PENDAHULUAN
Agenesis vagina kelainan
kongenital, tidak adanya sama
sekali / sebagian vagina.
Anomali jarang
Defek ancaman kehidupan
penderitanya.
Frekuensinya 1 dlm 5000
kelahiran.
Fungsi Vagina:
sanggama,
jalan bayi lahir
ekskresi cairan darah haid
AGENESIS VAGINA
EMBRIOLOGI VAGINA
Duktus Mulleri asal dari
perkembangan tuba fallopii,
korpus uteri dan serviks serta
sebagian vagina.
Kedua duktus Mulleri lateral
tumbuh ke arah medial dan
kaudal. Kedua duktus tersebut
kemudian bertemu di garis
tengah tubuh dan berfusi.
ETIOLOGI AGENESIS
VAGINA
3.Terhentinya perkembangan
duktus Mulleri oleh agent
teratogenik
4. Defek induksi mesenkim
5. Mutasi gen yang sporadis.
PEMBAGIAN AGENESIS
VAGINA
Kelainan pembentukan vagina dapat
berupa :
1.Kegagalan perkembangan saluran
Mulleri dan sinus urogenitalis komplit
vagina, uterus, dan tuba tidak ada
2.Kegagalan perkembangan saluran
Mulleri komplit , sinus urogenitalis
tidak agenesis vagina atas, vagina
bawah ada
3.Kegagalan dalam
perkembangan vagina bawah
(sinus urogenitalis) atresia
vagina dan atresia himenalis
4.Kegagalan kanalisasi kembali
saluran Mulleri dan sinus
urogenitalis tidak sempurna
septum
longitudinal/transversa kdg
kdg imperforata.
Jeffcoate membagi
menjadi 5 bagian:
DIAGNOSIS
Diagnosis agenesis vagina
pada bayi baru lahir jarang
dibuat,
Wanita dengan agenesis
vagina sering diketahui
setelah masa pubertas, dan
atau setelah menarche.
2. Nyeri siklis
Nyeri ini dapat bersifat ovulatorik
atau mungkin berkaitan dengan
dismenorea yang berasal dari
tonjolan uterus yang rudimenter.
Hal ini dapat dibedakan dengan
menanyakan grafik suhu basal
tubuh yang menunjukkan pada harihari dimana nyeri pelvis muncul
PENATALAKSANAAN
PERSIAPAN PREOPERATIF :
1. Faktor emosi dari penderita
* Ia = wanita lainnya, hanya tidak
memiliki vagina.
* Th/ tindakan pembentukan
neovagina
* Kemungkinan penderita dapat
haid dan hamil lagi
2. Faktor Keluarga
# Orang tua penderita dgn
agenesis vagina perasaan
bersalah, cemas, tak puas,
depresi & sedih .
Dokter Obgyn
fasilitator
3. Peran psikiater
+ membantu menetapkan
keputusan
kapan pasien siap
menjalani
prosedur operasi
pengaturan emosi yang
matang
Waktu melakukan
tindakan pengobatan
Tindakan pembuatan neovagina
dilakukan 1 bulan sebelum
menikah.
Pada pasien dengan hematometra
atau hematokolpos, secepatnya
dilakukan tindakan utk evakuasi
& anastomosis vagina
Metode Pembedahan
Split-thickness graft
Graft, biasanya diambil dari kulit
bagian gluteus dengan ukuran 10 x
25 x 0.045 cm( +2 kali kedalaman
vagina ). Kulit ini dikelupas lalu
direndam dalam larutan antiseptik
kemudian dibuat satu lapis yang
sama ketebalannya.
Penempatan prosthesis
penis
Prosthesis ini hrs dibuat dr bahan yg dpt
mempertahankan rongga vagina buatan
agar tetap terbuka & bahan yg biasa
digunakan adlh busa ukuran 10 x10 x 20
cm.
Prosthesis ini disterilkan dan ukurannya
disesuaikan dgn vagina penderita dgn
memotongnya mjd 2 kali ukuran vagina yg
diinginkan, dilipat setengahnya kemudian
dilapisi dgn 2 buah kondom pd
permukaannya dan kondomnya diikatkan pd
permukaan vagina yg terbuka.
Manajemen pasca
operasi :
Antibiotik
Diit rendah reside
Ambulasi dini sejak 24 jam pasca
operasi, namun terkadang penderita
harus terus berbaring terlentang datar
atau dalam posisi trendelenberg dalam
1 minggu.
Lepaskan kateter jika penderita sudah
bisa miksi sendiri dengan lancar.
1 minggu pasca operasi, lepas jahitan
pada labia dan lepaskan prosthesis
penis perlahan-lahan.
o Vulvovaginoplasty Williams
Merupakan pembuatan rongga
menyerupai vagina yg sederhana dgn
cara menjahit bersamaan insisi pada
kulit vulva di atas labia mayora
o Prosedur Vechietti
Merupakan prosedur yang sering
dipakai di Eropa Barat dan Asia.
Dilakukan dengan cara membuat
rongga vagina dengan menggunakan
tekanan progresif yang terus-menerus
pada cekungan vagina.
o Vaginoplasti dengan
menggunakan usus
TEKNIK DOVYDOV
Metode ini dilakukan dengan
pembuatan neovagina dengan
irisan pada Denoveillers
aponeurosis (jaringan antara
urethra-kandung kencing dan
rektum), yang kemudian dilapisi
dengan peritoneum. Insisi pd
daerah bayangan muara introitus
vagina berupa insisi berbentuk H,
tapal kuda atau insisi transversa.
MODIFIKASI DENGAN
SELAPUT KETUBAN
memberikan hasil yang baik,
keuntungan yang didapat antara lain
tidak menimbulkan jaringan parut,
tidak menyebabakan sakit dan
epitelisasi yang cepat terbentuk.
Dengan teknik mc indoe memberikan
hasil yang cukup memuaskan dengan
angka keberhasilan 80-100%.
Komplikasi serius menurun dengan
perkembangan teknik dan banyaknya
pengalaman.
KESIMPULAN
Agenesis vagina kelainan congenital
gangguan perkembangan duktus Mullerian.
Diagnosis sering dapat ditegakkan setelah
penderita memasuki usia menarche, atau saat
pemeriksaan ginekologi secara tak disengaja.
Tujuan pengelolaan agenesis vagina adalah
untuk memperbaiki reproduksi dan fungsi
seksual.penderita.
Keadaan ideal diharapkan dari tehnik
Vaginoplasti yang ada berupa, neovagina
dengan ukuran anatomis normal, dapat
digunakan untuk hubungan seksual secara baik
tanpa keluhan dari pasangannya.