Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

Pembimbing :
dr. Masyiththah

SKABIES
Oleh :
Siti sarah
IDENTITAS

 Nama : Tn. M,nf


 Usia : 16 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Alamat : tumbo baro
 Tanggal Pemeriksaan : 24 maret 2023
ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Pasien datang ke Poliklinik pkm kuta malaka dengan


keluhan gatal pada daerah ketiak
Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan gatal pada daerah ketiak, kedua


tangan,dan seluruh badan sejak 1 bulan yang lalu. Gatal awalnya terjadi
pada daerah jari – jari tangan, kemudian menyebar ke seluruh
tangan,ketiak dan seluruh badan. Gatal dirasakan terus-menerus, mem-
berat terutama pada saat malam hari, dan berkeringat. Gatal awalnya
disertai bintil kemerahan, kadang disertai nanah. Sejak 1 minggu
terkahir pasien mengeluh luka di kulitnya menjadi kasar, pasien juga
sering menggaruk luka tersebut jika gatal.
Riwayat Penyaklit Dahulu :
- Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyaklit Keluarga :


Teman-teman pasien mengalami keluhan yang sama.

Riwayat Pengobatan : Riwayat pengobatan:


Pasien mendapat obat gentamisin salep dari tempat pelayanan kesehatan
yang ada di pondok tersebut. Pasien mengaku sudah menggunakan obat
tersebut namun pasien masih mengeluh gatal-gatal hingga akhirnya pasien
memutuskan untuk berobat ke poli kulit .
Riwayat alergi :
Alergi makanan dan obat disangkal. Alergi debu dan cuaca
dingin disangkal.

Riwayat sosial dan lifestyle:

Pasien merupakan santri dari Pondok Pesantren .Pasien dalam keseharian


tidur satu kamar dengan lima santri yang lain. Pasien juga mengaku jika
beberapa dari teman kamarnya memeiliki keluhan yang sama dengan
pasien dan beberapa santri lain juga memiliki keluhan yang sama. Pasien
juga mengatakan jika sering bertukar tempat tidur dengan santri yang lain.
Riwayat kebersihan pasien mengaku sehari mandi dua kali dengan air
bersih, dan terkadang pasien juga mengaku memakai handuk dari santri
yang lain dan juga meminjam sarung dari santri yang lain.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum :Tampak Sakit Ringan


Kesadaran :Compos Mentis
Tanda-tanda vital
Nadi :82 x/menit
Respirasi :20 x/menit
Suhu :36,9OC
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
STATUS GENERALIS
Normocephal, warna rambut hitam, distribusi
rambut merata dan lurus, rambut tidak mudah ron-
tok

Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-),


sklera ikterik (-/-).

Simetris, deviasi septum (-), Sekret (-)


STATUS GENERALIS

Normotia, sekret (-)

mukosa oral basah, faring hiperemis (-)

Tidak ada pembesaran KGB


Paru
PALPASI simetris, vocal
INSPEKSI simetris fremitus sama dextra-
dextra-sinistra, tidak ada sinistra, tidak ada bagian
bagian dada yang tertinggal dada yang tertinggal saat
saat bernapas, retraksi bernapas, nyeri tekan (-)
dinding dada (-)
AUSKULTASI suara
PERKUSI sonor pada napas vesikuler (+/+),
semua lapang paru ronkhi (-/-), wheezing(-/-)
Jantung

INSPEKSI ictus cordis PALPASI ictus cordis


tidak terlihat tidak teraba

AUSKULTASI bunyi
PERKUSI batas jantung jantung I dan II regular,
dalam batas normal bising jantung (-),
gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : tampak datar
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani di seluruh region ab-
domen

Ekstremitas : akral hangat, CRT<2 de-


tik, sianosis (-), edema (-)
STATUS DERMATOLOGI

Regio interdigitalis manus dextra


Tampak papul multiple
Hipopigmentosa, difus dengan
penyebaran diskret disertai skuama.
STATUS DERMATOLOGI

Regio aksilaris
Distribusi: Tersebar

Ruam : papul multipel,Plak hiperpigmentasi


berbatas tegas, disertai nodul ukuran ø 1 cm
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi : badan Distribusi : Tersebar

Tampak papul multiple


hiperpigementosa, dengan
penyebaran diskret, disertai krusta
hiperpigmentasi, berukuran miliar,
disertai skuama.
Resume

Laki-laki 16 tahun datang ke pkm kuta malaka dengan keluhan


keluhan gatal pada daerah ketiak, kedua tangan,dan seluruh badan sejak 1 bulan yang
lalu. Gatal awalnya terjadi pada daerah jari – jari tangan, kemudian menyebar ke seluruh
tangan,ketiak dan seluruh badan. Gatal dirasakan terus-menerus, memberat terutama pada
saat malam hari, dan berkeringat. Gatal awalnya disertai bintil kemerahan, kadang diser-
tai nanah. Sejak 1 minggu terkahir pasien mengeluh luka di kulitnya menjadi kasar,
pasien juga sering menggaruk luka tersebut jika gatal.
Awalnya pasien mengaku teman pasien mengalami hal serupa, pasien
mengataklan sering menginap dan tidur dengan temanya. Pasein ser-
ing menggunakan handuk secara bergantian. Riwayat alergi disangkal.
Pemeriksaan fisik dan status generalis dalam batas normal.

Status dermatologis, Regio interdigiti manus dextra dan sinistra, regio


Aksilaris, dan tersebar seluruh tubuh.tampak papul multipel
hiperpigmentosa disertai skuama.
Diagnosis

Diagnosis Kerja :
Skabies
PENATALAKSANAAN

Non-medikamentosa

• Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit yang diderita


oleh pasien dan cara penggunaan obat yang diberikan.
• Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan
pada malam hari sebelum tidur.
• Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan
teratur dan direndam dengan air panas
PENATALAKSANAAN

Non-medikamentosa

• Alat-alat yang tidak bisa direndam dengan air panas seperti karpet,
kasur, sofa dapat dijemur.
• Setiap anggota keluarga serumah atau dilingkungan pasien tinggal
sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut menjaga
kebersihan
Medikamentosa

Topikal
Permethrin 5% cream sebelum tidur dioleskan hanya sekali pada kulit
seluruh tubuh kecuali kulit muka dan luka, gunakan 8 – 14
jam, kemudian bilas dengan air. Bila belum sembuh diulangi setelah
7 hari.

Sistemik
Antihistamin : Cetirizine tablet 1 x 10 mg/ malam hari
PROGNOSIS

-Qua ad Vitam : Bonam

-Qua ad Fungtionam : Bonam

-Qua ad Sanationam : Bonam


TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya

Epidemiologi
Skabies terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan,
di semua geografi daerah, semua kelompok usia, ras dan kelas sosial.

Namun menjadi masalah utama pada daerah yang padat


dengan gangguan sosial, sanitasi yang buruk, dan negara
dengan keadaan perekonomian yang kurang.
ETIOLOGI

1. Sarcoptes scabiei varian hominis


2. filum Arthopoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, superfamili Sarcopte

Morfologi Ukuran Bentuk dewasa


1. Tungau kecil 1. betina berkisar antara 4 pasang kaki, 2 pasang
2. Berbentuk oval 330 – 450 mikron x 250 – didepan sebagai alat untuk
3. punggungnya 350 mikron melekat dan 2 pasang kaki
cembung 2. Jantan 200 – 240 mikron kedua pada betina
4. Bagian perutnya x 150 – 200 mikron berakhir dengan rambut,
rata sedangkan pada jantan
5. Tidak bermata pasangan kaki ketiga
berakhir dengan rambut
dan keempat dengan alat
perekat
PATOGENESIS
Manifestasi Klinis

Cardinal Sign
Dapat didiagnosis jika ditemukan 2 dari 4

1. Pruritus nocturna
2. Sekelompok orang
3. Adanya terowongan
4. Menemukan Sarcoptes scabiei
Pemeriksaan Penunjang

1. Apusan Kulit
2. Kerokan Kulit
3. Mengambil tungau dengan jarum
4. Test tinta pada terowongan
5. Biopsi ringan
6. Uji tetrasiklin
Differensial Diagnosis

Beberapa penyakit dapat menyerupai skabies antara


lain prurigo, dermatitis atopik, dermatitis numularis,
dermatitis kontak, dermatitis herpetiformis, erupsi obat
dan insect bite
Penatalaksanaan

Syarat obat yang ideal:


1. Harus efektif terhadap semua stadium tungau
2. Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
3. Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau
mewarnai pakaian
4. Mudah diperoleh dan harganya murah
Jenis Obat Dosis Keterangan
Permethrin Dioleskan selama 8-14 jam, Terapi lini pertama di US dan kehamilan
kategori B
5% cream diulangi setelah 7 hari.

Lindane 1% lotion Dioleskan selama 8 jam setelah Tidak dapat diberikan pada anak umur 2
itu dibersihkan, olesan kedua tahun kebawah, wanita selama masa
diberikan 1 minggu kemudian. kehamilan dan laktasi.

Crotamiton Dioleskan selama 2 hari bertu- Memiliki efek anti pruritus tetapi efektifi-
rut-turut, lalu diulangi dalam 5 tasnya tidak sebaik topikal lainnya.
10% cream
hari.
Precipitatum Sulfur Dioleskan selama 3 hari lalu Aman untuk anak kurang dari 2 bulan
dan wanita dalam masa kehamilan dan
5-10% dibersihkan.
laktasi, tetapi tampak kotor dalam
pemakaiannya dan data efisiensi obat
ini masih kurang.

Benzyl Benzoat Dioleskan selama 24 jam lalu Efektif namun dapat menyebabkan
dibersihkan dermatitis pada wajah
10% lotion

Ivermectin Dosis tunggal oral, bisa diulangi Memiliki efektifitas yang tinggi dan aman.
selama 10-14 hari Dapat digunakan bersama bahan topikal
200 υg/kg
lainnya. Digunakan pada kasus-kasus
scabies berkrusta dan scabies resisten.
Pencegahan

 Orang-orang yang kontak langsung atau dekat dengan penderita harus


diterapi. Mencegah penyebaran scabies karena seseorang mungkin saja
telah mengandung tungau scabies yang masih dalam periode inkubasi
asimptomatik.

 Selain itu untuk mencegah terjadinya reinfeksi melalui seprei, bantal,


handuk dan pakaian yang digunakan dalam 5 hari terakhir, harus dicuci
bersih dan dikeringkan dengan udara panas.
 Menjaga Higientitas personal
Komplikasi

Dalam hal ini ialah infeksi yang disebabkan oleh


Streptococcus grup A. Pada beberapa kasus didapati
bahwa infeksi streptokokus dapat berkembang menjadi
glomerulonefritis terutama pada anak-anak. Demam
Rematik akut juga berhubungan dengan skabies terkait
infeksi streptokokus. Sepsis bakteri dalam septikemia bayi
yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan adanya
ruam kulit, disebabkan oleh skabies, telah dilaporkan
di Gambia
Prognosis

Jika tidak dirawat, kondisi ini bisa menetap untuk beberapa

tahun. Pada individu yang immunocompetent, jumlah

tungau akan berkurang seiring waktu

Jika diterapi sesuai, pronosisnya menjadi baik.


DAFTAR PUSTAKA

1. Anonymous. 2006. Health Care Education Scabies. Department of Health and


Human Services. http://www.hidaya.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2013.
2. McCroskey L, Amy. 2010. Scabies. http://www.emedicine.com. Diakses tanggal
12 Agustus 2013.
3. Djuanda, Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Edisi Kelima. P : 122-125
4. The Health Proteection Team. 2007. Guidelines for The Management of
Scabies. NHS Highland.
5. Anonymous. 2009. Scabies Prevention and Control Guidelines. Los Angles
County.
6. The Health Protection Group. 2007. The Management of Scabies Infection in the
Community. http://www.hpa.org.uk. Diakses tanggal 23 Juli 2010.

7. Hunter, J.,Svin, J., Dahl, M. 2002. Clinical Dermatology. Third Edition. p : 227-231

8. Jusuf Barakah dkk.2008.Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin.p:61-63

9. Beegs Jennifer,ed. Scabies Prevention and Control Manual. Michigan. Skabies


prevention and Control Manual.
10. Currie J.B., and James S. McCarthy. Permethrin and Ivermectin for Scabies. New
England J Med. 2010. February : 362/717-724.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai