A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Usia : 78 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gampong Beureueh, Beureunuen, Sigli
Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Tanggal pemeriksaan : 08 November 2020
Tanggal home visit : 08 November 2020
Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)
Tahun 2010 pernah dirawat di RSUD Tgk Chik di Tiro karena Diabetes Mellitus (±
10 tahun yang lalu)
Tahun 2012 pernah dirawat di RSUD Tgk Chick di Tiro karena batu ginjal dan
dirawat juga di RS Harapan Bunda karena gagal ginjal (± 8 tahun yang lalu). Pasien
pernah dilalukan tindakan bedah batu ginjal dan pengangkatan ginjal saat itu.
Tahun 2020 bulan Oktober pernah dirawat di RSUD Tgk Chik di Tiro karena
penyempitan saraf (± 1 bulan yang lalu)
PengalamanSakitPasien
Ny. N sering merasa stress karena penyakitnya dan kesulitan setiap bagian punggunh
bawah timbul rasa nyeri. Ny. N Sejak sepuluh tahun terakhir sering sekali masuk rumah sakit
dan rutin untuk berobat. Bulan Oktober 2020, pasien juga dirawat karena terjatuh. Besar
harapan Pasien mengharapkan kesembuhan atas penyakit yang dideritanya.
D. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT
TOOLS)
8 70
0
Tn. A Ny. N
51 50 48 46 44 42
Keterangan :
Laki – laki meninggal Laki– laki
51 50 48 46 44
E. PEMERIKSAAN FISIK
4. Antropometri :
Tinggi Badan : 150 cm Indeks Massa Tubuh (IMT) :17.8 kg/m2
Berat Badan : 40 kg [TB (meter)/ BB (kg)2]
Lingkar Pinggang : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lingkar Panggul : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lingkar Lengan Atas : Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Gizi : Gizi kurang (≤ 18.5, Underweight)
5. PemeriksaanUmum=
Kepala : Normocephali, rambut beruban (+), distribusi merata (+), tidak mudah tercabut (+)
Leher : KGB : Tidak teraba ada pembesaran
TVJ : Tidak ada peningkatan
Scar : Tidak tampak scar
Thoraks :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri (+ / +)
Palpasi : stem fremitus taktil sama kanan dan kiri (+ / +), nyeri tekan (- / -)
Perkusi : sonor seluruh lapang paru (+ / +)
Auskultasi : Vesikuler (+ / +), Ronkhi (- / -), Wheezing (- / -)
Abdomen :
Inspeksi : Simetris (+), Datar (+)
Auskultasi : Peristaltik usus (N) - - -
Perkusi : Thympani (+)
- + -
Palpasi : Soepel (+), Nyeri Tekan (+) diregio umbilical
Dan hipogatrica - + -
Status Lokalis
a) Look : Sweeling / Bengkak (-), Luka lecet (+), Deformitas (+)
b) Feel : Teraba hangat di akral (+ / +), krepitus (-)
c) Move : ROM terbatas
F. PEMERIKSAAN KHUSUS
Tidak dilakukan pemeriksaan
H. DIAGNOSIS BANDING
DM Tipe 1
DM Tipe 2
Chronic Kidney Diseases (CKD)
Low Back Pain
I. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
(Gabungandari diagnosis klinis plus masalahpsiko-sosial-kultural-spiritual pasien dan
keluarga)
AspekKlinis : Penyakit DM Tipe 2 + CKD Stage 5 + LBP
Aspek Personal : Alasan kedatangan lemas, sulit BAK, sulit tidur, nyeri perut dan
nyeri punggung bawah, harapannya ingin selalu sehat dengan penyakitnya yang
terkontrol baik.
Aspek Risiko Internal : Riwayat merokok disangkal, perilaku yang masih suka
mengkonsumsi makanan yang tinggi gula serta psikologis yang sering stress.
Aspek Risiko Eksternal : Suami dan anak – anaknya harus membantunya dalam
kesembuhan juga pengobatan pasien
Uraian Diagnosis Holistik : Pasien mengalami sakit DM Tipe 2 dengan CKD Stage 5 dan
LBP, harapan ingin tetap sehat dan tidak kesulitan BAK tanpa alat bantu, tidak merasa lemas
serta tidak merasa nyeri dibagian perut juga bagian punggung bawah, kadang muncul stress
disaat anak – anaknya jauh.
J. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
(Meliputi Lima TahapPencegahanan)
1. Patient-Centered
Materi edukasi terdiri dari materi edukasi tingkat awal dan materi edukasi tingkat lanjutan
meliputi :
A. DM
- Pasien perlu diedukasi untuk menghindari gula dan asupan lemak jenuh, rokok,
dan alkohol.
- Pasien perlu menjaga berat badannya di kisaran indeks massa tubuh (IMT)
normal serta berolahraga secara teratur, setidaknya 30 menit selama 3 kali
seminggu.
- Pasien juga perlu diedukasi bahwa diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit
kronis yang belum dapat disembuhkan namun dengan perubahan gaya hidup dan
pengobatan teratur, penyakit ini dapat dikontrol sehingga tidak menyebabkan
komplikasi.
- Pasien perlu dimotivasi untuk minum obat secara terus-menerus walau tidak
merasa sakit, kontrol rutin dan melakukan pemeriksaan kaki dan mata secara
berkala.
B. CKD
Panduan klinis untuk nutrisi dan diet pada pasien penyakit ginjal kronis:
- Batasi asupan protein
- Bila terdapat tanda dan gejala malnutrisi, jumlah asupan protein yang diberikan
perlu dilakukan penyesuaian asupan protein kembali
- Batasan kalori untuk usia di bawah 60 tahun adalah 35 kkal/kgBB/hari, pada usia di
atas 60 tahun dengan aktivitas fisik yang menurun adalah 30 – 35 kkal/kgBB/hari
- Batasan asupan garam (maksimal 2 gram natrium atau setara 5 gram garam dapur
per hari), kecuali bila dikontraindikasikan
- Batasan cairan per hari dilihat dari tingkat keparahan PGK dan berat badan pasien
untuk menghindari terjadinya kelebihan volume cairan di dalam tubuh.
- Batasan asupan fosfat dan kalium
Beberapa contoh makanan tinggi fosfat : minuman kaleng, keju, kerang, ikan
sarden, telur ikan, jeroan, hati ayam dan sapi, makanan siap saji
Beberapa contoh makanan tinggi kalium : alpukat, pisang, buah kering, mangga,
pepaya, brokoli, kacang-kacangan, kentang, biji-bijian
C. LBP
Hal yang perlu diedukasi untuk menghindari nyeri punggung bagian bawah:
- Mengurangi berat badan bila BMI berlebih
- Hindari pergerakan yang mendadak atau tekanan berlebih
- Kurangi stress dan tekanan pikiran
- Olahraga seperti berjalan atau berenang dapat menguatkan otot tanpa
menambahkan beban atau gerakan mendadak
- Mengangkat dan menggunakan barang dengan baik
3. Community-Oriented:
K. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)
1. KondisiRumah
Rumah milik pasien dan keluarga, lokasi rumah berada di perdesaan, berdinding
beton dan belantai keramik, dan atap dalam kondisi baik, rumah dalam keadaan
bersih dengan pencahayaan cukup, sumber air menggunakan air sumur. Brumah juga
tertata dengan baik dan rapi.
2. LingkunganSekitarRumah
Lingkungan sekitar rumah pasien tampak bersih, tidak ada sampah yang
berceceran. Halaman rumah bersih dan terdapat selokan kecil disamping rumah
pasien. Sumber air dari sumur dan bersih. Jarak rumah pasien dan tetangga
bersampingan.
3. LingkunganPekerjaan
Pasien hanya seorang Ibu Rumah Tangga dan lebih banyak melakukan aktifitas
dirumah.