PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan anatomic serta fisiologik dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan
fisiologik yang terjadi adalah perubahan hemodinamik. Selain itu, darah yang
atau hitung eritrosit dibawah batas “normal”. Namun nilai normal yang akurat
anemia jika kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari
33%. Dalam praktik rutin, konsentrasi Hb < 11 g/dl pada akhir trimester
pertama, dan 10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas
1
kurang lebih sama dengan nilai Hb terendah pada ibu-ibu hamil yang
mendapat suplementasi besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5
disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12. Penyebab
dunia tertinggi terjadi pada anak yang belum sekolah yaitu 47,4%, kemudian
pada ibu hamil 41,8%, dan wanita tidak hamil 30,2%. Prevalensi anemia pada
ibu hamil didaerah Afrika yaitu 57,1%, di Asia Tenggara 48,2%, di Eropa
anemia pada ibu hamil terjadi di semua negara baik negara belum
ibu hamil tertinggi, terdapat di Negara Kongo (67,3%), dan Ethiopia 62,68%.
Di negara berkembang prevalensi anemia pada ibu hamil cukup tinggi seperti
prevalensi anemia pada ibu hamil cukup rendah seperti di Perancis (11,46% )
2
Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu
sekitar 63,5%. Lautan J dkk (2001) melaporkan dari 31 orang wanita hamil
usia 10-59 tahun telah mendapatkan Tablet Tambah Darah, namun hanya
sejak Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 tercatat 11,05% yang
menderita anemia, dan sejak Januari 2013 sampai denga Maret 2013 tercatat
negatif terhadap janin yang di kandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan
maupun nifas yang di antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir
lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan dengan banyak faktor antara lain
bahaya yang ditimbulkan akibat anemia baik untuk ibu maupun janin yang
faktor penyebab dari anemia pada ibu hamil, sebagai acuan untuk perbaikan
3
B. Tujuan Umum
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
karena tidak adanya kontraksi otot rahim, syok, infeksi (baik saat bersalin
atau pasca bersalin), serta anemia yang berat (<4gr%) dapat menyebabkan
hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr%
pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaan dengan wanita tidak
kebutuhan zat besi, atau terlampau banyak zat besi yang keluar dari
tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita hamil butuh zat besi sekitar 40
5
1. Fisiologi Anemia Pada kehamilan
a. Volume darah
(Zulhaca, 2009).
6
hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima (Zulhaca,
2009).
b. Sel darah
(Abdulmuthalib, 2009).
yang berakibat pada peningkatan volume cairan dan sel darah merah
sel darah merah ini terjadi sesuai dengan pertumbuhan tubuh yang
pada awal trimester kedua pertumbuhan janin sangat cepat dan janin
7
besi semakin meningkat untuk mengimbangi peningkatan
pada wanita yang tidak hamil. Hal ini disebabkan karena pada
8
output meningkat. Kerja jantung akan lebih ringan apabila viskositas
(Murray, 2010).
a. Umur Ibu
50,5%. Hal ini disebabkan karena pada ibu hamil yang berusia <20
tahun akan terjadi kompetisi makanan antara bayi dan ibu yang masih
9
selama kehamilan. Sedangkan pada ibu hamil yang berusia >35
fertilisasi.
b. Paritas
dengan kekurangan zat gisi lain, diantaranya zat besi. Maka dapat di
Bahar (2009), orang dengan kadar Hb <10 g/dl memiliki sel darah
e. Jarak Kehamilan
terjadi pada ibu dengan prioritas 1-3 anak dan jika dilihat
10
menurut jarak kehamilan ternyata jarak kurang dari 2 tahun
hamil dengan jarak yang terlalu dekat beresiko terjadi anemia dalam
f. Pendidikan
gizi, kehamilan dan persalinan dengan jarak dekat, dan ibu hamil
2010).
tablet besi yaitu keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil
11
dengan menggunakan metode sahli, dilakukan minimal 2 kali selama
b. Anemia megaloblastik
walaupun jarang.
d. Anemia hemolitik
antara lain :
12
Tablet Fe adalah salah satu mineral penting yang diperlukan
selama kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu
hamil. Tubuh bayi tidak dapat membuat cadangan besi sendiri, sehingga
harus menyerap cadangan besi ibu. Sehingga ibu hamil harus terus
menjaga jumlah cadangan zat besi agar tidak terjadi anemia (Sunrinah,
2009).
tubuh berkurang maka sel darah merah juga akan berkurang. Tubuh
(Samuel, 2010).
80 cc setiap bulan dan kehilangan zat besi sebesar 30-40 mg. Selain itu
sel darah merah janin dan plasenta. Semakin sering seorang wanita
13
Meningkatkan sel darah ibu 500 mg Fe
Jumlah 900 mg Fe
dan hemoglobin sekitar 19%. Bila hemoglobin ibu hamil sekitar 11gr%
fisiologis, dan Hb ibu akan menjadi 10,5 gr%. Setelah persalinan dengan
pasca salin maka ibu akan kehilangan zat besi sebebsar 900mg
(Manuaba, 2012).
5. Dosis Tablet Fe
satu cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb
14
1) Pemberiaan tablet zat besi lebih baik diminum pada saat
4) Minum tablet zat besi pada saat makan atau segera sesudah
(Manuaba, 2012).
samping yang dialami pasien. Efek samping yang akan dialami oleh
muntah, kram lambung, nyeri uluhati, dan konstipasi dan terkadang diare
(Sunriah, 2009).
pada jumlah elemen zat besi yang diserap. Takaran zat besi diatas
15
Terapi dapat mulai dari dosis rendah terutama pada ibu hamil yang
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
hemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel-sel darah
(Sarwono, 2010).
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik saran dari
pembaca akan penyusun terima dengan lapang dada untuk perbaikan
penyusunan yang lebik baik lagi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Achadi E Anhari, M.J Hansell N.L sloan & M A andersn. 1995. Momen
nutritional status, iron consumtion and weight gain during pregnancy in
relation to neonatal weight and lenght in west jawa. Indonesia.
International journal of obstetric and gynecology, 48, suppl, S1 10-119
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Alsuhendra. 2005. Sudah Banyak Konsumsi Sayur Masih Saja Kurang Darah
Amirudin, Wahyuddin. 2004, Studi Kasus Kontrol Ibu Anemia, 2007
Jurnal Medical UNHAS , Available from http:// med.unhas.ac.id/index.php
?...studi-kasus-kontrol...anemia-ibu
Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
18