TENTANG ANEMIA
KEPADA IBU HAMIL
NAMA KELOMPOK 9:
1. NASYAILA ALFATHIA
2. DESTA KUMALA DEWI
3. KETUT
A. Pengertian Anemia Dalam Kehamilan
3. Lingkungan
Kondisi sosial berupa dukungan dari
keluarga dan komunitas akan
mempengaruhi kejadian anemia pada ibu
hamil.
C. Patogenesa Anemia Pada Kehamilan
Hal ini diawali dengan terjadinya interaksi antara host, agent,
dan lingkungan. Perjalanan penyakit dimulai dengan
terpaparnya host yang rentan (fase suseptibel) oleh agen
penyebab. Sumber penyakit (agens) pada anemia ibu hamil
diantaranya dapat berupa unsur gizi dan faktor fisiologis. Pada
saat hamil, ibu sebagai penjamu (host). Dari faktor faal atau
fisiologis, kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan
volume plasma sekitar 30%, eritrosit meningkat sebesar 18%
dan 10
hemoglobin bertambah 19%. Peningkatan tersebut terjadi mulai
minggu ke-10 kehamilan. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat
bahwa bertambahnya volume plasma lebih besar daripada sel
darah (hipervolemia) sehingga terjadi pengenceran darah.
Hemoglobin menurun pada pertengahan kehamilan dan
meningkat kembali pada akhir kehamilan
Namun, pada trimester 3 zat besi dibutuhkan janin
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta
persediaan setelah lahir. Hal inilah yang
menyebabkan ibu hamil lebih mudah terpapar oleh
agen sehingga berisiko terjadinya anemia.
Sedangkan, dari unsur gizi ibu hamil dihubungkan
dengan kebutuhan akan zat besi (Fe), asam folat,
dan vitamin B12. Keluhan mual muntah pada ibu
hamil trimester 1 dapat mengurangi ketersediaan zat
besi pada tubuh ibu hamil. Dan kebutuhan zat besi
pada ibu hamil trimester 3 untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin juga membuat kebutuhan zat
besi pada ibu hamil semakin besar. Padahal, zat besi
dibutuhkan untuk meningkatkan sintesis hemoglobin.
D. Pencegahan Dan Peran Perawat Dalam
Pencegahan
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi
makanan bergizi seimbangdengan asupan zat besi
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat
besi dapatdiperoleh dengan cara mengonsumsi
daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi
juga dapat 12.
ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti
bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta
kacang-kacangan. Perlu diperhatikan bahwa zat besi
yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh
daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan
olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi
Tahap pencegahan
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan Tersier
E. Gejala Anemia Dalam Kehamilan