Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksan fisik Spondilitis Tuberculosis

Inspeksi :

1. Perhatikan pola jalan, pola jalan merefleksikan rigiditas protektif dari tulang belakang.
Langkah kaki pendek, karena mencoba menghindari nyeri di punggung.
2. Bila infeksi melibatkan area servikal maka pasien tidak dapat menolehkan kepalanya,
mempertahankan kepala dalam posisi ekstensi dan duduk dalam posisi dagu disangga
oleh satu tangannya, sementara tangan lainnya di oksipital. Rigiditas pada leher dapat
bersifat asimetris sehingga menyebabkan timbulnya gejala klinis torticollis. Pasien juga
mungkin mengeluhkan rasa nyeri di leher atau bahunya. Jika terdapat abses, maka
tampak pembengkakan di kedua sisi leher
3. Infeksi di regio torakal akan menyebabkan punggung tampak menjadi kaku.
4. Di regio lumbar : abses akan tampak sebagai suatu pembengkakan lunak yang terjadi di
atas atau di bawah lipat paha.
5. Tampak adanya deformitas (kifosis (gibbus/angulasi tulang belakang). skoliosis, bayonet
deformity, subluksasi, spondilolistesis, dan dislokasi.
6. Adanya gejala dan tanda dari kompresi medula spinalis (defisit neurologis).
7. Pembengkakan di sendi yang berjalan lambat tanpa disertai panas dan nyeri akut seperti
pada infeksi septik

Palpasi :
1. Bila terdapat abses maka akan teraba massa yang berfluktuasi dan kulit diatasnya
terasa sedikit hangat (disebut cold abcess, yang membedakandengan abses piogenik
yang teraba panas). Dapat dipalpasi di daerah lipatpaha, fossa iliaka, retropharynx,
atau di sisi leher (di belakang ototsternokleidomastoideus), tergantung dari level lesi.
Dapat juga teraba disekitar dinding dada.
2. Spasme otot protektif disertai keterbatasan pergerakan di segmen yang terkena.

Perkusi :
1. Pada perkusi secara halus atau pemberian tekanan diatas prosesus spinosus vertebrae
yang terkena, sering tampak tenderness.
Pemeriksaan Fiik Tb Kutis

Pemeriksaan Fisik
 Tampak sakit ringan
 Status dermatologi sesuai dengan jenis tuberculosis kutis

Skrofuloderma
1. Penjalaran langsung dari infeksi TB organ dibawahnya (KGB, tulang, atau sendi)
2. Lesi ( Nodul subkutan, konsitensi lunak, mencair, perforasi ulserasi, sinuss ireguler,
biasanya linier)
3. Bisa sembuh perlahan tetapi ada parut keloid.
4. Skin test (+)

Tb Kutis Verukosa
1. Inokulasi langsung melalui kulit
2. Lesi (Wart like papule dengan halo violaseus, plak. Mengeluarkan pus atau debris
keratin, Batas ireguler).

Mikobakterium Atipikal
1. Kuman komensial dan saprofit di alam bebas, banyak terdapat pada air tanah, air minum
dan air minum dipenampungan.
2. Biasanya didahului dengan adanya trauma
3. Lesi berupa papul, nodus dengan / tanpa ullserasi, pustul, plak.

Lupus Vulgaris
1. Lesi bisa sebagai papul ireguler, plak, vegetasi, tumor atau papulonodular
2. Coklat kemerahan diaskopi : apple jelly colour
TB Abdomen
Pada umumnya, pasien dating dengan keluhan nyeri perut, diare dan penurunan berat badan.
Adanya peningkatan suhu tubuh (demam), anoreksia, diare dan penurunan berat badan.

Inspeksi :
-Abdomen terlihat cembung karena adanya asites.

Palpasi :
-Nyeri tekan pada abdomen
-Abdomen terasa tegang
-Teraba massa
-Adanya perabaan seperti adonan kue.

Auskultasi :
-Bising usus meningkat.

Anda mungkin juga menyukai