B. Konsep Depresi
Depresi Merupakan Satu Masa Terganggunya Fungsi Manusia Yang Berkaitan
Dengan Alam Perasaan Yang Sedih Dan Gejala Penyertanya, Termasuk Perubahan Pada
Pola Tidur Dan Nafsu Makan, Psikomotor, Konsentrasi, Kelelahan, Rasa Pututs Asa
Dan Tak Berdaya, Serta Gagasan Bunuh Diri (Azizah, 2011).
PELAKSANAAN TERAPI TERTAWA
Terapi Tawa Yang Dikembangkan Oleh Kataria Terdiri Dari Beberapa Tahapan
Yaitu Bernapas, Relaksasi Fisik, Mengumpulkan Dukungan Sosial , Dan Relaksasi
Mental. Setiap Sesi Pada Terapi Tertawa Merupakan Kombinasi Antara Latihan
Pernafasan Segmental, Latihan Peregangan, Dan Teknik Tawa Rangsangan Lainnya
(Karmiati & Siti, 2018).
Berikut Alur Kegiatan Terapi Tawa (Deshinta & Neila, 2013):
1. Sesi Pengenalan Terapi Tawa
Pada Pertemuan Pertama Fasilitator Dan Peneliti Mengenalkan Diri Begitu Pula
Dengan Peserta. Fasilitator Mengajak Peserta Untuk Membuat Aturan Mengenai Waktu
Dan Hari Pelaksanaan Kegiatan. Setelah Disepakati, Fasilitator Menyajikan Tayangan
‘Terapi Tawa Untuk Kesehatan Fisik Dan Psikologis.
2. Sesi Tertawa Stimulus
Tiga Macam Teknik Tawa Stimulus Yaitu Tawa Yoga, Tawa Bermain, Dan Tawa
Berdasarkan Nilai-nilai Tertentu, Dilatihkan Secara Bergantian Hingga Subjek
Penelitian Dapat Melakukannya Sendiri. Teknik Tawa Yoga Dikembangkan Dari Postur
Yoga Untuk Kesehatan Tubuh.
3. Latihan Peregangan, Pernafasan, Dan Pengucapan “Ho Ho Ha Ha
Ha”.
Gerakan Peregangan, Pernafasan Dan Pengucapan ‘Ho Ho Ha Ha Ha’ Yang
Terlebih Dahulu Dicontohkan Oleh Fasilitator, Kemudian Peserta Mengikuti.
4. Latihan Tawa Stimulus
Pada Pertemuan Pertama, Latihan Yang Dilakukan Hanya Beberapa Gerakan Tawa
Stimulus Saja, Yaitu : Tawa Bersemangat, Dan Tawa Sapaan, Untuk Mengenalkan Dan
Memberi Gambaran Kepada Peserta Mengenai Terapi Tawa.
5. BERBAGI PENGALAMAN
KEGIATAN BERBAGI PENGALAMAN DILAKUKAN SETELAH MELAKUKAN
LATIHAN TERAPI TAWA, KEGIATAN INI BERDURASI 15 MENIT. KEGIATAN
INI DIPIMPIN OLEH FASILITATOR, DENGAN CARA MENANYAKAN KEPADA
PESERTA.
ALAT UKUR TERAPI TERTAWA
Alat Ukur Terapi Tertawa Menggunakan Skala Depresi Geriatrik Dengan Keterangan :
1. Skor 0 – 4 Menunjukkan Tidak Terjadi Depresi
2. Skor 5 – 8 Menunjukkan Depresi Ringan
3. Skor 9 – 11 Menunjukkan Depresi Sedang
4. Skor 12 – 15 Menunjukkan Depresi Berat
HASIL PENELITIAN
1. Tingkat Depresi Pada Lansia Sebelum Diberikan Terapi Sebagian Besar Termasuk
Kategori Depresi Ringan Dengan Jumlah 6 Responden (60 %) Masuk Dalam Kategori
Depresi Ringan.
2. Tingkat Depresi Pada Lansia Sesudah Diberikan Terapi Pada Kategori Tidak Depresi
Sebesar 8 Responden (80 %), Dan Kategori Ringan Sebesar 2 Responden (20%).