Anda di halaman 1dari 35

WHO Guideline on

Antenatal Care (2016)


Overview
Reproductive Health and Research (RHR)
Nutrition for Health and Development (NHD)
Maternal, Newborn, Child and Adolescent Health (MCA)

1
Introduction

 Dalam kontinum reproduksi perawatan kesehatan, Antenatal


Care (ANC) menyediakan landasan untuk fungsi perawatan
kesehatan yang penting, termasuk promosi kesehatan,
skrining dan diagnosis, dan pencegahan penyakit.
 WHO Guideline ANC 2016  pedoman komprehensif WHO ttg
ANC rutin utk wanita hamil dan remaja putri. Paduan ini
dimaksudkan utk merefleksikan dan menanggapi kompleksitas
masalah seputar praktik & pelaksanaan ANC dan utk
memprioritaskan kesehatan & kesejahteraan yg berpusat pada
individu (tidak hanya pencegahan kematian dan morbiditas)
sesuai dg hak asasi manusia berbasis pendekatan.

2
KUALITAS melalui “continuum of care”
”Setiap wanita hamil & bayi baru lahir menerima perawatan berkualitas selama
masa kehamilan, persalinan dan setelah melahirkan” -WHO

 Memprioritaskan kesehatan &


kesejahteraan yang berpusat
pada individu:
 Mengurangi mortalitas dan

morbiditas
 Memberikan perhatian penuh

hormat yang memperhitungkan


pandangan wanita
 Mengoptimalkan pemberian

pelayanan dalam sistem


kesehatan
3
Rekomendasi pada ANC
49 rekomendasi dikelompokkan menjadi 5
bidang topik:
A. Intervensi nutrisi (14)
B. Penilaian ibu dan janin(13)
C. Tindakan pencegahan (7)
D. Intervensi untuk gejala fisiologis umum (6)
E. Intervensi sistem kesehatan untuk
meningkatkan pemanfaatan & kualitas
ANC (9)

4
REKOMENDASI

5
Tipe Rekomendasi

 Kami merekomendasikan opsi ini


 Kami merekomendasikan opsi ini dalam kondisi
tertentu
 Only in the context of rigorous research
 Only with targeted monitoring and evaluation
 Only in specific contexts
 Kami tidak merekomendasikan opsi ini

6
A. Intervensi Nutrisi - 1
A.1.1: Konseling tentang pola makan yang sehat dan tetap aktif Recommended
secara fisik selama kehamilan dianjurkan bagi ibu hamil agar tetap
sehat dan mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan selama
kehamilan.
A.1.2: Pada populasi kurang gizi, edukasi gizi tentang peningkatan Context-specific
asupan energi dan protein harian dianjurkan bagi ibu hamil untuk recommendation
mengurangi risiko neonatus dengan berat badan lahir rendah.

A.1.3: Pada populasi yang kekurangan gizi, energi yg seimbang dan Context-specific
suplementasi protein makanan direkomendasikan bagi wanita hamil recommendation
untuk mengurangi risiko lahir mati dan neonatus kecil untuk usia
kehamilan.
A.1.4: Pada populasi yang kekurangan gizi, suplementasi protein tinggi Not recommended
tidak direkomendasikan untuk wanita hamil untuk meningkatkan
kualitas kesehatan ibu dan perinatal.

7
A. Intervensi Nutrisi - 2
A.2.1: Suplementasi zat besi dan asam folat oral setiap hari dengan 30 Recommended
mg sampai 60 mg zat besi dan 400 µg (0,4 mg) asam folat dianjurkan
untuk wanita hamil untuk mencegah anemia ibu, sepsis nifas, berat
lahir rendah, dan kelahiran prematur.
A.2.2: Suplementasi zat besi dan asam folat oral intermiten dengan Context-specific
120 mg zat besi dan 2800 µg (2,8 mg) asam folat sekali seminggu recommendation
direkomendasikan untuk wanita hamil untuk meningkatkan outcomes
ibu dan bayi jika zat besi harian tidak dapat diterima karena efek
samping, dan populasi dengan prevalensi anemia pada ibu hamil
kurang dari 20%.
A.3: Pada populasi dengan asupan kalsium makanan rendah, Context-specific
suplementasi kalsium harian (1,5-2,0 g oral elemental calcium) recommendation
direkomendasikan untuk wanita hamil untuk mengurangi risiko
preeklamsia.
A.4: Suplementasi vitamin A hanya dianjurkan bagi wanita hamil di Context-specific
daerah yang kekurangan vitamin A merupakan masalah kesehatan recommendation
masyarakat yang parah, untuk mencegah rabun senja.

8
A. Intervensi Nutrisi - 3
A.5: Suplementasi Zinc untuk wanita hamil hanya direkomendasikan Context-specific
dalam konteks penelitian yang ketat. recommendation
(research) 
A.6: Suplementasi multipel mikronutrien tidak dianjurkan bagi wanita Not recommended
hamil untuk meningkatkan outcomes ibu dan perinatal.

A.7: Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) tidak dianjurkan bagi wanita Not recommended
hamil untuk meningkatkan outcomes ibu dan perinatal.

A.8: Suplementasi vitamin E dan C tidak direkomendasikan untuk Not recommended


wanita hamil untuk meningkatkan outcomes ibu dan perinatal.

A.9: Suplementasi vitamin D tidak dianjurkan bagi wanita hamil untuk Not recommended
meningkatkan outcomes ibu dan perinatal.

A.10: Untuk ibu hamil dengan asupan kafein harian yang tinggi (lebih Context-specific
dari 300 mg per hari), disarankan untuk menurunkan asupan kafein recommendation
harian selama kehamilan untuk mengurangi risiko keguguran dan bayi  
lahir dengan berat badan rendah.

9
B.1. Penilaian Maternal/Ibu - 1
B.1.1: Uji hitung darah lengkap adalah metode yang direkomendasikan Context-specific
untuk mendiagnosis anemia pada kehamilan. Dalam pengaturan di recommendation
mana pengujian hitung darah lengkap tidak tersedia, pengujian
hemoglobin di tempat dengan haemoglobinometer disarankan
daripada penggunaan skala warna hemoglobin sebagai metode untuk
mendiagnosis anemia pada kehamilan.
B.1.2: Kultur urin porsi tengah (midstream) adalah metode yang Context-specific
direkomendasikan untuk mendiagnosis bakteriuria asimtomatik (ASB) recommendation
pada kehamilan. Dalam pengaturan di mana kultur urin tidak tersedia,
pewarnaan Gram urin porsi tengah (midstream) di tempat
direkomendasikan daripada penggunaan tes dipstik sebagai metode
untuk mendiagnosis ASB pada kehamilan.
B.1.3: Penyelidikan klinis tentang kemungkinan kekerasan pasangan Context-specific
intim (IPV/intimate partner violence) harus sangat dipertimbangkan recommendation
pada kunjungan ANC ketika menilai kondisi yang mungkin disebabkan
atau dipersulit oleh IPV untuk meningkatkan diagnosis klinis dan
perawatan selanjutnya, di mana ada kapasitas untuk memberikan
dukungan (termasuk rujukan bila sesuai) dan bila persyaratan
minimum WHO terpenuhi.

10
B.1. Penilaian Maternal/Ibu - 2
B.1.4: Hiperglikemia yang pertama kali terdeteksi setiap saat selama kehamilan Recommended
harus diklasifikasikan sebagai diabetes mellitus gestasional (GDM) atau diabetes
mellitus pada kehamilan, menurut kriteria WHO.
B.1.5: Penyedia layanan kesehatan harus menanyakan semua wanita hamil tentang Recommended
merokok (dulu dan sekarang) dan pajanan terhadap perokok pasif sedini mungkin
selama kehamilan dan pada setiap kunjungan perawatan antenatal.
B.1.6: Penyedia layanan kesehatan harus menanyakan semua wanita hamil tentang Recommended
penggunaan alkohol dan zat lain (dulu dan sekarang) sedini mungkin selama
kehamilan dan pada setiap kunjungan perawatan antenatal.
B.1.7: Pada pengaturan prevalensi tinggi, provider-initiated testing and counselling Recommended
(PITC) untuk HIV harus dianggap sebagai komponen rutin dari paket perawatan
untuk ibu hamil pada ANC. Pada pengaturan prevalensi rendah, PITC dapat
dipertimbangkan untuk wanita hamil pada ANC sebagai komponen penting dari
upaya untuk menghilangkan penularan HIV dari ibu ke anak, dan untuk
mengintegrasikan tes HIV dengan sifilis, uji virus atau tes lain yg relavan, dan untuk
memperkuat sistem kesehatan ibu dan anak yang mendasarinya.
B.1.8: Pada pengaturan di mana prevalensi tuberkulosis (TB) pada populasi umum Context-specific
adalah 100/100 000 populasi atau lebih, skrining sistematis untuk TB aktif harus recommendation
dipertimbangkan untuk wanita hamil sebagai bagian dari perawatan antenatal.

11
B.2. Penilaian Janin
B.2.1: Penghitungan gerakan janin harian, seperti kick chart "hitung- Context-specific
sampai-sepuluh", hanya disarankan dalam konteks penelitian yang ketat. recommendation
(research)

B.2.2: Mengganti palpasi perut dengan pengukuran tinggi fundus-simfisis Context-specific


(SFH/symphysis-fundah height) untuk penilaian pertumbuhan janin tidak recommendation
disarankan untuk meningkatkan hasil perinatal. Perubahan dari apa yang
biasanya dilakukan (palpasi perut atau pengukuran SFH) dalam
pengaturan tertentu tidak direkomendasikan.

B.2.3: Kardiotokografi antenatal rutin tidak direkomendasikan untuk Not recommended


wanita hamil untuk meningkatkan outcomes ibu dan perinatal.

B.2.4: Satu pemindaian ultrasonografi sebelum 24 minggu kehamilan Recommended


(ultrasonografi dini) disarankan bagi wanita hamil untuk memperkirakan
usia kehamilan, meningkatkan deteksi anomali janin dan kehamilan
kembar, mengurangi induksi persalinan untuk kehamilan post-term, dan
meningkatkan woman’s pregnancy experience.

B.2.5: Pemeriksaan ultrasonografi Doppler rutin tidak disarankan bagi Not recommended
wanita hamil untuk meningkatkan outcomes ibu dan perinatal.
12
C. Tindakan Pencegahan - 1
C.1: Regimen antibiotik tujuh hari direkomendasikan untuk semua wanita Recommended
hamil dengan asimtomatik bakteriuria (ASB) untuk mencegah
bakteriuria persisten, kelahiran prematur dan berat lahir rendah.

C.2: Profilaksis antibiotik hanya disarankan untuk mencegah infeksi Context-specific


saluran kemih berulang pada wanita hamil dalam konteks penelitian recommendation
yang ketat. (research)

C.3: Profilaksis antenatal dengan imunoglobulin anti-D pada wanita Context-specific


hamil dengan Rh-negatif non-sensitisasi pada usia kehamilan 28 dan 34 recommendation
minggu untuk mencegah aloimunisasi RhD hanya direkomendasikan (research)
dalam konteks penelitian yang ketat.

C.4: Di daerah endemis, pengobatan antelmintik preventif dianjurkan Context-specific


untuk wanita hamil setelah trimester pertama sebagai bagian dari recommendation
program pengurangan infeksi cacing.

C.5: Vaksinasi tetanus toksoid direkomendasikan untuk semua wanita Recommended


hamil, tergantung pada paparan vaksinasi tetanus sebelumnya, untuk
mencegah kematian neonatal akibat tetanus.

13
C. Tindakan Pencegahan - 2
C.6: Di daerah endemis malaria di Afrika, pengobatan pencegahan Context-specific
intermiten dengan sulfadoksin-pirimetamin (IPTp-SP) direkomendasikan recommendation
untuk semua wanita hamil. Dosis harus dimulai pada trimester kedua,
dan dosis harus diberikan setidaknya satu bulan, dengan tujuan untuk
memastikan bahwa setidaknya tiga dosis diterima.

C.7: Oral pre-exposure prophylaxis (PrPP) yang mengandung tenofovir Context-specific


disoproxil fumarate (TDF) harus ditawarkan sebagai pilihan pencegahan recommendation
tambahan untuk wanita hamil yang berisiko tinggi terhadap infeksi HIV
sebagai bagian dari pendekatan pencegahan kombinasi.

14
D. Gejala Fisiologis Umum
D.1: Jahe, kamomil, vitamin B6, dan / atau akupunktur direkomendasikan untuk Recommended
meredakan mual di awal kehamilan, berdasarkan preferensi wanita dan pilihan yang
tersedia.
D.2: Anjuran tentang pola makan dan gaya hidup dianjurkan untuk mencegah dan Recommended
meredakan mulas pada kehamilan. Sediaan antasida dapat ditawarkan kepada wanita
dengan gejala mengganggu yang tidak berkurang dengan modifikasi gaya hidup.
D.3: Pilihan pengobatan magnesium, kalsium, atau non-farmakologis dapat digunakan Recommended
untuk meredakan kram kaki saat hamil, berdasarkan preferensi wanita dan pilihan yang
tersedia.
D.4: Olahraga teratur selama kehamilan dianjurkan untuk mencegah nyeri punggung Recommended
bawah dan panggul. Ada sejumlah opsi perawatan berbeda yang dapat digunakan,
seperti fisioterapi, sabuk pendukung, dan akupunktur, berdasarkan preferensi wanita dan
opsi yang tersedia.

D.5: Kulit ari gandum atau suplemen serat lainnya dapat digunakan untuk meredakan Recommended
konstipasi pada kehamilan jika kondisi tersebut gagal merespons modifikasi pola makan,
berdasarkan preferensi wanita dan pilihan yang tersedia.
D.6: Pilihan non-farmakologis, seperti stoking kompresi, peninggian kaki dan Recommended
perendaman air, dapat digunakan untuk pengelolaan varises dan edema pada
kehamilan, berdasarkan preferensi wanita dan pilihan yang tersedia.

15
E. Intervensi sistem kesehatan untuk meningkatkan
pemanfaatan & kualitas ANC - 1

E.1: Setiap wanita hamil dianjurkan membawa catatan kasusnya sendiri Recommended
selama kehamilan untuk meningkatkan kesinambungan, kualitas perawatan
dan pengalaman kehamilannya.
E.2: Model kesinambungan perawatan yang dipimpin oleh bidan, di mana Context-specific
bidan atau sekelompok kecil bidan yang dikenal mendukung seorang wanita recommendation
selama kontinum antenatal, intrapartum dan postnatal, direkomendasikan
untuk wanita hamil dalam pengaturan dengan program kebidanan yang
berfungsi dengan baik.

E.3: Perawatan ANC kelompok yang disediakan oleh profesional perawatan Context-specific
kesehatan yang berkualifikasi dapat ditawarkan sebagai alternatif perawatan recommendation
antenatal individu untuk wanita hamil dalam konteks penelitian yang ketat, (research)
tergantung pada preferensi wanita dan dengan syarat bahwa infrastruktur
dan sumber daya untuk pemberian perawatan antenatal kelompok tersedia .

16
E. Intervensi sistem kesehatan untuk meningkatkan
pemanfaatan & kualitas ANC - 2

E.4.1: Pelaksanaan mobilisasi masyarakat melalui siklus participatory Context-specific


learning and action (PLA) yang terfasilitasi dengan kelompok perempuan recommendation
direkomendasikan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
terutama di daerah pedesaan dengan akses rendah ke layanan kesehatan.
Kelompok wanita partisipatif mewakili kesempatan bagi wanita untuk
mendiskusikan kebutuhan mereka selama kehamilan, termasuk hambatan
untuk menjangkau perawatan, dan untuk meningkatkan dukungan bagi wanita
hamil.

E.4.2: Serangkaian intervensi yang mencakup mobilisasi rumah tangga dan Context-specific
masyarakat serta kunjungan rumah antenatal direkomendasikan untuk recommendation
meningkatkan pemanfaatan perawatan antenatal dan outcomes kesehatan
perinatal, terutama di pengaturan pedesaan dengan akses rendah ke layanan
kesehatan.

17
E. Intervensi sistem kesehatan untuk meningkatkan
pemanfaatan & kualitas ANC - 3

E.5.1: Pengalihan tugas untuk mempromosikan perilaku yang berhubungan Recommended


dengan kesehatan untuk kesehatan ibu dan bayi baru lahir ke berbagai kader,
termasuk petugas kesehatan awam, perawat tambahan, perawat, bidan dan
dokter direkomendasikan.
E.5.2: Pengalihan tugas distribusi suplemen nutrisi yang direkomendasikan Recommended
dan pengobatan pencegahan intermiten dalam kehamilan (IPTp) untuk
pencegahan malaria ke berbagai kader, termasuk perawat tambahan,
perawat, bidan dan dokter direkomendasikan.
E.6: Pembuat kebijakan harus mempertimbangkan intervensi pendidikan, Context-specific
peraturan, keuangan, dan dukungan individu dan profesional untuk merekrut recommendation
dan mempertahankan pekerja kesehatan yang memenuhi syarat di
pedesaan dan daerah terpencil.

18
E. Intervensi sistem kesehatan untuk meningkatkan
pemanfaatan & kualitas ANC - 4

E.7: Model ANC dengan minimal delapan kontak direkomendasikan Recommended


untuk mengurangi kematian perinatal dan meningkatkan pengalaman
perawatan wanita.

19
WHAT'S NEW?

20
E.7: Model perawatan antenatal dengan minimal delapan
kontak direkomendasikan untuk mengurangi kematian
1
perinatal dan meningkatkan pengalaman perawatan wanita.
Rekomendasi GDG ini dibuktikan oleh:
 Bukti yang menunjukkan peningkatan kematian perinatal dalam model
ANC 4-kunjungan
 Bukti yang mendukung peningkatan keamanan selama kehamilan melalui
peningkatan frekuensi penilaian ibu dan janin untuk mendeteksi
komplikasi
 Bukti yang mendukung komunikasi sistem kesehatan yang lebih baik dan
dukungan seputar kehamilan untuk wanita dan keluarga
 Bukti yang menunjukkan bahwa lebih banyak kontak antara wanita hamil
dan petugas kesehatan yang berwawasan dan berpengetahuan lebih
cenderung mengarah pada pengalaman kehamilan yang positif
 Bukti dari studi HIC menunjukkan tidak ada perbedaan penting dalam
outcomes kesehatan ibu dan perinatal antara model ANC yang mencakup
setidaknya delapan kontak dan model ANC yang mencakup 11 hingga 15
21
kontak.
2016 WHO ANC model

22
2
Kontak vs Kunjungan

 Pedoman tersebut menggunakan istilah 'kontak' - ini menyiratkan


hubungan aktif antara wanita hamil dan penyedia layanan kesehatan yang
tidak tersirat dengan kata 'kunjungan'.
– perawatan berkualitas termasuk perawatan medis, dukungan dan informasi yang
tepat waktu dan relevan

 Dalam hal operasionalisasi rekomendasi ini, 'kontak' dapat dilakukan di


fasilitas atau di tingkat komunitas
– disesuaikan dengan konteks lokal melalui fasilitas kesehatan atau layanan
penjangkauan masyarakat

 ‘Kontak’ membantu memfasilitasi context-specific recommendations


– Intervensi (seperti malaria, tuberculosis)
– Sistem kesehatan (seperti pengalihan tugas)

23
3
USG Dini
 Dalam pedoman ANC WHO yang baru, pemindaian ultrasonografi sebelum usia kehamilan 24
minggu disarankan bagi semua wanita hamil untuk:
 Memperkirakan usia kehamilan
 Mendeteksi anomali janin & kehamilan multipel
 Meningkatkan pengalaman kehamilan ibu

 Pemindaian ultrasonografi setelah kehamilan 24 minggu (ultrasonografi akhir) tidak


disarankan untuk wanita hamil yang telah menjalani pemindaian ultrasonografi dini.
– Pemangku kepentingan harus mempertimbangkan untuk menawarkan pemindaian
ultrasonografi terlambat kepada wanita hamil yang belum menjalani pemindaian
ultrasonografi dini.

 Peralatan ultrasound juga dapat digunakan untuk indikasi lain (misalnya darurat obstetri) atau
oleh departemen medis lain

 Pelaksanaan dan dampak rekomendasi ini pada outcomes kesehatan, pemanfaatan fasilitas,
dan pemerataan harus dipantau di tingkat layanan kesehatan, regional, dan negara.
– berdasarkan kriteria dan indikator yang didefinisikan dengan jelas yang terkait dengan
target yang disetujui dan sesuai secara lokal.

24
4
ANC model – positive pregnancy experience

Overarching aim

To provide pregnant women with respectful,


individualized, person-centred care at every contact,
with implementation of effective clinical practices
(interventions and tests), and provision of relevant
and timely information, and psychosocial and
emotional support, by practitioners with good
clinical and interpersonal skills within a
well functioning health system.

25
Implementasi ANC yang efektif membutuhkan
5

 Pendekatan dan penguatan sistem kesehatan


o Kontinuitas perawatan
o Penyampaian pelayanan terintegrasi
o Meningkatkan komunikasi dengan, dan dukungan
untuk wanita
o Ketersediaan pasokan dan komoditas
o Penyedia perawatan kesehatan yg diberdayakan
 Perekrutan dan retensi staf di daerah pedesaan
dan terpencil
 Peningkatan kapasitas
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Anda mungkin juga menyukai