Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT

TROPIS (DBD)

KELOMPOK 2

1. ANDRI SOLAIMAN 7. FLOREN GAUS


2. ESTER PINANGKAAN 8. GABRIELLA PONDAAG

3. WIRNA LINGUDE 9. GLEDYS TAMPENAWAS


10. SUCI BATALIPU
4. FABIOLA LUMI
11. SENDY MANGIMPIS
5. LYANO SINGAL
6. CRISTEL PANDEAN
PENGERTIAN DEMAM BERDARAH
DENGUE (DBD)

• Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh


Virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti yang apabila terlambat ditangani akan
menyebabkan Dengue Syok Sindrom (DSS) yang dapat menyebabkan
kematian.
KLASIFIKASI DEMAM BERDARAH
DENGUE
• Derajat I: Demam mendadak 2-7 hari, gejala tidak khas, manifestasiperdarahan
dengan uji tourniquet positif.
• Derajat II : Derajat I disertai manifestasi perdarahan lain.
• Derajat III : Ditemukan tanda dini renjatan, adanya kegagalansirkulasi,nafas
cepat dan lemah, tekanan darah menurun (20 mmHg) atau hipotensi, disertai kulit
dingin, lembab dan gelisah.
• Derajat IV : Renjatan berat, nadi tidak teraba, terdapat DSS (dengue
syoksindrom) dengan nadi dan tekanan darah tak terukur.
ETIOLOGI DEMAM BERDARAH DENGUE

• Nursalam, dkk (2008), menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang


menyebabkan DBD sering kali di daerah yang padat penduduknya dan
lingkungan yang kurang bersih (seperti air yang menggenang, bak yang
jarang di kuras dan gantungan baju di kamar). Nyamuk Aedes Aegypti
biasanya menggigit pada siang hari jam 10.00-12.00 dan sore hari pada
jam 16.00-18.00. Menurut Soedjas (2011), menyebutkan bahwa nyamuk
dari tetangga mungkin terbang ke rumah sekitarnya, karena nyamuk
memiliki daya jelajah hingga 100 meter.
PATOFISIOLOGI DEMAM BERDARAH
DENGUE
• Virus dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan
antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi system complement. Akibat
aktivasi dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan
mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui
endotel dinding itu.
• Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protrombin, faktor V,
VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran
gastrointestinal DHF.
• Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume
plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Renjatan terjadi secara akut.
• Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah dan
mengalami hypovolemik.
MANIFESTASI KLINIS DEMAM BERDARAH
DENGUE
1. Demam tinggi selama 2-7 hari
2. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit; ptechie, ekhimosis, hematoma
3. Epistaksis, hematemesis, melena, hematuri
4. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi
5. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati
6. Sakit kepala
7. Pembengkakan sekitar mata
8. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
9. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih
dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DEMAM
BERDARAH DENGUE

1. Uji rumple leed/tourniquet positif


2. Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20% atau
lebih), trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
3. Serologi : uji HI (hemoaglutination inhibition test) dipakai untuk
menentukan adanya infeksi virus dengue
4. Rontgen thoraks : effusi pleura
PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH
DENGUE

1. Minum banyak 1,5 - 2 liter/24 jam atau 1 sendok makan tiap 3-5
menit. Minuman berupa air teh manis, sirup, susu, sari buah, soft
drink, atauoralit.
2. Kolaborasi pemberian antipiretik jika terdapat demam
3. Kolaborasi pemberian cairan melalui intravena, dilakukan jika pasien
mengalami kesulitan minum dan nilai hematokrit cenderung
meningkat.
ASKEP PADA ANAK DENGAN DEMAM
BERDARAH DENGUE
1. Pengkajian
• Identitas pasien : Nama, umur (pada DBD sering menyerang anak dengan usia kurang 15 tahun),
jenis kelamin, alamat, nama orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua.
• Riwayat kesehatan : Keluhan utama, Riwaya5 kesehatan sekarang, Riwayat kesehatan dahulu, dan
Riwayat gizi
• Kondisi lingkungan
• Pola kebiasaan : Nutrisi dan metabolisme, Eliminasi alvi (buang air besar), Eliminasi urin (buang
air kecil), Tidur dan istirahat, dan Istirahat
• Pemeriksaan fisik : Tingkat kesadaran, Keadaan umum, Tanda-tanda vital, Kepala, Mata, Hidung,
Telinga, Mulut, Leher, Dada/thorax, Abdomen, Sistem integument, Genitalia, dan Ekstermitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan kurangnya asupan makanan
• Hipertermi berhubungan dengan infeksi virus Dengue
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI

A. Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan


cairan aktif
• Tujuan : Setelah berikan asuhan keperawatan diharapkan terjadi keseimbangan cairan.
• Kriteria hasil :
1. Mempertahankan urine output, Ht normal
2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan
Intervensi :

Mengobservasi tanda-tanda vital

Monitor tanda-tanda meningkatnya kekurangan cairan : turgor tidak elastis, ubun-ubun cekung, produksi
urin menurun

Mengobservasi dan mencatat intake dan output yang akurat

Monitor status hidrasi (misalnya membrane mukosa lembab, denyut nadi adekuat, dan tekanan darah)

Dorong klien menambah asupan oral, misalnya minum banyak, 1,5-2 liter/hari atau 1 sendok makan tiap
3-5 menit. Minum

berupa air putih, sirup, susu, sari buah, soft drink, atau oralit.

Memonitor nilai laboratorium

Mempertahankan intake dan output yang adekuat

• Kolaborasi pemberian cairan melalui intravena


• B. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan
• Tujuan : Setelah berikan asuhan keperawatan diharapkan Capillary refill, nadi dan tekanan
darah dalam batas normal.
• Kriteria hasil :
1. Capillary refill pada jari-jari tangan dalam batas normal (< 2 detik)
2. Capillary refill pada jari-jari kaki dalam batas normal (< 2 detik)
3. Tekanan darah sistolik dalam batas normal (< 120 mmHg)
4. Darah diastolic dalam batas normal (< 90 mmHg)
5. Tekanan nadi dalam batas normal (60-100 x/menit)
6. Tidak terjadi edema pada perifer
Intervensi :

Mengkaji dan mencatat tanda-tanda vital (kualitas dan frekuensi denyut nadi,
tekanan darah, capillary refill)

Mengkaji dan mencatat sirkulasi pada ekstremitas (suhu, kelembaban, warna)

Menilai kemungkinan terjadinya kematian jaringan pada


• ekstremitas seperti dingin, nyeri, pembengkakan kaki).
EVALUASI

• Pengumpulan data selama tindakan keperawatan, misal (tandatanda


vital, turgor kulit, asupan dan haluaran cairan, serta pengukuran berat
badan) di samping menentukan apakah kriteria hasil yang telah
ditetapkan menurut masing-masing diagnosis telah tercapai atau belum.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai