TAHUN 2020
Oleh :
A. KONSEP TEORI
1. Pengertian
DM Tipe I DM Tipe II
Defisinsi insulin
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa darah sewaktu
- Plasma vena
- Darah kapiler
Kadar glukosa darah puasa
– Plasma vena
– Darah kapiler
< 100
<80
<110
200
>200
>126
>110
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan
1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi
75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl
7. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin
dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta
neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa
darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi (jika diperlukan)
5. Pendidikan
(Brunner dan Suddarth, 2002)
8. Pemeriksaan Dignostik
Penentuan diagnosa D.M adalah dengan pemeriksaan gula darah , menurut Sujono &
Sukarmin (2008) antara lain:
a) Gula darah puasa (GDO) 70-110 mg/dl. Kriteria diagnostik untuk DM > 140 mg/dl
paling sedikit dalam 2 kali pemeriksaan. Atau > 140 mg/dl disertai gejala klasik
hiperglikemia atau IGT 115-140 mg/dl.
b) Gula darah 2 jam post prondial < 140 mg/dl digunakan untuk skrining bukan
diagnostik.
c) Tes toleransi glukosa oral (TTGO). GD < 115 mg/dl ½ jam, 1 jam, 1 ½ jam < 200
mg/dl, 2 jam < 140 mg/dl.
d) Tes toleransi glukosa intravena (TTGI) dilakukan jika TTGO merupakan
kontraindikasi atau terdapat kelainan gastrointestinal yang mempengaruhi absorbsi
glukosa.
e) Tes toleransi kortison glukosa, digunakan jika TTGO tidak bermakna. Kortison
menyebabkan peningkatan kadar glukosa abnormal dan menurunkan penggunaan
gula darah perifer pada orang yang berpredisposisi menjadi DM kadar glukosa
darah 140 mg/dl pada akhir 2 jam dianggap sebagai hasil positif.
f) Glycosetat hemoglobin, memantau glukosa darah selama lebih dari 3 bulan.
g) C-Pepticle 1-2 mg/dl (puasa) 5-6 kali meningkat setelah pemberian glukosa.
h) Insulin serum puasa: 2-20 mu/ml post glukosa sampai 120 mu/ml, dapat
digunakan dalam diagnosa banding hipoglikemia atau dalam penelitian diabetes.
9. Komplikasi
Komplikasi yang biasa terjadi yaitu:
1. Gagal ginjal
2. Hiperglikemia
3. Hipertensi
4. Ketoasidosis
5. Sindrom hiperglikemia
6. Amputasi
(T.M Marelli, 2007)
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. PENGKAJIAN
a. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
b. Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi
insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja
yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
c. Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
d. Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus
pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
e. Integritas Ego
Stress, ansietas
f. Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
g. Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus,
penggunaan diuretik.
h. Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan
penglihatan.
i. Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
j. Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
k. Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
(Marilyn E. 2002)
2. Diagnose keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah sebuah gambarkan respon manusia mengenai
keadaan kesehatan pada individu atau kelompok (Martin dan Griffin, 2014). Diagnosa
keperawatan sejalan dengan diagnosa medis karena saat mengumpulkan data-data untuk
menegakan diagnosa keperawatan ditinjau dari keadaan penyakit dalam diagnosa medis.
3. INTERVENSI
Edukasi
a. Anjurkan mengunakan
pelembab (mis, lotion
atau serum)
b. Anjurkan minum air
yang cukup
c. Anjurkan
meningkatkan nutrisi
d. Anjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
e. Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem
f. Anjurkan
menggunakan tabir
surya SPF min. 30 saat
berada diluar rumsh
g. Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya.
IDENTITAS
Diagnosa :
Riwayat Kontrol :
Genogram (3 Generasi) :
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: klien
Lain-lain :
2. Sistem Pernapasan
a. Keluhan : Sehat Nyeri Waktu Bernapas Batuk Produktif Tidak Produktif
Sekret : - Konsistensi : -
Warna : - Bau : -
b. Irama Nafas Teratur Tidak Teratur
c. Jenis Despnoe Kusmau Cheyne Stokes
d. Suara Nafas Vesikuler Bronko Vesikuler
Ronki Weezing
Lain-Lain :
Lain-lain : .......................
4. Sistem Persyarafan
a. GCS : 15
Lain-lain : ...........................
Masalah keperawatan :
5. Sistem perkemihan
Disuria Oliguria
Retensi Hesistensi
Anuria
Lain-lain :
6. Sistem pencernaan
b. Kekuatan otot 5 5
5 5
e. Fraktur ya tidak
Lain-lain : ..........
8. Sistem Endokrin
Hipoglikemia ya tidak
Hiperglikemia ya tidak
Lain-lain : ........
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Lain-lain : ..................
d. Merokok : ya tidak
e. Alkohol : ya tidak
Lain-lain :
PENGKAJIAN SPIRITUAL
Kebiasaan beribadah
2 GS 124 70.00-140,00
2. Cefriaxon 1 gr 2x1 Untuk mengatasi infeksi bakteri Penggunaan harus hati-hai pada
gram negative maupun gram pasien dengan riwayat alergi
negatif penisilin karna bisa terjadi raksi
silang
3. Metamizole sodium Meredakan nyeri dan demam pada pasien yang memiliki
riwayat hipersensitivitas
terhadap metamizole dan
diskrasia darah, sedangkan
peringatan penting adalah
untuk hati-hati
menggunakan metamizole
pada pasien dengan
gangguan organ dan pasien
lansia.
4. ketorolac Obat untuk meredakan nyeri Tidak untuk nyeri kronis atau
dan peradangan minor, operasi besar, ginjal,
obstetri, gastroinyestinal
5.
Mahasiswa
1 Selasa28/12/2020 DS:
S: 36 ˚c
N: 108x/m
RR: 20x/m
Skala nyeri : 5
DS:
2. Selasa/28/12/202
0 klien mengatakan ada luka di Gangguan integritas Perubahan pigmentasi
kaki kanan kulit/ jaringan
DO:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ditandai dengan mengeluh
nyeri, tampak meringis.
memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
d. Berikan teknik
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
e. Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri
f. Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
e. Jelakan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
f. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
g. Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
h. Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Integritas Kulit dan Dukungan Perawatan Diri
Gangguan integritas
Jaringan Kode I.11353
kulit berhubungan Kode L. 14125 Observasi
dengan perubahan Setelah dilakukan tindakan
1. Identifikasi penyebab
pigmentasi di tandai keperawatan selama 1x24 gangguan integritas
dengan kerusakan jam diharapkan ekspektasi kulit (mis. Perubahan
sirkulasi, perubahan
jaringan kulit, nyeri perawatan diri status nutrisi,
dan kemerahan meningkatdengan kriteria penurunan
kelembaban, suhu
Kategori Lingkungan hasil lingkungan ekstrem,
Subkategori 1. Nyeri menurun (5) penurunan mobilitas)
2. Kemerahan Terapeutik
Keamanan dan
menurun (5)
Proteksi 1. Ubah posisi tiap jam
3. Pigmentasi
jika tirah baring
Kode D. 0129 abnormal menurun
(5) 2. Lakukan pmijatan pada
area penonjolan tulang,
jika perlu
3. Brsihkan perineal
dengan air hangat,
terutama selama
periode diare
4. Gunakan produk
berbahan petrolium
atau minyak pada kulit
kering
5. Gunakan produk
berbahan ringan/alami
dan hipoalergi pada
kulit sensitif
6. Hindari produk
berbahan dasar alkohol
pada kulit kering
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan
pelembab mi8salnya
lotion, serum
2. Anjurkan minum air
yang cukup
3. Anjurkan meningkatkan
nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan
buah dan sayur
5. Anjurkan terpapar suhu
ekstrim
6. Anjurkan menggunakan
tabir surya SPF minimal
30 saat berada di luar
rumah
7. Anjurkan mandi
menggunakan sabun
secukupnya
B. IMPLEMENTASI dan EVALUASI
1 Selasa, 28 S:
Gangguan 1. Identifikasi
Desember klien mengatakan
integritas kulit penyebab
2020 gangguan ada luka di kaki
berhubungan
integritas kulit
Jam 9.00 kanan
dengan (mis. Perubahan
sirkulasi,
perubahan O : keadaan umum :
perubahan
pigmentasi di status nutrisi, lemah kesadaran
tandai dengan penurunan composmentis, GCS
kelembaban,
kerusakan suhu lingkungan : 15 TTV: TD:
jaringan kulit, ekstrem, 150/90 mmHg N:
penurunan
nyeri dan mobilitas) 1030 x/menit RR:
kemerahan 20x/menit S: 36ᵒC
Pembengkakan
Kategori
dan kemerahan A: masalah belum
Lingkungan pada payudara
teratasi
Subkategori kiri
3. Anjurkan
meningkatkan
nutrisi
4. Anjurkan
meningkatkan
buah dan sayur
5. Anjurkan mandi
menggunakan
sabun
secukupnya
C. CATATAN PERKEMBANGAN
jam 14.00
E : Keluhan nyeri menurun,
Meringis menurun, Gelisah
menurun.
pigmentasi di
tandai dengan O : Pasien tampak mandi
kerusakan 1x/hari, rambut tampak
jaringan kulit, berminyak dan rapi, blm
nyeri dan bisa makan secara mandiri
kemerahan
A : Masalah belum teratasi
I : Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi kebutuhan
alat bantu kebersihan
diri, berpakaian,
berhias dan makan
2. Monitor tingkat
kemandirian
3. Fasilitasi kemandirian,
bantu jika tidak
mampu melakukan
perawatan diri