Anda di halaman 1dari 13

OLEH:

ATIKA H.J.WOTU

2011.056

AKADEMI KEBIDANAN BUTON RAYA

YAYASAN PENDIDIKAN ALI-ILHAM

BAUBAU

2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul PENYULIT KALA I DAN II PADA LETAK
PUNCAK KEPALA . Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok mata kuliah ASKEB VI PATOLOGI.
Selain itu, penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak
kekurangan dan banyak kesalahan. Oleh karena itu dimohon kritik dan sarannya.

Baubau, Mei 2013

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang................................................................................. 1

b. Rumusan Masalah........................................................................... 1

c. Tujuan.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Presentasi Puncak Kepala ........................................... 3


b. Etiologi Malposisi Dan Malpresentasi Puncak Kepala .................... 4
c. Patofisiologi Malposisi Dan Malpresentasi Puncak Kepala ............ 4
d. Diagnosis Malposisi Dan Malpresentasi Puncak Kepala ................ 5
e. Mekanisme Persalinan Pada Presentasi Puncak Kepala ............... 6
f. Prognosis Malposisi Dan Malpresentasi Puncak Kepala ................ 8
g. Komplikasi Malposisi Dan Malpresentasi Puncak Kepala .............. 8
h. Penatalaksanaan Malposisi Dan Malpresentasi Puncak Kepala .... 8

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ..................................................................................... 9

b. Saran .............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gangguan terhadap jalannya proses persalinan dapat


disebabkan oleh berbagai factor, antara lain dengan adanya kelainan
presentasi, posisi dan perkembangan janin intra uterine. Diagnosa
distosia akibat janin bukan hanya disebabkan oleh janin dengan
ukuran yang besar, janin dengan ukuran normal namun dengan
kelainan pada presentasi intra uterin juga tidak jarang menyebabkan
gangguan proses persalinan.

Saat ini tidak ada metode yang akurat untuk meramalkan


secara pasti tentang adanya Disproporsi Fetopelvik baik secara klinis
maupun menggunakan alat radiologis oleh sebab itu tenaga
kesehatan sangat perlu mengetahui bagaimana mendeteksi secara
dini penyulit- penyulit yang akan terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin,
dan janin. Terutama kasus malposisi dan malpesentasi, agar tenaga
kesehatan khususnya tenaga bidan dapat melakukan penanganan
yang tepat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Presentasi Puncak Kepala?
2. Bagaimana Mekanisme Persalinan Pada Presentasi Puncak
Kepala?
3. Apa Etiologi, Patofisiologi, Diagnosis, Dan Penanganan Dari
Malposisi Dan Malpresentasi Puncak Kepala?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Presentasi Puncak Kepala.
2. Mengetahui Mekanisme Persalinan Pada Presentasi Puncak
Kepala.
3. Mengetahui Etiologi, Patofisiologi, Diagnosis, Dan Penanganan
Dari Malposisi Dan Malpresentasi Puncak Kepala.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Pengertian Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain


vertex,sedangkan Malposisi adalah kepala janin relative terhadap
pelvix dengan oksiput sebagai titik referensi,masalah: janin yang
dalam keadaan malpresntasi dan malposisi kemungkinan
menyebabkan partus lama atau partus macet.

Presentasi puncak kepala adalah keadaan dimana puncak


kepala merupakan bagian terendah, hal ini terjadi apabila derajat
defleksinya ringan. (Wiknjosastro,2002).

Presentasi puncak kepala adalah presentasi kepala dengan


defleksi/ekstensi minimal dengan sinsiput merupakan bagian
terendah.

Presentasi puncak kepala adalah bagian terbawah janin yaitu


puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling
rendah, dan UUB sudah berputar ke depan (Muchtar, 2002).

Pada umumnya presentasi puncak kepala merupakan


kedudukan sementara yang kemudian berubah menjadi presentasi
belakang kepala. Mekanisme persalinannya hampir sama dengan
posisi oksipitalis posterior persistens, sehingga keduanya sering kali
dikacaukan satu dengan yang lainnya.

3
Perbedaannya ialah : pada presentasi puncak kepala tidak terjadi
fleksi kepala yang maksimal, sedangkan lingkaran kepala yang
melalui jalan lahir adalah sirkumferensia frontooksipitalis dengan titik
perputaran ().

B. ETIOLOGI

Menurut statistik hal ini terjadi pada 1% dari seluruh persalinan.


Letak defleksi ringan dalam buku synopsis Obstetri Fisiologi dan
Patologi (2002) biasanya disebabkan:
1. Kelainan panggul (panggul picak)
2. Kepala bentuknya bundar
3. Anak kecil atau Janin mati
4. Kerusakan dasar panggul

Sedangkan sebab lainnya yaitu :


Penyebabnya keadaan keadaan yang memaksa terjadi defleksi
kepala atau keadaan yang menghalangi terjadinya fleksi kepala.
1. Sering ditemukan pada janin besar atau panggul sempit.
2. Multiparitas, perut gantung
3. Anensefalus, tumor leher bagian depan.

C. PATOFISIOLOGI

Pada kehamilan normal, kepala janin pada waktu melewati


jalan lahir berada dalam keadaan fleksi tetapi pada kasus ini fleksi
tidak terjadi sehingga kepala dalam keadaan defleksi, jadi yang
melewati jalan lahir adalah sirkumferensia frontooksipitalis dengan
titik perputaran yang berada di bawah simfisis ialah glabella
(Sarwono,2005).
4
Dengan posisi seperti itu mengakibatkan terjadinya partus lama
dan robekan jalan lahir yang lebih luas selain itu karena partus lama
dan moulage yang hebat maka mortalitas perinatal agak tinggi (9%)
(Moctar,2002).

D. DIAGNOSIS

Pada pemeriksaan dalam didapati UUB paling rendah dan


berputar ke depan atau sesudah anak lahir caput terdapat di daerah
UUB.
Diagnosis kedudukan : Presentasi puncak kepala
1. Pemeriksaan abdominal
a. Sumbu panjang lain sejajar dengan sumbu panjang ibu
b. Di atas panggul teraba kepala
c. Punggung terdapat pada satu sisi, bagian-bagian kecil
terdapat pada sisi yang berlawanan
d. Di fundus uteri teraba bokong
e. Oleh karena tidak ada fleksi maupun ekstensi maka tidak
teraba dengan jelas adanya tonjolan kepala pada sisi yang
satu maupun sisi lainnya.
2. Auskultsi
Denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran bawah
perut ibu, pada sisi yang sama dengan punggung janin
3. Pemeriksaan vaginal
a. Sutura sagitalis umumnya teraba pada diameter transversa
panggul,
b. Kedua ubun-ubun sama-sama dengan mudah dapat diraba
dan dikenal. Keduanya sama tinggi dalam panggul.

5
4. Pemeriksaan sinar-x
Pemeriksaan radiologis membantu dalam menegakkan diagnosis
kedudukan dan menilai panggul.

E. MEKANISME PERSALINAN

Mekanisme persalinan pada presentasi puncak adalah sebagai


berikut :
a. Bagian terendah : puncak kepala.
b. Putaran paksi dalam UUB berputar ke simfisis.
c. Kelahiran kepala : UUB lahir, kemudian dengan glabella (batas
rambut dahi) sebagai hipomoglion, kepala fleksi sehingga
lahirlah oksiput melalui perineum.

Lingkaran kepala yang melewati panggul adalah cirkum fronto-


occiput sebesar 34 cm, karenanya partus akan berlangsung lebih
lamadibanding pada persalinan normal dimana diameter yang
melewati panggul adalah circum suboksipitobregmatikus (32 cm).

Kepala masuk panggul paling sering pada diameter transversa


PAP. Kepala turun perlahan-lahan, dengan ubun-ubun kecil dan dahi
sama tingginya (tidak ada fleksi maupun ekstensi) dan dengan
sutura sagitalis pada diameter transversa panggul, sampai puncak
kepala mencapai dasar panggul. Sampai di sini ada beberapa
kemungkinan penyelesaiannya:
a. Paling sering kepala mengadakan fleksi, UUK berputar ke
depan, dan kelahiran terjadi dengan kedudukan occipitoanterior.
b. Kepala mungkin tertahan pada diameter transverse panggul.
Diperlukan pertolongan operatif untuk deep transverse arrest.

6
c. Kepala mungkin berputar ke belakang dengan atau tanpa fleksi.
UUK menuju ke lengkung sacrum dan dahi ke pubis.
Mekanismenya adalah kedudukan UUK belakang menetap.
Kelahiran dapat spontan atau dengan cara operatif.
d. Kadang-kadang sekali kelahiran dapat terjadi dengan sutura
sagitalis pada diameter transversa
e. Kadang-kadang kepala mengadakan ekstensi, dan
mekanismenya menjadi prsentasi muka atau dahi.

Biasanya UUB sejak permulaan sudah terletak lebih rendah


dari UUK, makin turun kepala anak makin sukar diraba, apabila
kepala anak sampai di pertengahan jalan lahir sumbu panggul
melengkung ke depan maka tidak ada paksaan yang istimewa buat
memutar UUB ke depan, jika punggung janin sebelah belakang
muka anak dan UUB memutar ke depan, tetapi jika punggung
anak terletak di sebelah depan UUB memutar kearah belakang
letak belakang kepala

Pada letak puncak yang menjadi hipomoklion adalah glabela


(batas alis dan dahi) dibawah simpisis dan dengan fleksi kepala lahir
dengan belakang kepala melewati perineum lahir seluruhnya

Perbedaan dengan POPP :


a) Pada presentasi puncak kepala tidak terjadi fleksi kepala yang
maksimal.
b) Lingkaran kepala yang melalui jalan lahir adalah
sirkumferensia fronto oksipitalis
Komplikasi :
Partus lama, robekan jalan lahir yang luas, molage hebat
mortalitas tinggi
7
Penanganan :
Wewenang bidan dalam persalinan :
a) Dalam memimpin partus observasi kira kira 75 %
dapat lahir spontan.
b) Anjurkan ibu untuk miring kearah punggung janin.
c) Bila ada kemacetan rujuk RS indikasi ekstrasi forsep /
Vacum.

F. PROGNOSIS

Meskipun persalinan sedikit lebih lama dan lebih sukar


daripada persalinan normal baik bagi ibu maupun anaknya,
prognosisnya cukup baik. Umumnya terjadi fleksi dan melanjut ke
persalinan normal (Mochtar, 2002).

G. KOMPLIKASI

Pada ibu dapat terjadi partus yang lama atau robekan jalan
lahir yang lebih luas. Selain itu karena partus lama dan moulage
hebat, maka mortalitas anak agak tinggi (9%) (Mochtar, 2002).

H. PENATALAKSANAAN
a. Dapat ditunggu kelahiran spontan
b. Episiotomi
c. Bila 1 jam dipimpin mengejan tak lahir, dan kepala bayi sudah
didasar panggul, maka dilakukan ekstraksi forcep

Usahakan lahir pervaginam karena kira-kira 75 % bisa lahir spontan.


Bila ada indikasi ditolong dengan vakum/forsep biasanya anak yang lahir
di dapati caput daerah UUB (Mochtar, 2002).
8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bersadarkan pemaparan diatas kita dapat menyimpulkan


bahwa adanya kelaianan Malposisi dan Malpresentasi dapat
mengganggu terjadi persalinan, yaitu dapat mengakibatkan partus
macet, dan kematian perinatal. Oleh sebab itu tenaga kesehatan
terkhusus bidan sangat penting mengetahui bagaimana itu Malposisi
dan Malpresentasi, termasuk Etiologi, patofisiolog, diagnosis, dan
penanganannya. Agar supaya penanganan yang tepat dapat
diberikan dengan baik dan hal-hal yang buruk yang merugikan kedua
belah pihak dapat diatasi.

B. SARAN

Sekiranya para pembaca makalah ini dapat mengerti tentang


apa yang telah dipaparkan penulis khususnya tenaga bidan, dan
mengaplikasikannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Chellious. 2011. Malpresentasi Janin,http://www.Worpres.com/diakses


tanggal 30 maret 2013.

Rukiah, Ai. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Buku


Kesehatan: Jakarta.

Winkjosastro, Hanifa, 2006. Ilmu kebidanan Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai