Anda di halaman 1dari 16

Pembimbing:

dr. Dean Wahjudy. SpOG (K)


Oleh:
Cindy Amalia
03011060

Manual plasenta adalah prosedur pelepasan


plasenta dari tempat implantasinya pada
dinding uterus dan mengeluarkannya dari
kavum uteri secara manual yaitu dengan
melakukan tindakan invasi dan manipulasi
tangan
penolong
persalinan
yang
dimasukkan langsung kedalam kavum uteri.

Indikasi dilakukan prosedur manual plasenta


yaitu terjadinya retensio plasenta dan
perdarahan pada kala III yang tidak bisa
dihentikan (> 400 cc) dengan uterotonik dan
masase.

Retensio plasenta adalah tertahannya atau


belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi
waktu 30 menit setelah bayi lahir (Saifudin,
2009).
Plasenta adhesive
Plasenta akreta
Plasenta inkreta
Plasenta perkreta
Plasenta inkarserata

Plasenta inkreta
Plasenta perkreta

Anamnesis meliputi pertanyaan tentang periode


prenatal, meminta informasi mengenai
episode perdarahan postpartum sebelumnya,
paritas
serta riwayat multipel fetus dan polihidramnion.
Serta riwayat pospartum sekarang dimana
plasenta tidak lepas secara spontan atau timbul
perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.

Pada pemeriksaan
pervaginam, plasenta tidak ditemukan di
dalam kanalis servikalis tetapi secara parsial
atau lengkap menempel di dalam uterus.
Perdarahan yang lama > 400 cc setelah bayi
lahir.
Placenta tidak segera lahir > 30 menit.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Persetujuan tindakan medik


Persiapan sebelum tindakan
Pencegahan infeksi sebelum tindakan
Tindakan penetrasi ke cavum uteri
Melepas plasenta dari dinding uterus
Mengeluarkan plasenta
Dekontaminasi
Cuci tangan pasca tindakan
Perawatan pasca tindakan

Komplikasi dari manual plasenta meliputi :


Perdarahan
Infeksi
Perforasi
Inversio uteri

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai