Anda di halaman 1dari 26

Kehamilan

Preterm

Pembahasan

Definisi

ACOG (1995) : Persalinan yg berlangsung


pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung
dari HPHT.

WHO : Bayi prematur adalah bayi yg lahir


pada usia kehamilan 37 minggu atau kurang.

Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI


(2005) : Persalinan yg terjadi pada usia
kehamilan 22-37 minggu.

Taksiran Partus

Menentukan Taksiran partus


Rumus Naegele dapat digunakan dalam
hubungannya dengan HT bila :
hari pertama haid terakhir diketahui
siklus haid normal
siklus teratur antara 24 dan 35 hari
Tidak ada riwayat menggunakan kontrasepsi
hormonal sebelumnya,tidak menyusui atau
hamil (tiga kali berturut-turut siklus spontan)

Masalah Persalinan preterm


Kesulitan

utama usia kehamilan &


berat bayi lahir saling berkaitan dgn
morbiditas & mortalitas perinatal.
Kelainan
jangka
pendek
:
RDS,
perdarahan intra/periventikular, displasi
bronko-pulmonar, sepsis, & PDA.
Kelainan jangka panjang : kelainan
neurologik, retardasi mental.

Etiologi dan faktor risiko

Kondisi selama kehamilan yang


terjadinya persalinan preterm :
Janin dan plasenta :

Perdarahan trimester awal


Perdarahan antepartum
KPD
Cacat bawaan janin
Pertumbuhan janin terhambat
Kehamilan ganda
Polihidramnion

berisiko

Ibu :

Penyakit berat pada ibu


Diabetes mellitus
Preeklampsia/hipertensi
ISK/genital/intrauterin
Stress Psikologik
Kelainan bentuk uterus/serviks
Riwayat persalinan preterm/abortus berulang
Trauma
Perokok berat, pemakaian narkoba
Kelainan imunologi/rhesus

Diagnosis

Kontraksi yang berulang, sedikitnya setiap 7-8


menit sekali, atau 2-3 kali dalam waktu 10 menit
Low back pain
Perdarahan bercak
Perasaan menekan daerah serviks
Pemeriksaan serviks : pembukaan sedikitnya 2 cm,
dan penipisan 50-80%
Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina
isiadika
Selaput ketuban pecah
Terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu

Penatalaksaan persalinan
preterm
Empat

tujuan:

Diagnosis dini persalinan preterm


Identifikasi dan terapi penyebab persalinan
preterm bila mungkin
Coba untuk menghentikan persalinan
preterm
Minimalkan morbiditas dan mortalitas
neonatal

Manajemen

persalinan preterm
bergantung pada beberapa faktor:
Keadaan selaput ketuban
Pembukaan serviks
Umur kehamilan
Penyebab/komplikasi persalinan preterm
Kemampuan NICU

Beberapa

langkah untuk mencegah


morbiditas & mortalitas neonatus preterm
adalah:

Menghambat proses persalinan preterm


dengan pemberian tokolisis
Pematangan surfaktan paru dengan
kortikosteroid
Pencegahan terhadap infeksi

Alasan
pemberian
persalinan preterm:

tokolisis

pada

Mencegah mortalitas dan morbiditas bayi


prematur
Memberi kesempatan kortikosteroid untuk
mestimulir surfaktan paru janin
Optimalisasi personel

Macam obat yang digunakan sebagai


tokolisis :

Kalsium antagonis
Obat B-mimetik
Sulfas magnesikus dan antiprostaglandin

Kortikosteroid

yang dianjurkan

betamethasone 12 mg IM 2 kali sehari


dexamethasone 6 mg IV 12h x 4

Hati-hati

Steroid dan bahaya infeksi


Steroid dan kombinasi dengan tokolisis
pada kehamilan ganda atau diabetes

Kapan

sebaiknya
diberikan ?

terapi

kortikosteriod

usia kehamilan yang lebih muda : 22 - 24


mgg
usia kehamilan lanjut : 34 - 36 mgg
terapi profilaktik : tergantung diagnosa dan
faktor resiko
pengulangan terapi : tak diketahui

Antibiotika

: diberikan bila kehamilan


mengandung risiko terjadinya infeksi
seperti pada kasus KPD.

Eritromisin 3x500 mg selama 3 hari


Ampisilin 3x500 mg selama 3 hari

Cara Persalinan
Bila

janin preskep : maka diperbolehkan


partus pervaginam
SC : hanya dilakukan atas indikasi
obstetrik.

Pencegahan Persalinan Preterm

Hindari kehamilan pada ibu terlalu muda


(<17 tahun)
Jarak kehamilan terlalu dekat
Anjuran tidak merokok atau konsumsi obat
terlarang
Hindari kerja berat dan cukup istirahat
Obati
penyakit
yang
menyebabkan
persalinan preterm
Deteksi dan pengamanan faktor risiko
terhadap persalinan prematur

S.O.P

1. Pada keadaan-keadaan berikut ini, tokolitik


tidak perlu diberikan dan bayi dilahirkan secara
pervaginam atau per abdominal sesuai kondisi
kehamilan:

Usia kehamilan diatas 35 minggu


Pembukaan > 4 cm
Ada tanda infeksi intrapartum, pre eklampsi,
korioamnionitis, atau perdarahan aktif
Gawat janin
Janin meninggal
Adanya kelainan kongenital yang
kemungkinan hidupnya kecil

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan persalinan


adalah sebagai berikut:
Melakukan SC bila janin lintang
Persiapan resusitasi/konsul dokter anak untuk perawatan bayi
BBLR:

Prinsipnya adalah mencegah hipotermi


Suhu ruang tempat melahirkan tidak kurang dari 25oC
Hati-hati mengeringkan bayi dan jauhkan handuk yang basah
Bayi diletakkan pada dada ibu
Pernafasan dan denyut jantung bayi diperiksa ketika bayi berada
di dada ibunya
Pakaikan kepala bayi dengan topi dan kaki dipakaikan kaos kaki
Ibu dan bayi diselimuti hangat
Pemberian inisiasi imunisasi dini (IMD) satu jam pertama kelahiran

3. Lakukan terapi konservatif (ekspektan)


dengan tokolitik, kortikosteroid, dan
antibiotika dalam keadaan-keadaan
berikut ini:
Usia kehamilan antara 24-34 minggu
Dilatasi serviks <3 cm
Tidak ada korioamnionitis, pre eklampsi,
atau perdarahan aktif
Tidak ada gawat janin

4. Tokolitik hanya diberikan pada 48 jam pertama untuk


memberikan kesempatan pemberian kortikosteroid.
Obat-obat tokolitik yang digunakan adalah:
Nifedipin: 3 x 10 mg per oral, ATAU
Terbutalin sulfat 1000 mcg (2 ampul) dalam 500 ml
larutan infus NaCl 0,9% dengan dosis awal pemberian
10 tpm, lalu dinaikkan 5 tpm setiap 15 menit hingga
kontraksi hilang, ATAU
Salbutamol: dosis awal 10 mg IV dalam 1L cairan infus
10 tpm. Jika kontraksi masih ada, naikkan kecepatan
10 tpm setiap 30 menit sampai kontraksi berhenti atau
denyut nadi > 120x/menit kemudian dosis
dipertahankan hingga 12 jam setelah kontraksi hilang

5.Kortikosteroid hanya diberikan untuk


pematangan paru janin.
Obat pilihannya adalah:
Deksametason 6 mg intramuskular setiap
12 jam sebanyak 4 kali, ATAU
Betametason 12 mg intramuskular setiap
24 jam sebanyak 2 kali

6. Pilihan antibiotika untuk persalinan


preterm adalah:
Eritromisin: 4 x 500 mg per oral
(dianjurkan), ATAU
Ampisilin: 4 x 500 mg per oral, ATAU
Klindamisin: 3 x 300 mg per oral.

Thank You

Anda mungkin juga menyukai