kegiatan asuhan keperawatan dengan memeriksa keyakinan
spiritual pribadi perawat, memfokuskan perhatian pada persepsi pasien terhadap
kebutuhan spiritualnya, menghindari anggapan pasien tidak mempunyai kebutuhan
spiritual, memahami pesan non-verbal tentang kebutuhan spiritual pasien, merespon
secara singkat, spesifik, dan aktual, mendengarkan secara aktif dan menunjukkan empati
terhadap masalah pasien, membantu memfasilitasi pasien agar dapat memenuhi
kewajiban agama, serta memberitahu pelayanan spiritual yang tersedia di rumah sakit
(Hawari, 2002).
Pada tahap implementasi, perawat juga harus mempertimbangkan 10 butir
kebutuhan dasar spiritual manusia yang meliputi kebutuhan akan kepercayaan
dasar, kebutuhan akan makna dan tujuan hidup, kebutuhan akan komitmen
peribadatan dan hubungannya dengan keseharian, kebutuhan akan pengisian
keimanan secara teratur mengadakan hubungan dengan Tuhan, kebutuhan akan
bebas dari rasa bersalah dan dosa, kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri,
kebutuhan akan rasa aman terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa
depan, kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang makin tinggi sebagai
pribadi yang utuh, kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam dan
sesama manusia, serta kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang penuh
dengan nilai-nilai religius (Hawari, 2002).
Perawat berperan sebagai komunikator perantara bila pasien menginginkan
untuk bertemu dengan petugas rohaniawan atau bila menurut perawat memerlukan
bantuan rohaniawan dalam mengatasi masalah spiritualnya. Menurut Bulechek et
al. (2013) dalam Nursing Interventions Classification (NIC), intervensi
keperawatan dari diagnose distress spiritual salah satunya adalah spiritual support
dengan membantu pasien mencapai keadaan seimbang dan merasa berhubungan
dengan kekuatan Maha Besar.
Referensi
Amiruddin, Achmad & Murniati. (2020). Penerapan aspek spiritualitas dengan pemenuhan
kebutuhan spiritual pada pasien. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, Volume 9, Nomor 2, 947-
952.
Merianti, Liza & Syntia Lola Andhika. (2016). Kecerdasan spiritual perawat dalam melaksanakan
kompetensi perawat melakukan asuhan spiritual kepada pasien Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi
Padang Panjang Tahun 2015. ‘ARSIYAH, Vol. 3, No. 1, 60-68.
Sugianto, Wawan. (2018). Kecerdasan Spiritual Perawat Dengan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual
Pasien di Ruang Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Gamping. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta : Naskah Publikasi.
Amir, Saharuddin, Safrullah dan Rosmina. 2018. PENERAPAN MODEL PELAYANAN
KEPERAWATAN BERBASIS SPIRITUAL DITINJAU DARI ASPEK PROSES ASUHAN
KEPERAWATAN SPRITUAL DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL MAKASSAR. HOSPITAL
MAJAPAHIT. Vol 10 No. 1
¡GRACIAS!
DO YOU HAVE QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai