Anda di halaman 1dari 16

MOLA HIDATIDOSA

OLEH
HASTUTI
A. Pengertian Mola Hidatidosa

Kehamilan mola merupakan komplikasi dan


penyulit kehamilan pada trimester satu. Hasil
konsepsi pada kehamilan mola tidak berkembang
menjadi embrio setelah pembuahan tetapi terjadi
villi koriales disertai dengan degenerasi hidropik.
Rahim menjadi lunak dan berkembang lebih cepat
dari usia kehamilan yang normal, tidak dijumpai
adanya janin, dan rongga rahim hanya terisi oleh
jaringan seperti buah anggur. Kehamilan mola
hidatidosa disebut juga dengan kehamilan anggur.
Ada 2 macam mola hidatidosa

Mola Hidatidosa Komplet (klasik)

Mola Hidatidosa Parsial (inkomplet)


B. Etiologi Mola Hidatidosa

Kekurangan vitamin A diduga kuat


menjadi salah satu penyebab terjadinya
mola hidatidosa, pulihnya kadar vitamin A
akan menyebabkan penderita hamil
anggur terhindar dari kanker dan
memulihkan kesehatan, sehingga peluang
untuk hamil lebih besar meskipun
penyebab mola hidatidosa tidak diketahui
secara pasti
next
namun faktor penyebabnya adalah:

Faktor ovum
Imunoselektif dari tropoblast
Keadaan sosio-ekonomi yang rendah
Paritas tinggi
Kekurangan protein
Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum
jelas.
C. Manifestasi Klinis Mola Hidatidosa

Amenore.
Tanda-tanda kehamilan.
Perdarahan pervaginam berulang darah warna
coklat, kalau sudah lanjut kadang keluar gelembung
mola.
Pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
Palpasi bagian janin tidak teraba. BJJ (-)
meskipun uterus membesar setinggi pusar atau
lebih.
Preeklampsia / eklampsia yang terjadi sebelum
kehamilan 24 minggu.
D. Diagnosis Mola Hidatidosa

Diagnosis ditegakkan dari anamnesis,


pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang seperti laboratorium, USG dan
histologis.
E. Patofisiologi Mola Hidatidosa

Penyakit trofoblastik gestasional (GTD) terjadi


ketika diferensiasi sel normal dalam blastokis
berhenti dan sel trofoblastik berpoliferasi. Poliferasi
trofoblas mengakibatkan peningkatan kadar HCG.
Mola hidatidosa komplit terjadi ketika ovum tidak
mengandung kromosom dan sperma mereplikasi
kromosomnya sendiri ke dalam zigot abdnormal.
Gambaran mikroskopik kehamilan mola hidatidosa
antara lain poliferasi trofoblas, degenerasi hidopik
dari stroma villi, serta terlambatnya pembuluh
darah dan stroma.
F. Tanda dan Gejala Mola Hidatidosa

Tanda dan gejala yang biasanya timbul pada klien


dengan mola hidatidosa adalah sebagai berikut:

Amenore dan tanda-tanda kehamilan


Perdarahan pervaginam berulang.
Pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
Tidak terabanya bagian janin pada palpasi dan tidak
terdengarnya DJJ sekalipun uterus sudah
membesar setinggi pusat atau lebih.
next

Preeklampsia atau eklampsia yang terjadi sebelum


kehamilan 24 minggu.
Hiperemesis lebih sering terjadi,lebih keras dan
lebih lama.
Mungkin timbul preeklampsia dan eklampsia.
Terjadinya preeklampsia dan eklampsia sebelum
minggu ke dua dan ke empat menuju kearah mola
hidatidosa.
Kadar gonadotropin tinggi dalam darah serum pada
hari ke 100 atau sesudah periode menstruasi
terakhir.
G. Prognosis Mola Hidatidosa

Hampir kira-kira 20% wanita dengan kehamilan


mola komplet berkembang menjadi penyakit
trofoblastik ganas. Penyakit trofoblas ganas saat
ini 100% dapat diobati. Faktor klinis yang
berhubungan dengan resiko keganasan seperti
umur penderita yang tua, kadar hCG yang tinggi
(>100.000mIU/mL), eclamsia, hipertiroidisme,
dan kista teka lutein bilateral. Kebanyakan
faktor-faktor ini muncul sebagai akibat dari
jumlah proliferasi trofoblas.
H. Penatalaksanaan Mola Hidatidosa

Kuretase isap (suction curettage)


Histerektomi abdominal
Program lanjut
I. Pemeriksaan Penunjang

Sonde uterus (tes Hanifa)


Tes Acosta Sison pengeluaran gelembung
mola dengan tang abortus.
Peningkatan kadar -hCG darah atau urin.
USG gambaran badai salju (snow flake
pattern).
Rontgen toraks gambaran emboli udara
Periksa T3 dan T4 bila ada gejala tirotoksikosis.
J. Komplikasi Mola Hidatidosa

Perdarahan yang hebat sampai syok, kalau tidak


segera ditolong dapat berakibat fatal.
Perdarahan berulang-ulang yang dapat
menyebabkan anemia.
Infeksi sekunder.
Perforasi karena kegananasan dan Karena
tindakan.
Menjadi ganas (PTG) pada kira-kira 18%-20%
kasus akan menjadi mola destruens atau
koriokarsinoma.
K. Faktor Resiko

Mola hidatidosa sering didapatkan pada wanita


usia reproduktif. Wanita pada remaja awal atau
usia perimenopausal amat sangat beresiko.
Wanita yang berusia lebih dari 35 tahun
memiliki resiko 2 kali lipat. Wanita usia lebih
dari 40 tahun memiliki resiko 7 kali dibanding
wanita yang lebih muda. Paritas tidak
mempengaruhi faktor resiko ini.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai