Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

FAMILY FOLDER

“HIPERTENSI”

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior


Pada Bagian Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Abulyatama

Disusun Oleh:
Maidina Aulia, S.Ked
21174044

Kepala Puskesmas Meuraxa:


Zairina,S.KM, M.Kes

Pembimbing:
dr. Putri Kartika Listya, Sp.KKLP
dr. Novita Nanda
dr. Rahmayani Isma
dr. Eka Kusmiyanti
dr. Eva Redha Nofrizal

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UPTD PUSKESMAS MEURAXA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
segala nikmat dan karunia-Nya sehingga tugas Case Report ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan
klinik senior pada bagian kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama.
Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca,
terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga dapat memberikan
manfaat.
Rasa terimakasih saya kepada:
1. Kepala puskesmas Meuraxa ibu Zairina, S.KM, M.Kes yang telah memberikan izin kepada
kami agar dapat minimba Ilmu di puskesmas Meuraxa untuk menyelesaikan tahapan Coass
di stase Kesehatan Masyarakat.
2. dr. Putri Kartika Listya, Sp.KKLP, dr. Novita Nanda, dr. Rahmayani Isma, dr. Eka
Kusmiyanti, dr. Eva Redha Nofrizal, selaku pembimbing Stase Kesehatan Masyarakat yang
telah membimbing dan memberikan masukan yang membantu dalam penyusunan laporan
ini.
3. Pasien beserta keluarga, selaku klien yang bersedia ikut serta dalam penyusunan laporan
kasus ini.
4. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi sehingga tersusunlah laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh sebab itu saya mengharapkan saran serta kritik yang dapat membangun dalam
pembuatan case report ini untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun dihari yang akan datang.
Aamiin.
Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh
Banda Aceh, 1 Desember 2023
Maidina Aulia, S.Ked
21174044
LEMBAR CASE REPORT

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.F.S
Usia : 28 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gp.Pie
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal pemeriksaan : 23 November 2023
Tanggal home visit pertama : 27 November 2023
Tanggal home visit kedua : 30 November 2023

B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE)

1. Keluhan Utama
Nyeri kepala

2. Keluhan Tambahan
Tegang pada tengkuk

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli umum puskesmas Meuraxa dengan keluhan nyeri kepala yang
dirasakan ±3 hari sebelum datang ke puskesmas Meuraxa dan semakin memberat. Pasien
mengatakan keluhan ini sudah dirasakan ± 2 tahun terakhir. Pasien memiliki riwayat
hipertensi dan mengaku tidak rutin konsumsi obat hipertensi dan tidak rutin kontrol ulang.
Pasien juga mengatakan tidak menjaga pola makan yang sehat dan sehari-hari memasak
masakan yang tinggi garam (asin), serta kurang aktifitas fisik karena sehati-hari pasien
bekerja sebagai penjaga toko. Keluhan mual dan muntah (-), pusing berputar (-), gangguan
penglihatan (-), lemas (-), keram dan kesemutan (-), jantung berdebar-debar (-), batuk (-),
pilek (-) BAB dan BAK dalam batas normal.
4. Riwayat Penyakit Dahulu (Beserta Pengobatan)
 Riwayat Penyakit Dahulu: Hipertensi sejak 1 tahun yang lalu
 Riwayat Penggunaan Obat: Amlodipin 5 mg
 Riwayat Alergi: Riwayat alergi disangkal oleh pasien

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Berdasarkan anamnesis yang didapatkan pasien mengatakan keluarga pasien ada yang
mengalami keluhan yang sama dengan pasien saat ini. Ayah pasien memiliki riwayat
Hipertensi dan Stroke

6. Riwayat Personal Sosial


• Pasien merupakan wiraswasta
• Pasien tinggal bersama suami dan satu orang anak
• Pasien merasa nyaman dan tidak memiliki masalah saat bersosialisasi dan
berhubungan dengan lingkungan sekitar

7. Review Sistem

a. Sistem kardiovaskular : Terganggu akibat Hipertensi

b. Sistem respirasi : Baik

c. Sistem penglihatan : Baik

d. Sistem gastrointestinal : Baik

e. Sistem ekstremitas : Baik

f. Sistem Kulit : Baik

C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)

Pengalaman Sakit Pasien


Pada saat awal nyeri kepala pasien mengira bahwa hanya mengalami nyeri kepala biasa.
Lalu mulai muncul gejala nyeri pada tengkuk sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas
meuraxa. Pasien mengatakan sebelumnya pernah merasakan keluhan yang sama 2 tahun yang
lalu, dan pasien didiagnosa hipertensi lalu pasien mengkonsumsi obat anti hipertensi hanya
salama 1 minggu kemudian tidak melanjutkan obat tersebut karena keluhan sudah hilang lalu
keluhan muncul lagi pada beberapa hari yang lalu. Riwayat demam disangkal. Batuk serta
pilek disangkal. BAB dan BAK dalam batas normal. Riwayat minum obat sebelumnya
disangkal. Saat ini pasien menggunakan obat yang telah diresepkan oleh puskesmas dengan
teratur serta pelan-pelan menjaga pola makan.

D. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)

1. Family Genogram
Genogram Keluarga Pasien An.F.S, tanggal 1 Desember 2023

2. Family Structure
Keluarga Inti

3. Family Life Cycle


Keluarga dengan anak 10 bulan
4. Peta Keluarga (Family Map)

5. APGAR Keluarga (Family APGAR)


[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
(Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat adanya disfungsi
keluarga)
Hampir
Hampir Kadang-
tidak
APGAR Keluarga selalu Kadang
pernah
(2) (1)
(0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat
meminta pertolongan kepada keluarga
saya ketika saya menghadapi 

permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga
saya membahas berbagai hal dengan 
saya dan berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan-

keinginan saya untuk memulai kegiatan
atau tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga
saya mengungkapkan kasih sayang dan
menanggapi perasaan-perasaan saya, 

seperti kemarahan, kesedihan dan cinta.


5. Saya merasa puas dengan cara keluarga
saya dan saya berbagi waktu bersama. 

Skor Total 10 (Keluarga sangat fungsional)

Skala Pengukuran Skor


Hampir Selalu :5 Sangat Fungsional : 8-10
Hampir Tidak Pernah :0 Disfungsional Sedang : 4-7
Disfungsional Berat : 0-3
6. Family SCREEM
(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)

Aspek SCREEM Kekuatan Kelemahan


Pasien dapat bersosialisasi dan
memelihara hubungan baik
Social
dengan keluarga dan tetangga
sekitar rumah. Pasien juga tidak -
terlibat dengan permasalahan
tertentu dengan lingkungan
sekitarnya.

Pasien dan keluarga bersuku Aceh Pasien kurang menjaga pola


Cultural (tidak mempengaruhi status makan sehari-hari dan sering
kesehatan pasien saat ini). mengkonsumsi asam kareng dan
tumis-tumisan
Pasien dan keluarga beragama
Religious -
islam. Saling mengingatkan ketika
beribadah
Pendidikan terakhir pasien adalah Pasien mau mengkonsumsi obat
SMA hipertensi namun pasien khawatir
Educational
bila mengkonsumsi obat secara
terus menerus dapat menyebabkan
kompliksi ke ginjal.
Pendapatan pasien berasal dari Pasien mengaku pendapatannya
menjadi penjaga toko hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, akan
Economic
tetapi, tidak cukup jika ada
kejadian diluar prediksi.
Pasien memiliki BPJS dan akses Pasien hanya berobat jika ada

Medical ke Puskesmas kira-kira 7 menit masalah/gejala.


dengan kendaraan bermotor.

7. Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)

Usia
Tahun Life Events/ Crisis Severity of Illness
(Tahun)
2021 26 Tahun Pasien mengeluhkan gejala yang serupa Hipertensi ,

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum = Baik

2. Kesadaran = Compos mentis

Tanda Vital = TD : 161/101 mmHg


HR : 83 x/menit
RR : 21 x/menit
T : 36,7 ͦ C
SPO2 : 99 %

3. Antropometri
Tinggi Badan : 162 cm
Berat Badan : 53 Kg
Indeks Massa Tubuh : 20,703 kg/m2
Status Gizi : Berat badan normal

4. Pemeriksaan Umum
Kepala : Normocephali, rambut lurus berwarna coklat, terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut jejas (-), hematoma (-)
Wajah : Edema (-)
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), Konjungtivitis (-/-)
Telinga : Deformitas (-/-), Sekret (-/-), NT (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-/-), Sekret (-/-), Pernafasan cuping hidung (-/-)
Mulut : Simetris, lidah kotor (-), tonsil : T1-T1

Leher : Tidak adanya pembesaran KGB, TVJ <2cm


Paru- Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi dinding dada (-/-)
Palpasi : Fremitus taktil sama kiri dan kanan, nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru (+/+)
Aukultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictua Cordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas : ICS 3 linea parasternalis (s)
Batas kanan : ICS 4 linea parasternalis (d)
Batas kiri : ICS 5 linea midclavicularis (s)
Auskultasi : BJ I > BJ II, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris,
Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan Regio abdomen (-)
Perkusi : Timpani (+)
Aukulstasi : Bising usus normal

Anogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas
Look : Ekstremitas atas kanan dan kiri simetris
Ekstremitas bawah kanan dan kiri dalam batas normal
Feel : Tidak ada nyeri tekan, CRT <2 detik, akral hangat
Move : Pergerakan ekstremitas atas kanan dan kiri aktif,
Pergerakan ekstremitas bawah kanan dan kiri normal

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboraturium : Tidak ada

2. Radiologi : Tidak ada

3. Lainnya : Tidak ada

G. DIAGNOSIS BANDING

1. Hipertensi Stage II
2. Resistant Hipertensi
3. Dyspepsia

H. DIAGNOSIS

Hipertensi Stage II
I. DIAGNOSIS HOLISTIK

Diagnosis Holistik
(Gabungan dari diagnosis klinis plus masalah psiko-sosial-kultural-spiritual pasien dan
keluarga)

1. Aspek Klinis

 Diagnosis klinis : Hipertensi Stage II


 Diagnosis gizi/nutrisi : Normal
 Diagnosis psikososial : Tidak ada
2. Aspek Personal

 Alasan kedatangan: Pasien mengalami Nyeri kepala dan tegang pada tengkuk ±3 hari
sebelum datang ke puskesmas. Hal ini membuat pasien khawatir sehingga pergi ke
puskesmas untuk mendapat pengobatan.

 Kekhawatiran: Pasien khawatir penyakitnya semakin memburuk.

 Harapan: Pasien berharap penyakit pasien tidak semakin memburuk dan segera pulih
kembali

 Persepsi: Pasien berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai penyakitnya, konsumsi


obat yang telah diberikan, dan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi dan diet rendah
garam.

3. Aspek Risiko Internal

 Usia pasien

 Ayah pasien yang mengalami hipertensi

4. Aspek Risiko Eksternal

 Kurangnya pengetahuan pasien terhadap penyakit yang dideritanya.

5. Aspek Derajat Fungsional


Derajat 2: Started to Have Difficulties (pasien kadang merasa terganggu dalam
melakukan aktivitasnya).
Uraian Diagnosis Holistik:
Pasien datang ke poli umum puskesmas Meuraxa dengan keluhan nyeri kepala dan
tegang pada tengkukvsejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas meuraxa. Pasien mengatakan
keluhan dating secara tiba-tiba tetapi sebelumnya pasien sudah pernah merasakan keluhan
yang yang yaitu 2 tahun yang lalu. Pasien juga mengatakan tidak menjaga pola makan yang
sehat dan sehari-hari memasak masakan yang tinggi garam (asin), serta kurang aktifitas fisik
karena sehati-hari pasien bekerja sebagai penjaga toko. Keluhan mual dan muntah (-), pusing
berputar (-), gangguan penglihatan (-), lemas (-), keram dan kesemutan (-), jantung berdebar-
debar (-), batuk (-), pilek (-) BAB dan BAK dalam batas normal.

J. PENGELOLAAN KOMPERHENSIF (Meliputi Empat Tahap Pencegahan)

1. Patient-Centered
a. Promotif
Edukasi pengendalian hipertensi dengan PATUH

 Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter

 Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

 Tetap diet dengan gizi seimbang (mengurangi konsumsi garam berlebih, MSG,
makan dengan porsi kecil namun sering)

 Upayakan aktivitas fisik denga naman (Jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang
3-5x/ minggu durasi 30-45 menit)
 Hindari asap rokok, alcohol, dan zat karsinogenik lainnya.

b. Preventif

Materi edukasi terdiri dari materi tingkat awal dan materi edukasi tingkat lanjutan,
meliputi:
 Pembatasan konsumsi garam harian
 Peningkatan konsumsi sayuran dan buah, penurunan berat badan dan menjaga berat
badan ideal (IMT 18,5 – 22,9 kg/m2),
 Aktivitas fisik teratur ringan sampai sedang (minimal 30 menit sehari, contohnya:
mengepel lantai, menyapu lantai, dan mencuci mobil), serta menghindari rokok.
 Pola makan yang direkomendasikan untuk pasien hipertensi adalah DASH diet dan
pembatasan konsumsi natrium. Pola diet DASH adalah diet kaya akan sayuran, buah-
buahan, produk susu rendah lemak / bebas lemak (susu skim), unggas, ikan, berbagai
macam variasi kacang, dan minyak sayur nontropis (minyak zaitun), serta kaya akan
kalium, magnesium, kalsium, protein, dan serat. Diet ini rendah gula, minuman manis,
natrium, dan daging merah, serta lemak jenuh, lemak total, dan kolesterol

c. Kuratif

 Farmakologi:

a. Amlodipine 1x 5 mg
d. Disability limitation: Tidak ada

e. Intervensi gizi : Mengikuti panduan pola makan untuk BB obesitas dengan pola
piringku T

f. Rehabilitatif: Tidak ada


Pengelolaan gizi dan nutrisi
2. Family-Focused (Family Wellness Plan)

Status Kemopro-filaksis
No Nama Skrining Konseling Imunisasi
Kesehata
n
1. Tn.RS Sehat Kimia Darah Menerapkan Tidak Multivitamin
(29Th) (Asam Urat, PHBS, pola diketahui
Gula darah, makan sehat
Kolestrol), dan
Tekanan seimbang,
Darah. hidrasi
cukup
2. Ny.FS Sakit Kimia Darah Menerapkan Tidak Amlodipin 5 mg
(28Th) (Asam Urat, PHBS, pola diketahui
Gula darah, makan sehat
Kolestrol), dan
Tekanan seimbang,
Darah dan hidrasi
control ulang cukup, serta
ke puskesmas diet rendah
bila obat habis garam dan
aktifitas
fisik
3. An.M Sehat Antropometri Menerapkan Imunisasi Multivitamin
(10bln) PHBS, dan Tidak
rutin ke Lengkap
Posyandu
3. Community-Oriented
Edukasi pada keluarga pasien mengenai pencegahan dan penyakit yang diderita
disampaikan pada saat kunjungan ke rumah pasien.

K. DATA ANGGOTA INTI (KELUARGA ASAL)

Jenis Tgl Lahir/ Status


No Nama Pekerjaan No. Hp
Kelamin umur Kesehatan
1. Tn. RS Laki- Laki 29 tahun Swasta - Sehat
2. Ny.FS Perempuan 28 tahun Swasta - sakit
3. An.M Laki-laki 10 bulan - - Sehat

L. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR

1. Kondisi Rumah
 Kepemilikan rumah : Rumah sewa
 Daerah perumahan : Padat permukiman
Karakteristik Sanitasi Rumah dan Tempat Tinggal
Lantai Rumah Keramik
Atap rumah Seng
Dinding rumah Tembok
Cat dinding rumah Cat putih
Luas Tanah -
Luas bangunan -
Jumlah kamar 2 kamar tidur, 1 kamar mandi
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada
Jendela sebagai ventilasi Ada
Dapur Ada
Sumber air bersih PDAM
Sumber pencemaran dekat (<10m) dari sumber air Tidak ada
Kemudahan mendapatkan air bersih Mudah
Pengolahan air minum sebelum diminum Air galon
Tempat penampungan air sebelum dimasak Tidak Ada
Tempat penampungan air limbah dari kamar
Septic tank
mandi/tempat cuci/dapur
Saluran pembuangan air limbah dari kamar
Dialirkan melalui pipa
mandi/tempat cuci/dapur
Tempat pembuangan sampah diluar rumah Ada, tempat sampah terbuka
Bahan bakar untuk memasak sehari–hari Gas
Memelihara ternak dirumah Tidak Ada

2. Lingkungan Sekitar Rumah

Masyarakat di lingkungan tempat tinggal pasien menggunakan air sumur dan PDAM,
sarana pembuangan langsung ke septic tank. Terdapat halaman belakang, sampah rumah tangga
dibuang ke tong sampah dan akan dilakukan pengambilan oleh petugas pengelola sampah.

Karakteristik Akses dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan


Sarana pelayanan kesehatan yang digunakan Puskesmas
Jarak dan waktu yang harus ditempuh Puskesmas berjarak 2 km dari kediaman
yang dapat ditempuh dengan naik sepeda
motor.
Angkutan umum ke fasyankes terdekat Tidak ada
Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau

Pelayanan kesehatan yang diberikan Memuaskan

3. Dokumentasi dan Interpretasi Hasil Kunjungan Rumah


Anggota keluarga yang bekerja adalah Tn.IA dengan bekerja swasta dan pasien juga
merupakan seorang pekerja swasta.
Kondisi Rumah Tampak Depan

Kondisi Ruang Tamu

 Ukuran rumah cukup untuk ditempati 3 orang

 Rumah berada di lingkungan padat penduduk

 WC yang digunakan pasien adalah WC jongkok

 Ventilasi udara cukup

 Keadaan di dalam rapi

 Tempat penampungan limbah dan sampah ada

 Sumber air bersih untuk mandi, minum, memasak, mencuci baik dan mudah diperoleh.

M.INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Jawaban
No. Indikator PHBS
Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan ✓
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan ✓
3. Menimbang berat badan balita setiap bulan ✓
4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan ✓
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun ✓
6. Menggunakan jamban sehat ✓
7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan

lingkungannya sekali seminggu
8. Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari ✓
9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga ✓
10 Tidak merokok di dalam rumah ✓
Kesimpulan: PHBS rumah tangga memenuhi 8 dari 10 indikator PHBS dengan nilai
80%

N. INDIKATOR KELUARGA SEHAT


Anak
Ayah Ibu Ke-2 Hasil
No. Indikator
(60 th) (55 th) (20 th)
1. Keluarga mengikuti T T 0
program KB
2. Ibu melahirkan
(bersalin) di fasilitas Y 1
pelayanan kesehatan
3. Bayi usia 0-11 bulan
diberikan imunisasi 0
lengkap
4. Pemberian ASI
eksklusif bayi 0-6 Y 1
bulan
5. Pemantauan
pertumbuhan balita Y 1
(2-59 bulan)
6. Penderita TB paru
yang berobat sesuai N N N
standar
7. Penderita hipertensi N 0
yang berobat teratur
8. Penderita gangguan N
jiwa berat N N
(Skizofrenia) berobat
dengan benar
9. Tidak ada anggota Y T 0
keluarga yang
merokok
10. Sekeluarga sudah Y Y Y 1
menjadi anggota JKN
11. Mempunyai sarana Y Y Y 1
air bersih
12. Menggunakan Y Y Y 1
jamban keluarga

Rumus : ∑ indikator bernilai1 /¿ ¿ (12- Σ N)

= 7/ (12-3)
= 0,7 (Pra-Sehat)

Kategori Keluarga:
Tidak sehat <0,5
Pra sehat 0,5-0,8
Sehat >0,8

O. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Nomor
Kunjungan Tanggal Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut
Pertama 27 S/ Pasien mengatakan nyeri kepala sudah mulai berkurang, nyeri
November pada tengkuk sudah tidak ada lagi, pasien juga mengatakan rutin
2023 minum obat tetapi anak pasien rewel tadi malam keadaan ini
membuat pasien sulit tidur. Mual dan muntah disangkal. BAB
dan BAK dalam batas normal.

O/ TD:153/96 Mmhg
HR: 84x/menit
RR: 20x/menit
T: 36,5°C
SpO2: 99% room air

A/ Hipertensi Stage I

P/ Rencana tindak lanjut:

 Pasien meminum obat secara teratur

 Istirahat yang cukup

 Kelolah faktor stress

 Mengatur pola makan yang sehat dan bergizi seimbang

 Olah raga teratur


Kedua 30 S/ Pasien mengatakan nyeri kepala bila melihat layer handphone
November dan computer saja. Nyeri pada tengkuk sudah tidak dirasakan
2023 lagi. Mual dan muntah disangkal BAB dan BAK dalam batas
normal.

O/ TD:156/82 Mmhg
HR: 88 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,3°C
SpO2: 99%
A/ Hipertensi Stage I

P/ Rencana tindak lanjut:

 Pasien meminum obat secara teratur

 Kontrol ulang bila obat habis

 Istirahat yang cukup

 Kelolah faktor stress

 Mengatur pola makan yang sehat dan bergizi seimbang


Olah raga teratur

Anda mungkin juga menyukai