Anda di halaman 1dari 38

KOMUNIKASI TERAPIUTIK

dan PROMOSI KESEHATAN OLEH:


Ian Rossalia Pradita Puteri, SST, M.Kes
PENGERTIAN KOMUNIKASI
TERAPIUTIK
1. Adalah kemampuan atau keterampilan bidan untuk
membantu pasien beradaptasi terhadap stres, mengatasi
gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan
dengan orang lain (Northouse, 1998)
2. Adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan
klien (Depkes RI, 1997)
3. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan klien (Purwanto, 1994)
Tujuan Komunikasi
Terapiutik
Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban
perasaan dan pikiran

• Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk


pasien

Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik


dan diri sendiri
Menurut Stuart dan Sundeen jugan Linberg,
Hunter dan Kruszweski (dikutip dari Hamid,
1996) tujuan terapeutik yang diarahkan kepada
pertumbuhan klien meliputi:
Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan
penghormatan diri dimana diharapkan terjadi perubahan
pada diri klien.

Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim,


saling tergantung sehingga pasien mau menerima dan
diterima oleh orang lain.

Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan


serta mencapai tujuan yang realistis.
Menurut Stuart dan Sundeen jugan Linberg, Hunter
dan Kruszweski (dikutip dari Hamid, 1996) tujuan
terapeutik yang diarahkan kepada pertumbuhan klien
meliputi:

Peningkatan integritas diri dan identitas


personal yang jelas.

Membantu untuk memperjelas dan mengurangi beban


perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan
untuk mengubah situasi.
Mempengaruhi orang lain, lingkungan dan
dirinya sendiri.

Mengurangi keraguan dan membantu


mengambil tindakan yang efektif.
Proses Komunikasi Terapiutik
• dimulai sebelum kontak
Fase PraInteraksi
pertama dengan klien

Fase Interaksi •Dimulai padakontak pertama dengan klien

Fase Kerja •bidan dan klien mengeksplorasi stresor yang tepat dan mendukung perkembangan kesadaran diri dengan menghubungkan persepsi, pikiran, perasaan dan perbuatan klien

Fase terminasi •fase yang sangat sulit dan penting dari hubungan terapeutik karena hubungan saling percaya dan hubungan intim terapeutik sudah terbina dan berada pada tingkat optimal
Tugas Bidan Pada
Setiap Fase
Fase Tugas

Eksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri. Analisis kekuatan dan


Pra-Interaksi kelemahan profesional diri. Dapatkan data awal tentang klien jika mungkin.
Buat rencana pertemuan pertama.

Tentukan alasan klien meminta pertolongan. Bina hubungan saling percaya,


penerimaan, dan komunikasi terbuka. Rumuskan kontrak bersama klien.
Orientasi
Eksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien. Identifikasi masalah
klien. Rumuskan tujuan bersama klien.

Eksplorasi stresor yang tepat. Dukung perkembangan kesadaran diri klien


Kerja pada pemakaian mekanisme koping yang konstruktif. Atasi penolakan
perilaku maladaptif.

Ciptakan realitas perpisahan. Bicarakan proses terapi dan pencapaian


Terminasi tujuan. Saling mengeksplorasi perasaan penolakan dan kehilangan, sedih,
marah serta perilaku lain.
Fungsi

• Digunakan untuk meningkatkan


• Digunakan untuk berfikir,
hubungan interpersonal,
belajar, merenung,
menggali data atau masalah,
meningkatkan motivasi,
menawarkan gagasan, member
instrospeksi diri
dan menerima informasi

K. Intrapersonal K. Interpersonal

• Mempengaruhi orang banyak,


menyampaikan informasi,
menyampaikan perintah atau
larangan umum (publik)

K. Komunikasi Publik
Perbedaan K. Terapiutik
dengan komunikasi sosial

K. Terapiutik K. Sosial
• Terjadi antara perawat,bidan dan klien
atau anggota TIM Kesehatan lainnya
• Lebih akrab, karena mempunyai tujuan
dan fokusnya adalah pada pasien sebagai
• Terjadi setiap hari antara orang
orang yang membutuhkan bantuan untuk dengan orang, baik dalam pergaulan
mengatasi masalahnya biasa ataupun dalam lingkungan kerja
• Perawat secara aktif mendengarkan dan • Bersifat dangkal karena tidak adanya
memberikan respon pada pasien, sebagai tujuan
isyarat bahwa perawat peduli, mau • Pembicaraan tidak mempunyai fokus
memahami, empati, sehingga dapat lebih tertentu, tetapi lebih kearah sosial
menumbuhkan rasa percaya diri, terbuka
menceritakan masalah kesehatannya
kepada perawat.
Prinsip Dasar
Komunikasi Terapiutik

 Hubungan perawat dan klien adalah hubungan terapeutik


yang saling menguntungkan, didasarkan pada prinsip
‘humanity of nurses and clients’. Hubungan ini tidak hanya
sekedar hubungan seorang penolong (helper/perawat)
dengan kliennya, tetapi hubungan antara manusia yang
bermartabat (Dult-Battey,2004).
 Bidan harus menghargai keunikan klien, menghargai
perbedaan karakter, memahami perasaan dan perilaku klien
dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga, budaya,
dan keunikan setiap individu.
Prinsip Dasar Komunikasi
Terapiutik
 Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga
diri pemberi maupun penerima pesan, dalam hal ini perawat
harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien.
 Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling
percaya (trust) harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali
permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah
(Stuart,1998). Hubungan saling percaya antara perawat dan
klien adalah kunci dari komunikasi terapeutik.
Menurut Roger dalam Stuart G.W (1998),
ada beberapa karakteristik seorang helper
(perawat/ Bidan) yang dapat memfasilitasi
tumbuhnya hubungan yang terapeutik,
yaitu:
 Kejujuran
 Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
 Bersikap positif
 Empati
 Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien
 Menerima klien apa adanya
 Sensitif terhadap perasaan klien
 Tidak mudah terpengruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat
sendiri
PROMOSI
KESEHATAN
Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa mampu
menjelaskan
lingkup promosi kesehatan
dalam
praktik kebidanan
Mahasiswa mampu menjelaskan
• Tujuan
lingkupInstruksional
promosiKhusus :kesehatan
berdasarkan sasaran terhadap
Neonatus, bayi, balita, remaja, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas , ibu
menyusui, PUS dan WUS, klimaterium
Konsep Dasar Promosi Kesehatan

upaya pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,


meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan
lingkungannya. Memberdayakan adalah upaya untuk
membangun daya atau mengembangkan kemandirian
yang dilakukan dengan menimbulkan kesadaran,
kemampuan serta mengembangkan iklim yang
mendukung kemandirian. (Kholid, 2013
Determinan determinaan yang
mempengaruhi Promosi
Tujuan Promosi Kesehatan
Ruang Lingkup PromKes

Aspek Pelayanan Aspek Tempat


Kesehatan Pelaksanaan

Tingkat Preventif : Orang


Tingkat Promotif : Orang Sehat dengan resiko
sehat untuk tinggi ; ibu hamil,
Tatanan Keluarga Tatanan Sekolah
meningkatkan derajad pekerja seks dll,
kesehatan tujuannya tidak terkena
sakit

Tingkat Kuratif : Pasien


Tingkat Rehabilitasi :
penderita penyakit kronis
Pasien yang baru
spt asma, Dm, TBC dll, Tatanan Tempat Kerja Tatanan Tempat umum
sembuh ; tujuan agar
tujuannya agar penyakit
segera pulih
tdk parah

Tatanan Pelayanan
Kesehatan
PRINSIP PROMOSI KESEHATAN (WHO)
Metode PromKes

Individu Kelompok

Kelp Kecil : diskusi


Bimbingan Konseling
Ceramah : Kelp Besar : kelp, curah
:berkaitan dengan
menggalih informasi ceramah, seminar pendapat, Role play,
pendidikan
game

Massa/Publik

Pidato melalui Tv
media2 lainya, atau
melalui bilboard,
koran, lefleat dll
MEDIA PROMOSI

Media berasal dr bahasa latin -> Medius -> Tengah, Perantara,


Pengantar

Media dalam bahasa indonesia -> Perantara atau pengantar pesan


dari pengirim ke penerima

Media Promosi Kesehatan -> Alat alat untuk penyampaian


informasi, mempermudah menerima pesan pesan kesehatan bagi
masyarakat
MANFAAT MEDIA
Jenis jenis media promosi

Poster,Leafle,Booklet,
Cetak Flyer, Rubrik, Foto, Flip
card, Media Elektronik

TV, radio,video, film,


Elektronik
kaset, dll

Papan reklame,
Media Luar Ruangan
Spanduk, Banner dll
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP
NEONATUS

 Termoregulasi
 Pernapasan
 Resusitasi
 Bounding attachment
 Pemberian ASI awal
 Kebersihan
 Tidur
 Eliminasi
 Keamanan
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
TERHADAP BAYI
ASI Kebersihan

Gizi/Nutrisi Keamanan

Perawatan Tali Pusat Imunisasi

Pertumbuhan Bounding

Perkembangan
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP BALITA

 ASI
 Gizi atau nutrisi
 Pertumbuhan dan
perkembangan
 Interaksi
 Imunisasi
 Sosialisasi
 Keamanan
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
TERHADAP REMAJA
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
TERHADAP IBU HAMIL
Lingkup Fisik
 Gizi  Traveling
 Personal hygiene  Persiapan laktasi
 Pakaian  Persalinan dan
 Eliminasi kelahiran
 Seksual  Kesejahteraan
 Mobilisasi janin
  Ketidaknyama
Exercise/senam
hamil nan
 Istirahat  Pendidikan
 Imunisasi kesehatan
 Pekerjaan
Lingkup psikologis
meliputi
 Support
keluarga
 Support tenaga
kesehatan
 Rasa aman
dan nyaman
 Persiapan menjadi
orang tua
 Persiapan sibling.
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
TERHADAP IBU BERSALIN
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu bersalin meliputi
 Persiapan persalinan
 Nutrisi dan cairan

 Dukungan
 Kesejahteraan janin
 Keterlibatan keluarga
 Mengurangi rasa sakit.

 Promosi kesehatan terhadap ibu bersalin dapat mencegah


terjadinya depresi saat atau setelah melahirkan
 Promosi ini lebih baik diberikan jauh hari sebelum
bersalin, misalnya saat hamil trimester III
Promosi Kesehatan Pada ibu nifas
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi
 Nutrisi dan cairan
 Ambulasi
 Eliminasi
 kebersihan diri dan bayi
 Istirahat
 Sexual
 latihan/senam nifas
 Tanda bahaya
 Keluarga Berencana
 Pemberian ASI
Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam
setelah pesalinan.
promosi kesehatan dapat diberikan melalui
 Keluarga ibu nifas
 Ibu nifas jk ibu merasa lebih baik dan
bersedia diberikan pendidikan kesehatan,
Promosi Kesh ibu
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU MENYUSUI

menyusui
• Hak seorang bayi adalah menyusu kepada ibunya.
• Pendidikan lebih baik diberikan sebelum ibu bersalin,
sehingga ibu dapat melakukan persiapan-persiapan ibu.
• Lingkup promosi kesehatan yang dapat diberikan kepada
ibu menyusi meliputi
 kebersihan diri
 Istirahat
 Seksual
 pemberian ASI
 nutrisi bagi bayi
• Promosi kesehatan gizi ibu menyusi dan meyakinkan kepada ibu
bahwa tidak ada pantangan makan selama menyusi.
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP
WUS/PUS

• Persiapan hamil
• Keluarga berencana
• Kesehatan
• Parenting
• Nutrisi
• Produktifitas

Penyuluhan tentang kesehatan pada masa pra kehamilan


di sampaikan pada kelompok wanita usia subur/pria usia
subur yang akan menikah.
Penyampaian tentang kesehatan ini disesuaikan
dengan tingkat intelektual klien.
Nasehat yang diberikan menggunakan bahasa
yang mudah dicerna, karena informasi yang
diberikan bersifat pribadi dan sensitif
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP
KLIMAKTERIUM
• Nutrisi
• Psikologis
• olah raga
• kesehatan umum
• support keluarga dan
support tenaga
kesehatan
TUGAS
 Membuat Video Komunikasi terapiutis Bidan dan ibu
 Dikumpulkan minggu depan melalui TAUTAN TUGAS DI LMS

Anda mungkin juga menyukai