Anda di halaman 1dari 5

SKILLS LAB BLOK 15: KULIT DAN INTEGUMEN

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA


(rev. April 2023)

MATERI PENILAIAN
I. PEMBUKAAN
1. Berpenampilan dan berbusana rapi dan sopan (rambut rapi, kemeja/kaos berkerah, rok/celana
panjang kain warna gelap, memakai snell jast terkancing rapi, sepatu tertutup) serta berkuku
pendek tak berkuteks
2. Menyapa pasien dengan baik, memberi salam dan mempersilahkan pasien duduk
3. Menampilkan suasana rileks pemeriksa dan pasien
II. ANAMNESIS
1. Identitas pasien: nama, usia, alamat, pekerjaan, status pernikahan
2. Keluhan Utama
DERMATOLOGI: (bercak, bintil, lenting, bentol, benjolan, luka/ lecet, borok)
VENEREOLOGI : duh tubuh/ sekret cairan, bintil/tumor, luka/ lecet di daerah kemaluan
3. Riwayat Penyakit Sekarang (sesuai dengan keluhan utama):
DERMATOLOGI
-Lokasi keluhan.
-Waktu: sejak kapan, apakah berulang kali timbul keluhan yang sama/ pertama kali, keluhan
timbul pada waktu tertentu?
- Gejala subjektif: gatal/perih/nyeri/baal/tidak ada rasa
-Perjalanan penyakit: -awalnya seperti apa, dicetuskan oleh bahan tertentu?, berkembang
menjadi apa, semakin banyak? penjalaran kemana
-Sifat keluhan: gatal bertambah bila berkeringat atau tidak, gatal terus menerus atau tidak,
kapan gatal lebih menonjol, gatal dicetuskan oleh apa (stress/panas/ keringat/ dll) , apakah ada
waktu tertentu (malam hari/ waktu istirahat/ dll)?

Bersisik: halus/kasar/sedang/tebal(seperti lilin/mika)


Bercak putih: ada rasa gatal/tidak, rasa baal atau tidak

-riwayat pengobatan : sudah diobati/ belum, obat diperoleh dari mana (dokter/ apotek, toko
obat/ beli sendiri), setelah memakai obat → perbaikan/perburukan?

-Gejala sistemik (misal:demam, lemas, berat badan menurun dsb)

VENEREOLOGI
-Lokasi keluhan : genital, anal, oral
-Waktu: sejak kapan, apakah berulang kali timbul keluhan yang sama/ pertama kali,
- Gejala subjektif: gatal/perih/nyeri/tidak ada rasa/ nyeri berkemih
-Perjalanan penyakit: -awalnya seperti apa, dicetuskan oleh bahan tertentu?, berkembang
menjadi apa, semakin banyak? penjalaran kemana
-Riwayat coitus suspectus: kapan terakhir kemudian timbul keluhan, memakai pengaman/
tidak, dengan siapa, setelah hubungan terakhir apakah berhubungan lagi dng orang lain ( tracing
kontak seksual), cara berhubungan seksual : genito-genital, oro- genital, ano-genital

Keputihan: warna apa, bentuknya , bau? gatal? konsistensi? Apakah ada darah?
bintil/tumor, luka/ lecet di daerah kemaluan: apa rasanya? Tidak ada rasa?

riwayat pengobatan : sudah diobati/ belum, obat diperoleh dari mana (dokter/ apotek, toko obat/
beli sendiri), setelah memakai obat → perbaikan/perburukan?

Riwayat pengobatan: obat apa yang dipakai?sudah ke dokter/ belum?


Gejala penyerta lainnya? (misal:demam, lemas, berat badan menurun dsb)

Komplikasi : Perempuan: apakah ada nyeri perut bawah, atau sampai ke pinggang
Laki-laki: nyeri berkemih, nyeri perut bawah, nyeri pinggang
4. Riwayat Penyakit Dahulu (alergi, DM/ hipertensi, atopik (Dermatitis Atopik/Rhinitis Alergika
/Konjungtivitis Alergika/Asma Bronkial), dll)→ faktor risiko spesifik

5. Riwayat Keluarga (alergi, DM/ hipertensi, atopik (DA/RA/KA/AB), dll)→


Apakah keluarga atau teman serumah ada yang mengalami keluhan yang sama
6. Riwayat sosial dan pribadi/kebiasaan
Bagaimana tempat tinggal?
Bagaimana kebiasaan mandi dan ganti pakaian dalam?
Hobi ? (misal: memelihara hewan, memancing, menanam bunga)

7. Menjelaskan maksud dan cara pemeriksaan, lalu mohon kesediaan mengikuti prosedur-
prosedur tersebut (INFORMED CONSENT lisan)

8. CUCI TANGAN : cara WHO 6 langkah, selama 20 detik dengan memakai alcohol sebelum
pemeriksaan
MEMAKAI SARUNG TANGAN

III. PEMERIKSAAN FISIK KULIT (sesuai kasus)


1. Warna kulit:
Kuning langsat (skinphototype 3), sawomatang (skinphototype 4), coklat kehitaman
(skinphototype 5)
(Sebutkan saja warna kulit dan skinphototype-nya apa:1,2,3,4,5,6)

2. Kelembaban kulit: kering, normal, lembab, berminyak


3. Tekstur kulit secara umum: halus, normal, kasar
4. DERMATOLOGI : (mengikuti urutan sbb)
Lokasi anatomis: deskripsi jelas lokasi nya
Penyebaran: lokalisata, generalisata/ universalis
Efloresensi:
1. Efloresensi primer: makula,plak, papul,pustul, nodus, tumor, ulkus, vesikel, bula, kista,
urtika
2. Warna, : eritematosa, hiper/hipopigmentasi/ livide/ sewarna kulit
3. Ukuran: miliar, lentikular, numular, plakat
4. Batas : sirkumkrip/ tegas, difus
5. Jumlah: soliter, multipel
6. susunan kelainan: diskret atau konfluens
7. susunan khusus (jika ada): misalnya linier, hen and chicken appearance, pinggir lebih
aktif, linear berkelok kelok dan serpiginosa ( creeping eruption) dll
8. efloresensi sekunder: skuama, krusta, erosi, ekskoriasi, ulkus, sikatriks, likenifikasi

VENEREOLOGI
Jika keluhannya di atas kulit kelamin, maka pemeriksaan mengikuti standar pada
DERMATOLOGI

Tehnik pemeriksaan wanita


Inspeksi
1. Pengamatan dilakukan terhadap alat genital luar, anus, oral; khususnya daerah vulva
dengan pengamatan secara keseluruhan (tentang hygiene dan adanya kelainan yang
mencolok )
2. Secara sistematis, hal yang diperhatikan adalah :
3. Pertumbuhan rambut pada pubis
4. Keadaan kulit didaerah vulva: perlukaan, vesikel, nodul, perubahan warna, leukoplakia,
tumor
5. Keadaan muara urethra : infeksi, karunkula, tumor
6. Keadaan labia majora dan minora : simetri atau tidak, perlukaan, pembengkakan,
penonjolan
7. Keadaan perineum : pembengkakan,sikatrik / bekas episiotomi, tumor
8. Keadaan introitus vaginae :
9. Apakah ada karunkula
10. Apakah ada discharge ( Warna, konsistensi, banyaknya, berbau atau tidak )
Jika duh tubuh:
-warna: putih/ putih kekuningan/ kecoklatan/ kehijauan
-konsistensi: seperti santan pecah atau susu basi/ kental/ pekat/ encer
-jumlah: sedikit/ banyak
-bau: amis/ seperti ikan busuk/makin bau setelah berhubungan badan/
-apakah ada darah/ tidak

Inspeculo
Pemeriksaan inspeculo menggunakan spekulum steril dan hanya dikerjakan pada wanita yang
sudah menikah/pernah menikah

Palpasi
1. Adakah tumor ?kalau ada catat lokasi ukuran,permukaan,batas, konsistensi , mobilitas
2. Kalau ada fluktuasi berarti ada abses
3. Palpasi KGB regional, pembesaran, konsistensi,nyeri tekan?
4. nyeri tekan perut bagian bawah
5. pemeriksaan tapping pain pada pinggang

Tehnik pemeriksaan pria


1. Pengamatan dilakukan terhadap alat genital luar, khususnya daerah penis & skrotum dan
anus dengan pengamatan secara keseluruhan (tentang hygiene dan adanya kelainan yang
mencolok )
2. Secara sistematis, hal yang diperhatikan adalah :
3. Pertumbuhan rambut pada pubis
4. Keadaan kulit didaerah penis: perlukaan, vesikel, nodul, perubahan warna, tumor
5. Keadaan muara urethra : infeksi, karunkula, tumor, cairan
6. Apakah ada discharge ( Warna, konsistensi, banyaknya, berbau atau tidak )
7. Keadaan skrotum: simetri atau tidak, perlukaan, pembengkakan, penonjolan
8. Palpasi KGB regional, pembesaran, konsistensi,nyeri tekan?
9. Nyeri tekan perut bagian bawah
10. Tapping pain pada pinggang

5. PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS (sesuai kasus)


Lakukan pemeriksaan lesi kulit yang sesuai dengan kasus, misalnya :

-bila ada bercak putih (co: kusta) maka dilakukan uji tes sensitivitas pada lesi
a. dengan loup melihat adanya Achromia, Atrofi dan Alopecia
b. Tes perabaan (anestesi): dengan kapas yang diruncingkan ujungnya lakukan tes
konfirmasi dulu (pasien tidak tutup mata) lalu diminta untuk menunjuk lokasi yg
dilakukan perabaan (dilakukan pada kulit normal dan lesi). Kemudian diulang dengan
cara yanga sama tetapi pasien menutup mata.
c. Tes rasa nyeri; dengan menggunakan pulpen dengan ujung tumpul dan tajam. Lakukan
tes konfirmasi dulu (pasien tidak tutup mata), dilakukan penekanan dengan sentuhan
ringan pada kulit normal dan lesi, lalu pasien diminta untuk menyebutkan rasa tajam
atau tumpul. Kemudian diulang dengan cara yang sama tetapi pasien menutup mata.
d. Tes Suhu: dengan tabung reaksi berisi air dingin dan panas. Lakukan tes konfirmasi
dulu (pasien tidak tutup mata), dilakukan sentuhan tabung pada kulit normal dan lesi,
lalu pasien diminta untuk menyebutkan rasa panas ataun dingin. Kemudian diulang
dengan cara yanga sama tetapi pasien menutup mata.
e. Tes Tinta Gunawan : (mahasiswa hanya menyebutkan ) dengan menggunakan spidol
yang dilewatkan ke lesi mulai dari kulit normal, kemudian pasien diminta untuk
excersise selama 15 menit sehingga berkeringat. Jika pada lesi ada Anhidrosis, maka
tinta pada lesi tidak akan luntur
- bila ada kecurigaan ke penyakit kusta, dilakukan pemeriksaan saraf tepi
Perabaan (palpasi) Saraf Tepi
- Pemeriksan berhadapan dengan pasien
- Perabaan dilakukan dengan tekanan ringan
- Pada saat meraba saraf, perhatikan :
- Apakah ada penebalan/pembesaran
- Apakah saraf kiri dan kanan sama besar atau berbeda
- Apakah ada nyeri atau tidak pada saraf
A. Saraf auricularis magnus
- Pasien menoleh ke arah kiri, terlihat M. Sternocleidomastodeus pada medial
clavicula ke arah mastoid.
- Perabaan pada sepanjang otot M. sternocleidomastoideus, jika teraba pembesaran
dari N auricularis magnus pada permukaan otot.
- Dilakukan bergantian pada saraf disisi kanan dengan cara pasien menoleh kea rah
sisi kanan.
B. Saraf Ulnaris
- Tangan kanan pemeriksa memegang lengan kanan bawah penderita dengan posisi
siku sedikit ditekuk sehingga lengan pasien relaks.
- Dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri pemeriksa mencari sambil
meraba saraf Ulnaris di dalam sulkus nervi Ulnaris yaitu lekukan diantara
tonjolan tulang siku dan tonjolan kecil di bagian medial (epicondilus medialis).
C. Saraf Peroneus Communis (Poplitea Lateralis)
- Pasien diminta duduk di suatu tempat (kursi,tangga, dll) dengan kaki dalam
keadaan relaks.
- Pemeriksa duduk di depan pasien dengan tangan kanan memeriksa kaki kiri
pasien dan tangan kiri memeriksa kaki kanan.
- Pemeriksa meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada pertengahan betis bagian
luar pasien sambil pelan-pelan meraba ke atas sampai menemukan benjolan
tulang (caput fibula). Setelah menemukan tulang tersebut jari pemeriksa meraba
saraf peroneus 1 cm ke arah belakang.
D. Saraf Tibialis Posterior
- Pasien duduk relaks
- Dengan jari telunjuk dan tengah, pemeriksa meraba saraf Tibialis posterior di
bagian belakang bawah dari mata kaki sebelah dalam (maleolus medialis) dengan
tangan menyilang (tangan kiri pemeriksa memeriksa saraf tibialis kiri dan tangan
kanan pemeriksa memeriksa saraf tibialis posterior kanan pasien).
- Dengan tekanan ringan saraf tersebut digulirkan sambil melihat mimik/reaksi dari
pasien.

-bila ada sisik tebal dan kasar (co: psoriasis) maka dilakukan kerokan: ( hanya disebutkan)
a. Fenomena tetesan lilin: dilakukan penggoresan dengan pinggir object glass dalam garis
lurus melewati skuama pada lesi__> akan terlihat skuama putih seperti mika, persis seperti
pada lilin yang dilakukan penggoresan
b. Tanda Auspitz / Auspitz sign (pin point bleeding)→ skuama pada lesi dikerok
menggunakan object glass lapis demi lapis pada lapisan epidermis→ akan terlihat titik titik
perdarahan
c. Fenomena Kobner (non spesifik→lesi baru pada kulit normal bila ada trauma)

IV. PEMERIKSAAN RAMBUT (sesuai kasus)


1. Memeriksa rambut
- Warna hitam/ kecoklatan/ putih (uban), kusam/bersinar (glowing)
- Batang rambut: kasar/ halus, pecah/ bercabang, kuat/mudah rontok
- Ketombe/ tidak, ada telur kutu/tidak
- Pull test
2. Memeriksa kulit dasar kepala/ scalp, apakah ada:
- Lesi scarring (Scarring alopecia)→ alopesia permanen, misalnya Lupus, Infeksi
akibat bakteri/ virus/ jamur, bekas trauma/operasi dll)
- Lesi non scarring (Non scarring alopecia)→ alopesia tidak permanen misalnya
Alopecia areata, Trichotilomania dll
V. PEMERIKSAAN KUKU (sesuai kasus)
1. Memeriksa warna kuku (tanpa kuteks): merah muda, pucat/tidak, kekuningan, kebiruan,
kehitaman
2. Memeriksa kuku bersih/ kotor, terawat/ tidak terawat, panjang/ pendek
3. Memeriksa permukaan kuku/nail plate, apakah:
-Halus/ rata/kasar, ada/tidak lekukan (pitting nail), diskolorisasi (perubahan warna kuku)
-Lempeng kuku kuat/ mudah patah, subungual debris
-Ada tanda radang (misalnya: sekitar nail fold meradang→paronikia)
4. Memeriksa dasar kuku (nail bed): kuat/terangkat/mudahberdarah/bintik hitam, nyeri, tanda
radang
5. Memeriksa bentuk jari-jari tangan: normal, Clubbing finger

VI PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan KOH 10-20% :pada kasus terduga dermatomikosis, kandidosis vulva
vaginalis (KVV)
b. Pemeriksaan Woods lamp : pada kasus terduga tinea kapitis, pityriasis versikolor,
eritrasma
c. Pemeriksaan Gram : pada kasus terduga pyoderma, bakterial vaginosis, KVV, GO,
Uretritis non spesifik
d. Pemeriksaan darah lengkap→ jika diperlukan/ diduga sistemik, Dermatitis atopik (
eosinofil total)
e. Skin test : patch test pada kasus terduga dermatitis kontak, dan alergi obat. Prick test
pada kasus yang berbentuk urtikaria
f. IgE total→ pada kasus atopic, urtikaria, hyper IgE
g. Biopsi kulit→ pada kasus penyakit dermatosis eritroskuamosa, dermatosis
vesikobulosa, tumor kecurigaan keganasan
h. IgM dan IgG HSV-1 dan HSV-2 pada kasus herpes simplex
i. Tes HIV→ pada kasus IMS

VI TATALAKSANA
DERMATOLOGI
a. Non medikamentosa/ edukasi pasien
- Jangan digaruk
- Jaga kebersihan, pakai obat secara teratur sesuai anjuran
- Jika dermatitis kontak→ stop kontak, memakai APD
- Jika scabies/ jamur/pyoderma→ hentikan pemakaian handuk, seprai dan pakaian yg
bergantian dengan orang lain
- Edukasi mengenai penyakit→ kronik/ kronik residif/ memerlukan tatalaksana yang
panjang dan lama/ kasus rujukan

b. Medikamentosa
- Anti Jamur→ sistemik dan topikal→ kontraindikasi dan interaksi obat
- Antibiotik→ sistemik dan topikal
- Anti virus→ sistemik
- Antihistamin→ sistemik
- Kortikosteroid → sistemik dan topikal→ potensi, jenis, sistemik belum tentu
diperlukan, topikal potensinya sesuai umur, lokasi penyakit, tingkat keparahan, luas
penyakit
- Antiparasit :Antiscabies—topikal→ cara pakai yang benar, anti pedikulosis,
Antihelmintik→ sistemik

VENEREOLOGI
a. Non medikamentosa/ edukasi pasien
- Menunda hubungan sex/ memakai pengaman selama pengobatan
- Save sex
- Pengobatan pasangan seksual
- Bahaya komplikasi IMS
- Tes lain yang harus dilakukan selanjutnya
- Kasus rujukan

b. Medikamentosa

- Antibiotik → syphilis, GO, bakterial vaginosis, trikomoniasis


- Antiviral→ herpes genitalis
- Antiijamur→ KVV
- Terapi pada kondiloma akuminata

VI. ANATOMIS KULIT (DUMMIES)


1. Menunjukkan lapisan epidermis dan bagian-bagiannya
2. Menunjukkan lapisan dermis dan bagian-bagiannya
3. Menunjukkan lapisan subkutan dan bagian-bagiannya
VII CUCI TANGAN : cara WHO 6 langkah, selama 20 detik dengan memakai alcohol sesudah
pemeriksaan
VIII PENUTUP
-menjelaskan pada pasien tentang kelainannya dan rencana penatalaksanannya (serta
Kesediaan pasien jika harus dirujuk)
-menanyakan apakah ada yang ingin ditanyakan lagi berkaitan dengan kelainannya
-mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya

Jakarta, 12 April 2023


Menyetujui,

dto

( dr. Hernayati M Hutabarat, SpKK )

Anda mungkin juga menyukai