Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU : IBU TITIK SAPARTINAH


DISUSUN OLEH :
NAMA : INDAH WIJAYANTI
NIM : P1337420119301
PRODI : D3 KEPERAWATAN SEMARANG KELAS KENDAL
SEMESTER : 5
ANALISIS SITUASIONAL SISTEM MANAJEMEN RUANGAN
RAFFLESIA/PAVILLIUN RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

Analisis situasional fungsi manajemen dikaji oleh mahasiswa profesi Ners STIKes
Sumatera Utara untuk mencapai kompetensi praktek manajemen keperawatan. Analisa
situasional mencakup seluruh kegiatan manajemen di ruangan Rafflesia/pavilliun RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan yaitu keadaan ruangan, lingkungan dan orang-orang yang
melaksanakan pekerjaan di ruangan Reflesia/pavilliun. Hal ini dilakukan utnuk memperoleh
gambaran tentang kekuatan dan kelemahan dalam manajemen agar dapat diberi intervensi.

Sejarah atau filosofi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan didirikan oleh Pemerintah
Kolonial Belanda dengan nama GEMENTE ZIEKEN HUIZ. Peletakan batu pertama oleh
Maria Contansita Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada Tahun 1930.
Sebagai pemimpin yang pertama adalah Dr.A.A.Messing. Setelah masuknya Jepang ke
Indonesia pada tahun 1942 Rumah Sakit ini di ambil alih oleh bangsa Jepang dan berganti
nama menjadi SYURITSU BYSONO INCE dan pimpinannya di percayakan kepada seorang
putra Indonesia yaitu Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putro.

Pada masa Negara Sumatera Timur pada tahun 1947, nama rumah sakit ini diganti
menjadi rumah sakit Kota Medan dan pimpinannya dijabat oleh Dr. Ahmad Sofyan. Selama
kepemimpinan beliau rumah sakit ini berubah menjadi Rumah Sakit Umum Medan di serah
terimakan pada Dr. H. A Darwis Rasyid Siregar SKM. Dan selama kepemimpinan beliau
nama Rumah Sakit Umum Pusat Medan berubah menjadi rumah Sakit Umum Pusat Provinsi
Medan (Provintial top referral hospital).

Sejalan dengan hal tersebut maka pada tanggal 26 Januari 1972 rumah sakit paru-paru
yang dulunya berdiri sendiri masuk menjadi bagian dari Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi
Medan. Sesuai dengan surat keputusan Gubernur kepala daerah Sumatera Utara no.
43/XII/654 tahun 1972.

Pada tahun 1972 sesuai dengan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara No.150
tahun 1979 tanggal 25 juni 1979 RSU Pusat Provinsi Medan diberi nama Dr. Pirngadi
Medan, berasal dari nama seorang putra bangsa Indonesia pertama menjadi pemimpin rumah
sakit ini.
Sejak berdirinya Fakultas Kedokteran USU tanggal 20 agustus 1952 maka rumah
sakit Dr. Pirngadi Medan otomatis di pakai sebagai tempat kepanitraan klinik mahasiswa FK
USU dengan RSUD Dr. Pingadi Medan sebagai teaching hospital (rumah sakit pendidikan).
FK USU baru dilaksanakan pada tanggal 20 mei 1968.

Tidak diperoleh data yang pasti kapan RSUD Dr. Pingadi Medan ini diserahkan
kepemiliknya dari pemerintah pusat ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, tetapi yang jelas
sejalan pelaksanaan otonomi daerah pada tanggal 27 desember 2001, RSUD Dr. Pirngadi
Medan diserahkan kepemiliknya dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara ke Pemerintah
Kota Medan.

Gambaran Sistem Manajemen Ruangan Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi


Kota Medan

1 Pengkajian

Pengkajian sistem manajemen di Ruangan Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi


Kota Medan dilakukan dengan analisa situasi ruangan pada tanggal 27-29 Agustus 2015
melalui metode:

• Wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan, beberapa perawat


pelaksana, dan CI ruangan.

• Observasi dilakukan oleh kelompok manajemen pada shift pagi, yaitu


observasi situasi dan kondisi ruangan, pelayanan asuhan keperawatan, penyediaan sarana dan
prasarana, sistem kerja, dan komunikasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

• Penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan pada tanggal 28-29 Agustus


2015.

Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan tabulasi dan analisa data.

Gambaran hasil analisa situasi ruangan di ruangan Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr.


Pirngadi Kota Medan dideskripsikan sebagai berikut:

1. MAN

Gambaran hasil analisa situasi diruangan Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan dideskripsikan sebagai berikut :

a. Gambaran ketenagaan Perawat diruangan Rafflesia/Pavilliun


Perawat di ruangan Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, 1
orang kepala ruangan dengan jenjang pendidikan S.Kep, Ners, 4 orang perawat primer
dengan jenjang pendidikan S.Kep, Ners dan 1 orang perawat primer dengan jenjang
pendidikan DIV keperawatan, 7 orang perawat ahli dengan jenjang pendidikan S.Kep, Ners, 2
orang perawat ahli dengan jenjang pendidikan DIV Kebidanan, 7 orang perawat ahli dengan
jenjang pendidikan DIII Keperawatan, 2 orang perawat ahli dengan jenjang pendidikan DIII
Kebidanan dan 1 orang perawat ahli dengan jenjang pendidikan SPK dan 1 orang
Administrasi dengan jenjang pendidikan SMA dan 1 orang PRT dengan jenjang pendidikan
SMP.

b. Proses Rekruitmen dan Seleksi Tenaga Kerja

Schular dan Jackson (1997) mengatakan “ Rekruitmen antara lain meliputi upaya
pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga
dari mereka perusahan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi
lowongan pekerjaan yang ada. Stoner (1992) mengatakan “ Rekruitmen dimaksudkan untuk
menyediakan sekelompok calon yang cukup besar sehingga organisasi yang bersangkutan
akan dapat menyeleksi karyawan yang memenuhi syarat sesuai yang dibutuhkan”.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa rekruitmen adalah upaya untuk
mencari tenaga kerja yang memenuhi syarat, tepat, kualitas, dan kuantitas untuk
diperkerjakan dalam dan oleh perusahaan pada waktu yang dibutuhkan, sedangkan seleksi
merupakan proses pemilihan staf baru atau calon tenaga yang tepat sesuai dengan posisi yang
kosong.

Metode rekruitmen yang diterapkan di ruangan Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr.


Pirngadi Kota Medan, melalui ujian CPNS dari Departemen Kesehatan Pusat RI dan tenaga
honorer yang langsung di rektrut oleh pihak rumah sakit.

Orientasi

Dalam proses memasuki tempat kerja baru, perlu adanya program orientasi dimana
kegitan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada tenaga baru dalam menjalankan
tugasnya. Pemahaman ini diberikan agar dalam menjalankan tugasnya pegawai baru dapat
menyesuiakan dengan prosedur yang ada di rumah sakit.
Pada proses orientasi, pegawai baru akan melakukan orientasi terhadap pekerjaan dan
rumah sakit, dimana diperlukan waktu yang cukup lama sekitar 3-9 bulan untuk dapat
beradaptasi.

Orientasi memberikan gambaran tentang tugas pokok di rumah sakit dengan tujuan :

• Mempercepat proses adaptasi dan kerja sesuai dengan bidangnya masing-


masing.

• Memahami tugas, kewajiban, wewenang, dan prosedur kerja.

• Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan dilingkungan rumah sakit


serta kebijakan pimpinan rumah sakit.

• Memahami prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di berbagai


unit kerja

• Memahami tehnik-tehnik mengerjakan basic life support dalam keadaan


darurat.

• Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staff


keperawatan.

Proses orientasi pegawai baru diruang Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan dilakukan selama 3 bulan yang kinerjanya dinilai langsung oleh kepala ruangan,
selanjutnya kepala ruangan akan menyampaikan penilaiannya kepada Kapokja Instalasi dan
diteruskan kebidang keperawatan, selanjutnya pegawai yang sudah diberikan penilaian akan
di tempatkan di ruangan yang sudah di tentukan.

c. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat dan BOR (Bed Ocuping Rate)

Pada tanggal 29 agustus 2015 pendistribusian tenaga keperawatan dan BOR (Bed
Ocuping Rate) yang ada di ruang rafflesia/pavilliun sebagai berikut: pada shift pagi 10 orang
perawat, shift sore 5 orang perawat, shift malam 5 orang perawat dan perawat yang libur/off
sebanyak 5 orang.

Pembagian jam kerja:

- Shift Pagi : 08.00-14.30 WIB

- Shift Sore : 14.30-20.30 WIB


- Shift Malam : 20.30-08.00 WIB

Adapun uraian tugas yang dimiliki struktur organisasi Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan adalah sebagai berikut :

1) Kepala Ruangan

Kedudukan

Kepala ruangan adalah seorang perawat profesional secara teknis fungsional bertanggung
jawab kepada kepala bidang keperawatan melalui perawat pengawas keperawatan secara
operasional bertanggung jawab kepada kepala instalasi.

Tugas pokok

Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang rawat yang berada
di wilayah tanggung jawab nya

Uraian Tugas

Melaksanakan fungsi perawatan,meliputi:

- Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta lain sesuai dengan
kebutuhan

- Merencanakan jumlah jenis peralatan yang diperlukan sesuai kebutuhan.

- Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan atau asuhan keperawatan yang akan di
selenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

- Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi:

- Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat

- Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai
kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

- Melaksanakan program oerientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang
akan bekerja di ruang rawat

- Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan


asuhan keperawatan sesuai standard dan ketentuan.
- Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan
berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan diruang rawat.

- Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain yang
beraada di wilayah tanggung jawabnya.

- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang perawatan antara lain melalui


pertemuan ilmiah.

- Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan pengadaannya


sesuai kebutuhan pasien agar mencapai pelayanan yang optimal.

- Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat,obat dan bahan lain yang di
perlukan diruang rawat.

- Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan


siap pakai.

- Mempertanggung jawabkan pelaksanaan invetarisasi peralatan.

- Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarga meliputi penjelasan


tentang peraturan rumah sakit. Tata tertib ruangan,fasilitas yang ada,cara penggunaannya
serta kegiatan rutin sehari-hari diruangan.

- Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite).

- Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya diruang rawat inap menurut


tingkat kegawatannya,infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian asuha
keperawatan.

- Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang di rawat untuk mengetahui


keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang di
hadapinya.

- Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.

- Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien ataupun keluarga dalam batas


kewenangan.

- Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.
- Memeliharan dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan
perawatan selanjutnya.

- Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruangan yang lain,seluruh kepala
bidang,kepala bagian,kepala instalasi dan kepala unit di rumah sakit.

- Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,pasien dan
keluarganya sehingga memberikan keterangan.

- Meneliti pengisian fomulir sensus harian pasien diruangan.

- Memeriksa dan meneliti pengisian ddaftar permintaan makanan berdasarkan macam


dan jenis makanan pasien. Kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat pengkajian sesuai
dengan deritanya.

- Memelihara buku register dan berkas catatan medik.

- Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan


keperawatan serta kegiatan lain diruang rawat.

- Melaksanakan fungsi pengawasan,pengendalian dan penilaian,meliputi: mengawasi


dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan.

- Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan


dibidang keperawatan .

- Mengawasi dan megendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan


secara efektif dan efisien

- Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dna pelaporan kegiatan asuhan


keperawatan serta mencatat kegiatan lain diruanga rawat.

2) Kepala Grup Atau Perawat Primer

Kedudukan

Perawat ketua grup atau perawat primer adalah seorang perawat profesional dalam
melaksanakan tugas,bertanggung jawab kepada kepala ruangan.

Tugas pokok
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien atau anggota keluarga sesuai dengan
standard profesi serta menggunakan daftar memeliharan logistik keperawatan secara efektif
dan efisien.

Uraian Tugas

- Melakukan kontrak dengan klien atau keluarga pada awal masuk ruangan sehingga
tercipta hubungan tepeutik,hubungan ini dibina secara terus menerus pada saat melakukan
pengkajian atau tindakan kepada klien/keluarga panduan orientasi ini sebaiknya dilaminating
dan digantung di kamar klien sehingga setiap saat klien/keluarga dapat membaca kembali.

- Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau melengkapi pengkajian yang sudah
ddilakukan pp pada sore,malam atau hari libur.

- Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis standard renpra sesuai


dengan hasil pengkajian.

- Melaksanakan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA dibawah tanggung jawabnya


sesuai dengna klien yang dirawat (pre conference).

- Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien setiap kali giliran jaga
(shift) pembagian klien didasarkan pad ajumlah klien,tingkat ketergantungan klien,dan
tempat tidur yang berdekatan. Bila pada satu tugas jaga (shift) PP di dampingi oleh 2 orang
PA,maka semua klien dibagi pada kedua PA sebanyak penanggung jawabnya. PP akan
membimbing dan membantu PA dalam memberikan asuhan keperawatan,bila PP hanya
didampingi oleh satu orang PA pada satu tugas jaga maka jumlah klien yang menjadi
tanggung jawab PP adalah sebanyak 20% dan klien tersebut termasuk klien dengan tingkat
ketergantungan minimal serta klien lainnya menjadi tanggung jawab PA penetapan ini
dimaksudkan agar PP memiliki waktu untuk membimbing dan membantu PA dibawha
tanggung jawabnya dalam memberikan asuhan keperawatan.

- Melakukan bimbingan dan evaluasi (mengecek) PA dalam melakukan tindakan


keperawatan,apakah sesuai dengan SOP.

- Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA.

- Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi keperawatan ddan tindakan


keperawatan yang tidak dapat dilakukan oleh PA.

- Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium.


- Melakukan kegiatan serah terima klien dibawah tanggung jawabnya bersama dengan
PA.

- Mendampingi dokter visite klien dibawah tanggung jawabnya,bila PP tidak ada visite
di dampingi oleh PA sesuai dengna timnya.

- Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan perkembangan klien


setiap hari.

- Melakukan pertemuan dengan klien atau keluarga minimal setiap 2 hari untuk
membahas kondisi keperawatan klien (bergantung pada kondisi klien). bila PP cuti atau libur,
tugas-tugas PP di delegasikan kepada PA yang telah ditunjuk (wakil PP) dengan bimbingan
kepala ruang rawat.

- Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien atau pun keluarga.

- Membuat perencanaan pulang.

4) CI (clinical instruktur)

Uraian tugas

- Melihat dan membaca laporan pendahuluan peserta didik.

- Melakukakan pre conference dan membahas laporan pendahuluan.

- Memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca rekam medis pasien.

- Membimbing peserta didik untuk meningkatkan komunikasi terapeutik.

- Membimbing peserta didik dalam menerapkan rencana tindakan.

- Melakukan bed side teaching.

- Melakukan ronde keperawatan.

- Mengambil alih tindakan yang dilakukan peserta didik dalam situasi tertentu.

- Melakukan post conference yang membahas tentang kegiatan peserta didik dalam
melakukan asuhan keperawatan.

- Membimbing peserta didik dalam rangka mengakhiri praktek disuatu tempat/ruang.


- Mengontrol kehadiran peserta didik dan melaporkan kepada diklat apabila peserta
didik tidak hadir, memberi bimbingan peserta didik sesuai dengan tingkat pendidikanya
dalam hal melaksanakan asuhan keperawatan dengan penerapan proses keperawatan,
membimbing pembuatan laporan kasus.

- Memberi penilaian terhadap hasil kerja peserta didik sesuai dengan tempat tugasnya.

- Mengkoordinasikan tugas bimbingan kepada penanggung jawab sore dan malam.

4) Perawat Pelaksana/ Perawat Ahli

Uraian Tugas

- Membaca renpra yang telah ditetapkan PP

- Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga, sebagai lanjutan kontrak yang


sudah dilakukan PP.

- Menerima klien baru (kontrak) dan memberikan informasi format orientasi


klien/keluarga jika PP tidak ada di tempat.

- Melakukan tindakan keperawatan pada kliennya berdasarkan renpra.

- Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan


mendokumentasikannya pada format tersedia.

- Mengikuti visite dokter bila PP tidak ditempat.

- Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan

- Membuat laporan pergantian dinas dan setelah selesai di paraf.

- Mengomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan masalah yang perlu


diselesaikan.

- Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic, laboratorium, pengobatan dan


tindakan.
- Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada klien/keluarga yang
dilakukan oleh PP

- Melakukan investarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya.

- Membantu tim lain yang membutuhkan.

- Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga klien yang menjadi tanggung
jawabnya dan berkoordinasi dengan PP.

e. Lingkungan Kerja

Proses asuhan keperawatan dan proses manajerial supaya terlaksana secara optimal maka
ruangan Rafflesia/pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dibagi menjadi ruangan 4 lantai.
Dengan jumlah bed yang tersedia 26 buah di lantai 1 ada 8 bed, lantai 2 ada 6 bed, lantai 3
ada 6 bed dan lantai 4 ada 6 bed.

Rumah sakit memberikan kesempatan yang seluasnya untuk mengembangkan dan


meningkatkan SDM stafnya yaitu memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi (S1 Keperawatan), dan mengenai pengaturan jadwal dinas
disesuaikan oleh kepala ruangan. Perawat juga diberikan kebebasan untuk mengikuti
pelatihan yang terkait dengan keperawatan yang diadakan oleh pihak rumah sakit maupun di
luar rumah sakit Dr. Pirngadi. Perawat ruangan Rafflesia/pavilliun belum dan yang pernah
mengikuti pelatihan infeksi nosokomial dan komunikasi keperawatan

Kepala ruangan Rafflesia/pavilliun juga menggadakan pertemuan harian, mingguan, dan


bulanan. Pada pertemuan harian dilakukan lebih kurang 20 menit sebelum atau sesudah
pelaksanaan timbang terima. Pertemuan mingguan yang dilakukan setiap hari selasa atau
membahas masalah yang terjadi di ruangan selama seminggu, sedangkan pertemuan bulanan
dilakukan tiap tga bulan pada hari sabtu untuk membahas permasalahan yang terjadi selama
sebulan di ruangan Rafflesia/pavilliun baik yang berhubungan dengan pasien maupun yang
berhubungan ada masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh kepala ruangan maka
diserahkan kepada Kapokja dan diteruskan kepada instalasi.

Kepala ruangan juga melakukan penilaian terhadap kinerja perawat dengan setiap sebulan
sekali, selain itu kepala ruangan juga memberikan teguran/punishment langsung kepada staf
yang kinerjanya bagus, kepala ruangan juga memberikan pujian/reward secara langsung dan
menjadikan staf tersebut sebagai role model terhadap staf yang lain.

1. METODE
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi diketahui bahwa raungan
rafflesia/pavilliun tidak memiliki visi, misi, motto dan falsafah tersendiri dimana
visi, misi, motto, falsafah yang diterapkan diruangan selalu berpedoman pada
visi, misi, motto dan falsafah RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Adapun falsafah,
tujuan, fungsi, visi, misi, motto dan norma RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
adalah:

Falsafah RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Badan pelayanan kesehatan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan


menyelenggarakan upaya kesehatan paripurna yang bermutu, terpadu dan
berkesinambungan dengan mengindahkan kebutuhan bio, psiko, sosial, spiritual,
dan hak penderita, dengan dilandasi nilai, norma dan moral pancasila dan UUD
1945.

Tujuan RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Tujuan Utama

 Terwujudnya peningkatan penyelenggaraan upaya kesehatan peripurna kepada


semua golongan masyarakat, terjangkau sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
serta peraturan yang berlaku.
 Terciptanya peningkatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bersifat
spesialistik, dan sub-spesialistik, bermutu, profesional dan etis.

Tujuan Khusus

 Terciptanya peningkatan peran rumah sakit sebagai tempat berlindung upaya


pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman di tempat mana penderita
memperoleh kepercayaan dan harapan.
 Meningkatkan peran rumah sakit sebagai tempat pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang kesehatan.
Fungsi RSUD Dr Pirngadi Kota Medan

Adapun fungsi rsud dr pirngadi kota medan adalah:

 Menyelenggarakan pelayanan medis


 Menyelenggarakan pelayanan non medis
 Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan
 Menyelenggarakan pelayanan rujukan
 Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
 Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
 Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan

Visi RSUD Dr Pirngadi Kota Medan

“Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan dan Unggulan Di Sumatera Bagian Utara
Tahun 2015”

Misi RSUD Dr Pirngadi Kota Medan

Misi badan pelayanan kesehatan RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan adalah:

 Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau


seluruh lapisan masyarakat
 Meningkatkan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran
serta tenaga kesehatan lain.
 Mengembangkan manajemen rumah sakit profesional.

Motto RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

“AEGROTI SALUS LEX SUPREMA” (Kepentingan penderita adalah yang


utama).

Norma RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan


Sebagai pedoman dan batasan berprilaku dan bertindak dalam bertugas dan
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat seluruh staff dan karyawan
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan akan melaksanakan sesuai norma:

 Iman dan Takwa


 Kemanusiaan dan Kepeduliaan
 Ramah Berbudi Luhur
 Disiplin dan Bertanggung Jawab
 Bersih dan Sehat
 Setia dan Taat
 Terampil dan Berprestasi
 Kebersamaan dan Persaudaraan
Berdasarkan pengkajian diperoleh bahwa ruangan Rafflesia/ Pavilliun
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien
dengan Umum dan BPJS.

Standar pelayanan keperawatan di ruangan Rafflesia/ Pavilliun RSUD Dr.


Pirngadi Kota Medan adalah:
 Pelayanan harus sesuai dengan standar pelayanan medis
 Pelayanan yang diberikan adalah spesialis dan sub spesialis dan dilaksanakan
secara terpadu
 Adanya panduan orientasi bagi pasien dan keluarga

Ruangan Rafflesia/ Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan memiliki


ketetapan jam berkunjung untuk keluarga pasien yaitu pagi jam 07.00-08.00,
siang jam12.00-14.00 WIB dan sore 17.00-20.00 WIB berdasarkan observasi
penetapan jam berkunjung sudah optimal, hal ini terlihat dengan adanya keluarga
pasien yang berkunjung datang pada jam yang telah ditentukan.

Metode Asuhan Keperawatan


Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, metode asuhan
keperawatan yang dipergunakan ruang Rafflesia/ Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan adalah metode perawatan primer. Setiap perawat primer memiliki
tujuh - empat orang perawat ahli/ perawat pelaksana dan setiap perawat
bertanggung jawab 3 atau 4 orang pasien.

Standar Asuhan Keperawatan

Ruangan Rafflesia/ Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan memiliki


standar asuhan keperawatan (SAK) yang terdiri dari : pengkajian keperawatan,
diagnose keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan
catatan asuhan keperawatan.

Dari hasil observasi ditemukan bahwa format pengkajian dalam bentuk


pertanyaan terbuka sehingga dari hasil observasi pengisian format tidak lengkap
sehingga data pengkajian tidak optimal. Ruangan Rafflesia/ Pavilliun RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan juga sudah memiliki format pengkajian awal secara head to
toe namun belum berjalan secara efektif.

Penerimaan Pasien Baru

Pasien baru diterima oleh perawat yang bertugas di ruangan Rafflesia/


Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Prosedur penerimaan pasien baru
diawali dengan penerimaan informasi (pemberitahuan) dari IGD ataupun
poliklinik. Kemudian perawat ruangan akan mempersiapkan ruangan dan
tempat tidur untuk pasien baru. Penentuan ruangan berdasarkan jenis
pembayaran. Pasien dengan jenis pembayaran BPJS ditempatkan pada Kelas I
atau VIP. Sedangkan pasien umum ditempatkan berdasarkan keinginan pasien
dan keluarga.

Saat pasien masuk ke ruangan, perawat akan menerima RM 8 yaitu


identitas pasien rawat inap, RM 10 yaitu ringkasan pada waktu pasien masuk,
pengkajian pasien diinstalasi gawat darurat, serta stiker nama pasien. Setiap
pasien baru memiliki hak dan kewajiban yang berlaku di ruangan Rafflesia/
Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Oleh karena itu, pasien dan keluarga
mendapatkan orientasi.
Hak pasien adalah :

 Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis yang akan


dilakukan mencakup :
- Diagnosa dan tata cara tindakan medis
- Tujuan tindakan medis yang dilakukan
- Alternatif tindakan lain dan risikonya
- Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
- Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
 Meminta pendapat dari dokter dan dokter spesialis.
 Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien
 Menolak tindakan medis
 Mendapatkan isi rekam medis, dalam bentuk resume medis

Kewajiban pasien antara lain :

 Mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah sakit


 Mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobataan
 Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
diderita kepada dokter yang merawat
 Melunasi semua imbalan atas jasa dan pelayanan rumah sakit dan/atau dokter.
 Mematuhi hal-hal yang telah disepakati atau diperjanjikan.
Analisa SWOT di Ruangan Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

1. MAN :

Strength atau Weakness atau Opportunity Threatened


kelebihan kekeurangan
 Adanya orientasi  Masih adanya  Adanya  Adanya
kepada pegawai perawat (1orang) mahasiswa yang tuntutan
baru selama 3 yang memiliki sedang praktek masyarakat
bulan. tingkat belajar di yang tinggi
 Jumlah tenaga pendidikan SPK. RSUD Dr. untuk
perawat di  Berdasarkan Pirngadi Kota mendapatkan
Ruangan wawancara Medan pelayanan yang
Rafflesia/Pavilliu tanggal 28 lebih
n berjumlah 25 agustus 2015  RSUD Dr. professional.
orang, dengan dengan salah satu Pirngadi Kota
jenjang perawat di Medan
pendidikan S1 Ruangan Merupakan
keperawatan 12 Raflesia/Pavilliun, Rumah Sakit
orang, DIII menyatakan Tipe B dan
keperawatan 7 belum adanya menjadi RS
orang, DIV pelatihan khusus rujukan di
kebidanan 2 dalam bidang Sumatera Utara.
orang, DIV pencegahan RJP.
Keperawatan 1  Berdasarkan hasil
orang, DIII observasi
kebidanan 2 orang didapatkan
dan SPK 1 orang. ketidaksesuaian
 Dari hasil pembagian kerja
observasi sesuai dengan
diperoleh bahwa latar belakang
asuhan pendidikan.
keperawatan yang
diberikan oleh
perawat sudah
sesuai dengan
SOP.
 Adanya pelatihan
yang telah
dilakukan kepada
perawat yaitu
Infeksi
Nosokomial.

2. METODE

Strength / kelebihan Weakness / opportunity Threatened


kekurangan
 Memiliki Visi,  Sudah terdapat RSUD Dr. Pirngadi Adanya tuntutan
Misi, Falsafah, format pengkajian Kota Medan akan pelayanan
Motto RSUD Dr. sistem checklist di merupakan salah keperawatan yang
Pirngadi Kota Ruangan satu Rumah Sakit lebih baik.
Medan yang Rafflesia/Pavilliun pemerintah di
berlaku di namun belum sumatera utara
Ruangan disosialisasikan. dengan tipe B
Rafflesia/Pavilliun  Discharge
. planning untuk
 Kepala ruangan pendidikan
melakukan kesehatan belum
supervise terhadap terdokumentasi
pegawai dan secara optimal.
logistic di  Format checklist
Ruangan intervensi sudah
Rafflesia/Pavilliun ada namun belum
. disosialisasikan.
 Kepala ruangan
telah melakukan
fungsinya sesuai
dengan peran pada
fungsi
pengendalian dan
evaluasi. Hal ini
dilihat dari adanya
operan pre dan
post conference

3. MATERIAL

Strength / kelebihan Weakness/ opportunity Threatened


kekurangan
 Ruang Ruangan  Terdapat beberapa RSUD Dr. Adanya
Rafflesia/Pavilliun lemari pasien yang Pirngadi Kota persaingan mutu
telah memberikan terlihat kurang Medan merupakan pelayanan antar
fasilitas gelang rapi. rumah sakit tipe B Rumah Sakit yang
tangan sebagai  Belum tersedianya yang secara langsung
identitas pasien kotak saran yang memungkinkan maupun tidak
sebagai pengganti dapat untuk langsung
papan nama memperoleh mempengaruhi
identitas pasien. dimanfaatkan fasilitas yang aspek pelayanan
 Ruang sebagai masukan lengkap sehingga kesehatan.
Rafflesia/Pavilliu bagi ruangan yang ruang memiliki
n telah memiliki bisa diisi oleh kesempatan yang
pembagian ruagan semua pihak guna besar untuk
yang jelas untuk meningkatkan melengkapi
lantai 1, lantai 2, mutu pelayanan di fasilitas kesehatan
lantai 3, dan lantai Ruangan yang belum
4. Rafflesia/Pavilliun. tersedia
 Ruangan  Tidak terdapat
Rafflesia/Pavilliu label nama alat
n telah memiliki medis dan obat
pembagian alat medis di lemari
medis dan alat alat dan lemari
tenun yang obat.
terpisah anatara
lantai 1, lantai 2,
lantai 3, dan lantai
4.
 Telah terdapat
petunjuk teknik
cuci tangan yang
benar yang
diletakkan di
dekat tempat
desinfektan untuk
cuci tangan di
Ruangan
Rafflesia/Pavilliu
n yang dapat
dimanfaatkan oleh
semua pihak baik
perawat,
mahasiswa, pasien
maupun keluarga
pasien.
 Telah tersedia
tempat sampah
yang berbeda
untuk jenis
sampah medis,
domestik dan alat-
alat tajam.
 Ruangan
Rafflesia/Pavilliu
n sudah
menggunakan
Sistem Informasi
Rumah Sakit
(SIRS) yaitu
sistem
komputerisasi
dalam pemasukan
data.
 Ruangan
Rafflesia/Pavilliu
n telah
menggunakan
Pneumatic Tube
untuk LBP
(Lembar Bukti
Permintaan),
sampel darah dan
penerimaan hasil
dari patologik
klinik.
Daftar Pustaka :

Bidang Keperawatan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. (2015). Pedoman Pelayanan
Keperawatan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Medan: RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan
Carpenito, L.J. (1999). Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2 Bahasan
Indonesia), Jakarta : EGC
Depkes. (2002). Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Edisi ke-1, Direktorat
Pelayanan Keperawatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan.
Jakarta : Depkes RI
Nursalam. (2008). Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi II. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai