Anda di halaman 1dari 38

AMENOREA

FISIOLOGI SIKLUS HAID


4

DEFINISI

Tidak terjadinya haid pada seorang wanita


Prapubertas, Hamil, Menyusui, Pasca menopause

Amenorea Fisiologis Amenorea

Amenorea Primer Amenorea Patologis Amenorea Sekunder

DEFINISI AMENOREA PRIMER

Belum mengalami haid pada usia 14 tahun, yang disertai dengan tidak tampaknya pertumbuhan serta perkembangan tanda-tanda seks sekunder, Atau Belum mengalami haid pada usia 16 tahun meski telah didapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal dari tanda-tanda seks sekunder

PENYEBAB AMENOREA PRIMER


4

ANAMNESIS
Kelainan di keluarga : usia menars dan kesuburan ibu dan juga kerabat lainnya

Riwayat perinatal;
Riwayat pembedahan, pengobatan keganasan, penyakit otoimun, endokrinopati;

Perkembangan pubertas;

Idiopathic hypogonadotropic hypogonadism

TRIAS ATLIT : AMENOREA GANGGUAN POLA MAKAN OSTEOPENIA

Anamnesis

Riwayat sakit kepala, gangguan pola makan, perubahan berat badan, kegiatan fisik yang berlebihan,gambaran hirsutism

PEMERIKSAAN FISIK (1)

Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan untuk mendapatkan indeks massa tubuh. Pemeriksaan persentase lemak tubuh dapat menggunakan kaliper di 4 lokasi, yaitu : trisep, bisep, subskapula, suprailiaka

PEMERIKSAAN FISIK (2)

PEMERIKSAAN FISIK (3)


4

Bagaimana dengan kelengkapan dan kondisi dari genitalia interna dan eksterna ? 1

PEMERIKSAAN FISIK (4)


4

Bagaimana pengaruh hormon estrogen terhadap target organ ?

PEMERIKSAAN FISIK (5)


4

Bagaimana dengan kadar hormon gonadotropin ?

Pemeriksaan Genetalia interna dan externa PEMERIKSAAN GINEKOLOGI Pemeriksaan Laboratorik Pemeriksaan Kromosom (Kariotip) Pemeriksaan Endokrinologi

Kariotip

46 XY

46 XX

Gonadal Regression, Leydig cell Agenesis, Testicular Enzym Defisiensi

Androgen Insensitivity (TSF Syndrome)

Mullerian Agenesis (MRKH Syndrome)

Absent Breast & sexual hair

Normal Breasts & Absent sexual hair

Normal Breasts and Sexual hair

HIPOGENESIS/ AGENESIS GONAD


Gambaran Klinis
Gonad yang rudimenter Gonad hanya terdiri dari stroma ovarium dan sel hilus, shg tidak mampu menghasilkan estrogen

Ada 3 bentuk:
Ulrich Turner Syndrome
Agenesis Gonad murni Atipikal Turner Sindrom

Organ genetalia ext dan int tidak terbentuk

ULRICH TURNER SYNDROME


Jenis yang paling banyak ditemukan Kromosom kariotip 45 XO, kadang mozaik berupa 45 XO 46 XX atau mozaik komplek 45/XO-46/XX47/XXX Tidak terbentuk hormon estrogen, shg alat genetalia wanita tidak terbentuk Kelihatan pendek, leher pendek dengan batas bawah rambut pendek (pteregium colli) dan cubitus valgus Rambut pubis dan ketiak sedikit

AGENESIS GONAD MURNI (SWEYER SINDROM)


Analisa kromosom 46XX atau 46XY dengan barr body + Uterus dan payudara hipoplasia

ATIPIKAL TURNER SYNDROME Analisa kromosom XO/XY, XO/XY Sel hilus ovarium menghasilkan androgen Terlihat pendek, mengeluh tidak pernah haid Kadar FSH dan LH serum yang tinggi Terapinya dengan substitusi hormonal jangka panjang minimal hingga usia 45 tahun

SINDROMA KALMANN
Keluhan gangguan pertumbuhan, tidak pernah datang haid, anosmia. Kadar FSH, LH dan estradiol, prolaktin sangat rendah Analisa kromosom 46XX dengan Barr Body + Terapi dengan estrogen progesteron kombinasi Bila wanita yang ingin hamil, pemberian GnRH secara pulsatif dengan menggunakan Zyklomat atau FSH

APLASIA UTERUS DAN VAGINA (SINDROM MAYER KUSTNER V- ROKITANSKY)


Analisa kromosom 46 XX Tidak muncul haid dan mengeluh nyeri saat senggama Pertumbuhan payudara, vulva, rambut pubis dalam batas normal Suhu badan bifasik. Terapi dengan melakukan vaginoplasty

SINDROMA FEMINISASI TESTIKULER (ANDROGEN INSENSITIVITY)


Disebut sebagai pseudohermaproditismus Genotip wanita, krn kurangnya reseptor androgen dalam sitoplasma Keluhan tidak pernah haid, penampilan normal dan cantik, payudara normal, rambut pubis tidak ada, vagina tidak ada, kadang ditemukan testis di inguinal Barr body negatif Laparoskopi untuk mencari kemungkinan testis di perut atau organ lain.

SINDROMA ADRENOGENITAL
Hermafroditismus feminismus Kerusakan enzim kelenjar enzim suprarenal, shg kekurangan kortisol. Virilisasi dan hirsutismus pada tubuh, pada wanita dewasa amenorea, pembesaran klitoris, atrofi payudara dan perubahan suara. Pemeriksaan kromosom kariotip XX, barr body + Diterapi dengan kortikosteroid untuk menghambat pengeluaran ACTH di supra renal. Bila pengobatan tidak berhasil, harus dipikirkan tumor di suprarenal dan ovarium.

AMENOREA SEKUNDER

wanita dalam masa reproduksi yang telah mengalami haid, tidak haid yangselama 3 bulan berturut-turut.

PENYEBAB
I Kelainan hipotalamus Kelainan hipotalamus II. Kelainan hipofisis III. Kelainan ovarium IV Kelainan uterus Amenorea sentral: kelainan hipotalamus dan hipofisis

KELAINAN HIPOTALAMUS
Penyebab organik: tumor kraniofaringeal Penyebab fungsional/ gangguan psikhis:stress, anxiety,anorexia nervosa, bulimia,pseudocyesis Penyebab obat obatan:psikofarmaka Psikhogenik: Defisiensi/disfungsi GnRH Infeksi: meningoensefalitis Kelainan bawaan:Sindroma olfaktogenital Exercise yang berat Hipotiroidisme Gangguan sekresi PIF: Sindroma amenorea galaktorea

KELAINAN HIPOFISIS.
Iskemik/nekrotik hipofisis: Sindroma Sheehan Adenoma laktotrop: Amenorea galaktorea / hiperprolaktinemia. Adenoma Basofilik hiper sekresi cotisol Penyakit Cushing Adenoma Asidofilik hipersekresi GH akromegali Psikogenik

KELAINAN OVARIUM (AMENOREA OVARIUM)


Menopause prekoks Sindroma Ovarium Resisten Gonadotropin Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) Hipertikosis ovarium Gangguan Ovarium dengan Penyebab Ekstragonad

KELAINAN UTERUS (AMENOREA UTERINER) DAN VAGINA


Perlengketan endometrium: Sindroma Asherman Endometrium resisten terhadap hormon TBC endometrium Atresia Himenalis (Sindroma Rokitansky)

UJI PROGESTERON
Dilakukan setelah selesai pemeriksaan Berikan progesteron (MPA, noretisteron atau didrogesteron) 10 mg/hari selama 7 hari. g ) g Perdarahan akan terjadi 3-4 hari setelah obat habis(Uji positif) Uji negatif bila tidak terjadi perdarahan.setelah 10 hari obat habis

UJI P POSITIF

Uterus dan endometrium normal Kemungkinan anovulasi atau defek fase luteal Perdarahan terjadi karena ada efek estrogen(E) terhadap endometrium (proliferasi). Pemberian progesteron (P) menyebabkan fase sekresi dan P yang menurun menyebabkan terjadinya perdarahan. E diproduksi di folikel, berarti pertumbuhan folikel normal Folikel berkembang karena ada rangsangan FSH dan LH berarti Folikel berkembang karena ada rangsangan FSH dan LH, berarti fungsi hipofisis normal. Hipofisis memproduksi FSH dan LH karena rangsangan Gn-RH dari hipotalamus, berarti fungsi hipotalamus normal FSH, LH, Prolaktin(PRL) normal.

UJI P POSITIF BERARTI


Diagnosis: wanita ini adalah disregulasi hipotalamus-hipofisis. Penyebab amenorea kemungkinan besar gangguan pada sistim umpan balik Bila FSH dan PRL normal dengan LH yang tinggi kemungkinan besar menderita Sindroma ovarium polikistik (SOPK) Bila tidak ada tumor hipofisis maka diagnosis adalah disregulasi hipotalamus-hipofisis dan kemungkinan besar gangguan sistem umpan balik Bila uji P (+) , pasti uji E+P juga positif

UJI ESTROGEN + PROGESTERON (UJI E+P)


E diberikan selama 21 hari: EE 50 ug; E Valeriat 2mg; E konjugasi 0,625 mg/hari Hari ke 12 21 : beri P 5-10 mg/hari: Boleh berikan Pil KB Uji (E+P) positif bila terjadi perdarahan 3 hari setelah obat habis dan negatif bila tidak terjadi perdarahan. Uji E+P (+)hipoestogenkelainan hipotalamus/hipofisis Uji E+P (-) normogonadotrop defek endometrium

Anda mungkin juga menyukai