Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


BAB X
“BERFIKIR KRITIS”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1. DHIMAS OKTHAVIAN ARISANDHI (1914301054)
2. MARDHATILLAH HERIYANI (1914301097)
3. GUSTIA MEGA NANDA (1914301060)
4. FENI MELIANI (1914301085)
5. DEVI FITRIYANI (1914301064)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
D4 KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan seluruh alam semesta, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami sebagai tim penyusun makalah yang berjudul “BERFIKIR KRITIS”
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Di dalam pembuatan makalah ini selain berkat bantuan dan tuntunan Allah Swt, tetapi
juga bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat dengan mudah
dimengerti, dapat menjadi sarana memperoleh ilmu serta mampu memberikan manfaat bagi
para pembacanya. Kami juga memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah
ini terdapat banyak kesalahan serta perkataan yang tidak berkenan di hati.

Bandar Lampung,10 september 2019

Kelompok 5

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi ..............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Mengapa perawat perlu mempelajari materi berfikir kritis..........................2
2.2 Komponen yang diperlukan dalam berfikir kritis........................................3
2.3 Contoh masalah dan langkah-langkah dalam pemecahan masalah..............5

BAB 3 PENUTUP
1.1 Kesimpulan................................................................................................13
4.2 Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN 
1.1 Latar belakang
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk
kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berpikir
kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam  pendidikan sejak 1942. Penelitian dan berbagai
pendapat tentang hal itu, telah menjadi topik pembicaraan dalam sepuluh tahun terakhir ini
(Patrick, 2000:1). Definisi berpikir kritis banyak dikemukakan para ahli.
Kember (1997) menyatakan bahwa kurangnya pemahaman  pengajar tentang berpikir
kritis menyebabkan adanya kecenderungan untuk tidak mengajarkan atau melakukan
penilaian ketrampilan berpikir pada siswa. Seringkali pengajaran berpikir kritis diartikan
sebagai problem solving, meskipun kemampuan memecahkan masalah merupakan sebagian
dari

1.2  Rumusan masalah

1. Mengapa perawat perlu mempelajari materi berfikir kritis?


2. komponen apa saja yang mempengaruhi berfikir kritis ?
3. Apa contoh kasus yang menerapkan berpikir kritis?

1.3 Tujuan
Kami menulis makalah ini bertujuan untuk membahas lebih dalam tentang berpikir kritis.
Serta kita dapat mengetahui pentingnya berpikir kritis terutama bagi seorang perawat,
sehingga dapat menangani pasien dengan cepat dan tepat.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Mengapa perawat perlu mempelajari materi berpikir kritis?

Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komponen dasar dalam pertanggunggugatan


profesional dan kualitas asuhan keperawatan
Freely mengidentifikasi bahwa berpikir kritis diperlukan guna mengembangkan kemampuan
analisa,kritis, dan ide advokasi.
Berpikir kritis merupakan komponen dasar dalam mempertanggungjawabkan profesi dan
kualitas perawatan, sehingga perawat sangat perlu untuk mempelajari materi berpikir kritis.

Berfikir kritis perlu bagi perawat :


1. Penerapan profesionalisme.
2. Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam memberikan askep.
Seorang pemikir yang baik tentu juga seorang perawat yang baik.
Diperlukan perawat, karena :
• Perawat setiap hari mengambil keputusan.
• Perawat menggunakan keterampilan berfikir :
1. Menggunakan pengetahuan dari berbagai sumbjek dan lingkungannya
2. menangani perubahan yang berasal dari stressor lingkungan
3. penting membuat keputusan.

2. Jelaskan menurut kelompok komponen-komponen apa saja yang diperlukan dalam


berpikir kritis?

Menurut Seifert dan Hoffnung (dalam Desmita, 2010:154), terdapat empat komponen
berpikir kritis, yaitu sebagai berikut:

1. Basic operations of reasoning. Untuk berpikir secara kritis, seseorang memiliki


kemampuan untuk menjelaskan, menggeneralisasi, menarik kesimpulan deduktif dan
merumuskan langkah-langkah logis lainnya secara mental. 
2. Domain-specific knowledge. Dalam menghadapi suatu problem, seseorang harus
mengetahui tentang topik atau kontennya. Untuk memecahkan suatu konflik pribadi,
seseorang harus memiliki pengetahuan tentang person dan dengan siapa yang
memiliki konflik tersebut. 
3. Metakognitive knowledge. Pemikiran kritis yang efektif mengharuskan seseorang
untuk memonitor ketika ia mencoba untuk benar-benar memahami suatu ide,
menyadari kapan ia memerlukan informasi baru dan mereka-reka bagaimana ia dapat
dengan mudah mengumpulkan dan mempelajari informasi tersebut. 
4. Values, beliefs and dispositions. Berpikir secara kritis berarti melakukan penilaian
secara fair dan objektif. Ini berarti ada semacam keyakinan diri bahwa pemikiran
benar-benar mengarah pada solusi. Ini juga berarti ada semacam disposisi yang
persisten dan reflektif ketika berpikir.
Komponen berpikir kritis dalam keperawatan
 Pengetahuan dasar yang spesifik
Pengetahuan ini bervariasi bergantung pada pengalaman pendidikan,termasuk pendidikan
dasar keperawatan,kursus pendidikan berkelanjutan dan kuliah tambahan. Sebagai
tambahan, dibutuhkan inisiatif perawat untuk membaca literature keperawatan sehingga
dapat mengikuti perkembangan terakhir dalam ilmu keperawatan.
 Pengalaman dalam keperawatan
Pengalaman belajar klinis diperlukan untuk memenuhi keterampilan membuat keputusan
klinis(Roche,2002). Pengalam klinis adalah laboratorium untuk menguji pengetahuan
keperawatan. Dengan pengalaman perawat akan mengerti situasi klinis, mengenali pola
kesehatan klien, dan menilai apakah pola tersebut berhubungan atau tidak dengan
kesehatan klien.
 Kompetensi berpikir kritis
a) Kompetensi umum
b) Kompetensi spesifik dalam praktik klinik
c) Kompetensi spesifik dalam keperawatan
 Sikap sikap dalam berpikir kritis
a) Mandiri
b) Rendah hati
c) Berani mengambil resiko
d) Keutuhan (jujur,adil,disiplin,kreatif,percaya diri,rasa ingin tahu,bertanggung
jawab)
e) Tekun
f) Empati
g) Tanpa prasangka
h) Eksplorasi pikiran dan perasaan

3. Berikan 5 contoh masalah dalam keperawatan dan langkah-langkah apa yang harus
dilakukan dalam pemecahan masalah di tinjau dari konsep berpikir kritis?
a) Tn.Adam tidak dapat mandi dan menggunakan pakainannya sendiri. Ia dirawat
dirumah sakit dan mengalami hemiparese setelah kejadian stroke yang
menimpanya. Langkah apa yang harus dilakukan perawat dalam kasus
tersebut?

 Membantu pasien tersebut mandi dan pakai baju (care-taking), mengajarkan


pasien cara adiptif untuk mandi dan pakai baju sendiri (teaching), bersikap
hati-hati dalam perkataan dan tingkah laku agar tidak menyinggung perasaan
pasien (caring), membantu pasien makan sendiri (assiting)

b) A adalah seorang perawat di suatu rumah sakit, sedangkan B adalah pasien.


Pasien B tiba-tiba mengalami demam tinggi. Pasien B meminta obat penurun
panas pada perawat A. Sebenarnya, perawat A ingin membantu tetapi ia tidak
bisa melakukan itu tanpa perintah atau resep dokter, sedangkan dokter tidak
berada di tempat.
 Perawat harus melakukan tindakan dasar atau melakukan pertolongan pertama
pada pasien agar kondisi pasien tidak tambah parah, jika tidak segera ditolong
bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah dan bisa berakibat fatal, kemudian
setelah itu perawat segera mungkin menghubungi dokter agar mendapat
perintah untuk melakukan proses penanganan pasien selanjutnya.

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan

Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir sistematik yang penting bagi berpikir kritis adalah
berpikir dengan tujuan dan mengarah ke sasaran yang membantu individu membuat penilaian
berdasarkan kata bukan pikiran.

Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komersial untuk keperawatan profesional karena
cara berpikir ini terdiri atas pendekatan holistik untuk pemecahan masalah.

B.      Saran

Untuk memahami secara keseluruhan berpikir kritis dalam keperawatan kita harus
mengembangkan pikiran secara rasional dan cermat, agar dalam berpikir kita dapat
mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan. Serta menganalisis pengertian
hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab, tujuan, dan tingkat hubungan dalam
keperawatan. Sehingga saat berpikir kritis dalam keperawatan pasien akan merasa lebih
nyaman dan tidak merasa terganggu dengan tindakan perawat.

Anda mungkin juga menyukai