**Usia kehamilan 30-34 minggu serta 34-38 minggu lebih baik melakukan persalinan.
Mempertahankan kehamilan akan meningkatkan resiko korioamnionitis
**Tocolytics menjadi kontroversial karena walaupun dapat memperpanjang masa laten dan
menurunkan resiko kelahiran dalam 48 jam namun memiliki resiko tinggi korioamnionitis
pada kehamilan <34 minggu dan tidak terdapat keuntungan maternal atau neonatal setelah
pemakaian tocolytics
**Magnesium sulfat perlu diberikan apabila akan dilakukan persalinan <32 minggu untuk
menurunkan resiko cerebral palsy
2. Preterm Birth
Manajemen persalinan kurang bulan mencangkup beberapa bagian :
a. Bed Rest
Pentingnya istirahat rebah disesuaikan dengan kebutuhan ibu, namun secara
statistik tidak terbukti dapat mengurangi kejadian persalinan kurang bulan
b. Hidrasi dan Sedasi
Pemberian hidrasi oral maupun intravena sering dilakukan untuk mencegah
persalinan preterm, karena sering terjadi hipovolemik pada ibu dengan kontraksi
prematur, walaupun mekanisrne biologisnya belum jelas. Pemberian preparat
morfin dapat digunakan untuk mendapatkan efek sedasi
c. Tokolitik
Pemberian tokolitik bermanfaat jika penundaan persalinan dalam waktu
beberapa hari akan memberikan efek menguntungkan bagi janin, seperti
pemberian kortikosteroid untuk maturasi paru atau rujukan kerumah sakit dengan
fasilitas yang lebih memadai.
Nifedipin, antagonis kalsium diberikan per oral. Dosis inisial 20 mg,
dilanjutkan 10-20 mg, 3-4 kali perhari, disesuaikan dengan aktivitas uterus
sampai 48 jam, dosis maksimal 160mg/hari. Keuntungan nifedipine yaitu
pemberiannya secara oral, efikasi cukup baik dan sedikit efek samping.
Kontraindikasinya yaitu hipotensi, penyakit jantung ibu, dan alergi golongan
calcium channel blocker
COX (Cyclo-oxygenasei-Z inhibitor), Indomethacin dosis awal 100 mg,
dilanjutkan 50 mg per oral setiap 6 jam untuk 8 kali pemberian. Jika
pemberian lebih dari dua hari, dapat menimbulkan oligohidramnion akibat
penurunan renal blood flow janin. Indometachin direkomendasikan pada
kehamilan ≥32 minggu karena dapat mempercepat penutupan duktus
arteriosus
Magnesium Sulfat, WHO (2015) direkomendasikan untuk ibu hamil dengan
risiko persalinan preterm sebelum usia kehamilan 32 minggu untuk
mencegah cerebral palsy bayi dan anak-anak. Tiga alternatif dosis pemberian
MGSO4 untuk neuroproteksi janin yaitu MGSO4 4g IV dalam 20 menit,
dilanjutkan 1 g/jam sampai persalinan atau selama 24 jam, MGSO4 4g IV
dalam 30 menit atau IV 4g bolus dosis tunggal, MGSO4 6g IV dalam 20-30
menit dilanjutkan dosis rumatan 2 g/jam IV
Atosiban, Atosiban adalah suatu analog oksitosin yang bekerja pada reseptor
oksitosin dan vasopressin, dosis awal 6,75 mg bolus dalam satu menit, diikuti
18 mg/jam selama 3 jam per infus, kemudian 6 mg/jam selama 45 jam, dosis
maksimal 330 mg
Beta 2-sympathomimetics, Saat ini sudah banyak ditinggalkan, preparat yang
biasa dipakai adalah ritodrine, terbutaline, salbutamol, isoxsuprine, jenoterol
dan hexoprenaline. Contoh: Ritodrin (Yutopar) Dosis: 50 mg dalam 500 ml
larutan glukosa 5%. Dimulai dengan 10 tetes per menit dan dinaikkan 5 tetes
setiap 10 menit sampai kontraksi uterus hilang. Infus harus dilanjutkan 48
jam setelah kontraksi hilang. Selanjutnya diberikan dosis pemeliharaan satu
tablet (10 mg) setiap 8 jam setelah makan. Nadi ibu, tekanan darah dan
denyut jantung janin harus dimonitor selama pengobatan. Kontra indikasi
pemberiannya adalah penyakit jantung pada ibu, hipertensi atau hipotensi,
hipertiroidi, diabetes dan perdarahan antepartum. Efek samping yang dapat
terjadi pada ibu adalah palpitasi, rasa panas pada muka (flushing), mual, sakit
kepala, nyeri dada, hipotensi, aritmia kordis, edema paru, hiperglikemia dan
hipokalemi. Efek samping pada janin antara lain fetal takhikardia,
hipoglikemia, hipokalerni, ileus dan hipotensif
Progesteron, Progesteron dapat mencegah persalinan preterm, injeksi alpha-
hydroxyprogesterone caproate menurunkan persalinan preterm berulang,
dosis 50 mg (1 mL) IM tiap minggu sampai 37 minggu kehamilan atau
sampai persalinan, pemberian dimulai 16-21 minggu kehamilan
d. Pemberian Steroid, Pemakaian kortikosteroid dapat menurunkan kejadian RDS,
kematian neonatal dan perdarahan intraventrikuler (IVH). Dianjurkan pada
kehamilan 24-34 minggu, namun dapat dipertimbangkan sampai 36 minggu.
Kontra indikasi: infeksi sistemik yang berat (tuberkulosis dan korioamionitis).
Betametason merupakan obat terpilih, diberikan secara injeksi intramuskuler
dengan dosis 12 mg dan diulangi 24 jam kemudian. Efek optimal dapat dicapai
dalam 1-7 hari pemberian, setelah 7 hari efeknya masih meningkat. Apabila tidak
terdapat betametason, dapat diberikan dexamethason dengan dosis 2x5 mg
intramuskuler perhari selama 2 hari
e. Antibiotik, Pemberian antibiotika pada persalinan tanpa infeksi tidak dianjurkan
karena tidak dapat meningkatkan luaran persalinan. Pada ibu dengan ancaman
persalinan preterm dan terdeteksi adanya vaginosis bakterial, pemberian
klindamisin (2x300 mg sehari selama 7 hari) atau metronidazol (2x500 mg sehari
selama 7 hari) atau eritromisin (2x500 mg sehari selama 7 hari) akan bermanfaat
bila diberikan pada usia kehamilan
f. Perencanaan Persalinan, Untuk kehamilan <32 minggu sebaiknya ibu dirujuk ke
tempat yang memiliki fasilitas NICU
g. Pemberian Neuroprotector, WHO saat ini sudah menganjurkan pemberian
MgSO4 antenatal dilakukan untuk mencegah terjadinya palsi serebral pada usia
kehamilan
**Mekanisme kerja MgSO4 ini masih belum jelas sampai saat ini, namun
diperkirakan melalui 4 jalur sebagai berikut:
- Stabilisasi sirkulasi otak dengan menstabilasasi tekanan darah dan
menormalkan aliran darah otak 165 Buku Acuan Persalinan Kurang Bulan
(Prematur)
- Mencegah excitatory injury melalui stabilisasi membran neuron dan memblok
excitatory neurotransmitters seperti glutamate (N-methyl-d-aspartate receptor
blocker)
- Proteksi terhadap oxidative injury melalui efek antioksidan
- Proteksi terhadap inflammatory injury melalui efek anti inflamasi
3. Birth Asphyxia
4. Preterm Neonatus
Beberapa penatalaksanaan yang dapat diberikan pada bayi premature :
a. Mempertahankan suhu tubuh dnegan ketat karena mudah mengalami hipotermia
akibat pengaturan panas tubuh belum berfungsi dengan baik, metabolisme
rendah, dan permukaan badanyang relative luas. Hal ini menyebabkan bayi perlu
dirawat dalam incubator. Jika tidak ada incubator, bayi dapat dibungkus kain dan
diletakkan botol berisi air panas atau menggunakan metode kangguru
b. Mencegah infeksi ketat. Bayi premature rentan dengan infeksi akibat
immunoglobulin serum masih rendah, aktivitas bakterisidal neutrophil dan efek
sitotoksik limfosir juga masih rendah.
c. Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi,
- Pemberian nutrisi parenteral harus dapat mencukupi kebutuhan makro
dan mikro bayi premature. Nutrisi parenteral yang diberikan harus
mengandung cairan, elektrolit, kalori, protein, lemak, vaotamin, dan
mineral dengan jumlah cukup. Beberapa penelitian mengatakan
pemberian asam amino dan lemak melalui parenteral dapat ditoleransi
sejak hari pertama kehidupan. Namun, pemberian parenteral memiliki
beberapa keterbatasan seperti perlunya memasang kateter vena dan dapat
menyebabkan beberpa komplikasi seperti DVT, sepsi, atau kolestasis.
Sehingga, perlu pengawasan ketat dan periodic serta memantau kesiapan
bayi mendapat nutrisi enterak penting karena resiko pemberian nutrisi
parenteral dalam jangka waktu lama.
- Nutrisi enteral dapat dimulai dengan memberikan trophic feeding (nutrisi
enteral minimal) 10 ml/KgBB/24 jam Ketika bayi stabil. Jika toleransi
minum baik, maka jumlah minum dapat ditingkatkan bertahap sambal
menurunkan pemberian nutrisi parenteral. Metode pemberian minum
harus berdasar usia gestasi dan tahap perkembangan bayi. Bayi usia
gestasi >34minggu umumnya dapat langusng menyusu dari ibu karena
reflex hisap dan menelan baik. Bayi usia gestasi 32-34 minggu memiliki
reflex menelan baik namun reflex hisap rendah sehingga ASI dapat
diperah dan dibeirkan menggunakan sendok, cangkir, atau pipet.
Sedangkan bayi usia gestasi <32 minggu memiliki reflex menelan dan
hisap yang rendah sehingga ASI diperah dan diberikan menggunakan
pipa orogastric
**pemberian setiap 2-3 jam sekali tergantung usia koreksi bayi
**Bayi dengan berat lahir <1250g dengan permasalahn medis perlu
pemberian nutrisi parenteral selama 24-48 kam pertama kemudian
diberikan trophic feeding