Anda di halaman 1dari 20

Laporan Kasus

SCABIES
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RF
Usia :19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat : Sidamukti
Nomor Rekam Medis : 996402
HASIL ANAMNESIS
• Keluhan Utama
Gatal-gatal pada jari – jari tangan sejak 3 mingggu yang lalu.

• Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke BP Umum BLUD UPTD Puskesmas Langensari 2 9 Mei 2022 dengan
keluhan gatal dijari-jari tangan kanan. Awalnya bercak merah dan papul muncul dibagian
jari jempol lalu, kemudian menyebar keseluruh jari tangan kanan. Gatal muncul sepanjang
hari tetapi lebih gatal pada malam hari, gatal diperingan ketika sudah diolesi cream
hangat. Disertai dengan pegal, pegal diperberat ketika muncul kemerahan. Pasien
menyangkal adanya demam, batuk,pilek, sakit kepala, tenggorokan nyeri,nyeri dada, sesak
nafas, mual dan muntah. BAK dan BAB pasien lancar.
• Riwayat Penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami keluhan serupa.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada yang mengalami gejala seperti ini.
• Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya belum diberi obat oral atau salep dari medis, tetapi pasien sudah
diberikan cream hangat seperti balsem.
• Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi makanan.
• Riwayat Psikososial
Pasien tinggal bersama saudaranya dan pasien mengeluh tidak nyaman pada kasur yang
ditempati pasien sewaktu tidur.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
 
TANDA – TANDA VITAL
1. Suhu : 36.9
2. Tekanan Darah : 97/75mmHg
3. Pernafasan : 20x/menit
4. Nadi : 80x/menit
5. Berat Badan : 48kg
Kepala Normocephal
Mata Anemis (-)

Hidung Sekret atau darah (-)/(-)

Mulut Bibir sianosis (-)


Faring & tonsil hiperemis (-)

Leher Pembesaran KGB (-)

Thorax Inspeksi :
• Paru Dinding dada simetris +/+
Retraksi dinding dada -/-
Palpasi :
Vocal premitus teraba sama dextra &
sinistra
Nyeri tekan (-)
Perkusi :
Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi :
Suara napas vesikuler atau tidak ada
suara nafas tambahan
• Jantung Inspeksi :
Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :
Tidak dilakuka
Perkusi :
Tidak dilakukan
Auskultasi :
Bunyi jantung I & II (+) regular, murmur(-),
gallop(-)

• Abdomen Inspeksi :
Distensi abdomen (-)
Asites(-)
Auskultasi :
Bising usus (+)
Palpasi :
Nyeri epigastrium (-)
Nyeri tekan 9 kuadran abdomen (-)
Hepatomegali(-)
Splenomegali (-)
Perkusi :
Timpani di kuadran 9 abdomen
• Diagnosis Banding
Scabies
Prurigo
Pedikulosis korporis
Dermatitis

• Diagnosis Kerja
SCABIES

• Penatalaksanaan
Cetirizine 1x1
Scabimite 5 % 1x1 pada malam hari.

• Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
Definsi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabiei varian hominis dan telurnya. Sinonim atau nama lain skabies adalah kudis,
the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo. Ditandai gatal malam hari, mengenai sekelompok
orang, dengan tempat predileksi di lipatan kulit yang tipis, hangat, dan lembab. Gejala klinis
dapat terlihat polimorfi tersebar di seluruh badan. Skabies terjadi baik pada laki-laki
maupun perempuan. Skabies ditularkan melalui kontak fisik langsung (skin-to-skin) ataupun
tidak langsung (pakaian, tempat tidur yang dipakai bersama).
Etiologi
Sarcoptes scabiei
Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggung
cembung, bagian perut rata, dan mempunyai 8 kaki. Tungau ini translusen,
You can describe the topic of the You can describe the topic of the You can describe the topic of the
berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Ukuran yang betina berkisar antara
section here section here section here
330-450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yakni
200-240 mikron x 150-200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki,
2 pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua
pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada yang jantan pasangan
kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat.
You can describe the topic of the You can describe the topic of the You can describe the topic of the
section here section here section here
EPIDEMIOLOGI
Skabies dapat menjangkit semua orang pada
semua umur, ras, dan tingkat ekonomi sosial.
Sekitar 300 juta kasus skabies di seluruh dunia
dilaporkan setiap tahunnya. Menurut Depkes RI,
berdasarkan data dari puskesmas seluruh Indonesia
pada tahun 2008, angka kejadian skabies adalah
5,6%-12,95%.
Patogenesis

You can give a brief description of the topic you want to


talk about here. For example, if you want to talk about
Mercury, you can say that it’s the smallest planet
FAKTOR RISIKO

Keadaan sosial ekonomi yang rendah


Personal hygiene yang buruk
Masyarakat yang dalam kelompok yang padat, co : asrama,
Mercury is the closest
pesantren planet to the Sun and the
Hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas
smallest one in the Solar
System—it’s only a bit
larger than the Moon
VARIAN SCABIES

Skabies Norwegia (skabies


Skabies Nodular
berkrusta)
DIAGNOSIS KLINIS

1. Pruritus noktuma
2. Adanya terowongan
3. Jika infeksi sekunder ruam akan menjadi polimorf
4. Menemukan tungau
TATALAKSANA

TOPIKAL SISTEMIK
Tatalaksana non-farmasi
1. Menjaga higiene individu dan lingkungan
2. Dekontaminasi pakaian dan alas tidur dengan mencuci pada
suhu 60°C atau disimpan dalam kantung plastik tertutup
selama beberapa hari. Karpet, kasur, bantal, tempat duduk
terbuat dari bahan busa atau berbulu perlu dijemur di bawah
terik matahari setelah dilakukan penyedotan debu.
3. Pemakaian obat secara benar dan kepada seluruh orang yang
kontak secara serentak.
Prognosis
Prognosis sangat baik bila dilakukan tata laksana dengan tepat.
Pruritus dapat bertahan beberapa minggu setelah pengobatan
akibat reaksi hipersensitif terhadap antigen tungau. Skabies
nodular dapat bertahan beberapa bulan setelah pengobatan.
Skabies krustosa relatif sulit diobati.
Ad vitam : bonam
Ad funtionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : bonam

Anda mungkin juga menyukai