● Selama diastol ventrikel → atrium masih dalam keadaan diastol
● Sesuai dg TP segment (interval setelah repolarisasi ventrikel dan sebelum depolarisasi atrium) ● Tekanan atrium > ventrikel (aliran darah terus masuk ke atrium) [1] ● Perbedaan tekanan → katup AV terbuka → darah mengalir dari atrium ke ventrikel [a] → volume ventrikel perlahan-lahan meningkat sebelum kontraksi atrium terjadi [2] Late Ventricular Diastole
● Di akhir diastol ventrikel → SA node mencapai ambang batas →
impuls menyebar ke seluruh atrium (gel P) [3] ● Depolarisasi atrium → kontraksi atrium → meningkatkan tekanan atrium [4] → menekan lebih banyak darah ke ventrikel → sehingga tekanan ventrikel meningkat [5] & volume ventrikel meningkat akibat penambahan volume darah oleh kontraksi atrium [6] [b] ● Selama kontraksi atrium → tekanan atrium > ventrikel → katup AV terbuka End of Ventricular Diastole
● Diastol ventrikel berakhir pd permulaan kontraksi ventrikel;
berakhirnya kontraksi atrium dan pengisian ventrikel; tidak ada penambahan darah ● Volume darah di ventrikel di ujung diastol [7] → end diastolic volume (EDV), rerata sekitar 135 mL ● EDV → jumlah maksimum darah yg dikandung ventrikel selama siklus ini Onset of Ventricular Systole ● Setelah eksitasi atrium → impuls bergerak untuk merangsang ventrikel ● Pada saat aktivasi ventrikel selesai, kontraksi atrium sudah berakhir ● Kompleks QRS mewakili eksitasi ventrikel (menginduksi kontraksi ventrikel) [8] ● Kurva tekanan ventrikel meningkat tajam segera setelah kompleks QRS (setelah kopling eksitasi-kontraksi terjadi) [9] ● Saat kontraksi ventrikel dimulai → tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium → mendorong katup AV menutup Isovolumetric Ventricular Contraction
● Setelah katup AV tertutup dan sebelum katup aorta
terbuka → ventrikel menjadi ruang tertutup (tidak ada darah yg dapat masuk atau keluar) → periode kontraksi isovolumetrik [c] ● Volume konstan & serat otot tetap pada panjang yg konstan [11] ● Namun tekanan ventrikel terus meningkat [10] Ventricular Ejection
● Ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta [12] → katup
aorta dipaksa membuka → pengeluaran darah [d] ● Jumlah darah yg dipompa keluar dg setiap kontraksi → SV ● Kurva tekanan aorta naik (darah dipaksa ke aorta lebih cepat daripada mengalir ke pembuluh yg lebih kecil) [13] ● Volume ventrikel menurun drastis (darah dipompa keluar dg cepat) [14] ● Sistol ventrikel : kontraksi ventrikel isovolumetrik & ejeksi ventrikel End of Ventricular Systole
● Ventrikel tidak kosong sepenuhnya selama pengosongan
● Jumlah darah yg tersisa di ventrikel pada ujung sistol saat pengosongan selesai → end systolic volume (ESV) [15] → 65 mL ● ESV : jumlah darah minimum pada ventrikel saat siklus ini ● Perbedaan volume darah sebelum dan sesudah kontraksi ventrikel → jumlah darah yg dikeluarkan selama kontraksi (SV = EDV - ESV → SV = 135 mL - 65 mL = 70 mL) Onset of Ventricular Diastole
● Gel T : menandakan repolarisasi ventrikel di ujung sistol
ventrikel [16] ● Repolarisasi ventrikel & mulai relaks → tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup [17] ● Penutupan katup aorta menghasilkan gangguan atau notch → dicrotic notch [18] ● Tidak ada pengeluaran darah selama siklus ini Isovolumetric Ventricular Relaxation
● Saat katup aorta menutup, katup AV belum membuka
(tekanan ventrikel > tekanan aorta) → tidak ada darah yg dpt masuk ke ventrikel → relaksasi ventrikel isovolumetrik [19] [e] ● Panjang serat otot dan volume ruang tetap konstan [20] Ventricular Filling
● Ketika tekanan ventrikel < tekanan aorta → katup AV terbuka
[21] → pengisian ventrikel ● Diastol ventrikel : relaksasi ventrikel isovolumetrik & pengisian ventrikel ● Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan (atrium berada di diastol di seluruh sistol ventrikel) ● Darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke atrium kiri → saat terkumpul → tekanan atrium terus meningkat [22] ● Ketika katup AV terbuka di ujung sistol ventrikel → darah mengalir dg cepat ke ventrikel [a] ● Pengisian ventrikel terjadi dg cepat [23] (peningkatan tekanan atrium) → pengisian ventrikel melambat [24] ● Selama periode pengisian ini → darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke atrium kiri dan melalui katup AV yg terbuka ke ventrikel kiri ● Selama diastol ventrikel berakhir (ventrikel terisi perlahan → SA node menyala → dimulainya siklus jantung kembali Heart Sound
● BJ pertama : bernada rendah, lembut dan relatif panjang, terdengar “lub”
● BJ kedua : bernada tinggi dan lebih pendek serta lebih tajam, terdengar “dup” ● BJ pertama dikaitkan dg penutupan katup AV; BJ kedua dikaitkan dg penutupan katup semilunar (penutupan katup: dihasilkan dari getaran di dalam dinding ventrikel & arteri utama) ● BJ pertama → menandakan permulaan sistol ventrikel; BJ kedua → menandakan permulaan diastol ventrikel [9] [17] ● Pembukaan katup tidak menghasilkan suara apa pun Murmur ● Suara jantung tidak normal, biasanya (tapi tidak selalu) terkait dg penyakit jantung. Namun ketika aliran menjadi turbulen → biasanya terdengar ● Penyebab turbulensi (most common) → kerusakan katup (katup stenotik atau insufisiensi) ● Katup stenotik → katup kaku & menyempit yg tdk bisa terbuka sepenuhnya ● Katup insufisiensi/non kompeten/leaky valve → katup yg tdk dapat menutup sepenuhnya (tepi katup tidak terpasang dg benar) ● Turbulensi terjadi saat darah mengalir ke belakang melalui katup yg insufisiensi & tabrakan dg darah yg bergerak ke depan → murmur yg berdesis atau berdeguk; alirah balik darah → regurgitasi ● Waktu terjadinya murmur mengacu pada bagian dari siklus jantung saat murmur terdengar ● BJ pertama: saat permulaan sistol ventrikel ● BJ kedua: saat permulaan diastol ventrikel ● Murmur yg terjadi antara BJ pertama dan kedua (“lub-murmur-dup--lub- murmur-dup”) disebut murmur sistolik ● Murmur yg terjadi antara BJ kedua dan pertama (“lub-dup-murmur--lup-dup- murmur”) disebut murmur diastolik ● Berdasarkan bunyinya: murmur stenotik (bersiul) atau murmur insufisiensi (berdesis)