Anda di halaman 1dari 11

ANEMIA PADA IBU BERSALIN

KELOMPOK 2
1. SEMRY JERITA KOY
2. VEBRI T. KOBOS
3. NENTINY. OEMANU
4. ARLIN LAWANGGOMANG
5. DELAO KASE
6. ORIN RIHI
7. KESITARINA MANAO
8. BOY MALAIPADA
9. YOHANA ANAMAHING
10. YANSILIA BILLI
11. FEBIYANTI TIMULI
12. ALMAIDAH TENDA
DEFENISI ANEMIA PADA IBU BERSALIN

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di


seluruh dunia terutama negara berkembang yang diperkirakan
30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia banyak
terjadi pada masyarakat terutama pada ibu hamil.
Risiko anemia pada ibu bersalin tidak main-main, ibu
bersalin yang saat hamil yang mengalami anemia menghadapi
risiko kematian pada masa persalinan. Ibu bersalin dikatakan
anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Selain
berpengaruh pada ibu, anemia juga dapat berakibat buruk
pada janin yang dikandung.
Menurut World Health Organization (WHO) menyebutkan
anemia adalah suatu masalah kesehatan terbesar pada saat
ini, dan yang berisiko tinggi menderita anemia yaitu ibu,
hamil, anak usia sekolah dan yang remaja. Anemia
merupakan suatu kadar hemoglobin dan sel darah merah
yang kurang dari batas normal, yaitu 11gr% . Ibu hamil
dikatakan anemia jika hemoglobin kurang dari 11gr% dan ibu
hamil yang menderita anemia sangat berbahaya karena dapat
berpengaruh terhadap keselamatan ibu maupun keselamatan
janinnya. Angka kejadian ibu hamil dengan anemia di
trimester pertama yaitu sebanyak 20%, pada trimester kedua
dan trimester ketiga yaitu sebanyak 70%.
Hal ini disebabkan karena pada trimester pertama zat besi
hanya diperlukan sedikit karena tidak terjadi menstruasi
serta pertumbuhan janin belum sempurna. Memasuki
trimester kedua dan ketiga volume darah dalam tubuh akan
meningkat sebanyak 35%. Janin membutuhkan banyak
oksigen yang diakut oleh sel darah merah. Pada saat
persalinan akan banyak kehilangan darah dan perlu
tambahan zat besi sebanyak 300 sampai 350mg. Pada saat
persalinan ibu hamil membutuhkan banyak zat besi bahkan
dua kali lipat dari kondisi sebelum hamil . Ibu hamil dengan
anemia dapat berakibat kematian ibu pada saat persalinan,
BBLR, daya tahan tubuh ibu dan janin tidak baik, kelainan
pada kontraksi, dan mengakibatkan bayi lahir kurang bulan .
Lanjutan.....

Persalinan adalah suatu proses yang normal tapi jika


tidak di kelola dengan tepat dapat menjadi abnormal.
Masih banyak para ibu hamil mengalami komplikasi
saat persalinan. Karena tingkat kesehatan ibu, kurang
pemahaman ibu tentang kehamilan, dan kurang
pemahaman ibu tentang pemeriksaan kehamilan
yang mengakibatkan saat persalinan mengalami
komplikasi atau penyulit.
PENYEBAB ANEMIA

Proverawati (2011) mengatakan kurangnya


mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi atau
adanya gangguan penyerapan besi ditubuh dapat
menyebabkan anemia.

Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat


di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara
berkembang tetapi juga di negara maju. Penderita anemia
diperkirakan dua milyar dengan prevalensi terbanyak di
wilayah Asia dan Afrika.
DAMPAK ANEMIA PADA IBU BERSALIN

Dampak pada anemia kehamilan bervariasi dari


keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya
gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus
immatur atau prematur), gangguan proses persalinan
(inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis),
gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya
tahan terhadap infeksi, dan stres kurang produksi
rendah) dan gangguan pada janin (abortus,
dismaturitas,mikrosomi,BBLR, kematian perinatal, dll)
Lanjutan......

Anemia pada ibu hamil yang tidak di tangani dengan benar


juga dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi yang
berbahaya seperti persalinan prematur,berat badan lahir
rendah, kelahiran dengan anemia,dapat terjadi cacat
bawaan,bayi mudah terinfeksi sampai kematian perinatal
dan pada saat persalian terjadi yang namanya partus lama
Salah satu komplikasi tersebut yaitu partus lama dan tidak
secara langsung partus lama menimbulkan efek berbahaya
baik terhadap ibu maupun janinnya. Beratnya cedera terus
meningkat dengan semakin lamanya proses persalinan,
risiko tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24 jam,
komplikasi itu sendiri dapat mengancam nyawa ibu dan janin
saat persalinan berlangsung.
Partus lama merupakan komplikasi persalinan yang salah
satunya di sebabkan oleh anemia. Karena ibu hamil yang
anemia membuat keadaan ibu menjadi kelelahan,
kelemasan dan kurang tenaga. Jika kehamilan anemia tidak
teratasi dengan baik akan mengakibat komplikasi pada
proses persalinan salah satunya persalinan kala I lama
karena kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi.
Anemia dalam bahasa yunani berarti tanpa darah, adalah
penyakit kurang darah yang di tandai dengan kadar
hemogobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih
rendah di bandingkan normal. Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11
gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada
trimester II.
PENCEGAHAN ANEMIA

Anemia bisa dikatakan tidak berbahaya


jika dapat dideteksi selama masa hamil
dan dapat dicegah dengan meningkatkan
asupan gizi seimbang seimbang, pemberian
suplemen serta istirahat yang cukup .
Karena anemia yang tidak dapat dicegah
maka bisa menyebabkan komplikasi pada
saat persalinan seperti perdarahan akibat
atonia uteri ,retensio plasenta.
Melalui transfusi darah maka persalinan
normal bisa saja dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai