Anda di halaman 1dari 56

Peran Antioksidant dan PUFA

dalam mencegah Preeklampsia

Dr Zulmaeta SpOG

SubBgn Feto-Maternal/ Bgn Obgin FK


UNPAD / RS HS
BANDUNG
Pendahuluan:

 Preeklamsia:
 Suatu penyakit dalam kehamilan dengan
tanda karateristik hipertensi dan proteinuria.
 Suatu kelainan multisistem, dapat
mempengaruhi setiap organ dan sistem
dalam tubuh.
 Pelbagai teori  etiologi yang diterima
dewasa ini seperti adanya iskemia dan infark
utero-plaseanta, gangguan hematologik,
biokimia, hormonal, imunologik serta genetik
 penyakit multiteori.
Pendahuluan

 Perubahan biokimiawi pada


preeklampsia terjadi
 Imbalans peningkatan stres oksidatif
dan penurunan antioksidant
 Imbalans peningkatan tromboksan dan
penurunan prostasiklin
Imbalans dari 2 faktor utama perubahan
biokimiawi pada preeklamsia
Karena etiologi pasti penyakit ini belum
diketahui maka terapi Preeklampsia

Lahirkan hasil konsepsi.


Eliminasi / perbaiki dampak yang terjadi
akibat preeklamsia.
Simptomatik
Beberapa perubahan pokok pada sirkulasi
darah ibu preeklampsia al:

Hipovolemia
1. Aliran darah ke organ berkurang, infus
cairan
2. Hemokonsentrasi ,viskositas meningkat
tirah baring

Vasokonstriksi
 Tahanan perifer naik  obat anti hipertensi
 Aliran darah menurun
 Aliran darah balik menurun
Apa itu antioksidant?

1. Suatu senyawa yang melawan oksidant


(radikal bebas).
2. Senyawa yang mampu memberi elektron
(electron donor).
3. Bagian dari sistem pertahanan tubuh dari
dampak negatif oksidant (radikal bebas).
Oksidant (radikal bebas) mempunyai ciri-ciri
yang berlawanan.
Bagaimana terjadinya oksidant?
Metabolisme tubuh yang normal  fungsi dan
pembangunan tubuh memerlukan:
 O2 redox
 Bahan-bahan metabolisme nutrisi dan
mitochondria
 Energi ATP
 Bila metabolisme berlangsung abnormal yang
juga disebabkan oleh faktor luar 
 Lepasnya elektron berpasangan  lepas 1
elektron  unpaired electron molecul  oksigen
reaktif ROS dan oksidant radikal bebas.
Perubahan yang terjadi pada preeklampsia
sehubungan dengan peningkatan stres oksidatif :

Abnormalitas dari faktor koagulasi


Penurunan sirkulasi darah uteroplasenter
Disfungsi endotel
Hipertensi
Imbalans dari peningkatan tromboksan dan
penurunan prostasiklin
Proteinuri dan edema
Aktivasi lekosit peningkatan produksi sitokin
Scott W Walsh
Mengapa terjadi imbalans pada preeklampsia akibat
peningkatan lipid peroksida dan penurunan
antiokksidant?

 Tidak cukupnya peningkatan antioksidant


sehubungan beberapa antioksidant dalam
sirkulasi darah ibu menurun seperti:
 Vit C, vit E, Vit A (beta-caroten), glutathion
dan jejaring aktivitas antioksidant (Iron binding
capacity)
 Penurunan kadar eritrosit dan aktivitas SOD
lekosit
 Di plasenta terjadi penurunan kadar vit E
jaringan dan aktivasi SOD dan glutathion
peroksida.
Pentingnya peningkatan zat besi pada
preeeklampsia

 Defisiensi aktivitas superoksida dismutase


(SOD) pada preekalampsia dapat
memyebabkan:
 Peningkatan kadar besi dalam serum
 Penurunan iron-binding capacity
 Peroksida menstimulsai lepasnya sat besi dari
Hb
 Besi (Fe++,Fe+++  menambah peningkatan
kadar stres oksdatif dan lipid peroksida 
menghasilkan kerusakan.
Pentingnya penurunan aktivitas superosida
dismutase (SOD)

 Defisiensi aktivitas SOD 


1.Anion Superoksida terus meningkat dan
keadaan berlanjut terjadi dengan peningkatan
Fe++,Fe+++  stres oksidatf dan lipid
peroksida yang lebih banyak.
2. Interaksi dengan nitrit oksida (NO) suatu
vasodilatator kuat. Rendahnya kadar SOD 
NO berreaksi dengan peroksinitrit suatu
oksidator kuat yang dapat membentuk lipid
peroksiasi
Aktivasi lekosit : salah satu sumber stres oksidant di
sirkulasi darah ibu preeklampsia terjadi aktivasi
netrofil dan monositl

 Aktivasi netrofil;
 merubah superoksida anion (*O2-) atas bantuan enzim
NADPH oksidase menghasilkan stres oksidatif yang
meningkatkan permiabilitas sel terhadap protein  edema
di sistem sirkulasi dan proteinuria.
 Memproduksi sitokin seperti tumor necroses factor
(TNF(alpha)a) dan interlekin -6 (IL-6)
 Peningkatan sitokin inflamasi dalam sirkulasi dan
TNF(alpha) menstimulasi pemgikatan netrofil pada endotel
 VCAM-1 (Vascular cell adhesion molecule) juga
meningkat tanda  terjadi ikatan lekosit-endotel dan
aktivasi yang  kerusakan lokal dan disfungsi sel dengan
didahului lipid peroksidasi pada sel membran.
Mekanisme aktivasi neutrofil: superoksida menghasilkan
stres oksidatif dalam sel dan lipid peroksidasi pada sel
membran (LOOH) disfungsi endoel.
Hipotesis Mekanisme aktivasi lekosit pada plasenta
preeklampsia : Meningkatnya sekresi lipid peroksidase masuk dalam
sirkulasi maternal terjadi proses oksidasi asam lemak yang kemudian
terikat pada protein  peningkatan lipid peroksidase dalam sirkulasi ibu
Mengapa oksidant bisa berlebihan?
1
Metabolisme Berjenis2
Normal / abnormal OKSIDANT
Sangat Reaktif
4
Seimbang
3
ANTIOKSIDANT
5
Kurang efektif
Lolos dari 6 - Jumlah Tidak ada
7 antioksidant - Jenis masalah
- Kualitas

8 Toksik
10 11
Merusak PERLU BERASAL: TUBUH,
9
jaringan ANTIOKSIDANT DIET, SUPLEMEN

(Skema : Dikman Angsar-2003)


Pembagian antioksidant
A. Antioksidant Primer : antioksidant pencegah
/endogenous synthesis:
 SOD /superoxide dismutase ditemukan di mitokondria
dan sitoplasma  meredam radikal bebas oksigen
 Katalase dalam sitoplasma , mengkatalase H2O2 
H2O dan O2
 Pelbagai macam peroksidase ( glutathion
peroksidase: meredam H2O2  H2O dan O2, melalui
siklus Glutathion Redox
 Gugusan Sulfridil: Glutathion dan Sistein,Captopril,
meredam Radikal Hidroksil (OH) menjadi H2O2
Pembagian antioksidant

B. Antioksidant sekunder : Pemecah rantai


memecah rantai oksidant :
 Antioksidant eksogen: Vit C, Vit E, Karoten dari nutrisi
 Antioksidant endogen: Glutathion, Sistein, Captopril

C. Antioksidant tersier
 Memperbaiki kerusakan biomolekuler akibat radikal bebas,
Terdapat dalam intraseluler dan ekstraseluler
 Antioksidant ditemukan dalam sel tubuh, sel membran,
lipoprotein dan cairan ekstraseluler untuk melawan stres
oksidatif.
Pembagian lain dari antioksidant:

 Antioksidant plasma : untuk mempertahankan


human plasma dalam mengikat ion Fe dan Cu dalam
bentuknya  tidak menstimulasi reaksi radikal bebas;
antioksigen palsma seperti transferin, lactoferin,
ceruloplasmin,albumin, uric acid, haptoglobin dan
hemopexin. Hb dengan mudah dapat melepaskan Fe
bila tercemar oleh lipid peroksidasi sedang
haptoglobin dan hemopexin mengikat Hb untuk tidak
melepaskan heme kedalam plasma
 Vit C.merupakan pertahanan pertama sebagai
antioksidant scavinging (Chain-breaking) water –
soluble peroxyl radical
Antiosksidant plasma

 Vit C juga penting dalam melakukan recycle


vit E ketika mengalami oksidasi.
 Vit E scavinging lipid-soluble peroxyl radical
terdapat dalam plasma lipoprotein terletak
pada lapisan luar dari LDL untuk melindungi
dari lipid peroksdasi.
 Peningkatan stres oksidatif dan lipid
peroksidasi  penurunan kadar
antioksidant seperti vit C dan vit E
Antioksidant intraseluler

 SOD: enzim antioksdant utama yang meng


inaktivasi superoksida(mereduksi superoksida 
H2O2 +O2), berada dalam bentuk Cu-Zn dalam
sitoplasma.dan bentuk Mn dalam mitokondria.
 Katalase bereaksi cepat pada H2O2 yang
diproduksi dalam sel dan bekerjasama erat
dengan SOD mengkonversi H2O2 H2O dan O2
 Selenium- dependent glutathion peroksidase
menginaktivasi H2O2 selain lipid peroksida.
Antioksidant intraseluler

 Glutathion peroksida memakai glutathion sebagai


donor hidrogen. H2O2 dikonversi ke air juga lipid
oksida dan fatty acid alcohol menjadi relatip tidak
berbahaya
 Vit E melindungi tehadap lipid peroksida dalam
plasma, juga dalam sel dan sebagai lipid soluble
merupakan konstituent pada membrana sel dan
membran organel intraseluler serta merupakan
antioksidant chain-breaking yang penting untuk
mencegah lipid peroksidasi membrane
Dimana titik tangkap antioksidant
O2 1

O2¯ 2
OKSIGEN REAKTIF

11 14
3
CEGAH JANGAN REAKTIF Reaksi HW H2O
Fe+++
SOD 4 Cu++
GSH

9
5
FENTON 10
H2O H2O2 Fe++ OH¯
BUKAN OKSIDANT Cu++
TAPI REAKTIF PEROKSIDA
Ion
12 LEMAK
Hipoklorit KATALASE 6
MERUSAK
13 MEMBRAN SEL
Singlet
Oksigen 7 H2O + O2 = Antioksidant
(Skema Dikman Angsar-2003)
Jenis antioksidant untuk pengobatan
I. NATURAL ANTIOXIDANT II. PHARMACOLOGICAL ANTIOXIDANT
1. Enzim antioxidant 1. Augmenting antioxidant enzymes
SOD SOD
Catalase Catalase
Glutatione peroxidase Glutathione (desfemoxaamine)
2. Preventive Antioxidant 2. Preventing antioxidant
Transferin Scavenging (‘chain-breaking’)antioxidant
Ceruloplasmin Probucol
Albumin
Salicytates
3. Scavenging (‘chain-breaking’)
‘Lazaroids’ (21-aminosteroids)
antioksidant
Ascorbic acid (vit. C) [25-100 mol/L]
Mannitol, dimethylsulfoxide (DMSO) and
Uric acid (200-400 mol/L) dimethyl thiourea (DMTU)
Bilirubin (10-20 mol/L) 3. Xanthine oxidase inhibitors
Thiols (400-500 mol/L) Allupurinol and oxypurinol
Tocopherol (20-30 mol/L) 4. Neutrophil and macrophage inhibitors
β- Carotene (1-2 mol/L) NADPH oxidase inhibitors
Ubiquino-10 (<2 mol/L) Antineutrophil serum
Flavonoids Antiadhesion agents
Estrogens
Bagaimana prinsip pemberian antioksidant ?
beberapa pertanyaan yang harus dijawab sebelum
pemberian antioksidant.

 Apakah memang terbukti,terjadi kerusakan sel akibat


stres oksidatif?
 Apakah aktivitas oksidatif merupakan bagian sentral
dari patofisiologi preeklampsia?
 Apakah terjadi defek / defesiensi antiokdidant?
 Dimanakah terjadi kerusakan sel akibat stres
oksidatif?
 Dapatkah antioksidant yang diberikan mencapai
tempat oksidant bekerja?
 Apakah pemberian antioksidant dalam jangka
panjang /lama, aman dan mudah?
Pandangan Baru

 Jejaring (network) atioksidant;


1. Lipoic acid
2. Co Q10
3. Vitamin C
4. Vitamin E
5. Glutathion
Jejaring (network) antioksidant
VIT. E

GLUTA
VIT. C
THION

LIPOIC
Co Q10
ACID
Karateristik ke 5 antioksidant
1. LIPOIC ACID
1. Nama lain thiotic acid, alpha lipoic acid, dithiolane-3-
pentanoic acid
2. Mendukung, mendorong dan meningkatkan seluruh
jaringan antioksidant
3. Satu-satunya antioksidant yang dapat merecycle semua
jenis jejaring antioksidant
4. Membantu memecah karbohidrat menjadi ATP
5. Merubah gene yang buruk
6. Merupakan super antioksidant
7. Dapat larut dalam lemak dan air
8. Merupakan antioksidant dari antioksidant
9. Dapat meregenerasi dirinya sendiri
Karateristik lain dari Lipoic acid
1. Diproduksi dalam tubuh sangat kecil
2. Produksi menurun dengan bertambahnya umur
3. Sumbernya sangat sedikit dalam kentang, bayam dan
daging merah
4. Untuk 1 mg lipoic acid dibutuhkan 3 1/2 kilo sayur bayam
pada kebutuhan sehari 100 mg
5. Perlu dalam bentuk suplemen
6. Dapat mendukung dan meningkatkan kebutuhan
Glutathion 30 %
7. Lipoic acid dapat dikonsumsi secara oral, karena
glutathion secara oral dirusak di dalam lambung
2. CoEnsim Q10
1. Berupa Coenzym, dalam KREB CYCLE → ATP → ENERGI

2. Terbanyak dalam : - sel membran


- intra seluler : mitokondria
- organ2 yang bekerja keras

3. Kadar menurun dan bertambah umur

4. Dalam darah terikat dengan Lipo protein

5 Bahan dasarnya quinone : yang mirip vitamin E, diikat


dengan 5 atom karbon

6 Co Q10 = 10 unit atom karbon = 50 karbon

7. Co Q9 = 9 unit atom karbon = 45 karbon


2. Co Ensim Q10
8. Merecycle vitamin E, kerja sama dengan vitamin E untuk
melindungi bagian lemak dalam sel

9. Bereaksi dengan oksida nitrit

10. Selama 20 tahun sebagai pencegah penyakit jantung di


Jepang

11. Menyegarkan sel-sel otak dan mencegah penyakit


Alzheimer’s dan Parkinson’s

12. Dipakai sebagai pengobatan penyakit Gusi

13. Sumber : - sea food : salmon


- liver
- jeroan

14. Tidak cukup dari diet saja, perlu suplemen : 50 mg/hari


3. Vitamin C
1. Larut dalam air, menangkal radikal hidroksil (OH¯)

2. Tidak diproduksi oleh tubuh

3. Melindungi DNA dari Oksidant

4. Merecycle vitamin E

5. Mempertahankan konsentrasi glutathion intraseluler

6. Bekerja sama dengan vitamin E mencegah oksidasi Lipo


protein

7. Dosis 500 mg/hari, sebagai ester C

8. Meningkatkan sistim imun


4. Vitamin E
1. Mencegah kerusakan oksidatif lemak tidak jenuh

2. Vitamin E direcycle oleh vitamin C, Lipoic acid, Co


Q10

3. Larut dengan lemak, dalam darah melekat dengan


Lipo protein

4. Kadar vitamin E dalam lemak sangat kecil

5. Dari 1000 – 2000 molekul lemak hanya ada 1


molekul vitamin E

6. Melindungi Lipo protein dari oksidasi


5 Glutathion
1. Kadar terbanyak pada jejaring antioksidant

2. Diproduksi oleh tubuh dan dibentuk oleh 3 asam amino


yang berasal dari makanan :
- glutamic acid
- cysteine
- glycine

3. Setelah umur 40 tahun produksi glutathion menurun

4. Lebih dari 60 tahun glutathion menurun 20 %

5. Glutathion dianggap penyebab kematian muda

6. Lipoic acid meningkatkan glutathion

7. Meningkatkan sistem imun


5. Glutathion
8. LARUT DALAM LEMAK DAN AIR
9. SEBAGAI “MASTER ANTIOXIDANT”
10. PENDUKUNG PENTING KERJA VITAMIN C & VITAMIN E

11. MENETRALISER PEROKSIDA DAN ASAM LIPOIK

12. RIBOFLAVIN (VIT. B): KOMPONEN GLUTHATHION REDUCTASE

-→ PENTING UNTUK PEMBENTUKAN GLUTATHION

13. DAPAT DISUPLAI OLEH N-ACETYLCYSTEIN (NAC)


CAROTINOIDS
1. TERDIRI DARI:
- Alpha Carotene
- Beta Carotene
- Cryptoxanthin
- Lutein
- Lycopene
- Zeaxanthin

2. Mencegah kanker. Lycopene → cegah kanker prostat

3. Menurunkan risiko penyakit jantung

4. Sumber buah-buahan dan sayuran yang berwarna cerah

Di tempat fotosintesis

5. Lycopene: banyak terdapat pada tomat: Pizza


antioksidant
Selenium
1. Bukan antioksidant, perlu untuk pembentukan enzym :
- glutathion peroksidase yang merecycle glutathion
- thioredoxin reductase yang merecycle vitamin C

2. Bersinergi dengan vitamin E

3. Sumber : - sayuran yang berwarna hijau tua,


- sayuran dan buah-buahan yang beroranye dan
kuning
- bawang merah, bawang putih, benih gandum,
anggur merah, broccoli, kuning telur.

4. Membantu memproduksi enzim


Kejadian reperfusi
ISKEMIA

REPERFUSI

AKUMULASI ZAT BESI


l
l
KERUSAKAN JARINGAN
PALING BERAT
(REPERFUSION INJURY)
Kebutuhan antioksidant pada reperfusi
ALLOPURINOL
ATP
Xantine oksidase

AS. URAT + O2 -- + 2H
HIPOXANTIN XANTIN

ISKEMIA REPERFUSI XANTINE


+ O2 OKSIDASE

XANTINE
DEHIDROGENASE

SOYA BEAN
KEDELE,TAHU,TEMPE
Oksidant yang paling berbahaya:

RADIKAL HIDROKSIL (OH¯ )

karena dapat MERUSAK

3 (tiga) KOMPONEN SEL sekaligus

1. SEL MEMBRAN merusak sel membran pada


asam lemak tidak jenuh (PUFA),
PEROKSIDA LEMAK----MDA, 9-OH-NONENAL

2. DNA : Kerusakan : a. tidak dapat diperbaiki


b. dapat diperbaiki ;
error prone ---- gen2 protogenik-----kanker.

3. PROTEIN : merusak asam amino. Paling peka : SISTEIN, karena


punya gugusan SUFHIDRIL.
Terbentuk ikatan disulfida -S-S- protein yang non aktiv
NAC sebagai Prekursor Glutathion
N-Acetylcystein

Cystein

GLUTATHION Sulfat
Cystine Asam Cysteic
inorganik

Diikat oleh
protein
Glutathion sebagai master antioksidant
berarti:

 Punya peranan penting untuk proteksi


struktur dan fungsi biologik sel.

 Dalam keadaan mendesak bila


gulutathion tidak ada dapat segera
diberikan NAC  dinamakan “rescue
glutathion.
Peran asam lemak tidak jenuh
PUFA
Pemberian antioksidant pada
Preeklampsia
OH¯ MEMBRAN SEL: Asam lemak tak jenuh
Radikal Hidroksil

PEROKSIDA LEMAK

ANTIOKSIDAN LIPOFILIK

VIT. E

DIBANTU JEJARING ANTIOKSIDANT


MAKIN TINGGI ASAM LEMAK TIDAK JENUH → MAKIN TINGGI
PEROKSIDA LEMAK
ASAM LEMAK TIDAK JENUH DIBUTUHKAN UNTUK MENETRALISER
TROMBOXANE SERI 2

Metabolisme PUFA n-6 Metabolisme PUFA n-3

Minyak Jagung, dll = PUFA n-6 PUFA n-3 : minyak ikan


Asam Linoleic Asam linolenic

Asam
Decosapentaenoic Asam Arakhidonat Asam Asam
Eicosapentaenoic Docosahexaenoic

Cyclooxgenase 5- Lipooxygenase
Cyclooxygenase 5- Lipooxygenase

Prostanoids Leukotrines
Prostanoids Leukotrines
PGI2 LTB4 PGI3 LTB5
TXA2 LTC4 TXA3 LTC5
PGD2 LTD4 PGD3 LTD5
PGE2 LTE4 PGE3 LTE5
PGF2@
PGEF3@
Ω-3 EICOSA PENTA ENOIC ACID

1.  TX
2.  PGI2
3.  TRIGLISERIDE, CHOLESTEROL
4.  AGREGASI TROMBOSIT
5.  VISKOSITAS DARAH
6.  DEFORMITAS ERYTHROCYTE
7.  ANTI THROMBIN
8.  DESAKAN DARAH

PROSTANOID-3 LEUKOTRINE-5
JENIS ASAM LEMAK JENUH PADA
PREECLAMPSIA

Preeclampsia Normal
Lauric acid 0,246 0,227
Myristic 1,286 1,164
Palmitic 30,290 28,061*
Stearic 4,717 4,594
Lignoceric 0,330 1,65
Behenic 0,465 0,4262
Dhomo-a 1,578 1,743
Gondoic 0,0744 0,093
Arachidic acid 2,307 0,0
* : berbeda secara bermakna

Penelitian Dikman Angsar Th. 1994


Kadar asam lemak jenuh pada kehamilan preeclampsia dan kehamilan normal
Di Lab/UPF. Obstetri & Ginekologi FK UNAIR / RSUD Dr. Soetomo Surabaya. (mg/dl)
JENIS ASAM LEMAK TIDAK JENUH PADA
PREECLAMPSIA

Preeclampsia Normal
Arachidonic acid 3,075 3,678*
Nervonic acid 0,780 0,802
Myristoleic 0,229 0,202
EPA 0,141 0,1533
DHA 1,454 1,640*
Palmitoleic 4,870 4,050*
Oleic 26,98 24,940*
Eo Linoreic 0,546 0,559*
Linoreic
* : berbeda secara bermakna 22,995 27,282*

Penelitian Dikman Angsar Th. 1994


Kadar asam lemak tidak jenuh pada kehamilan preeclampsia dan kehamilan normal
Di Lab/UPF Obstetri & Ginekologi FK UNAIR / RSUD Dr. Soetomo Surabaya. (mg/dl)
CARA PEMBERIAN ANTIOKSIDANT

1. Sibai : pemberian “antioxidant coctail”


- Vitamin E, Vitamin C, Allopurinol
dapat menurunkan persalinan < 14 hari : 52 %
- placebo 76 %

2. Pemberian 1000 mg Vitamin C, 400 IU Vitamin E


dimulai dari 16-18 minggu kehamilan, dapat
menurunkan secara bermakna insidens preedclampsia.
Vitamin C, Vitamin E inisdens preeclampsia : 8 %
Placebo : 26 %
(L.C. Chappell,et al “Effect of antioxidants on the occurance of preeclampsia in
women
at increased risk : a randomized trial” Lancet vol.354;No.: 9181,4 Sept.1999)
Cara pemberian antioksidan
Pemberian Vitamin E, β-Carotene, vitamin C, pada
PREECLAMPSIA RINGAN dan BERAT

a. “ Asam Askorbat teredusir” dalam plasma,


menurun sangat bermakna dibanding Vitamin E
dan β-carotene pada preeclampsia RINGAN & BERAT

b. Vitamin E dan β-carotene hanya menurun pada


PRECLAMPSIA BERAT

Artinya : - pada fase awal terjadinya preeclampsia,


dibutuhkan “asam askorbat teredusir” lebih dulu

- vitamin E dan β-carotene baru dipakai bila


preeclampsia sudah menjadi berat.
(Mikhail<M;S;et al;:”Preeclampsia and antioxidant nutrients: Decreased plasma level
of reduced ascorbic acid,α-tokoferol,and β-carotene in women with preeclampsia”
Am.J Obstet Gynecol vol.171, no:1, Juli 1994)
 Pemberian Vitamin E, β-Carotene, vitamin C,
The basic antioxidant cocktail
Your A.M. Supplement Your P.M. Supplement
Regimen Regimen
The Vitamin E Family The Vitamin E Family
(1) 100 mg tocotrienols (1) 200 mg natural
(2) 200 mg mixed tocopherols alpha tocopherol
Co Q10 Lipoic Acid
(1) 30 mg Co Q10 (1) 50 mg lipoic acid
Lipoic Acid Vitamin C
(1) 50 mg lipoic acid (250) mg ester C
Vitamin C Ginkgo Biloba
(1) 250 mg ester vitamin C
(1) 30 mg ginkgo biloba
Folic Acid
Selenium
(1) 400 mcg folic acid
(1) 200 mcg selenium
Biotin
(1) 300 mcg biotin
Vitamin B6 L. Packer, “The Antioxidant Miracle”
(1) 2 mg vitamin B6 John Wiley & Sons, Inc., 1999
Status antioksidant
Dapat diperiksa dengan :

1. Status antioksidant total

2. Enzim-enzim antioksidant :
a. Superoksida Dismutase (SOD)
b. Glutation Peroksidase (GPx)
c. Status Selenium
PEMERIKSAAN KADAR
GLUTATION PEROKSIDASE (GPx) DAN SELENIUM

Selenium dibutuhkan untuk membentuk GPx.


Pengukuran aktivitas GPx lebih akurat dibanding dengan
pengukuran Selenium

 Pengukuran aktivitas GPx dan Selenium


plateu
40
GPx – RBC (U/g Hb)

30

20 Normal Toxic
Deficiency

10

60 80 110 >200

Plasma Selenium (g/l)


Kegunaan status antioksidant :Mengukur
aktivitas GPx

1. Pada penderita dgn defisiensi GPx dan Selenium.

2. Penderita dengan kenaikan risiko


defisiensi Selenium:
preeclampsia (?), lansia, perokok, dll.

3. Memantau efektivitas pemberian anti oksidant.


Ringkasan
1. Konsep terapi antioksidant pada bebrapa penyakit,adalah mirip
“memberi selimut proteksi” terhadap bermacam penyakit, akibat
radikal bebas.

2. Beberapa kesulitan :
a. Radikal bebas sering bukan penyebab, tetapi akibat.
b. Sulit mencapai sasaran masalah.
c. Antioksidant dapat merugikan.
d. Khasiat bagus in vitro, tetapi tidak pada in vivo (kadar
sangat rendah)
e. Glutahthion : Master antioksidan.
Prekursor dapat berasal dari NAC
Sekian
dan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai