Anda di halaman 1dari 23

TUBERKuLOSIS

PARU

KELOMPOK 4

Hilda Sugiarti
Rindiani Sulistia A
Silvia Desri Puspita R.
Sophi Retnaningsih
DEFINISI

 TBC atau tuberculosis adalah infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang
menyerang dan merusak jaringan tubuh
manusia. Bakteri tersebut dapat ditularkan
melalui saluran udara. TBC biasanya
menyerang paru-paru, namun bisa juga
menyebar ke tulang, kelenjar getah bening,
sistem saraf pusat, jantung, dan organ
lainnya
ETIOLOGI

 TBC disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis (MTB) yang dapat menyebar
melalui udara. Bakteri ini dapat terhirup jika
terjadi kontak dengan penderita tuberculosis
atau melalui udara yang sudah dicemari
penyakit TBC melalui batuk.
 Setelah memasuki tubuh, bakteri masih belum
aktif melainkan akan “tidur” selama beberapa
waktu. Periode ini disebut masa inkubasi. Karena
bakteri tidak aktif, maka tidak akan ada gejala dan
tidak pula menular.
MANIFESTASI KLINIS
A. Proses inflamasi dan
 B. Mikobakterium ke
imunitas sistem limfe
 Demam dan keringat malam  gejala obstruksi jalan
 Rasa tidak enak badan nafas akibat terkena
 Penurunan berat badan kelenjar getah bening
 Adenopati
 Batuk produktif ( lebih dari
3 minggu )
 Hemoptysis
 Nyeri dada pleurotic
PATOFISIOLOGI
Inhalasi MTB


Pembersihan
Infeksi Laten Infeksi Aktif
Langsung
PATOFISIOLOGI
Infeksi Aktif

 Berkembang biak
20-12 minggu

Mengeluarkan
imun seluler

menginvasi parenkim,
Sel makrofag
nodus-nodus limfatikus
memakan kuman
TB PARU lokal, trakea, bronkus
MTB
(dan menyebar ke luar
jaringan paru
PENATALAKSANAAN
MEDIS

 TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa
tes lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit
menular ini adalah foto Rontgen dada, tes darah, atau tes
kulit (Mantoux).
 TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh
mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Untuk
mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa
jenis obat Antibiotik untuk waktu yang cukup lama
(minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa:
 Isoniazid
 Rifampicin
 Pyrazinamide
 Ethambutol
ASUHAN KEPERAWATAN
TUBERKULOSIS PARU
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A
DENGAN TUBERKOLOSIS PARU DI IRINA C2

A. Pengkajian

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA/Sederajat
Pekerjaan : Tani
Status : Kawin
Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia
Tgl. MRS : 10 - 07- 2019
Tgl. Pengkajian : 10 - 07-2019, jam 11.00 wita
Diagnosa medis : TB Paru
No. Med. Reg : 19 09 69
2. Riwayat Kesehatan
a.       Keluhan Utama
Batuk berlendir.
b.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Batuk dialami sejak + 6 bulan yang lalu sebelum masuk rumah
sakit, batuk disertai sesak nafas, keringat dingin pada
malam hari dan kelemahan tubuh. Saat dikaji klien mengeluh
batuk berlendir, lendir kental dan berwarna putih, disertai
sesak nafas dan aktivitas dibantu orang lain.
c.       Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien belum pernah dirawat di rumah sakit dan baru pertama
kali dirawat di rumah sakit.
d.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini di dalam
keluarga. Klien memiliki satu orang istri dan satu orang anak,
tinggal di dalam satu rumah, jenis rumah permanen memiliki
kamar tidur 2, dapur 1 dan ruang tamu 1, ventilasi cukup,
pencahayaan cukup.
4. Pemeriksaan Fisik
 
TTV
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 24 x/ mnt
SB : 36,5oC
BB : 40 kg

Head to Toe
    Kepala
Inspeksi : warna rambut hitam, kebersihan terjaga, bentuk kepala bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
     Mata
Inspeksi : sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, pupil bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
    Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, sekret tidak ada
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
   Mulut
Inspeksi : bibir tampak kering, gigi berlubang, mukosa lembab, bau mulut tidak
ada
    Leher
Inspeksi: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
 Thorax/ dada

Inspeksi : simetris kiri dan kanan


Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan
Perkusi : sonur kiri dan kanan
Auskultasi : ronchi +/ +, wheezing +/ +a

 Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa
Perkusi : tidak kembung
Auskultasi : bising usus normal

 Ekstremitas
Atas : akral hangat, tidak ada oedem, tangan kanan terpasang
infuse dextrose 5% 20 gtt/ mnt
Bawah : akral hangat, tidak ada odem

 
5. Pemeriksaan Penunjang
    a. Pemeriksaan laboratorium tgl. 8-8-2008
Jenis Hasil Normal
HB 5,7 g/ dL 13-17 g/ dL
Eritrosit 2,03 uL 4,20-5,40 uL
Leukosit 7400 uL 5.000-10.000 uL
Trombosit 230.000 uL 150.000-450.000 uL
GDS 67 mg/ dL 110-160 mg/ dL
Ureum 31 mg/ dL 10-50 mg/ dL
Creatinin 1,1 mg/ dL 0,6-1,1 mg/ dL
Asam urat 8,5 mg/ dL 2,4-7,0 mg/ dL
Protein total 7,6 mg/ dL 6,6-8,3 mg/ dL
Albumin 2,2 mg/ dL 3,7-5,3 mg/ dL
b. Foto Thorax
Hasil : tampak TB Paru
c. Sputum BTA
Pemeriksaan sputum BTA 3x positif Mycobakterium tuberkolosis

6. Terapi
IVFD Dextrose 5% gtt/menit
Cefixim 2 x 100 mg tab
Ranitidine 2 X 1 Amp inj
Codein 3 x 20 gr tab
Rifampisin 150 mg 1 x 3 tab
INH 750 mg 1 x 3 tab
PZA 400 mg 1 x 3 tab
Etambutol 275 mg 1 x 3 tab
B6 1 x 1 tab
Alupurinol 100 mg tab 1-0-0
7. Klasifikasi Data

 DS :
- klien mengeluh batuk berlendir
- klien mengeluh sesak nafas
- klien mengeluh aktivitasnya perlu bantuan orang lain
- klien mengeluh mengalami penurunan nafsu makan
- klien mengeluh mengalami penurunan berat badan

 DO :
- TTV
TD : 130/80 mmHg N : 80 x/ mnt
R : 24 x/ mnt SB : 36,5oC
- auskultasi paru ronchi +/ +, wheezing +/ +
- aktivitas dibantu orang lain
- BAB dan BAK dilakukan di tempat tidur
- terpasang infuse di lengan kanan dextrose 5%
- BB sebelum sakit : 46 kg, BB sesudah sakit : 40 kg

 
ANALISA DATA
No Data Dampak Masalah Masalah

1 DS : - klien mengeluh Peradangan parenkim Bersihan jalan nafas


batuk berlendir paru tidak efektif

- klien mengeluh 

sesak nafas Keluarnya eksudut

DO : - TTV dalam alveoli



TD : 130/80
Peningkatan produksi
mmHg
sputum
N : 80 x/ mnt

R : 24 x/ mnt
Kemampuan batuk
SB : 36,5oC
menurun
- auskultasi paru 
ronchi +/ + Tertahannya sekresi
- sputum kental 

Jalan nafas terganggu


2 DS : - klien mengatakan Proses penyakit Intoleransi aktivitas

aktivitasnya dibantu 

DO : - BAB dan BAK Kelemahan tubuh



dilakukan di tempat tidur
Terpasang infuse di
- terpasang IVFD
lengan kanan
dextrose 5% di lengan kanan

Aktivitas terbatas

3 DS : - klien mengeluh Adanya sputum pada Ketidakseimbangan

mengalami penurunan nafsu saluran pernafasan dan di nutrisi kurang dari

makan bagian mulut kebutuhan tubuh

- klien mengeluh 

mengalami penurunan berat badan Batuk produktif



DO : - BB sebelum sakit :
Peningkatan frekuensi
46 kg, BB sesudah sakit : 40 kg
pernafasan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d produksi
sputum yang kental
 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan tubuh dan
proses pengobatan
 Ketidakseimbangan nutrisi b/d produksi sputum
yang kental
 
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Bersihan jalan nafas Bersihan jalan nafas 1.      kaji fungsi
tidak efektif kembali efektif pernafasan, contoh bunyi
berhubungan dengan
penumpukan sekret
 nafas, kecepatan dan irama.
 
purulen pada jalan 2.      berikan pasien posisi
nafas. semi fowler atau fowler tinggi
bantu pasien untuk batuk
efektif dan latihan nafas
dalam.
 
3.      pertahankan masukan
cairan sedikitnya 2500
ml/hari, kecuali kontra
indikasi
 
4.      kolaborasi untuk
pemberian obat sesuai
indikasi, obat mukolitik
2. Perubahan nutrisi Menunjukkan berat 1. catat status nutrisi pasien,
kurangn dari kebutuhan badan meningkat. catat turgor kulit, berat
tubuh berhubungan badan dan derajat kekurangan
dengan produksi berat badan, kemampuan /
sputum, anoreksia ketidak mampuan menelan,
riwayat mual-muntal.
 
2. awasi masukan atau
pengeluaran dan berat badan
secara periodic
 
3. berikan perawatan mulut
sebelum dan sesudah tindakan
pernapasan.
 
4. dorong makan sedikit dan
sering dengan makanan TKTP

5. Kolaborasi dengan ahli gizi


untuk menentukan komposisi
diet.
3. Kurang pengetahuan Menyatakan 1.      Kaji kemampuan
mengenai kondisi, pemahaman proses pasien untuk belajar. Contoh
aturan tindakan dan penyakit / : masalah kelemahan,
perpindahan. prognosis dan tingkat partisipasi dan
kebutuhan lingkungan yang terbaik.
pengobatan.  
2.      tekankan pentingnya
mempertahankan protein
tinggi dan diit karbohidrat
dan masukan cairan
adekuat.
 
3.      Jelaskan dosis obat,
frekwensi, kerja yang
diharapkan dan alasan
pengobatan lama
 
4.      Tekankan untuk
KESIMPULAN
 TBC atau tuberculosis adalah infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang menyerang Paru-paru dan merusak jaringan
tubuh manusia. 
 TBC dapat menyebar melalui udara. Bakteri ini dapat terhirup
jika terjadi kontak dengan penderita tuberculosis atau melalui
udara yang sudah dicemari penyakit TBC melalui batuk.
 TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes
lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular
ini adalah foto Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit
(Mantoux).
 TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi
obat sesuai dengan resep dokter. Adapun obat-obatnya berupa
: Isoniazid, Rifampicin Pyrazinamide, Ethambutol.

ARIGATOU
GOZAIMASU

Anda mungkin juga menyukai