Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN TENTANG ANEMIA

DI RUANG VK

Nama : Metri

Nim : 62102820

PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MARANATHA

KUPANG

T.A 2020/2021
A. Pengertian
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam
sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi
fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwono, dkk 2007).
Sedangkan menurut Pratami (2016)anemia dalam kehamilan didefenisikan
sebagai suatu kondisi ketika ibu memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl
pada trimester I dan III, atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada
trimester II Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga
parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan. Umumnya
ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya dibawah 11 g/dl atau
hematokrit kurang dari 33%. Konsentrasi Hb kurang dari 11 g/dl pada akhir
trimester pertama dan <10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga menjadi batas
bawah untuk menjadi penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai – nilai ini kurang
lebih sama nilai Hb terendah pada ibu - ibu hamil yang mendapat suplementasi
besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5 g/dl pada trimester kedua dan
ketiga (Prawirohardjo,2010).
B. ETIOLOGI
Menurut Prawirohardjo (2010), Proverawati (2011) dan Pratami (2016) penyebab
anemia dalam kehamilan adalah :
a. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak sebanding dengan
peningkatan volume plasma
b. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb), dimana zat
besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
c. Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan ketidaktahuan
tentang pola makan yang benar
d. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak
dan perdarahan akibat luka
e. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
f. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
g. Hamil saat masih remaja
C. Tanda dan Gejalah

Menurut Proverawati (2011) tanda dan gejalah anemia pada ibu hamil sebagai berikut :
a. Kelelahan
b. Penurunan energi
c. Sesak nafas
d. Tampak pucat dan kulit dingin
e. Tekanan darah rendah
f. Frekuensi pernapasan cepat
g. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah
h. Sakit kepala
i. Tidak bisa berkonsentrasi
j. Rambut rontok
k. Malaise

D. Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oeh banyak faktor, antara lain; kurang zat

besi; kehilangan darah yang berlebihan; proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum

waktunya; peningkatan kebutuhan zat besi (Pratami, 2016).

Selama kehamilan, kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi

eritropenin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah meningkat. Namun,

peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan

dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi Hb (Prawirohardjo,

2010).

Sedangkan volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit (Ht), konsentrasi

hemoglobin darah (Hb) dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan jumlah Hb atau eritrosit

dalam sirkulasi. Ada spekulasi bahwa anemia fisiologik dalam kehamilan bertujuan untuk

viskositas darah maternal sehingga meningkatkan perfusi plasenta dan membantu

penghantaran oksigen serta nutrisi ke janin (Prawirohardjo, 2010).

Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke 6 kehamilan dan mencapai maksimum pada

minggu ke 24 kehamilan, tetapi dapat terus meningkat sampai minggu ke 37. Pada titik
puncaknya, volume plasma sekitar 40% lebih tinggi pada ibu hamil. Penurunan hematokrit,

konsentrasi hemoglobin, dan hitung eritrosit biasanya tampak pada minggu ke 7 sampai ke 8

kehamilan dan terus menurun sampai minggu ke 16 sampai 22 ketika titik keseimbangan

tercapai (Prawirohardjo, 2010).

Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat sebanyak 450 ml. Volume plasma

meningkat 45-65 %, yaitu sekitar 1.000 ml. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya

pengenceran darah karena jumlah eritrosit tidak sebanding dengan peningkatan plasma darah.

Pada akhirnya, volume plasma akan sedikit menurun menjelang usia kehamilan cukup bulan

dan kembali normal tiga bulan postpartum. Persentase peningkatan volume plasma yang

terjadi selama kehamilan, antara lain plasma darah 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin

19%. Pada awal kehamilan, volume plasma meningkat pesat sejak usia gestasi 6 minggu dan

selanjutnya laju peningkatan melaambaat. Jumlah eritrosit mulai meningkat pada trimester II

dan memuncak pada trimester III (Pratami, 2016)

E. WOC Anemia Pada Ibu Hamil


F. Komplikasi Anemia
a. Pada Ibu Hamil

Menurut (Pratami, 2016) kondisi anemia sanggat menggangu kesehatan

ibu hamil sejak awal kehamilan hingga masa nifas. Anemia yang terjadi

selama masa kehamilan dapat menyebabkan abortus, persalinan prematur,

hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, peningkatan resiko

terjadinya infeksi, ancaman dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0

g/dl, mola hidatidosa, hiperemis gravidarum, perdarahan ante partum, atau

ketuban pecah dini. Anemia juga dapat menyebabkan gangguan selama

persalinan seperti gangguan his, gangguan kekuatan mengejan, kala

pertama yang berlangsung lama, kala kedua yang lama hingga dapat

melelahkan ibu dan sering kali mengakibatkan tindakan operasi, kala

ketiga yang retensi plasenta dan perdaraan postpartum akibat atonia uterus,

atau perdarahan postpartum sekunder dan atonia uterus pada kala keempat.

Bahaya yang dapat timbul adalah resiko terjadinya sub involusi uteri yang

mengakibatkan perdarahan postpartum, resiko terjadinya dekompensasi

jantung segera setelah persalinan, resiko infeksi selama masa puerperium,

atau peningkatan resiko terjadinya infeksi payudara.

b. Komplikasi Anemia Pada Janin


Menurut (Pratami, 2016) anemia yang terjadi pada ibu hamil juga

membahayakan janin yang dikandungnya. Karena asupan nutrisi, O2

dan plasenta menurun ke dalam tubuh janin sehingga dapat timbul

pada janin adalah resiko terjadinya kematian intra-uteri, resiko

terjadinya abortus, berat badan lahir rendah, resiko terjadinya cacat

bawaan, peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga kematian

perinatal, atau tingkat intiligensi bayi rendah.

G. Respon Tubuh
 Respon tubuh secara fisik

 Pada ibu hamil yang menderita anemia biasanya disebabkan karena

penurunan konsentrasi Hb dan asupan nutrisi yang kurang sehingga tubuh

menjadi mudah cepat lelah, mata berkunang kunang, sering merasa pusing

dan keluhan saat hamil bertambah (Manuaba,dkk, 2007)

 Respon tubuh secara psikologis

Menurut Pratami (2016) pada ibu hamil yang menderita anemia biasanya

ibu hamil tersebut lebih sensitif dan merasa cemas dengan keadaannya dan

janinnya karena sangat berbahaya, contonya bagi ibu bisa menyebabkan

abortus, persalinan prematur, peningkatan terjadi infeksi, ancaman

dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl.

H. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan Secara Medis


Penanganan anemia yang tepat merupakan hal penting untuk mengatasi

anemia pada awal untuk mencegah atau meminimalkan

konsekuensi serius perdarahan. Penanganan anemia secara efektif perlu dilakukan.

Ibu hamil berhak memilih kadar Hb normal selama kehamilan dan

memperoleh pengobatan yang aman dan efektif. Pengobatan yang aman dan

efektif akan memastikan ibu hamil memiliki kadar Hb yang normal dan mencegah

pelaksanaan tindakan tranfusi darah. Peningkatan oksigen melalui tranfusi darah

telah ditentang selama dekade terakhir. Selain itu, tindakan tranfusi beresiko

menimbulkan masalah yang lain, seperti transmisi virus dan bakteri (Pratami,

2016).

Tinjauan Cochrane terhadap 17 penelitian menemukan bahwa pemberian zat besi

oral dapat menegurangi anemia defesiensi zat besi selama trimester II kehamilan
dan meningkatkan kadar Hb dan firitin seru dibandingkan dengan pemberian

plasebo. Penelitian tersebut diambil dari 101 penelitian yang sebagian besar uji

cobanya berfokus pada hasil laboratorium tentang efek perlakuan berbeda terhadap

ibu hamil yang mengalami anemia defesiensi zat besi, penilaian morbiditas ibu &

bayi, parameter faal darah, dan efek samping pengobatan. Terdapat satu uji acak

terkontrol yang menyatakan bahwa pemberian zat besi oral harian selama empat

minggu memiliki hasil yang lebih baik dalam meningkatkan kadar Hb rata-rata

19,5 g/dl. Zat besi oral dan iron polymaltose aman diberikan dan dapat

meningkatkan kadar Hb dengan lebih efektif dibandingkan dengan pemberian zat

besi oral secara terpisah pada anemia defesiensi zat besiyang berkaitan dengan

kehamilan (Pratami, 2016).

Konsumsi suplemen zat besi setiap hari berkaitan erat dengan peningkatan kadar

Hb ibu sebelum dan sesudah pelahiran. Selain itu, tindakan tersebut juga

mengurangi resiko anemia yang berkepanjangan. Ibu yang mengkonsumsi

suplemen zat besi atau asam folat, baik harian maupun intermiten, tidak

menunjukan perbedaan efek yang signifikan. Konsumsi zat besi oral yang

melebihi dosis tidak meningkatkan hematokrit, tetapi meningkatkan kadar Hb.

Pemberian suplemen zat besi oral sering kali menimbulkan efek samping mual dan

sembelit. Sekitar 10-20% ibu yang mengkonsumsi zat besi oral pada dosis

pengobatan mengalami efek saamping, seperti mual, muntah, konstipasi atau diare.

Ibu hamil yang menderita anemia berat mungkin memerlukan tranfusi darah, yang

terkadang tidak memberi peningkatan kondisi yang signifikan. Selain itu, tranfusi

darah juga menimbulkan resiko, baik bagi ibu maupun janin (Pratami, 2016).

Pemberian suplemen zat besi secara rutin pada ibu hamil yang tidak menunjukan

tanda kekurangan zat besi dan memiliki kadar Hb lebih dari 10,0 g/dl terbukti

memberi dampak positif, yaitu prevelensi anemia selama hamil dan enam minggu
postpartum berkurang. Efek samping berupa hemokonsentrasi, yaitu kadar Hb

lebih dari 13,o g/dl lebih sering terjadi pada ibu yang mengkonsumsi suplemen zat

besi atau asam folat setiap hari dibandingkan ibu yang tidak mengkonsumsi

supleman. Dalam menagani anemia, profesional kesehatan harus menerapkan

strategi yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh ibu hamil. Penanganan

anemia defesiensi zat besi yang tepat akan meningkatkan parameter kehamilan

fisiologis dan mencegah kebutuhan akan intervensi lebih lanjut (Pratami, 2016).

b. Penatalaksanaan Keperawatan di rumah

Pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang menderita anemia adalah dengan

menkonsumsi nutrisi yang baik untuk mencegah terjadinya anemia jika sedang

hamil, makan makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun

hijau, daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah) yang dapat membantu

memastikan bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi

dengan baik. Selain itu pemebrian vitamin adalah cara terbaik untuk memastikan

bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan folat, dan pastikan tubuh mendapatkan

setidaknya 27 mg zat besi setiap hari, yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan

yang tinggi kandungan zat besi (Proverawati, 2011).

B. Konsep asuhan keperawatan


1. Pengkajian
1) Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, diagnosa medis.
2) Keluhan utama
Biasanya ditemukan keluhan cepat lelah, sering pusing, dan mata
berkunang-kunang
3) Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan riwayat kehamilan yang
berdekatan, dan riwayat penyakit-penyakit tertentu seperti
infeksi yang dapat memungkinkan terjadinya anemia
b. Riwayat kehamilan dan persalinan
Biasanya ditemukan kehamilan pada usia muda, dan kehamilan
yang berdekatan
4) Pola Aktivitas Sehari-hari
a. Pola makan
Ditemukan ibu kurang mengkonsumsi makanan yang kaya
nutrisis seperti sayuran berdaun hijau, daging merah dan tidak
mengkonsumsi tablet Fe
b. Pola aktivitas/istirahat
Biasanya pada ibu hamil yang menderita anemia
mudahkelelahan, keletihan, malaise, sehingga kebutuhan untuk
tidur dan istirahat lebih banyak
5) Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum
Ibu hamil terlihat lemah, lesu, tekanan darah menurun, nadi
menurun, pernapasan lambat.
1) Kepala
a. Rambut biasanya rontok dan terdapat bintik hitam diwajah,
b. Mata
Biasanya konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik
c. Mulut
Biasanya bibirnya pucat dan membran mukosa kering
d. Abdomen
Inspeksi : pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan
Palpasi : tidak teraba jelas bagian janinya
Auskultrasi : denyut jantung janin antara 120-130 kali/menit
2) Ekstremitas
CRT>2 detik, terdapat varises dikaki, tidak ada udema, dan
akral biasanya dingin
6. Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan labor dasar
Hb : Biasanya Hb pada trimester pertama dab ke dtiga
kurang dari 11 g/dl dan pada timester dua <10,5 g/dl
Hematokrit : <37% (normal 37-41%)
Eritrosit : <2.8 juta/mm3 (normal 4,2-5,4 juta/mm3)

Trombosit : <200.000 (normal 200.000 – 400.000/mel).


C. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul :
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
4. Mual berhubungan dengan rasa makan/minum yang tidak enak
5. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
6. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
7. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Azra, P.A, & Rosha, B.C( 2015) Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan StatusAnemia IbuHamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Air
DinginKecamatan Koto Tangah, Kota Padang terdapat di
diakses 9 Januari 2017
Budiastuti, M.D & Muhartati, M. (2012-2013). Hubungan Anemia Kehamilan
Trimester III dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di Puskesmas Purwanegara I Banjarnegara tahun 2012-2013 terdapat di
Bulechek, C.M, Butcher, H.K, Dochterman, J.M & Wangner, C.M. (2016). Nursing Interventions Clasification (NIC). Indonesia : CV.
Mocomedia and is published by arrangements with Elsevier Inc.
Dinarti, Aryani, R, Nurhaeni, H & Chairani, R. (2009). Dokumentasi
Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Info Media
Dinas Kesehatan Kota Padang. (2013). Laporan Tahunan Tahun 2013.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Laporan Ibu Hamil Anemia s.d
Desember Per Kab/Kota Tahun 2016
Kemenkes RI. (2014). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2014. Jakarta
Kuruma & Suwati, E (2015). Pengaruh Pemberian Multipel Micro Nutrien (Mmn)
Ditambah Ekstrak Daun Ubi Jalar Dan Tablet Fe Terhadap Nilai
Hemoglobin Ibu Hamil terdapat diJakarta : ECG
Moorhead, S, Johnson, Maas, M.L, Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes lasification (NOC). ISBNIndonesia : CV. Mocomedia and is
published by arragement with Elsevier Inc
NANDA. (2015). Diagnosa Keperawatan Defenisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. (Budi Anna keliat dkk, penerjemah). Jakarta : EGG
Padang

Perry & Potter (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta : Selemba Medika


Pratami, E. (2016). Evidence-Based dalam Kebidanan. Jakarta : ECG
Prawirohardjo, S.(2010).Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika
Putri, F.M.S, Rosalina, &Trisnasari, A. (2011). Hubungan Anemia Gravidarum dengan Kejadian Abortus Pada IbuBersalin Di RSUD Ambarawa
Kabupaten
Semarang Tahun 2011 terdapat di http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t23578.pdf Di Akses 18 Januari 2017 pukul 20.00 WIB
Putri, P.H, Sulistyono, A, & Mahmudah. (2015). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Kehamilan Usia Remajaterdapat di
http://id.portalgaruda.org/article.php?article=467177&val=9639 diakses 18 Januari 2017.

Ramadani , M, Mayorita, L & Fitrayeni. (2012). Penyebab Kejadian anemia Ibu Hamil di Puskesmas Seberang Padang Kota Padang
terdapat di http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article
=284296 diakses pada 7 Januari 2017 pukul 20.00 WIB
Saryono & Anggreni, M.D. (2013).Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Nuha Medika

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta
Robson, S.Elizabeth dan Waung. (2013).Patologi pada kehamilan. Jakarta : ECG
Tarwono & Wasnidar. (2007).Buku SakuAnemia pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans Info media
PENGKAJIAN IBU HAMIL

NAMA MAHASISWA : Metri Tefa


NIM : 621032820
RUANGAN PRAKTIK : VK
A. Identitas Klien 12. Suami
Nama : Ny.D Nama : Tn.N
Umur : 30 tahun Umur : 32 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Suku bangsa : Suku bangsa :
Pekerjaan : RT Pekerjaan :-
Alamat : Oebobo Alamat : Oebobo
Agama : Islam Agama : Islam

B. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Saat dikaji : tanggal 30 Desember 2020 pukul 11.30 WIB. dilakukan pengkajian pada pasien, didapatkan
pasien mengeluh sering terasa sakit pada pinggang dan pusing, badan terasa cepat letih ketika melakukan aktivitas
seperti mencuci dan membersihkan rumah, ibu.D juga mengatakan kegiatan dirumah sering dibantu oleh keluarganya,
pada saat tidur sering terasa sakit pada perut, ibu juga mengatakan jarang mengkonsumsi sayur dan buah karena faktor
ekonomi yang kurang, ibu juga mengatakan pada saat buang air besar terasa keras dan kurang lancar. ibu juga tidak
mengetahui penyebab dari kurang darah yang terjadi pada kehamilanya.

b. Riwayat Kesehatan Lalu :


Pasien mengatakan belum pernah menderita penyakit kurang darah sebelumnya dan klien rutin kontrol kehamilan ke
pelayanan kesehatan setiap 1 kali sebulan. Pasien mengatakan tidak ada mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi
dan DM.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kurang darah sebelumnya dan tidak ada menderita
penyakit keturunan seperti hipertensi dan DM.
d. Riwayat Obstetri
e. Riwayat Menstruasi
1. Umur : 17 tahun
2. Siklus : teratur (28 hari)
3. Lamanya : 6 hari
4. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
5. Konsistensi : Merah encer
6. Keluhan (disminore,dll) : Disminore
7. HPHT :
8. Taksiran Persalinan :
f. Perkawinan
1. Lamanya Perkawinan : 4 tahun
2. Berapa Kali Kawin : 1 kali

g. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu : G2 A1 P0 H1

NO TGL/ TEMPAT CARA PENOL JK BB/PB NIFAS KEADAAN


THN PERSALIN PERSALINA ONG ANAK ANAK
AN N SEKARANG
1. 3 Juli Bidan Normal Bidan LK 3,5 kg / Baik Baik
2016 42 cm

Data Keluarga Berencana


Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti KB sebelunya dan ada rencana ikut KB karena ingin membesarkan anaknya terlebih
dahulu.

Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakaan saat hamil muda sering merasa mual dan muntah, dan sekarang saat hamil tua sering merasakan pusing dan
pandangan mata kabur
C. Data psikologi
Ibu mengatakan kehamilan sekarang merupakan kehamilan yang
diinginkan dan anak yang lahir sekarang akan disusui selama 6 bulan, dan adanya Dukungan Suami Untuk Menyusui, selama
Interaksi antara ibu dengan bayi serta suami sangat baik
D. Data Spiritual :
pasien seorang beragama islam dan percaya dengan tuhan
E. Data Sosial Ekonomi : pasien tinggal dari bersama keluarga istrinya dan tidak mempunyai rumah, keluarga merupakan keluarga
kurang mampu sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
F. Aktivitas Sehari-hari
- Dapat menolong diri sendiri : mandiri
- Ditolong dengan bantuan minimum : tidak ada
- Ditolong dengan bantuan maksimum : tidak ada
- Nafsu makan : baik
- Makan / minum : makan 3x sehari tidak
ditambah tidur siang
- Istirahat dan pola tidur : pasien tidur 8 jam perhari
tidak ditambah tidur siang
G. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum
- Tinggi / Berat badan : 155 cm / 66 kg
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 80 x/i
- Pernapasan : 23 x/i
2. Kepala : bersih, rambut tidak mudah rontok
3. Muka : wajah tampak sedikit pucat dan tidak
tampak bintik-bintik hitam
- Mata : konjungtiva tampak pucar, skelera tidak ikterik
- Hidung : simetris kiri kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung
- Mulut : bibir tampak pucat, mulut bersih, mukosa bibir lembab
4. Telingga : simetris kiri kanan, tidak ada pus keluar
dari telingga
5. Leher : tidak ada pembesaran kelenjer getah bening
dan vena jugularis.
6. Payudara : simetris kiri kanan, papila mamae
menonjol, tidak ada lecet, tidak ada pembengkakan dan tampak
bersih.
7. Abdomen
- Leopold I : TFU 3 jari pertengahan pusat dan px, teraba bundar, lunak dan tidak melenting kemungkinan bokong janin
- Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba panjang dan keras seperti papan kemungkinan punggung janin dan bagian kanan
perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan
ekstremitas janin
- Leopold III : pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras, dan masih bisa digoyangkan, kepala janin belum masuk
PAP.
- Leopold IV : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, melenting dan belum masuk PAP
8.) Auskultrasi
Pada bagian kiri perut ibu terdengar detak jantung janin 135 x/i
9) Perkusi
Reflek patela : positif
10. Data Penunjang (17 Februari 2017)
b. Data Laboratorium Darah :
- Hb : 10,5 gr/dl
11. Program Terapi Dokter
- Obat Oral : SF, vit.C
12. Makanan Tambahan
- Roti ibu hamil

2. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Data subjektif : Penurunan kadar Risiko perdarahan
- Ibu mengatakan cepat lelah saat HB
melakukan aktifitas
- Ibu mengatakan sering pusing apabila
terlalu lama beraktivitas
Data objektifnya :
- Hb 10,5 g/dl
- Konjungtiva anemis, wajah dan bibir
pucat

Data subjektif : Kelesuan fisik Keletihan


- Ibu mengatakan cepat lelah saat melakukan
aktifitas
- Ibu mengatakan sering pusing apabila
terlalu lama beraktivitas
- Ibu juga mengatakan jarang
mengkonsumsi sayur dan buah karena
faktor ekonomi yang kurang Data
objektifnya :
- Ibu terlihat pucat dan kurang tenaga
- Konjungtiva anemis, wajah dan bibir
pucat
- Hb 10,5 gr/dl
Data subjektifnya : Asupan serat tidak Konstipasi
cukup
- Ibu mengatakan buang air besar tersasa
keras dan kurang lancar,
- Ibu mengatakan kurang mengkonsumsi
buah dan sayur Data Objektif :
- Ibu terlihat kurang masalah ekonomi
sehingga tidak mampu memenuhi nutrisi
Data subjektif : kurangnya minat Defisiensi
untuk belajar pengetahuan
- Ibu mengatakan tidak mengerti dengan
penyebab anemia yang terjadi pada
dirinya
- Ibu juga mengatakan jarang
mengkonsumsi sayur dan buah karena
faktor ekonomi yang kurang
- Ibu mengatakan tidak tahu tentang
manfaat buah dan sayur Data Objektifnya
:
- Ibu terlihat tidak mengerti dengan
penyebab anemia pada kehamilanya
- Ibu terlihat banyak tanya tentang manfaat
buah dan sayur
34

Poltekkes Kemenkes Padang


3. Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan NOC NIC
Risiko perdarahan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Pencegahan perdarahan :
berhubungan mampu mengatasi resiko kehilangan darah dengan 15. Monitor tanda dan gejalah perdarahan
dengan penurunan kriteria hasil : 16. Lindungi pasien dari trauma yang dapat
kadar HB 16. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat menyebabkan perdarahan
17. Tidak ada perdarahan pervaginam 17. Hindari mengangkat benda berat
18. Tidak ada penurunan tekanan darah sistolik 18. Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan
19. Tidak ada penurunan tekanan darah diastolik yang kaya vitamin K
20. Tidak ada kehilangan panas tubuh 19. Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk
21. Tidak ada penurunan Hemoglobin (Hb) meningkatkan asupan cairan dan mengkonsumsi
pelunan feses) jika diperlukan
22. Tidak ada penurunan Hematokrit (Ht)
20. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda-tanda perdarahan dan mengambil tindakan
yang tepat jika terjadi perdarahan (misalnya melapor
kepada perawat)
21. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang
tepat jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada
perawat)

Keletihan NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Manajemen Energi :


berhubungan mampu mengurangi tingkat 12. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas
dengan anemia kelelahan dengan kriteria hasil : yang dibutuhkan untuk menjaga ketahanan
dalam kehamilan 17. Tidak terjadi kelelahan 13. Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang
18. Tidak ada kelesuan akan dilakukan
19. Tidak ada kehilangan selera makan 14. Anjurkan tidur siang bila diperlukan
20. Tidak ada penurunan motivasi 15. Bantu pasien untuk menjadwalkan priode istirahat
21. Tidak ada sakit kepala 16. Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien
22. Tidak terjadi nyeri otot mengenai kelelahan (gejalah yang mungkin muncul
23. Kuliatas tidur tidak terganggu dan kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul
24. Kualitas istirahat tidak terganggu. kembali)
Manajemen Nutrisi
9) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
10) Monitor kalori dan asupan makanan
11) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan
kenaikan berat badan
12) Berikan arahan bila diperlukan
Konstipasi NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Monitor Saluran Cerna :
berhubungan mampu memahami eliminasi usus dengan kriteria 1. Monitor bising usus
dengan asupan hasil : 2. Monitor tanda dan gejalah konstipasi
serat yang 1. Pola eliminasi tidak terganggu 3. Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi serat
kurang 2. Kemudahan BAB 4. Ajarkan pasien mengenai makanan-makanan tertentu
3. Tidak terjadi konstipasi yang membantu mendukung aktifitas usus.
4. Tidak terjadi nyeri saat bab 5. Evaluasi inkontinansia fekal seperlunya
5. Tidak terjadi perubahan warna feses 6. Beri cairan hangat setelah makan

Defisiensi NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Proses penyakit :


pengetahuan mampu memahami proses penyakit dengan kriteria 8. Jelaskan mengenai proses penyakit,
berhubungan hasil : 9. Jelaskan tanda dan gejalah yang umum dari penyakit
dengan kurangnya 7. Mengetahui faktor risiko 10. Edukasi pasien mengenai tindakan untuk
sumber 8. Mengetahui tanda dan gejalah dari penyakit mengontrol/meminimalkan gejalah
pengetahuan 9. Mengetahui faktor-faktor penyebab dan faktor 11. Edukasi pasien mengenai tanda dan gejalahyang harus
yang berkontribusi dilaporkan kepada petugas kesehatan
10. Mengetahui karakter spesifik penyakit 12. Beri informasi kepada keluarga
mengenai
11. Mengetahui strategi untuk meminimalka perkembangan pasien, sesui kebutuhan
perkembangan penyakit n 13. Diskusikan pilihan terapi penanganan
14. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada, sesuai
kebutuhan

4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Dx Implementasi Evaluasi
1 Pada kunjunga kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 Wib Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 WIB
- Memberikan penyuluhan tentang anemia, dampak, tanda S:
dan gejala, bahaya dan penatalaksanaan - ibu mengatakan sudah mengerti tentang anemia, penyebab
- Menganjurkan klien untuk meningkatkan makanan yang anemia
banyak mengandung vit k dan zat besi seperti sejenis - ibu mengatakan akan meminta suami untuk membeli sayur -
kacang kacangan dan sayuran hijau ibu mengatakan bermasalah dari segi ekonomi O :
- Memberitahukan untuk menghindari terjadinya konstipasi
- ibu terlihat mengerti tentang anemia, penyebab anemia serta
dengan menganjurkan cairan yang adekuat dan tinggi serat
penanganan dari anemia walaupun belum lancar tetapi Ibu sudah bisa
- Nstruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tanda mengulang kembali A :
perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi Masalah belum teratasi
perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat).
P:
Intervensi di lanjutkan
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB
- Hindari mengangkat benda berat
Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei 2017 Pukul 20.00 WIB
- Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang
kaya vitamin k S:
- Cegah konstipasi - Ibu mengatakan sudah menghindari mengangkat beban berat
- Meminta ibu/keluarga memantau tanda-tanda perdarahan. - Ibu mengatakan masih kurang mengkonsumsi buah dan sayur
O:
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 Ibu terlihat sudah mengerti dengan penyakitnya dan bisa menghindari
WIB faktor risiko terjadinya perdarahan A :
- Evaluasi pekerjaan pasien Masalah belum teratsi P
- Hindari mengangkat beban berat :
- Suruh pasien banyak istirahat Intervensi dilanjutkan
- Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang
kaya vitamin k Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 WIB
- Cegah konstipasi S:
- Meminta ibu/keluarga memantau tanda-tanda perdarahan. - Ibu mengatakan sudah menghindari terjadinya benturan
- Ibu mengatakan masih belum banyak mengkonsumsi buah dan
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 20.00 sayur O :
WIB Ibu terlihat sudah menghindari faktor risiko terjadinya perdarahan dan
- Evaluasi pekerjaan pasien sudah mengkonsumsi buah dan sayur
- Evaluasi pengetahuan pasien tentang anemia - Evaluasi A : Masalah teratasi sebagian pada risiko perdarahan
Hb pasien P : Intervensi dilanjutkan

Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 20.00 WIB


S:
Pasien mengatakan sudah mengerti penyebab anemia dan selalu
menghindari terjadinya benturan dan mengangkat bebab berat O :
- Hb pasien meningkat dari 10,5 gr/dl menjadi 10,6
gr/dl normal <11,0 gr/dl
- Pasien sudah tidak tampak pucat A : Masalah
belum teratasi

P : Ibu disuruh kepelayanan kesehatan


2 Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada tanggal pada kunjunga pertama tanggal 16 Mei 2017 pukul 11.30 Wib
16 Mei 2017 pukul 11.30 WIB S:
- Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan - Ibu mengatakan mengurangi kegiatan dirumah
untuk menjaga ketahanan - Ibu mengatakan akan banyak istirahat siang O :
- Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang Ibu bisa mengulangi kembali tentang penyebab kelelahan,
akan dilakukan A:
- Anjurkan tidur siang bila diperlukan Masalah belum teratasi
- Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien P:
mengenai kelelahan (gejalah yang mungkin muncul dan Intervensi dilanjutkan
kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul kembali).
Pada kunjungan kedua tanggal tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 WIB
Pada kunjungan ke dua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00
S:
WIB
- ibu mengatakan sudah banyak istirahat
- Membantu ibu memilih tindakan yang bisa dilakukan
- ibu mengatakan sudah mengurangi kegiatan yang
- Menganjurkan ibu banyak istirahat, mengindari ibu
menyebabkan kelelahan seperti mencuci O :
mengangkat beban b
ibu terlihat lebih segar, konjungtiva anemis, wajah agak pucat,
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/i, pernapasan 20 x/i. A :
- Mengevaluasi pekerjaan ibu yang menyebabkan Masalah belum teratasi
keletihan
P:
- Menganjurkan ibu banyak istirahat
Intervensi dilanjutkan
- Mengindari ibu mengangkat beban berat
Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei pukul 20.00 WIB
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00
S:
WIB
- Evaluasi pekerjaan pasien - Ibu mengatakan sudah mengurangi kegiatan yang menyebabkan
- Hindari mengangkat beban berat
- Suruh pasien banyak istirahat
keletihan
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 - Ibu mengatakan seharian ini tidak ada tidur siang O :
WIB - Ibu terlihat pucat, konjungtiva anemis
- Evaluasi pekerjaan pasien - Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90 x/i, pernapasan 22
- Evaluasi istirahat pasien - Evaluasi x/i A :
Hb pasien Masalah belum sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan

Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 WIB


S:
- Ibu mengatakan sudah mengurangi kegiatan yang menyebabkan
keletihan
- Ibu mengatakan sudah banyak istirahat O :
- Ibu terlihat tampak segar, konjungtiva anemis
A : Masalah teratasi sebagian pada keletihan P
: Intervensi di lanjutkan

Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 WIB


S:
- Ibu mengatakan sudah mengurangi kegiatan yang
menyebabkan keletihan
- Ibu mengatakan sudah banyak istirahat O :
- Ibu terlihat tampak segar, konjungtiva sudah tidak
pucat A : Masalah teratasisebagian

P : Ibu disuruh kpelayanan kesehatan


3 Pada kunjungan pertama tanggal 16 Mei 2017 pukul 11.30 Pada kunjungan pertama tanggal 16 Mei 2017 pukul 11.30 WIB
Wib S:
- Monitor bising usus - Ibu mengatakan sudah mengetahui fungsi buah dan
- Monitor tanda dan gejalah konstipasi sayur
- Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi - Ibu mengatakan akan sering memakan buah dan sayur
serat O:
- Ibu bisa mengulangi kembali dari penyebab
Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 konstipasi - Ibu terlihat masalah ekonomi A :
WIB Masalah belum teratasi
- Mengevaluasi terjadinya konstipasi P:
- Monitor bising usus Intervensi dilanjutkan
- Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi
serat Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 WIB
S:
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB - Ibu mengatakan BAB masih terasa keras dan kurang
- Mengevaluasi terjadinya konstipasi lancar
- Monitor bising usus - Ibu mengatakan kurang mengkonsumsi buah dan sayur
- Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi O:
serat - Menganjurkan pasien mengkonsumsi buah dan sayur. - Ibu terlihat masih pucat, konjungtiva A :
Masalah belum teratasi
P:
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00
Intervensi dilanjutkan
WIB
- Mengevaluasi terjadinya konstipasi
Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei pukul 20.00 WIB
- Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi
S:
serat
- Ibu mengatakan masih terasa keras saat BAB
- Menganjurkan pasien mengkonsumsi buah dan sayur
- Ibu mengatakan kurang mengkonsumsi buah dan sayur
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00
WIB
- Evaluasi konstipasi BAB pasien

- Evaluasi istirahat pasien - Ibu mengatakan bermasalah dari segi ekonomi O :


- Instruksikan selalu banyak mengkonsumsi buah dan sayur - Ibu terlihat masih pucat, konjungtiva anemis
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 WIB


S:
- Ibu mengatakan sudah tidak terasa keras saat BAB
- Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi buah dan sayur
- Ibu mengatakan bermasalah dari segi ekonomi O :
- Ibu sudah tampak segar dan rileks
A : Masalah teratasi sebagian pada diagnosis konstipasi
P : Intervensi dilanjutkan

Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 WIB


S:
- Ibu mengatakan BAB sudah mulai lunak
- Ibu mengatakan sudah banyak mengkonsumsi buah dan
sayur - Ibu mengatakan bermasalah dari segi ekonomi O :
Ibu sudah tampak segar dan rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

4 Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 Wib Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 WIB
- Memberikan penyuluhan tentang anemia, dampak, tanda S :
- Ibu mengatakan sudah mengerti penyebab anemia, tanda gejalah,
dan gejala, bahaya dan penatalaksanaan serta dampak terhadap anemia
- Menganjurkan klien untuk meningkatkan makanan yang - Ibu juga mengatakan akan sering
banyak mengandung vit k dan zat besi seperti sejenis makan sayur dan buah, O :
kacang kacangan dan sayuran hijau - ibu masih tampak pucat A :
- Memberitahukan untuk menghindari terjadinya Masalah belum teratasi
konstipasi dengan menganjurkan cairan yang adekuat P :
dan tinggi serat. Lanjutkan intervensi
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB
- menganjurkan pasien untuk meningkatkan makanan Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei pukul 20.00 WIB
yang banyak mengandung vit K dan zat besi seperti
S:
sejenis kacang kacangan dan sayuran hijau
- memberitahukan untuk menghindari terjadinya - Ibu mengatakan masih kurang mengkonsumsi buah dan sayur
konstipasi dengan menganjurkan cairan yang adekuat - Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penyebab anemia yang
dan tinggi serat. terjadi pada kehamilanya O :
- Ibu bisa mengulangi kembali pengertian anemia, serta penyebb
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 dari anemia A :
WIB Masalah teratasi sebagian pada diagnosis defisiensi pengetahuan P
- Mengevaluasi pengertian anemia, penyebab anemia, dan :
tanda gejalah dari anemia Lanjutkan intervensi
- Menganjurkan mengkonsumsi buah dan sayur
- Menganjurkan pasien untuk meningkatkan makanan Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 WIB
yang banyak mengandung vit K dan zat besi seperti S :
sejenis kacang kacangan dan sayuran hijau - Ibu mengatakan masih sudah banyak mengkonsumsi buah dan
sayur
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 - Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penyebab anemia yang
WIB terjadi pada kehamilanya
- Mengevaluasi tentang penyuluhan anemia
- Mengevaluasi kadar Hb pasien
- Selalu menganjurkan banyak mengkonsumsi buah dan O:
sayur - Ibu bisa mengulangi kembali pengertian anemia, serta penyebb dari
anemia mskipun belum lancar
A : Masalah teratasi sebagian pada diagnosis defisiensi penegatahuan
P : Lanjutkan intervensi

Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 WIB


S:
- Ibu mengatakan masih sudah banyak mengkonsumsi buah dan
sayur
- Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penyebab anemia yang
terjadi pada kehamilanya O :
- Ibu bisa mengulangi kembali pengertian anemia seerta penyebab
dari anemia yang terjadi oada kehamilanya
- Hb pasien dari 10,5 gr/dl menjadi 10,6 gr/dl norma <11,0 gr/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Ibu disuruh kepelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai