Analisis situasional fungsi manajemen dikaji oleh mahasiswa profesi Ners STIKes
Sumatera Utara untuk mencapai kompetensi praktek manajemen keperawatan. Analisa
situasional mencakup seluruh kegiatan manajemen di ruangan Rafflesia/pavilliun RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan yaitu keadaan ruangan, lingkungan dan orang-orang yang
melaksanakan pekerjaan di ruangan Reflesia/pavilliun. Hal ini dilakukan utnuk memperoleh
gambaran tentang kekuatan dan kelemahan dalam manajemen agar dapat diberi intervensi.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan didirikan oleh Pemerintah
Kolonial Belanda dengan nama GEMENTE ZIEKEN HUIZ. Peletakan batu pertama oleh
Maria Contansita Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada Tahun 1930.
Sebagai pemimpin yang pertama adalah Dr.A.A.Messing. Setelah masuknya Jepang ke
Indonesia pada tahun 1942 Rumah Sakit ini di ambil alih oleh bangsa Jepang dan berganti
nama menjadi SYURITSU BYSONO INCE dan pimpinannya di percayakan kepada seorang
putra Indonesia yaitu Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putro.
Pada masa Negara Sumatera Timur pada tahun 1947, nama rumah sakit ini diganti
menjadi rumah sakit Kota Medan dan pimpinannya dijabat oleh Dr. Ahmad Sofyan. Selama
kepemimpinan beliau rumah sakit ini berubah menjadi Rumah Sakit Umum Medan di serah
terimakan pada Dr. H. A Darwis Rasyid Siregar SKM. Dan selama kepemimpinan beliau
nama Rumah Sakit Umum Pusat Medan berubah menjadi rumah Sakit Umum Pusat Provinsi
Medan (Provintial top referral hospital).
Sejalan dengan hal tersebut maka pada tanggal 26 Januari 1972 rumah sakit paru-paru
yang dulunya berdiri sendiri masuk menjadi bagian dari Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi
Medan. Sesuai dengan surat keputusan Gubernur kepala daerah Sumatera Utara no.
43/XII/654 tahun 1972.
Pada tahun 1972 sesuai dengan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara No.150
tahun 1979 tanggal 25 juni 1979 RSU Pusat Provinsi Medan diberi nama Dr. Pirngadi
Medan, berasal dari nama seorang putra bangsa Indonesia pertama menjadi pemimpin rumah
sakit ini.
Sejak berdirinya Fakultas Kedokteran USU tanggal 20 agustus 1952 maka rumah
sakit Dr. Pirngadi Medan otomatis di pakai sebagai tempat kepanitraan klinik mahasiswa FK
USU dengan RSUD Dr. Pingadi Medan sebagai teaching hospital (rumah sakit pendidikan).
FK USU baru dilaksanakan pada tanggal 20 mei 1968.
Tidak diperoleh data yang pasti kapan RSUD Dr. Pingadi Medan ini diserahkan
kepemiliknya dari pemerintah pusat ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, tetapi yang jelas
sejalan pelaksanaan otonomi daerah pada tanggal 27 desember 2001, RSUD Dr. Pirngadi
Medan diserahkan kepemiliknya dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara ke Pemerintah
Kota Medan.
1 Pengkajian
1. MAN
Gambaran hasil analisa situasi diruangan Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan dideskripsikan sebagai berikut :
Schular dan Jackson (1997) mengatakan “ Rekruitmen antara lain meliputi upaya
pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga
dari mereka perusahan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi
lowongan pekerjaan yang ada. Stoner (1992) mengatakan “ Rekruitmen dimaksudkan untuk
menyediakan sekelompok calon yang cukup besar sehingga organisasi yang bersangkutan
akan dapat menyeleksi karyawan yang memenuhi syarat sesuai yang dibutuhkan”.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa rekruitmen adalah upaya untuk
mencari tenaga kerja yang memenuhi syarat, tepat, kualitas, dan kuantitas untuk
diperkerjakan dalam dan oleh perusahaan pada waktu yang dibutuhkan, sedangkan seleksi
merupakan proses pemilihan staf baru atau calon tenaga yang tepat sesuai dengan posisi yang
kosong.
Orientasi
Dalam proses memasuki tempat kerja baru, perlu adanya program orientasi dimana
kegitan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada tenaga baru dalam menjalankan
tugasnya. Pemahaman ini diberikan agar dalam menjalankan tugasnya pegawai baru dapat
menyesuiakan dengan prosedur yang ada di rumah sakit.
Pada proses orientasi, pegawai baru akan melakukan orientasi terhadap pekerjaan dan
rumah sakit, dimana diperlukan waktu yang cukup lama sekitar 3-9 bulan untuk dapat
beradaptasi.
Orientasi memberikan gambaran tentang tugas pokok di rumah sakit dengan tujuan :
Proses orientasi pegawai baru diruang Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan dilakukan selama 3 bulan yang kinerjanya dinilai langsung oleh kepala ruangan,
selanjutnya kepala ruangan akan menyampaikan penilaiannya kepada Kapokja Instalasi dan
diteruskan kebidang keperawatan, selanjutnya pegawai yang sudah diberikan penilaian akan
di tempatkan di ruangan yang sudah di tentukan.
Pada tanggal 29 agustus 2015 pendistribusian tenaga keperawatan dan BOR (Bed
Ocuping Rate) yang ada di ruang rafflesia/pavilliun sebagai berikut: pada shift pagi 10 orang
perawat, shift sore 5 orang perawat, shift malam 5 orang perawat dan perawat yang libur/off
sebanyak 5 orang.
Adapun uraian tugas yang dimiliki struktur organisasi Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan adalah sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan
Kedudukan
Kepala ruangan adalah seorang perawat profesional secara teknis fungsional bertanggung
jawab kepada kepala bidang keperawatan melalui perawat pengawas keperawatan secara
operasional bertanggung jawab kepada kepala instalasi.
Tugas pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang rawat yang berada
di wilayah tanggung jawab nya
Uraian Tugas
- Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta lain sesuai dengan
kebutuhan
- Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan atau asuhan keperawatan yang akan di
selenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
- Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai
kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
- Melaksanakan program oerientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang
akan bekerja di ruang rawat
- Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain yang
beraada di wilayah tanggung jawabnya.
- Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat,obat dan bahan lain yang di
perlukan diruang rawat.
- Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.
- Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.
- Memeliharan dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan
perawatan selanjutnya.
- Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruangan yang lain,seluruh kepala
bidang,kepala bagian,kepala instalasi dan kepala unit di rumah sakit.
- Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,pasien dan
keluarganya sehingga memberikan keterangan.
Kedudukan
Perawat ketua grup atau perawat primer adalah seorang perawat profesional dalam
melaksanakan tugas,bertanggung jawab kepada kepala ruangan.
Tugas pokok
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien atau anggota keluarga sesuai dengan
standard profesi serta menggunakan daftar memeliharan logistik keperawatan secara efektif
dan efisien.
Uraian Tugas
- Melakukan kontrak dengan klien atau keluarga pada awal masuk ruangan sehingga
tercipta hubungan tepeutik,hubungan ini dibina secara terus menerus pada saat melakukan
pengkajian atau tindakan kepada klien/keluarga panduan orientasi ini sebaiknya dilaminating
dan digantung di kamar klien sehingga setiap saat klien/keluarga dapat membaca kembali.
- Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau melengkapi pengkajian yang sudah
ddilakukan pp pada sore,malam atau hari libur.
- Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien setiap kali giliran jaga
(shift) pembagian klien didasarkan pad ajumlah klien,tingkat ketergantungan klien,dan
tempat tidur yang berdekatan. Bila pada satu tugas jaga (shift) PP di dampingi oleh 2 orang
PA,maka semua klien dibagi pada kedua PA sebanyak penanggung jawabnya. PP akan
membimbing dan membantu PA dalam memberikan asuhan keperawatan,bila PP hanya
didampingi oleh satu orang PA pada satu tugas jaga maka jumlah klien yang menjadi
tanggung jawab PP adalah sebanyak 20% dan klien tersebut termasuk klien dengan tingkat
ketergantungan minimal serta klien lainnya menjadi tanggung jawab PA penetapan ini
dimaksudkan agar PP memiliki waktu untuk membimbing dan membantu PA dibawha
tanggung jawabnya dalam memberikan asuhan keperawatan.
- Mendampingi dokter visite klien dibawah tanggung jawabnya,bila PP tidak ada visite
di dampingi oleh PA sesuai dengna timnya.
- Melakukan pertemuan dengan klien atau keluarga minimal setiap 2 hari untuk
membahas kondisi keperawatan klien (bergantung pada kondisi klien). bila PP cuti atau libur,
tugas-tugas PP di delegasikan kepada PA yang telah ditunjuk (wakil PP) dengan bimbingan
kepala ruang rawat.
4) CI (clinical instruktur)
Uraian tugas
- Memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca rekam medis pasien.
- Mengambil alih tindakan yang dilakukan peserta didik dalam situasi tertentu.
- Melakukan post conference yang membahas tentang kegiatan peserta didik dalam
melakukan asuhan keperawatan.
- Memberi penilaian terhadap hasil kerja peserta didik sesuai dengan tempat tugasnya.
Uraian Tugas
- Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga klien yang menjadi tanggung
jawabnya dan berkoordinasi dengan PP.
e. Lingkungan Kerja
Proses asuhan keperawatan dan proses manajerial supaya terlaksana secara optimal maka
ruangan Rafflesia/pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dibagi menjadi ruangan 4 lantai.
Dengan jumlah bed yang tersedia 26 buah di lantai 1 ada 8 bed, lantai 2 ada 6 bed, lantai 3
ada 6 bed dan lantai 4 ada 6 bed.
Kepala ruangan juga melakukan penilaian terhadap kinerja perawat dengan setiap sebulan
sekali, selain itu kepala ruangan juga memberikan teguran/punishment langsung kepada staf
yang kinerjanya bagus, kepala ruangan juga memberikan pujian/reward secara langsung dan
menjadikan staf tersebut sebagai role model terhadap staf yang lain.
1. METODE
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi diketahui bahwa raungan
rafflesia/pavilliun tidak memiliki visi, misi, motto dan falsafah tersendiri dimana
visi, misi, motto, falsafah yang diterapkan diruangan selalu berpedoman pada
visi, misi, motto dan falsafah RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Adapun falsafah,
tujuan, fungsi, visi, misi, motto dan norma RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
adalah:
Tujuan Utama
Tujuan Khusus
“Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan dan Unggulan Di Sumatera Bagian Utara
Tahun 2015”
1. MAN :
2. METODE
3. MATERIAL
Bidang Keperawatan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. (2015). Pedoman Pelayanan
Keperawatan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Medan: RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan
Carpenito, L.J. (1999). Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2 Bahasan
Indonesia), Jakarta : EGC
Depkes. (2002). Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Edisi ke-1, Direktorat
Pelayanan Keperawatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan.
Jakarta : Depkes RI
Nursalam. (2008). Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi II. Jakarta: Salemba Medika