Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

PADA NY.S DENGAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)

DI RUANGAN KALIMAYA ATAS

RUMAH SAKIT DR.SLAMET GARUT

Nama : Nur Afini Naafian Sandah

NIM : KHGC 18092

Kelas : 4B S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

2021
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
- Nama : Ny. P
- Tempat Tanggal Lahir : Garut. 20 Oktober 2001
- Agama : Islam
- Pendidikan : SMA
- Status : Menikah
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Alamat : Ds. Padamukti Kp. Pasirumpal RT 01 RW 06 Kec
Pasirwangi Kab. Garut
- No Rekam Medis : 01294847
b. Identitas Penanggung Jawab
- Nama : Ny. M
- Umur : 50 Tahun
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Pendidikan : SD
- Alamat : Ds. Padamukti Kp. Pasirumpal RT 01 RW 06 Kec
Pasirwangi Kab. Garut
- Hubungan dengan klien : Ibu

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama Saat Masuk RS
Pasien mengeluh demam sudah 4 hari
b. Keluhan Utama Saat di RS
Pasien mengeluh nyeri pada seluruh tubuh
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Didapatkan adanya keluhan nyeri otot dan tulang pada Pasien, Provokatif (P)
disebabkan oleh infeksi dari virus dengue yang menyerang, Kualitas (Q) nyeri
dirasakan seperti ditimpa benda berat, Penyebaran ( R) nyeri dirasakan diseluruh
tubuh, S (skala) saat diberi skala 1 sampai 10 dengan skala Skala nyeri 1-
3 : Nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak terganggu) Skala nyeri 4-
6 : Nyeri sedang (menganggu aktivitas) Skala nyeri 7-10 : Nyeri berat (tidak dapat
melakukan aktivitas secara mandiri) pasien mengatakan berada di skala nyeri 4
Waktu (T) rasa nyeri terkadang timbul pada saat pasien bergerak atau mencoba
untuk bangun dari tempat tidur
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga Pasien mengatakan Pasien sebelumnya tidak pernah menderita DHF/DBD,
tidak memiliki alergi maupun penyakit lainnya, Keluarga Pasien mengatakan
sebelumnya Pasien hanya mengalami Batuk. Pilek dan Demam biasa
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga Pasien mengatakan di keluarga tidak pernah ada yang mengalami DBD
dan tidak ada riwayat penyakit seperti stroke, jantung, diabetes maupun hipertensi
3. Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan umum
(1) Kebersihan : Kebersihan Pasien kurang ditandai dengan dengan
kondisi kulit kepala yang berminyak dan kondisi kulit sedikit lengket

(2) Keadaan kulit : Elastis,Teraba hangat,tampak merah pada kulit wajah.

(3) Kesadaran : CM (Compos mentis)E4 V5 M6

b) Ukuran – ukuran lain


(1) Berat badan sebelum sakit : 55 kg
(2) Berat badan saat pengkajian : 52 kg
(3) Tinggi badan : 157 cm
c) Gejala Kardinal
(1) Suhu : 36,70C
(2) Nadi : 65 x/mnt
(3) Pernapasan : 20 x/mnt
(4) Tekanan darah : 109/62 mmHg
d) Keadaan Fisik
(1) Kepala : Bentuk bulat, benjolan tidak ada, nyeri tekan tidak ada, lesi

tidak ada, penyebaran rambut merata, kebersihan kurang

ditandai dengan kulit kepala yang kotor

(2) Mata : Bentuk simetris, kunjungtiva merah muda, nyeri tekan tidak

ada, sklera putih.

(3) Hidung : Kebersihan cukup, mukosa hidung merah muda, sekret tidak

ada, epistaksis tidak ada.

(4) Mulut : Mukosa bibir kering, perdarahan pada gusi tada, karies gigi

tidak ada, kebersihan mulut cukup, lidah bersih,gigi lengkap.

(5) Telinga : Bentuk simetris, pendengaran baik, kebersihan cukup, serumen

tidak ada, nyeri tekan tidak ada, kebersihan cukup,

pendengaran saat ditest dengan garputala baik.

(6) Leher : Pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan pembesaran

vena jugularis tidak ada, nyeri tekan tidak ada.

(7) Thorak :

Jantung

Bentuk dada simetris, tidak pembesaran jantung, suara

Dulness. Suara S1 dan S2 tunggal regular. Suara jantung

vesikular pada seluruh lapang jantung.


Paru-paru

Bentuk dada kiri dan kanan simetris, pergerakan dada kanan

kiri simetris,tidak ada retraksi otot dada,tidak ada penggunaan

otot bantu nafas, tidak ada nyeri tekan. Suara resonan

Abdomen :

Bentuk abdomen datar,bentuk simetris, tidak ada lesi, terdapat

petekie diseluruh bagian abdomen Peristaltik usus 8x/menit

adanya hepatomegaly ditandai dengan nyeri tekan pada bagian

abdomen dan terdapat asites

Ekstremitas :

Atas : Petekie (+)

Kiri : Pergerakan terkoordinasi, terpasang IVFD Asering nyeri

otot ada,CRT < 2 detik.

Kanan : Pada tangan kanan pergerakan baik, tidak ada lesi, tidak

ada nyeri tekan, terdapat nyeri otot, tidak ada

oedem,CRT

< 2 detik

Bawah : Pergerakan terkoordinasi, oedema tidak ada, nyeri otot

ada,CRT < 2 detik.

(8) Genetalia : Kebersihan cukup


(9) Anus : Kebersihan cukup lesi tidak ada.
4. Aspek Psikologis
Pasien mengatakan ingin segera pulang dan sehat kembali seperti semula, Pasien merasa
tidak nyaman dan aman saat berada dilingkungan rumah sakit
5. Aspek Sosial dan Spiritual

a. Data Sosial Pasien


Hubungan pasien dengan orang tua baik, saat sakit pasien dijaga oleh
kedua orang tua pasien, hubungan tenaga kesehatan (dokter, perawat dan
lainnya) dengan pasien baik.

b. Pengetahuan Pasien Tentang Kesehatan

Pengetahuan pasien tentang penyakitnya saat ditanya pasien mengatakan


hanya sedikit tahu tentang penyakitnya (penyebab), pasien mengatakan
khawatir dengan keadaannya dan bertanya bagaimana keadaannya

(5) Lingkungan sosial


Keluarga Pasien mengatakan lingkungan rumahnya dekat dengan
selokan yang jarang dibersihkan, pasien juga mengatakan sering
menggantung baju diluar lemari

(5) Spiritual (agama dan kepercayaan)

Pasien beragama islam sebelum sakit pasien selalu menjalankan sholat 5


waktu dan mengaji tetapi pada saat sakit Pasien tidak melaksanakan sholat
dan hanya sesekali berdoa

6. Aktivitas Sehari-hari

N JENIS AKTIFITAS DI RUMAH DI RUMAH SAKIT


O
1. Makan:
 Frekuensi 2x sehari 3x sehari
 Jenis makanan Makanan biasa Makanan lunak

 Porsi makanan 1 piring/porsi ½ piring/porsi

 Kesulitan Tidak ada (8) Mual,perut sakit bila diisi

Minuman : (4)
7-8 gelas/hari
 Frekuensi
Air putih,soda 5 gelas/hari
 Jenis minuman
Gelas/kaleng Air putih
 Porsi minuman
Tidak ada
 Kesulitan
Mual bila minum
2. Eliminasi
Fecal
 Warna feces Kuning Kuning keputihan
 Konsistensi feces Padat Encer

 Kelainan feces Tidak ada Banyak air,sedikit ampas

 Frekuensi 2 kali sehari (Pagi) 3 kali sehari

Urine (pagi,sore,malam)
Bening
 Warna urine
Tidak ada Bening
 Kelainan urine
2 kali/hari Tidak ada
 Frekuensi
4-5 kali/hari
3. Istirahat tidur
 Mulai tidur Pukul 02.00-07.00 Pukul 21.00-05.00
 Lamanya tidur 5 jam 8 jam

 Gangguan tidur Tidak ada Sering terbangun karena


bising & banyak pasien
4. Personal hygiene
 Frekuensi mandi 2 kali/hari Belum pernah,dilap saja
 Sikat gigi 2 kali/hari 2 kali/hari

 Frekuensi keramas 1 kali sehari Belum pernah (5hari)

Potong kuku 1 kali/minggu Belum pernah


7. Pemeriksaan penunjang

Hasil Laboratorium

Tanggal : 2 Desember 2021 (Masuk RS)

No Nama Test Hasil Nilai Normal


Hematologi
Darah Rutin
1 Hemoglobin 13,5 g/dL 12.0 – 16.0 g/dL
2 Hematokrit 39% 33-47%
3 Lekosit 1,250/mm3 3,800 – 10,600 /mm3
4 Trombosit 50.000/mm3 150.000 – 440.000/mm3
5 Eritrosit 4.61 juta/mm3 3.6 – 1.6 juta/mm3

Tanggal : 06 Desember 2021 (Pemeriksaan Darah Terakhir)

No Nama Test Hasil Nilai Normal


Hematologi
Darah Rutin
1 Hemoglobin 13,4 g/dL 12.0 – 16.0 g/dL
2 Hematokrit 39% 33-47%
3 Lekosit 5.620/mm3 3,800 – 10,600 /mm3
4 Trombosit 82.000/mm3 150.000 – 440.000/mm3
5 Eritrosit 4.67 juta/mm3 3.6 – 1.6 juta/mm3

8. Terapi Medis
1) Senin, 6 Desember 2021
- Pemberian Asering dan Nacl melalui IV
- Omz (1x4mg)
- Mp (2x125mg)
- Cefotaxime (2x1g)
- Dehaff (3x1)
2) Selasa, 7 Desember 2021
- Pemeberian Asering melalui IV
- MP (2x125)
- Cefotaxime (2x145)
- Omz (1x40)
- Dehaff (3x545)
- Curcuma (3x1)
- Ketorolac (3x1)
- Ondansetron (3x4)
3) Rabu, 8 Desember 2021
- Pemberian Asering melalui IV
- Ketorolac (3x3g)
- Ondansetron (3x8g)
- Cefotaxime (2x1g)
- Omt (1x4g)
- Dehaf (3x1)
- Curcuma (3x1)
- Domperidone (2x1)
B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. DO : Virus Dengue Defisien Volume
- Pasien tampak lemas Cairan
- Pasien tampak banyak Infeksi Dengue
berkeringat
- Mukosa bibir Pasien Terbentuknya komplek antigen
tampak kering dan antibody
DS :
- Pasien mengatakan Mengaktivasi sistem
tenggorokannya kering komplemen
- Pasien mengatakan
merasa mual sehabis Melepaskan histamine
makan dan minum
- Pasien mengatakan Permeabilitas pembuluh darah

BAK sedikit dan pekat meningkat

- Pasien mengatakan
sehari bisa minum Kebocoran plasma

kurang lebih 1 botol air


mineral (750 ml) Mukosa bibir kering,
hemokonsentrasi

Kekurangan volume cairan


2 DO : Virus Dengue Perubahan Nutrisi
- Porsi makan Pasien Kurang Dari
tidak habis (1/2 porsi) Memperbanyak diri di hepar Kebutuhan
- Pasien tampak lemas
- Terjadi penurunan BB Hepatomegaly
pada saat sebelum sakit
BB Pasien 55 kg Saat Mual dan Muntah
dirumah sakit BB Pasien
52 kg Perubahan Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan
DS :
- Pasien mengatakan tidak
nafsu makan
- Pasien mengatakan
sering merasa mual
selesai makan
- Terkadang Pasien
Muntah seselai makan
3 DO : Virus dengue Nyeri akut
- Pasien tampak meringis berhubungan dengan
saat bergerak Gigitan nyamuk agen biological
- Pasien tampak tidak
nyaman Viremia
DS :
- Pasien mengatakan pada Nyeri otot, tulang dan sendi
saat bergerak pasien
merasakan nyeri Nyeri akut
diseluruh tubuhnya

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisien Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan mual muntah
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen biological
D. PERENCANAAN

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional


. Keperawatan
1. Defisien Setelah diberikan 1. Mengobservasi tanda 1. Menetapkan data
Volume askep selama 3x 24 – tanda vital tiap jam dasar pasien, untuk
Cairan jam diharapkan 2. Anjurkan pasien mengetahui dengan cepat
berhubungan kebutuhan cairan banyak minum ±1800 – penyimpangan dari
dengan pasien terpenuhi 2000 ml/hari keadaan normalnya
kehilangan dengan kriteria hasil 2. Mencegah kehilangan
3. Catat intake dan
cairan aktif 1. Pasien mau caian tubuh
output cairan tiap 24 jam
minum 7-10 3. Memberi informasi
4. Kolaborasi dalam
DO : gelas/hari  tentang keadekuatan
pemberian cairan
- Pasien 1400-2000 cc intravena sesuai volume cairan dan
minum 2. Mukosa bibir program dokter. kebutuhan pengganti.
sehari lembab 5. Kolaborasi dalam 4. Untuk
750 ml 3. Pasien tidak pemeriksaan lab HCT, mempertahankan/men
(3 menunjukkan PLT tiap 12 jam gganti cairan dalam
gelas/har tanda-tanda tubuh
i) dehidrasi 5. Untuk mengetahui
- Warna seperti:mukosa tingkat kebocoran
urine bibir kering, plasma dalam
tampak turgor kulit tidak pembuluh darah yang
pekat elastis, mata dialami pasien dan
- Urine cowong. untuk acuan melakukan
sedikit tindakan lebih lanjut.

2 Ketidakseim Setelah dilakuan 1. Timbang berat 1. Untuk mengetahui


bangan tindakan badan tiap hari. status gizi pasien
Nutrisi keperawatan 3 x 24 2. Beri HE pada 2. Meningkatkan
Kurang dari jam diharapkan pasien/keluarga pengetahuan pasien
Kebutuhan ketidakseimbangan tentang pentingnya tentang nutrisi
berhubungan nutrisi kurang dari Nutrisi bagi tubuh. sehingga motivasi
dengan mual kebutuhan tubuh 3. Kaji makanan untuk makan
muntah terpenuhi. Kriteria yang disukai meningkat.
Hasil : pasien. 3.Menambah/merang
DO : Status Nutrisi 4. Beri makanan sang nafsu makan
- Porsi - Pasien tidak dalam porsi kecil 4. Meningkatkan
makan lemah tapi sering asupan nutrisi tanpa
Pasien - Makanan habis 5. Sajikan makanan merangsang muntah
tidak 1 porsi setiap dalam keadaan 5. Mengurangi mual
habis kali makan hangat dan meningkatkan
(1/2 - Nafsu makan 6. Kolaborasi dalam nafsu makan
porsi) meningkat pemberian obat 6. Antiemetik
- Pasien - Mual muntah anti emetik sesuai mengurangi rasa
tampak tidak ada indikasi. mual dan muntah
lemas
- Terjadi .
penuruna
n BB
pada saat
sebelum
sakit BB
Pasien 55
kg Saat
dirumah
sakit BB
Pasien 52
kg

3 Nyeri akut Setelah diberikan 1. Lakukan pengkajian 1. Penanganan nyeri


berhubungan tindakan nyeri secara tidak dapat disamakan
dengan agen keperawatan selama komprehensif termasuk pada masing - masing
biological 3x24 jam di lokasi, karakteristik, individu dan
harapkan nyeri yang durasi, frekuensi, kelompok umur
dirasakan pasien kualitas dan faktor karena penanganan
berkurang presipitasi. nyeri yang baik
Dengan kriteria hasil 2. Kaji tipe dan sumber memerlukan perhatian
: 1. Pasien dapat nyeri untuk menentukan khusus terhadap
menggunakan teknik intervensi yang tepat. fisiologi, anatomi, dan
non farmakologi 3. Bantu klien untuk karakteristik
untuk menurunkan memaksimalkan farmakologi.
rasa nyeri dukungan dari sumber- 2. Penanganan nyeri
2. Menggunakan sumber yang klien akan lebih tepat
obat non-analgesik miliki seperti keluarga, sasaran apabila
sesuai anjuran teman dan orang-orang sumber dari nyeri
3.Pasien dapat disekitar klien. telah terindentifikasi
menyampaikan nyeri 4. Kontrol lingkungan dengan jelas.
yang dirasakan. yang dapat 3. Dengan adanya
4. Durasi nyeri yang mempengaruhi nyeri dukungan dari orang-
dirasakan pasien seperti suhu ruangan, orang terdekat
dapat berkurang. pencahayaan, diharapkan dapat
5.Skala nyeri yang kebisingan, dsb. sedikit tidaknya
dirasakan pasien 5. Kurangi faktor menurunkan rasa
berkurang presipitasi nyeri klien nyeri yang dirasakan
6.Pasien dapat (seperti ketakutan yang pasien 4. Lingkungan
mengekpresikan rasa dirasakan pasien yang tidak nyaman
nyerinya. mengenai penyakitnya) akan memperparah
6. Pilih dan lakukan rasa nyeri yang
penanganan nyeri baik dirasakan.
secara farmakologi 5. Agar rasa nyeri
(analgesik) dan non pasien dapat
farmakologi. berkurang 6. Untuk
7. Ajarkan klien tentang mengurangi rasa nyeri
pengendalian nyeri yang dirasakan pasien
dengan cara non 7. Agar pasien dapat
farmakologi seperti mengaplikasikan
teknik relaksasi, teknik
distraksi, dsb. nonfarmakologi
dalam menangani
nyeri yang dirasakan.

E. IMPLEMENTASI
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi
1 Resiko defisit volume cairan - Mengobservasi tanda-tanda vital
berhubungan dengan berhubungan Hasil:
dengan kehilangan cairan aktif Suhu : 36,70C
DO : Nadi : 65 x/mnt
- Pasien tampak lemas Pernapasan : 20 x/mnt
- Pasien tampak banyak berkeringat Tekanan darah : 109/62 mmHg
- Mukosa bibir Pasien tampak kering
DS : - Mengkaji membran mukosa
- Pasien mengatakan tenggorokannya Hasil: turgor kulit baik, bibir
kering tampak kering
- Pasien mengatakan merasa mual - Menganjurkan pada pasien untuk
sehabis makan dan minum memberi minum yang banyak
- Pasien mengatakan BAK sedikit dan Hasil: Pasien minum ± 125 cc
pekat (air putih)
Pasien mengatakan sehari bisa minum - Penatalaksanaan terapi cairan
kurang lebih 1 botol air mineral (750 intravena
ml) Hasil: infus Asering

2 Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari - Menganjurkan klien untuk makan


Kebutuhan berhubungan dengan mual dengan dibantu oleh orang tua
muntah - Memberikan makanan
DO : Hasil: Pasien mau makan
- Porsi makan Pasien tidak habis (1/2 sedikit-sedikit (nasi)
porsi) - Menganjurkan pada ibu untuk
- Pasien tampak lemas memberikan minum susu pada
- Terjadi penurunan BB pada saat Pasien
sebelum sakit BB Pasien 55 kg Saat Hasil: Pasien minum susu 1
dirumah sakit BB Pasien 52 kg gelas dihabiskan
- Memberikan obat
DS : - Hasil: MP (2x125)
- Pasien mengatakan tidak nafsu Cefotaxime (2x145)
makan Omz (1x40)
- Pasien mengatakan sering merasa Dehaff (3x545)
mual selesai makan Curcuma (3x1)
Terkadang Pasien Muntah seselai makan Ketorolac (3x1)
Ondansefron (3x4)

3 Nyeri akut berhubungan dengan agen - Melakukan pengkajian terkait nyeri


biological yang dirasakan klien
DO : Hasil : nyeri dirasakan diseluruh
- Pasien tampak meringis saat bergerak tubuh, nyeri bertambah jika pasien
- Pasien tampak tidak nyaman bergerak dan berkurang jika pasien
diam, skala nyeri 4
DS :
Pasien mengatakan pada saat bergerak
- Membantu pasien dalam
pasien merasakan nyeri diseluruh
memaksimalkan dukungan dari
tubuhnya
orang terdekat
Hasil : pasien jauh lebih relaks

- kontrol lingkungan yang dapat


mempengaruhi pasien
hasil : pasien tampak lebih nyaman

- ajarkan pasien tentang


pengendalian nyeri
hasil : pasien tampak tidak terlalu
meringis
F. EVALUASI
Senin, 6 Desember 2021 (Jam 10.30)

No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi


1 Resiko defisit volume cairan S : pasien mengatakan merasa lemah
berhubungan dengan berhubungan dan tenggorokan kering
dengan kehilangan cairan aktif O : - Kedaan umum tampak lemah
- pasien minum sedikit 250 cc
- Terpasang infus Asering
A : Resiko deficit volume cairan tidak
terjadi
P : intervensi dilanjutkan
- Observasi tekanan darah
- Observasi suhu tubuh klien
- Kaji membran mukosa kering,
turgor yang kurang baik, rasa haus
- Anjurkan ibu untuk beri minum
yang banyak ± 1,5 – 2 l/hari
- Penatalaksanaan pemberian cairan
intravena

2 Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari S : pasien mengatakan masih


Kebutuhan berhubungan dengan mual merasakan mual dan muntah
muntah O : - K/U tampak lemah
DO : - pasien tidak menghabiskan porsi
- Porsi makan Pasien tidak habis (1/2 makan yang tersedia
porsi) - Bibir tampak kering
- Pasien tampak lemas A : masalah belum teratasi
- Terjadi penurunan BB pada saat P : lanjutkan intervensi
sebelum sakit BB Pasien 55 kg Saat - Bantu dan dorong klien untuk
dirumah sakit BB Pasien 52 kg makan dan biarkan orang tua
memantau pasien dan memberikan
DS : pilihan makanan yang disukai
- Pasien mengatakan tidak nafsu - Berikan makanan dalam porsi
makan kecil tapi sering
- Pasien mengatakan sering merasa - Anjurkan ibu untuk memberi
mual selesai makan minum susu pada pasien
Terkadang Pasien Muntah seselai makan

3 Nyeri akut berhubungan dengan agen S:


biological Pasien mengatakan nyeri pada seluruh
bagian tubuhnya ketika digerakkan
O:
Klien tampak meringis saat bergerak
A:
Intervensi dilanjutkan
P:
- Anjurkan keluarga pasien untuk
memberikan dukungan
- Kontrol lingkungan pasien seperti
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan dsb
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
pada pasien
- Ajarkan pasien tentang
Selasa, 7 Desember 2021 (Jam 13.24)
pengendalian nyeri
No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 Resiko defisit volume cairan S : pasien mengatakan sudah agak
berhubungan dengan berhubungan membaik
dengan kehilangan cairan aktif O : - Kedaan umum tampak lebih
segar
- pasien minum 450 cc
- Terpasang infus Asering
A : Resiko deficit volume cairan tidak
terjadi
P : intervensi dilanjutkan
- Observasi tekanan darah
- Observasi suhu tubuh klien
- Kaji membran mukosa kering,
turgor yang kurang baik, rasa haus
- Anjurkan ibu untuk beri minum
yang banyak ± 1,5 – 2 l/hari
- Penatalaksanaan pemberian cairan
intravena

2 Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari S : pasien mengatakan masih sudah


Kebutuhan berhubungan dengan mual tidak merasakan mual muntah
muntah O : - Keadaan umum tampak lebih
DO : segar
- Porsi makan Pasien tidak habis (1/2 - pasien menghabiskan 1/2 porsi
porsi) makan yang tersedia
- Pasien tampak lemas - Bibir tampak lembab
- Terjadi penurunan BB pada saat A : masalah belum teratasi
sebelum sakit BB Pasien 55 kg Saat P : lanjutkan intervensi
dirumah sakit BB Pasien 52 kg - Bantu dan dorong klien untuk
makan dan biarkan orang tua
memantau pasien dan memberikan
DS :
pilihan makanan yang disukai
- Pasien mengatakan tidak nafsu
- Berikan makanan dalam porsi
makan
kecil tapi sering
- Pasien mengatakan sering merasa
- Anjurkan ibu untuk memberi
mual selesai makan minum susu pada pasien
Terkadang Pasien Muntah seselai makan
3 Nyeri akut berhubungan dengan agen S:
biological Pasien mengatakan nyeri berkurang
O:
Klien tampak sedikit meringis saat
bergerak
A:
Intervensi dilanjutkan
P:
- Anjurkan keluarga pasien untuk
memberikan dukungan
- Kontrol lingkungan pasien seperti
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan dsb
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
pada pasien
- Ajarkan pasien tentang
pengendalian nyeri
Rabu, 8 Desember 2021 (Jam 15.30)

No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi


1 Resiko defisit volume cairan S : pasien mengatakan membaik
berhubungan dengan berhubungan O : - Kedaan umum tampak lebih
dengan kehilangan cairan aktif segar
- pasien minum 750 cc
- Terpasang infus Asering
A : Resiko deficit volume cairan tidak
terjadi
P : intervensi dihentikan

2 Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari S : pasien mengatakan sudah tidak


Kebutuhan berhubungan dengan mual merasakan mual muntah
muntah O : - Keadaan umum tampak lebih
segar
- pasien menghabiskan makan
yang tersedia
- Bibir tampak lembab
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

3 Nyeri akut berhubungan dengan agen S:


biological Pasien mengatakan berkurang
O:
Klien tidak tampak meringis
A:
Intervensi dihentikan
P : masalah teratasi

G. CATATAN PERKEMBANGAN
Rabu, 8 Desember 2021

No. Diagnosa Evaluasi


1 Resiko defisit volume cairan S : Pasien mengatakan keadaan pasien
berhubungan dengan berhubungan sudah membaik
dengan kehilangan cairan aktif O : - Pasien tampak segar, turgor kulit
membaik, mukosa bibir lembab
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

2 Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari S : pasien mengatakan sudah tidak


Kebutuhan berhubungan dengan mual merasakan mual dan muntah
muntah O : - pasien tampak lebih segar dan
bersemangat
- pasien menghabiskan porsi
makanannya
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

3 Nyeri akut berhubungan dengan agen S:


biological Klien mengatakan nyeri berkurang
O:
Pasien tidak tampak meringis
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai