Pembimbing :
dr. Helmina Sp.OG
STASE OBSTETRI dan GINEKOLOGI
KEPANITERAAN KLINIK UMUM
BLUD RSIJ CEMPAKA PUTIH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
PENDAHULUAN
Kehamilan Multipel
Hidramnion
Anomali Uterus
Serviks terbuka lebih dari 1 cm setelah kehamilan 12 minggu
Serviks mendatar/memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu
Riwayat abortus pada trisemester II lebih dari 1 kali
Riwayat persalinan preterm sebelumnya
Operasi abdominal pada kehamilan preterm
Iritabilitas uterus
FAKTOR RISIKO
Minor
Keduanya
KLASIKASI
Perdarahan desidua
Uterine Overdistention
■ 1.Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu lengkap atau antara 140 dan 259
hari
■ 2.Sebelum persalinan berlangsung dapat dirasakan tanda sebagai berikut:
– Nyeri pinggang belakang
– Rasa tertekan pada perut bagian bawah
– Terdapat kontraksi irreguler sejak sekitar 24-48 jam
– Terdapat pembawa tanda seperti bertambahnya cairan vagina atau terdapat
lendir bercampur darah
■ Jika proses persalinan prematur berkelanjutan, terjadi gejala klinik sbb:
■ 1. Kontraksi uterus 4x/20menit atau 8x/60menit
■ 2. Terjadi perubahan progresif serviks :
– pembukaan lebih dari 1 cm
– perlunakan sekitar 75-80%
– penipisan serviks
Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah rutin, Kimia darah, golongan ABO,faktor Rhesus
2. Urinalisis atau kultur Urin
3. Bakteriologi Vagina
4. Amniosentesis : Surfaktan
5. Gas dan PH darah janin
■ c. USG untuk mengetahui
1. Usia gestasi,Jumlah Janin,besar janin, kativitas Biofisik
2. Cacat Kongenital
3. Letak dan Maturasi Plasenta
4. Volume cairan tuba dan kelainan Uterus
PENATALAKSAAN
1. Akselerasi pematangan fungsi paru
– Rekomendasi pada usia gestasional 24-34 mg. Tunda kelahiran
minimal 12 jam untuk keuntungan maksimal pemberian steroid
antenatal.
– Dosis rekomendasi :
■ Bethametasone 12 mg IM 2x selang 24 jam. Atau dexamethasone 4 x 6
mg tiap 6 jam (IM)
■ Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) 400 mg IV -> meningkatkan
produksi surfaktan
■ Suplemen inositol -> komponen untuk pembentukan surfaktan
2. Menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolitik, yaitu :
■ Pemberian Tokolitik
■ Indeks > 8 kontraindikasi pemberian tokolitik
Kalsium antagonis:
■ Oligohidramnion
■ Korioamnionitis berat pada ketuban pecah dini
■ Preeklamsia berat
■ Hasil nonstrees test tidak reaktif
■ Hasil contraction stress test positif
■ Perdarahan pervaginam dengan abrupsi plasenta,
kecuali keadaan pasien stabil dan kesejahteraan
janin baik
■ Kematian janin atau anomali janin yang mematikan
■ Terjadinya efek samping yang serius selama
penggunaan beta-mimetik.
3. Pencegahan terhadap infeksi dengan menggunakan antibiotik.
■ Obat diberikan per oral, yang dianjurkan ialah eritromisin 3 x 500 mg selama
3 hari. Obat pilihan lainnya ialah ampisilin 3 x 500 mg selama 3 hari, atau
dapat menggunakan antibiotika lain seperti klindamisin. Tidak dianjurkan
pemberian ko-amoksiklaf karena risiko necrotising enterocolitis.
Kontra Indikasi Penundaan Persalinan
■ Mutlak
– Gawat janin, korioamnionitis, perdarahan antepartum yang
banyak.
■ Relatif
– IUGR, pembukaan serviks > 4cm
Komplikasi
■ Bayi :
– RDS
– HMD
– Patent ductus arteriosus
– Ggn neurologi
– Retinopati
– Displasia bronkopulmoner
– Jaundice
– Sepsis
– Anemia
Terima Kasih
– MgSO4 4-6gr IV bolus slm 20-30 menit, IV drip 2-4 gr/jam
(maintenance)
– Nifedipin 10 mg diulang setiap 30 menit, 40 mg/6jam. Umumnya
diperlukan 20 mg dan dosis perawatan 3 x 10 mg