Anda di halaman 1dari 18

AMENOREA

Dr Retno Sumariyanto,Sp.OG
 Amenorea fisiologis:Prapubertas,hamil,
laktasi,pasca menopause

 Amenorea patologis:amenorea primer


dan amenorea sekunder
 Amenorea primer:Seorang wanita usia 14
th,pertumb seks sekunder blm tampak,ha
id blm muncul, atau usia 16 th, tlh tampak
pertunb seks sekunder, tapi blm haid

 Amenorea sekunder: Wanita usia repro-

duksi yang pernah haid kmd berhenti utk


setidaknya 3 bl berturut-turut
Penyebab amenorea:
1. Hipotalamus-hypofisis,mrp penyebab
amenorea sentral(amenorea hipotalamus
dan amenorea hypofisis)
2. Amenorea ovarium
3. Amenorea uterus
Amenorea hipotalamik

 Penyebab organik:
Kraniopharingima,meningoencephalitis,
sindroma olfaktogenital
 Penyebab fungsional: psikis
 Pemakaian obat2an: penotiazin
Amenorea hipofisis
 Penyebab terbanyak adal kelainan
organik, mis:Sheehan syndrom
 sheehan syndrom terjadi akibat
iskemik/nekrotik adenohipofisis
postpartum.
 Gejala:amenorea,lemah
otot,hipotermi,berkurangnya
ASI,gangguan libido,gejala hipotiroid
Amenorea pasca kontasepsi
hormonal
 Dikatakan amenorea jika tdk terjadi haid 6
bulan ssd kontrasepsi hormonal dihentikan
 Ditangani seperti amenorea sekunder
lainnya
 Disebabkan krn kadar progerteron msh
tinggi
 Pada pemakaian pil kadang dijumpai
kadar prolaktin yg tinggi,1/3 nya
ditemukan prolaktinoma
Amenorea ovarium
 Kedua ovarium tdk terbentuk atau
hipoplasia, mis:sindroma turner
 Kedua ovarium ada tapi tdk ada
folikel,mis:menopause prekok
 Tx:estrogen dan prodesteron atau
estrogen saja scr siklik.
 Dapat terjadi pd tumor ovarium yg tidak
menghasilkan hormon,tumor ini merusak
seluruh jar ovarium.
Amenorea uteriner
Sebab:
 Aplasia uteriner:Uterus dan endometrium
tidak ada (amenorea primer)
 Kerusakan pd endometriun krn
perlengkeran(sind asherman) atau krn
infeksi berat TBC amenorea sekunder
Penanganan amenorea sekunder
 Anamnesa: gangg psikis,kerja fisik
berlebihan,DM, peny lever,gangg
tiroid,perub BB eksrtim, penggunaan
psikofarmaka.
 Pem fisik:Singkirkan kehamilan, pemerik
saan genetalia interna dan eksterna.
 Terapi:
Uji Progesteron (P):progesteron 1x10 mg
selama 7 hari.
Perdarahan akan terjadi 3-4 hari ssd obat
habis uji P positip.
Jika 10 hari ssd obat habis tdk tjd
perdarahan uji P negatip
Uji P (+) beri progesteron 1x10 mg hari
ke 16 sp 25
Uji P (-) Uji EP.Beri estrogen 1x0,625
mg hari 1-21 dan progesteron 1x10 mg
hari 12-21.
Penanganan amenorea primer
 Anamnesa + pem fisik ~ amenore
sekunder
 Dilakukan pemeriksaan sitogenik
(kariotyping)
Wanita dg kariotip XX penenganan
seperti amenore sekunder
 Wanita dg kelainan anatomis aplasia
uterus dan vagina (sindrom Mayer-Kuster-
V Rokitansky)
Tidak terbentuk kanalisasi alat genital.
Ditegakkan dg pem fisik,USG
abdomen/rektal
Gejala:Tidak ada haid, nyeri senggama
Analisa kromosom: 46XX
Pertumb payudara, vulva, rambut ketiak
dan alat tubuh lainnya dbn
Tx:vaginoplasti, KIE bahwa tdk bisa hamil
dan vaginoplasti dilakukan saat menikah
 Sindroma adrenogenital
Disebabkan pengaruh androgen yg
berlebihan.
Tjd penutupan tulang epifise lbh cepat
Gamb klinis:virilisasi, hirsutismus
Pada bayi ditemukan pembesaran klitoris.
Pada wanita dewasa:amenore,klitoris
membesar,atrofi payudara dan perubahan
suara.
Kariotip:46XX
Tx:Konseling,pemberian steroid jangka
panjang
 Sindrom Feminisasi Testikuler
Disebut juga: Pseudohermaprodit
Kariotip: 46 XY
Gamb klinis: wanita dg penampilan
normal, cantik,tidak pernah haid,payudara
nornal,rambut ketiak dan pubis tidak
ada,tidak ada vagina,aplasia uteri,kadang
ditemukan testis intra abdominal
 Sindroma Turner
Disebabkan disgenesis gonad.
Gejala:tubuh pendek,webbed neck (kulit
diantara leher dan bahunya menyatu
seperti selaput,, kelopak mata turun,
pembengkaan pada punggung tangan dan
kakinya, pembengkaan pada leher
belakang, jari manis dan jari – jari kaki
pendek, kuku tidak terbentuk dengan baik
Perkembangan tulang abnormal, tulang
dada berbentuk seperti tameng, kulit
terdapat banyak tahi lalat, rambut
kemaluan tipis, koartasio aorta, kadang
terjadi retardasi mental.
Kariotip:45XO atau 46XX atau 47 XXX
Terapi : bersifat supportif, pemberian
estrogen dan hormon pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai