Anda di halaman 1dari 19

Dr.

FERDINAL FERRY, SpOG


Defenisi
 Keadaan dimana tidak adanya haid untuk
sedikitnya 3 bulan berturut-turut.

 amenorea primer (usia 18 tahun ke atas tidak
dapat haid) dan
 amenorea sekunder (penderita pernah
mendapat haid dan kemudian tidak haid lagi).
Etiologi
1. Gangguan organik pusat
2. Gangguan kejiwaan
 syok emosional

 psikosis

 anoreksia nervosa

 pseudosiesis
3. Gangguan poros hipotalamus-hipofisis
 sindrom amenorea-galaktorea

 sindrom Stein-Leventhal

 amenorea hipotalamik

4. Gangguan hipofisis
 sindrom Sheehan dan penyakit
Simmonds
 Tumor
5. Gangguan gonad
 Kelainan kongenital

 Menopause prematur

 The intensive ovary

 Penghentian fungsi ovarium karena


operasi,radiasi, radang dan
sebagainya
 Tumor sel-granulosa, sel-teka, sel-
hilus, adrenal, arenoblastoma
6. Gangguan glandula suprarenalis
 Sindrom adrenogenital

 Sindrom crushing

 Penyakit Addison

7. Gangguan glandula tiroidea


Hipotiroidea, hipertiroidea, kretinisme
8. Gangguan pankreas
9. Gangguan uterus dan vagina
10. Penyakit-penyakit umum
Rencana Pemeriksaan
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Tambahan :
1. Foto rontgen thorak untuk TB pulmonum, dan
rontgen sella tursika untuk mengetahui adanya
perubahan dari sella tursika tersebut.
2. Pemeriksaan sitologi vagina
3. Tes toleransi glukosa
4. Pemeriksaan mata
5. Kerokan uterus
6. Pemeriksaan metabolisme basal (T3 dan T4)
Pemeriksaan fasilitas khusus :
1. Laparaskopi  hipoplasia uteri, aplasia
uteri, disgenesis ovarium, tumor ovarium,
ovarium polikistik
2. Pemeriksaan kromatin seks  genetik
seorang wanita
3. Pembuatan kariogram dengan pembiakan
sel-sel guna mempelajari kromosom
4. Pemeriksaan kadar hormon (T3, T4, FSH,
LH, estrogen, prolaktin, 17-ketosteroid)
Penyakit disertai amenorea
Kelainan Kejiwaan
1. Psikosis
2. Anoreksia nervosa
3. Pseudosiesis

Gangguan Poros Hipotalamus-Hipofisis


1. Sindrom amenorea galaktorea
2. Sindrom Stein-Leventhal
Gangguan Hipofisis
 Insufisiensi hipofisis (Sindrom Sheehan
dan Penyakit Simmonds)
 Tumor Hipofisis
 Kelainan kongenital pada Hipofisis
Gangguan Gonad

1. Disgenesis/ Agenesis ovarii (Sindrom


Turner)
2. Sindrom feminisasi Testikuler
3. Menopause prematur
4. Sindrom ovarium yang Tidak Peka (The
insensitive ovary syndrome)
5.Tumor-tumor ovarium
Gangguan Glandula suprarenalis
1. Sindrom Adrenogenital
2. Sindrom Crushing
3. Penyakit Addison

Gangguan Uterus dan vagina


1. Sindrom Asherman
2. Endometritis tuberkulosa
Uji progesteron (Uji P)
P : 5-10 mg/hari selama 7 hari
 perdarahan terjadi 3-4 hari obat habi
 uji P positif
Diagnosis :
disregulasi hipotalamus-hipofisis.
Penyebabnya :
gangguan sistem umpan balik
sindrom ovarium polikistik
Penanganan hasil Uji P Positif
 belum inginkan anak
  progesteron hari 16-25 siklus haid
 Jika siklus haid telah teratur
  dianjurkan penggunaan IUD, atau
pemberian pil kontrasepsi kombinasi
 Jangan gesteagen saja  bisa amenore
lagi
Penanganan hasil uji P negatif
uji E+P

 selama 21 hari :
estradiol 50 mg or estrogen valerinat 2
mg, or estrogen equin konjugasi 0,625 mg
dari hari ke-12 - 21 :
progestogen 10mg/hari

 positif : 2-3 hari perdarahan.


 negatif : tidak terjadi perdarahan
Penanganan hasil uji E+P positif
analisis hormonal FSH, LH dan prolaktin
 FSH dan LH rendah/N, prolaktin N
D/ amenorea hipogonadotrop
penyebabnya insufisiensi hipotalamus-
hipofisis : tumor di hipofisis
 FSH dan LH tinggi dan prolaktin normal
 menopause prekoks.
 D/ amenorea hipergonadotrop
Penanganan uji P dan E+P negatif

 periksa FSH, LH, dan prolaktin


 jikasemua normal,
 diagnosis normogonadotrop amenorea.
 penyebab : defek endometrium (aplasia
uterus, sind asherman, tbc).
Penanggulangan
1. Tidak selalu memerlukan terapi
2. Perbaiki keadaan kesehatan, gizi, hidup di
lingkungan yang sehat dan tenang.
3. Pengurangan berat badan pada obesitas
4. Pemberian tiroid pada hipotiroid
5. kortikosteroid pada ggn gland suprarenalis
6. Pemberian estrogen dan progesteron

Anda mungkin juga menyukai