Anda di halaman 1dari 2

Aspek spiritual dalam proses keperawatan Perawat meyakini manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang utuh

berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena gan gguan kesehatan dan penyimpangan pemenuhan kebutuhan. Untuk dapat memenuhi kebut uhan secarra holistik dan unik diperlukan pendekatan yang komprehensif dan bersi fat individual bagi tiap sistem klien. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang professional mempunyai kesempatan yang pal ing besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/asuhan kepera watan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holi stik. Perawat memandang klien sebagai makhluk bio-psikososio-kultural dan spirit ual yang berespon secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatan atau pad a keadaan krisis. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak bisa terl epas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan klien. Perawat berupaya membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebag ai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi peme nuhan kebutuhan spiritual klien tersebut, walaupun perawat dan klien tidak mempu nyai keyakinan spiritual atau keagamaan yang sama (Hamid A.Y., 2000:3). Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha Kuasa. Sedangk an kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf a tau pengampunan. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusi a. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun sema kin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala ha l, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki per an utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan p emenuhan yang lebih pada saat pasien akan dioperasi, pasien kritis atau menjelan g ajal. Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan kesehatan dimana kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui pelayanan keseha tan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spirit ual dapat membantu membangkitkan semangat pasien dalam proses penyembuhan (Asmad i, 2008:28-29). Ketika penyakit, kehilangan atau nyeri menyerang seseorang, kekuatan spiritual d apat membantu seseorang kearah penyembuhan atau pada perkembangan kebutuhan dan perhatian spiritual. Selama penyakit atau kehilangan, misalnya saja, individu se ring menjadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih bergantung pada or ang lain untuk perawatan dan dukungan. Distres spiritual dapat berkembang sejala n dengan seseorang mencari makna tentang apa yang sedang terjadi, yang mungkin d apat mengakibatkan seseorang merasa sendiri dan terisolasi dari orang lain. Indi vidu mungkin mempertanyakan nilai spiritual mereka, mengajukan pertanyaan tentan g jalan hidup seluruhnya, tujuan hidup dan sumber dari makna hidup. Dengan jelas , kemampuan perawat untuk mendapat gambaran tentang dimensi spiritual klien yang jelas mungkin dibatasi oleh lingkungan dimana orang tersebut mempraktikkan spir itualnya. Hal ini benar jika perawat mempunyai kontak yang terbatas dengan klien dan gagal untuk membina hubungan. Pertanyaannya adalah bukan jenis dukungan spi ritual apa yang dapat diberikan tetapi secara sadar perawat mengintegrasikan per awatan spiritual kedalam proses keperawatan. Perawat tidak perlu menggunakan ala untuk menghindari pengenalan nilai spiritualitas yang dianut unt san tidak cukup waktu uk kesehatan kilen (Potter & Perry, 2005:567). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKEBUTUHAN SPIRITUA LKEBUTUHAN SPIRITUAL

PerkembanganPerkembanganSetiap tahap perkembangan memiliki caraSetiap tahap perk embangan memiliki carameyakini kepercayaan terhadap tuhan.meyakini kepercayaan t erhadap tuhan. 1. Keluarga memiliki ikatan emosional yang kuatKeluarga memiliki ikatan emo sional yang kuatdan selalu berinteraksi dalam kehiduoan sehari-dan selalu berint eraksi dalam kehiduoan sehari-hari.hari. 2. Ras/SukuRas/Suku 3. Agama yang dianutAgama yang dianut 4. Kegiatan KeagamaanKegiatan KeagamaanKesehatan Spiritual 5. Kesehatan Spiritual Adalah rasa keharmonisan salingAdalah rasa keharmonisan salingkedekatan antara d iri dengan orang lain,kedekatan antara diri dengan orang lain,alam dan dengan Ya ng Maha Kuasaalam dan dengan Yang Maha Kuasa

BEBERAPA ORANG YANGBEBERAPA ORANG YANGMEMBUTUHKAN BANTUAN SPIRITUALMEMBUTUHKAN B ANTUAN SPIRITUAL 1. Pasien kesepian 2. Pasien ketakutan dan cemasPasien ketakutan dan cemas 3. Pasien menghadapi pembedahanPasien menghadapi pembedahan 4. Pasien yang mengubah gaya hidupPasien yang mengubah gaya

Anda mungkin juga menyukai